bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film The Woodsman and the Rain

Ditulis oleh Yanyan Andryan
The Woodsman and the Rain
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dalam film komedi ini, aktor pemeran Takiya Genji (Crows Zero), Shun Oguri, memerankan karakter seorang sutradara muda bernama Koichi Tanabe. Ia bersama rekan-rekannya sedang memproduksi sebuah film bertemakan zombie. Koichi lalu memilih sebuah desa di Jepang sebagai latar tempatnya. Di desa tersebut, ia berteman dengan Katsuhiko Kishi, seorang pria yang bekerja sebagai penebang pohon.

The Woodsman and the Rain diputar pertama kali di Tokyo International Film Festival pada 23 Oktober 2011, dan langsung memenangkan penghargaan Special Jury Prize. Film ini juga ditayangkan pada Festival Film Internasional Dubai 2011, yang kemudian meraih hadiah untuk kategori Editor Terbaik, Aktor Terbaik, dan Naskah Terbaik.

Sinopsis

The Woodsman and the Rain

Katsuhiko sudah lama bekerja sebagai penebang pohon. Setiap hari, ia bersama teman-temannya pergi ke hutan untuk menebangi pohon pinus. Ia tinggal bersama anak satu-satunya bernama Koichi Kishi dikarenakan istrinya sudah meninggal. Meski tinggal berdua, hubungan keduanya tidak akur, dan Katsuhiko merasa bahwa anaknya itu tidak bisa diandalkan.

Pada suatu hari, Koichi Tanabe beserta timnya datang ke desa tempat katsuhiko tinggal untuk membuat film zombie. Koichi lalu bertemu dengan Katsuhiko, dan memintanya untuk mengantarkan ke beberapa tempat di desa agar bisa dipilih menjadi lokasi syuting. Koichi pun lalu mengajak Katsuhiko bermain di dalam filmnya sebagai pemain figuran zombie.

Esok harinya, Katsuhiko datang untuk melihat adegan film yang sedang diproduksi oleh Koichi. Setelah menonton proses syuting, Katsuhiko ternyata menyukai ide cerita Koichi tentang film yang dibuatnya. Koichi sendiri cukup terkejut dan senang karena Katsuhiko sangat antusias dengan film garapannya itu. Ia lalu memberikan naskah filmnya untuk dibaca oleh Katsuhiko.

Koichi dan Katsuhiko selanjutnya menjadi teman mengobrol yang akrab, dan tidak ada kecanggungan di antara keduanya. Mereka lambat laun menghabiskan waktu seperti ayah dan anak. Obrolannya dengan sang sutradara membuat Katsuhiko semakin memahami kondisi yang dialami oleh anaknya. Di lain sisi, putra Katsuhiko, Koichi Kishi malah pergi menuju Tokyo.

Pada hari selanjutnya, Katsuhiko sudah memulai syuting sebagai pemeran figuran zombie. Namun, di tengah-tengah produksi, Koichi terlibat diskusi dengan beberapa aktor karena kurangnya pemain figuran lainnya. Katsuhiko kemudian memberikan usul kepadanya untuk mengajak para penduduk desa agar berpartisipasi di dalam film buatannya itu.

Para penduduk desa ternyata sangat antusias ketika diajak oleh Koichi untuk bermain di filmnya, meski hanya sebagai figuran saja. Melihat kegembiraan mereka, Koichi Tanabe untuk pertama kalinya merasa lebih percaya diri sebagai sutradara.

Sementara itu, sangking semangatnya syuting, Katsuhiko mulai bolos kerja, dan hampir melupakan hari peringatan kematian istrinya. Di upacara tersebut, Koichi Kishi telah pulang dan tinggal kembali bersama ayahnya.

Hujan turun deras saat hari terakhir pembuatan film. Tetapi, atas saran Katsuhiko, Koichi berhasil menyelesaikan adegan terakhir tepat waktu. Penduduk desa kini kembali ke aktivitasnya masing-masing, dan putra Katsuhiko sekarang bekerja dengan ayahnya. Koichi Tanabe sekarang sedang membuat film selanjutnya, tetapi dia dengan bangga membawa kursi sutradara yang dibuat oleh Katsuhiko.

Ceritanya Sederhana dan Hangat

Ceritanya Sederhana dan Hangat

Secara garis besar, The Woodsman and the Rain dapat disimpulkan sebagai cerita tentang seseorang yang mendapatkan kembali kepercayaan dirinya. Hal itu pun digambarkan dari kepribadian Koichi Tanabe, yang tampaknya kurang percaya diri dengan kualitasnya sebagai seorang sutradara.

Pertemuannya dengan Katsuhiko, dan antusias yang diperlihatkan oleh warga desa, membuatnya terasa lebih “hidup,” serta semakin bersemangat dalam menggarap film zombie buatannya tersebut. Di awal-awal film, Koichi memang terlihat rendah diri, dan cenderung pemalu. Untungnya, ia bertemu dengan Katsuhiko, dan memilih desa yang tepat sebagai ajang pembuktian jati dirinya.

Film ini bukan hanya berfokus pada Koichi Tanabe, Katsuhiko pun mempunyai permasalahan hidupnya sendiri. Masalah yang ia alami terlihat umum sebagai seorang ayah berstatus duda, dan selalu melihat anaknya tidak berguna. Padahal, ia belum sekali pun benar-benar memahami isi hati dari putranya tersebut.

Katsuhiko bertemu dengan Koichi menjadi sebuah takdir yang tidak bisa dihindarkan pada akhirnya. Dengan pertemanan bersama sang sutradara muda tersebut, Katsuhiko lambat laun bisa memahami putranya, Koichi Kishi. Ia kemudian tidak menjaga jarak dengan sang anak, dan berusaha membangun kembali hubungan keluarga yang dulunya tidak akur.

Terlepas dari embel-embel film komedi, separuh cerita dari The Woodsman and the Rain berusaha menggambarkan permasalahan rumit di antara ayah dan anak. Selain itu, film ini juga menawarkan sisi lain Shun Oguri sebagai Koichi, pria pemalu yang tidak percaya diri. Sosoknya itu tentunya berbanding terbalik dengan Takiya Genji di Crows Zero, yang diperlihatkan sebagai siswa nakal, pemberani, dan jago berkelahi.

Drama dan Komedi yang Seimbang

Drama dan Komedi yang Seimbang

Katsuhiko dan Koichi Tanabe di dalam film ini mempunyai keunikannya masing-masing. Keduanya tidak digambarkan menjadi karakter yang harus melucu setiap saat, melainkan mereka dieksplorasi sebagai seorang manusia, yang di satu titik mesti memutuskan jalan hidupnya sendiri-sendiri. Perbedaan usia di antara keduanya ternyata malah menjadikan Katsuhiko dan Koichi Tanabe sebagai teman yang akrab.

Penampilan Koji Yakusho (Katsuhiko), dan Shun Oguri (Koichi Tanabe) sangat padu di dalam film ini. Koji berhasil mengungkapkan bagaimana rasanya menjadi ayah yang sulit berkomunikasi dengan benar terhadap anaknya, dan Shun Oguri nampak jelas memperlihatkan kondisi seseorang jika mengalami permasalahan kepercayaan diri.

Film ini mencermati drama di antara mereka dengan baik, dan keduanya pun sesekali tampil melucu lewat adegan-adegan lugu yang kocak. The Woodsman and the Rain adalah film yang menghibur dan lucu, didukung oleh pemeran dan sinematografi yang hebat. Meskipun agak terlalu pelan ritme jalan ceritanya, tapi karakter dan dialog yang dibangun cukup santai, dan menarik untuk disimak.

Pendekatan drama dan komedi dalam The Woodsman and the Rain dirasa cukup seimbang, dan saling melengkapi. Shun Oguri memang bukanlah seorang komedian, tapi gimmick yang ia gambarkan sebagai sosok yang pemalu membuat beberapa adegan terlihat menghibur.

Di sisi lain, Koji Yakusho menjadi salah satu aktor berkelas dari Jepang, yang pernah terlibat di film Babel (2006) bersama Brad Pitt, Rinko Kikuchi, dan Cate Blanchett. Ia memang lebih banyak membintangi film-film bergaya action, crime, dan thriller, namun di film ini ia tidak terlalu buruk, dan cukup menjanjikan berperan sebagai sosok ayah yang pekerja keras.

Persahabatan Unik Antara Katsuhiko dan Koichi Tanabe

Persahabatan Unik Antara Katsuhiko dan Koichi Tanabe

Banyak aspek kehidupan yang bisa dipetik dalam film ini, dan salah satunya adalah tentang pertemanan di antara dua orang berbeda generasi, yang diperlihatkan oleh Katsuhiko dan Koichi Tanabe. Persahabatan yang terjadi di antara mereka cukup aneh dan unik. Keduanya berkembang saling terikat dan saling membantu dalam mencoba menjawab permasalahan hidup mereka masing-masing.

Cerita pertemanan mereka mungkin terlihat klasik, Katsuhiko, yang usianya lebih tua dari Koichi, mau meluangkan waktu untuk belajar dirinya. Begitu juga sebaliknya, Koichi lambat laun mendapatkan kepercayaan dirinya gara-gara rasa antusias yang ditunjukan Katsuhiko kepada film buatannya. Sepanjang film mereka dengan sederhana, dan tanpa canggung bisa saling belajar satu sama lain.

The Woodsman and the Rain menyajikan cerita pertemanan tersebut cukup berkesan, dan unik. Karena pada akhirnya dari hubungan pertemanan mereka, ada hasil positif yang terjadi pada kehidupan Katsuhiko dan Koichi. Keduanya di film ini memang menghadirkan momen-momen konyol yang lucu, dan adegan-adegan yang menampilkan mereka terlihat seperti sebuah pertemanan yang tulus, dan menyenangkan.

Film ini secara umum merupakan tontonan yang sangat ramah keluarga karena banyak aspek kehidupan yang bisa diambil. The Woodsman and the Rain adalah film yang cukup inspiratif dari Jepang. Ceritanya begitu sederhana, dan menampilkan suasana Jepang yang orisinil dan indah. Oleh karena itu, film ini tidak boleh terlewatkan bagi siapa saja, terlebih lagi untuk para penggemar aktor Shun Oguri.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram