bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Sixth Sense, Anak Pemilik Indera Keenam

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The Sixth Sense
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pada umumnya, ada lima indera yang dimiliki manusia. Karena itulah disebut sebagai panca indera. Kelima indera tersebut adalah penglihatan, pendengaran, peciuman, pengecap dan peraba. Kelimanya mempunyai fungsi berbeda yang memudahkan manusia dalam menjalani hidup. Tapi ada juga yang diberkahi dengan indera keenam yang bisa melihat mahluk-mahluk nggak kasat mata.

Sebagaimana memanfaatkan indera-indera lainnya, pemilik indera keenam pun dapat menggunakan indera spesialnya tersebut untuk tujuan yang positif. Tapi nggak sedikit juga yang justru merasa ketakutan dan tertekan dengan kemampuan bisa melihat mahluk astral. Seperti seorang anak di film The Sixth Sense. Sinopsis dan review-nya bisa kamu simak di sini!

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 1999
  • Genre: Horror, Psychological Thriller
  • Produksi: Hollywood Pictures, Spyglass Entertainment, The Kennedy/Marshall Company
  • Sutradara: M. Night Shyamalan
  • Pemain: Bruce Willis, Toni Collette, Olivia Williams, Haley Joel Osment

Malcolm Crowe adalah seorang psikolog anak yang bertugas di Philadelphia. Ketika pulang ke rumah dan berniat menghabiskan waktu bersama sang istri, Anna, Malcolm dikejutkan kehadiran seorang pria di kamar mandi. Pria itu mengatakan bahwa Malcolm gagal menyembuhkannya. Malcolm mengenal pria itu bernama Vincent.

Saat itu, hubungan Malcolm dengan Anna merenggang karena terlalu sibuk bekerja. Mereka mulai jarang berkomunikasi serta perlahan-lahan Anna mulai bersikap dingin. Untuk mengobati kesendiriannya, Anna sering memutar video pernikahan mereka. Yang membuat Malcolm terusik adalah Anna mulai dekat dengan rekan kerjanya.

Pada musim gugur, Malcolm mendapatkan pasien baru bernama Cole Sear. Cole masih berusia sembilan tahun. Ibu Cole, Lynn, merasa khawatir karena anaknya nggak punya kemampuan bersosialisasi dengan orang lain. Hal itu diperparah dengan adanya luka di tubuh Cole. Ibunya curiga Cole melukai dirinya sendiri.

Cole menyatakan pada Malcolm bahwa dia sering melihat hantu. Hasil analisa Malcolm adalah Cole mengalami delusi. Malcolm mendengarkan rekaman sesi konsultasinya dulu bersama Vincent. Setelah selesai, dia mendengar suara tangisan yang meminta tolong dalam Bahasa Spanyol. Suara itu juga menyatakan bahwa apa yang dikatakan Cole merupakan kenyataan.

Malcolm meminta Cole mencari tujuan dari penggunaan indera keenam yang dimiliki Cole. Cole bisa menggunakan kemampuannya berkomunikasi dengan hantu dan membantu menyelesaikan masalah mereka yang belum selesai. Cole pada awalnya menolak permintaan Malcolm tapi akhirnya mau mencoba setelah dibujuk oleh Malcolm.

Pada malam hari, dia terbangun dan menemukan sesosok hantu yang masih anak-anak. Sosok itu mengeluarkan muntahan dari mulut. Setelah mengetahui identitas hantu itu yaitu Kyra, Cole mengajak Malcolm menghadiri pemakaman di rumah keluarga Kyra. Cole membawa sebuah videotape dan memberikannya pada ayah dari Kyra.

Di video itu ternyata terekam tindakan dari sang ibu. Sang ibu meracuni anaknya dengan memasukan cairan pembersih lantai ke dalam makanan. Karena tindakannya itu, Cole diberi pujian oleh Malcolm karena sudah menyelamatkan adik dari hantu anak-anak tadi. Seringnya berhubungan dengan hantu atau orang yang sudah meninggal, membuat Cole memahami kemampuan mereka.

Tindakan Cole yang sering berinteraksi dengan hantu membuat kemampuan sosialisasinya meningkat. Cole mulai bisa bergaul di sekolah dan mendapat peran utama untuk pertunjukan drama sekolah. Merasa masalahnya sudah selesai, Cole berpamitan sambil memberi pesan bahwa Malcolm harus mencoba berbicara pada Anna ketika sang istri tertidur.

Cole pun pergi dengan Lynn. Di perjalanan Cole mengatakan bahwa dulu ada orang yang pernah meninggal karena kecelakaan. Hal itu nggak serta-merta dipecayai Lynn. Bagaimana cara Cole membuat ibunya percaya? Apa maksud pesan Cole pada Malcolm? Penggemar dunia supranatural pasti nggak akan melewatkan film ini.

Memasukkan Unsur Drama

Sebagai film horror, The Sixth Sense mempunyai keunikan tersendiri yaitu memasukkan unsur drama. Bahkan bisa dibilang drama ini menjadi penopang dari plot utama. Di awal film, kita akan diperlihatkan bagaimana sosok Malcolm merupakan sosok dihormati. Bahkan dia diberi penghargaan karena kinerjanya sebagai psikolog anak.

Di sisi lain, dia pun memiliki kekurangan. Dia gagal membuat Vincent yang ketika itu masih kecil mengatasi ketakutannya. Nuansa drama lain yang melibatkan Malcolm adalah hubungannya dengan sang istri, Anna, yang memburuk. Punya karir bagus sebagai psikolog anak, nggak membuat kehidupan personal Malcolm ikut berjalan mulus.

Malcolm sempat berpikir untuk berhenti kerja tapi batal setelah bertemu Cole. Cole yang awalnya dikira menderita delusi ternyata benar-benar bisa melihat hantu. Dari sisi Cole pun nuansa drama diangkat. Cole merupakan anak yang mengalami perundungan di sekolah serta kesulitan untuk bersosialisasi. Padahal dia sedang berada dalam masa pertumbuhan.

Bisa dibilang, The Sixth Sense ingin menekankan bagaimana persepsi manusia dibandingkan dengan hantu. Hubungan Cole dan Malcolm yang semula hanya pasien dan psikolog semakin dekat. Tujuan Malcolm pun jelas pada Cole yaitu ingin membantu mengatasi ketakutan sekaligus memanfaatkan kelebihan yang dimiliki Cole.

Memberi Sensasi Ngeri yang Berbeda

The Sixth Sense nggak ketinggalan untuk menampilkan adegan-adegan horror lewat kemunculan hantu. Hantu-hantu itu muncul di tempat yang nggak diperkirakan. Hanya saja, dibanding film horror lainnya, sosok hantu di film ini lebih mirip setengah manusia. Justru penampilan seperti itu yang membuat sosok hantu terasa lebih nyata.

Film ini bukan hanya mengangkat kengerian lewat sosok hantu, ada juga lewat penggambaran cerita yang solid. Adegan Malcolm mendengarkan sesinya dengan Vincent cukup memberi perasaan nggak nyaman dan mengerikan. Terlebih setelah mengetahui Vincent bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri.

Sensasi mengerikan yang didapat ketika menonton The Sixth Sense berbeda dibanding film bergenre sejenis. Tempo yang cenderung lambat justru malah menciptakan atmosfir menyeramkan. Hal itu didukung oleh pemilihan set dan tata cahaya yang tepat. Alih-alih menakuti dengan teriakan, hantu di film ini pun lebih digambarkan dengan minim berbicara dan fokus dengan ekspresinya.

Penampilan Haley Joel Osment

Karakter Cole di film The Sixth Sense diperankan oleh Haley Joel Osment. Osment yang masih berusia sembilan tahun ketika syuting film ini, berhasil menampilkan penampilan yang prima. Ekspresi ketakutannya ketika bisa melihat hantu begitu natural. Apalagi ketika bersembunyi ke dalam tenda berisi patung dari gereja yang berhasil membuat penonton berempati.

Bukan hal mudah bagi aktor baru untuk bekerja sama dengan aktor dan aktris senior seperti Bruce Willis dan Toni Collete, apalagi masih berusia anak-anak. Osment berhasil melakukannya. Chemistry antara hubungan ibu dan anak bersama Collete bisa terlihat hidup. Pun ketika Osment banyak melakoni adegan dengan Willis. Keduanya menunjukkan rasa saling mempercayai dan bisa bekerja sama.

Secara keseluruhan, The Sixth Sense bukan film horror yang mencoba menakuti dengan kemunculan hantu. Film ini lebih fokus membangun suasana mengerikan tanpa mencoba menakuti kita sebagai penonton. Bisa dibilang film ini berada di antara horror dan thriller dengan hantu sebagai penggerak ceritanya. Penasaran? Ayo nonton dulu, lalu bagikan pengalamanmu di kolom komentar!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram