bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Intern, Saat Sepuh Kembali Bekerja

Ditulis oleh Gerryaldo
The Intern
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Apa jadinya apabila kamu si empunya perusahaan atau kepala HR mendapatkan intern yang ternyata sudah berumur 70 tahun something. Waduh, agak repot ya kayaknya memikirkan bagaimana mereka bisa beradaptasi di lingkungan yang kebanyakan diisi oleh muda mudi millennial?

Cerita tersebut dipakai oleh sang sutradara Nancy Meyers dalam film garapannya berjudul The Intern. Film ini dibintangi oleh si opa ganteng Robert De Niro dan si cantik Anne Hathaway. Dijamin, film berdurasi 121 menit ini akan membuat banyak pelajaran buat kalian para bos-bos di luar sana.

Sinopsis

The Intern_Poster (Copy)

Ben Whittaker (Robert De Niro) merupakan seorang duda berumur 70 tahun yang kehidupannya mulai membosankan. Istrinya yang sudah meninggal membuat Ben juga menjadi sebatang kara tanpa anak dan sanak saudara. Ben merindukan masa-masanya bekerja di kantor; sebab dahulunya, Ben ini merupakan seorang direktur pemasaran di Dex One.

Suatu kali ketika sedang berjalan pagi, Ben melihat sebuah pengumuman yang mengatakan bahwa salah satu perusahaan startup fashion online bernama About The Fit yang jaya dan super berkembang sedang membutuhkan seorang pekerja senior untuk menjadi salah satu bagian dari perusahaan tersebut dalam rangka bakti sosial pada masyarakat (CSR).

Ben sangat tertarik untuk mencoba. Ia akhirnya mempersiapkan diri untuk mengirimkan CV berupa video pada pihak HR About The Fit. Beruntung! Ben menjadi salah satu kandidat senior yang akan dipanggil untuk melakukan interview di perusahaan tersebut.

Ben antusias bukan main, bahkan sebelum alarm berbunyi, ia sudah siap dengan tas kerja jadulnya dan setelan jas yang necis sekali. Saat diterima di About The Fit, Ben langsung jadi sorotan banyak orang. Selain orangnya yang ramah, ia juga dikenal doyan membantu banyak orang.

Padahal dia memiliki pekerjaan utama yaitu menjadi asisten CEO dari About The Fit yang sangat detail, menilik waktu dan strict bernama Jules Ostin (Anne Hathaway). Namun karena dari awal Jules sudah vokal kalau Ben akan bekerja saat ia butuh saja, maka Ben melakukan hal lain daripada diam.

Ben memiliki 3 teman dekat yaitu Jason (Adam DeVine), Lewis (Jason Orley), Davis (Zack Pearlman). Mereka selalu bersama dan membantu Ben saat ia membutuhkan bantuan ketika mengerjakan satu hal yang Ben tidak terlalu paham karena sudah terlalu update dan Ben out-of-date. Begitu juga dengan Ben yang selalu membantu mereka bertiga saat butuh nasihat.

Suatu kali, Jules mendapatkan kabar tidak mengenakan. Investor About The Fit menganggap dirinya terlalu cepat berkembang sehingga khawatir kedepannya About The Fit akan kehabisan ide.

Pasalnya, mereka khawatir kalau idenya sudah dipakai terlebih dulu oleh Jules di saat perusahaan lain belum menerapkannya, sehingga Jules harus mendapatkan pengawasan dari Co-CEO dari luar perusahaan. Ini membuat Jules marah dan sedih karena tidak dipercaya oleh investor.

Rasa marahnya membuat Jules menjadi sangat sensitif. Hal ini dirasakan oleh Ben. Ia lantas mencoba untuk membuat hati Jules lebih baik, membersihkan meja yang dari dulu berantakan di ruang tengah kantor, membantu sekretaris Jules, membuat semua orang yang kena amuk Jules merasa jadi lebih baik dan masih banyak hal lainnya.

Ini membuat Jules yang awalnya skeptis pada Ben mulai membuka hati untuk bekerjasama dengan Ben. Suatu kali, supir Jules terlihat tidak dalam kondisi baik, Ben menawarkan diri untuk menggantikan supir Jules dengan dirinya.

Dari sini, hubungan Jules dan Ben mulai semakin membaik. Jules bahkan mengenalkan Ben pada suaminya, Matt (Anders Holm) dan anak perempuan Jules, Paige (JoJo Kushner). Untuk urusan keluarga, Ben juga kadang terlibat di dalamnya.

Ben juga dekat dengan seorang terapis kantor bernama Fiona (Rene Russo) yang akhirnya malah jadi PDKT. Usahanya mendekati Fiona didukung penuh oleh ketiga temannya Ben. Ben juga membuat Davis ikut tinggal di rumahnya, membuat rumah Ben hangat kembali karena banyak orang yang ada di sana.

Merasa punya kehidupan yang kembali bahagia, Ben malah jadi kasihan pada Jules yang terlihat sempurna di luar namun remuk di dalam. Apalagi saat Ben memergoki suami Jules, Matt, berselingkuh dengan wanita lain ketika Ben mengantar Paige pulang dari acara pesta ulang tahun teman dekat Paige.

Suatu kali, Ben mendapatkan kesempatan untuk meeting dengan calon Co-CEO baru About The Fit yang baru di San Francisco bersama dengan Jules. Awalnya Jules tidak ingin mengajak Ben karena kelihatannya Ben resah akan sesuatu (Ben bingung mau bicara soal perselingkuhan Matt atau tidak pada Jules hingga Ben kebingungan), namun Ben tetap memaksa untuk ikut Jules.

Sepanjang perjalanan dan selama tinggal di San Francisco, Jules cerita banyak pada Ben yang kini ia sudah anggap sebagai salah satu sahabatnya juga sosok Ayah. Jules juga mengatakan bahwa ia mengetahui kalau Matt main di belakang dirinya. Jules sengaja tidak ingin mengkonfrontasi Matt dengan alasan ia tidak siap berhadapan dengan masalah seperti itu. 

Namun akhirnya setelah Ben mengatakan pada Jules bahwa dirinya tidak harus bekerja terlalu keras, ingat keluarga dan jalani hidup Jules sebahagia mungkin; tidak apa bekerja keras namun harus tahu dimana harus istirahat dan ingat pada keluarga, Jules seperti tersadar akan satu hal.

Ia memang harus membagi waktunya terhadap keluarga dan pekerjaan sehingga semua adil. Saat kembali ke Brooklyn, Matt mendatangi Jules di kantornya. Ia mengaku semua hal mengenai perselingkuhan yang Matt lakukan dengan alasan Jules tidak pernah ada waktu untuknya.

Jules tidak bisa marah karena sedikit hal tersebut terjadi memang karena dirinya juga. Ia akhirnya memaafkan Matt dan dengan sigap akan mengambil alih About The Fit kembali dari CEO lain juga meyakinkan investor bahwa dirinya bisa dan mampu memegang kendali perusahaan.

Semua berakhir bahagia, Jules tidak sabar memberitahu pada Ben, namun Ben sudah tidak ada di tempat kerjanya. Jules panik karena berpikir Ben sudah berhenti, namun saat bertanya pada Fiona, Jules tenang karena Ben hanya mengikuti kelas Tai-Chi yang akhirnya Jules ikuti juga sebagai simbolis dari keseimbangan hidup.

The Dragon Lady

The Intern_The Dragon Lady (Copy)

Pernah mendengar istilah ini? Ya, The Dragon Lady disematkan pada seorang wanita yang powerful, berani, kuat, independen dan berkharisma. Istilah inilah yang well, mungkin cocok untuk diberikan pada Jules Ostin. Semua hal di perusahaan bergantung padanya. Hanya keputusan Jules saja yang mutlak diterima.

Belum lagi, dalam film ini, Jules sangat berani mengambil keputusan. Bayangkan saja, di tangan Jules, perusahaan startup About The Fit sukses mempekerjakan 220 orang pegawainya hanya dalam rentang waktu 18 bulan saja! So, tidak heran bukan kalau saya menyebut si Jules Ostin ini The Dragon Lady dari Brooklyn?

The Devil Wears Prada Wannabe?

The Intern_Vs TDWP (Copy)

Film ini, somehow, mengingatkan saya pada film yang dibintangi oleh Anne Hathaway sebelumnya berjudul The Devil Wears Prada. Jalan ceritanya yang hampir serupa membuat saya yakin kemungkinan besar si Anne belajar jadi bos dari si Tante Meryl Streep.

Bagaimana tidak? Dalam kedua film tersebut mereka berdua jadi bos, bekerja di bidang fashion, mempunyai banyak anak buah yang takut padanya. Film ini jadi semacam mirroring film TDWP.

Jules Ostin seperti Miranda Priestly sedangkan si Ben Whittaker menjadi si Andy Sachs. Serius deh, kalau kalian sudah menonton TDWP lantas menonton film ini, saya yakin kalian juga memiliki pemikiran yang sama. Hmmm, apakah Nancy Meyers memang terinspirasi dari film The Devil Wears Prada saat menggarap film ini?

Open Minded

The Intern_Ben Open Minded (Copy)

Meski terpaut puluhan tahun gap umur antara Ben dan Jules, Ben yang berumur 70 tahun masih tetap bisa diajak untuk bekerjasama dengan muda mudi di kantor.

Padahal umumnya, orang yang sudah berumur segitu biasanya pemikiran mereka sudah sangat kolot dan susah untuk diajari hal baru sehingga terkadang kaum Baby Boomers suka ribut sama para generasi selanjutnya.

Ben malah bisa memberi nasihat baik pada Jules sehingga baik pekerjaannya dan keluarganya bisa diselamatkan atas bantuan nasihat dari Ben.

Ben juga jadi contoh bagi anak muda di kantor; mulai dari pakaian yang rapi sehingga cara treat seorang wanita dengan baik dan benar. Ini membuat ketiga teman Ben menganggap Ben tidak tua karena punya pikiran yang terbuka dan luas.

Film The Intern ini cocok banget buat para petinggi-petinggi perusahaan startup. Sedikit banyak, film ini mengajarkan bagaimana para petinggi perusahaan startup harus bersikap baik di dalam perusahaannya sendiri juga di dalam kehidupan keluarganya. Bacaterus memberi skor 4/5 untuk film The Intern. Enjoy the movie guys!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram