bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis The Danish Girl, Pergulatan Batin Transgender

Ditulis oleh Sri Sulistiyani
The Danish Girl
3.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Apakah kamu pernah mendengar nama Lili Elbe? Sejarah mencatat bahwa Lili Elbe merupakan pelukis asal Denmark yang bernama asli Einar Wegener. Ia terlahir sebagai pria, namun menjalani operasi transgender dan menjadi salah satu sosok yang cukup berperan penting dalam ilmu transgender.

Kisahnya diangkat dalam sebuah film yang berjudul The Danish Girl. Di film ini, kita akan melihat bagaimana perjalanan dan pergulatan batin yang harus dilalui Einar atau Lili. Berikut review dan sinopsisnya!

Baca juga: 10 Film Drama Terbaik yang Diangkat dari Kisah Nyata

Sinopsis

Sinopsis

Film yang berdurasi 120 menit ini mengambil setting lokasi di Copenhagen, Denmark pada tahun 1920-an. Kala itu, pasangan suami istri Einer Wegener dan Gerda Wegener tengah menikmati masa-masa indah pernikahan mereka. Keduanya sama-sama bekerja sebagai pelukis, namun lukisan yang dibuat Gerda sering kali tidak diminati di pasaran jika dibanding lukisan Einer.

Suatu hari, Gerda tengah membuat lukisan potret temannya, Ulla yang merupakan penari balet. Namun Ulla terlambat hadir saat Gerda ingin menyelesaikan lukisannya. Gerda pun meminta Einer yang sedang berada di rumah untuk memakai stocking, sepatu balet, dan baju milik Ulla agar bisa berpura-pura menjadi modelnya.

Einer dan Gerda sama-sama tertawa melihat hal itu. Saat Ulla datang, ia pun menyebut bahwa Einer adalah Lili. Tanpa disadari, hal itu menjadi awal mula Einer mulai mempertanyakan jati dirinya. Beberapa hari setelahnya, Gerda juga mengajak Einer untuk menghadiri acara sesama seniman, namun Einer menolak karena ia tidak menyukai kegiatan semacam itu.

Gerda kemudian mendapat ide agar Einer menyamar menjadi Lili. Gerda mulai mengajari Einer cara-cara untuk bertingkah seperti wanita. Gerda juga mendandani Einer seperti wanita. Mereka pun pergi ke pertemuan tersebut sebagai Gerda dan Lili. Namun saat Gerda meninggalkan Lili, rupanya Lili bertemu dengan seorang pria bernama Henrik Sandahl dan mereka pun berciuman.

Gerda mulai merasa ada yang salah pada Einer. Einer pun mengaku jika jauh dalam dirinya ia merasakan bahwa dirinya adalah seorang wanita. Einer mulai sering berperan sebagai Lili. Gerda merasa marah, namun ia melampiaskan marahnya dengan melukis Einer dalam sosok Lili. Tanpa disangka, lukisan Lili justru laku terjual dan membuat Gerda mendapat tawaran pameran di Paris.

Sementara itu, hasrat Einer untuk menjadi wanita semakin tinggi. Einer juga mengaku pada Gerda bahwa hal tersebut sudah terjadi saat ia kecil ketika ia dicium oleh teman prianya yang bernama Hans. Saat mereka berdua berangkat ke Paris untuk mengadakan pameran, Gerda berusaha untuk mencari sosok Hans.

Gerda berhasil bertemu dengan Hans dan mempertemukannya dengan Einer saat ia menjadi Lili. Gerda juga berusaha mencari dokter untuk menyembuhkan Einer. Namun dokter yang mereka kunjungi justru menyebut jika Einer mengalami gangguan jiwa. Setelah melewati berbagai pertengkaran, Gerda pun mulai menerima bahwa suaminya kini telah berubah menjadi Lili.

Mereka akhirnya bertemu Dokter Warnekros, dokter yang sedang meneliti tentang transgender. Warnekros menawarkan Lili untuk menjalani operasi transgender, namun operasi tersebut cukup beresiko karena akan menjadi operasi transgender pertama yang dilakukan Warnekros. Lili setuju dengan segala resikonya, ia pun menjalani operasi pertama.

Operasi pertamanya sukses, Lili mulai merasa bahagia karena telah menemukan jati dirinya. Ia memulai hidup baru seperti berkencan dengan pria dan bekerja di toko parfum seperti wanita-wanita lainnya. Setelah beberapa saat, Lili pun bersiap untuk menjalani operasi kedua. Gerda merasa Lili belum cukup kuat, namun Lili bersikeras untuk segera menjalani operasi.

Operasi kedua tersebut tidak berjalan lancar. Lili meninggal akibat komplikasi yang terjadi saat operasi. Adegan dalam film pun berakhir saat Gerda dan Hans mengunjungi desa tempat Lili berasal dan melihat danau yang sering ada di lukisan Lili. Syal milik Lili yang ia kenakan terbang terbawa angin di tempat tersebut.

Cerita Inspiratif yang Diangkat dari Kisah Nyata

Cerita Inspiratif yang Diangkat dari Kisah Nyata

Tema yang diangkat dalam film The Danish Girl mungkin terasa cukup tabu, yaitu tema mengenai transgender. Namun banyak nilai-nilai kemanusiaan yang ditekankan dalam film ini, bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan jati dirinya, seperti yang dialami Einer Wegener. Sosok Einer Wegener atau Lili Elbe ini rupanya adalah sosok asli yang ada di dunia nyata.

Lili Elbe merupakan seorang transgender yang berasal dari Denmark. Ia lahir sebagai pria dengan nama Einar Magnus Andreas Wegener dan merupakan seorang pelukis ternama. Ia kemudian merubah identitasnya menjadi Lili Else Ilvenes atau Lili Elbe dan menulis autobiografi berjudul Man into Woman. Autobiografi tersebut menjadi memoar yang berpengaruh dalam studi transgender di masa depan.

Karakter Kompleks dan Diperankan dengan Apik

Karakter yang Kompleks dan Diperankan dengan Apik

Sebagai aktor yang memerankan tokoh Einar Wegener atau Lili Elbe, Eddie Redmayne layak mendapat pujian untuk aktingnya. Di film ini, ia harus memerankan peran kompleks mengenai seseorang yang mengalami perubahan, baik dari sisi emosional, fisiologis, hingga psikologisnya. Eddie Redmayne pun mampu memerankan karakter tersebut dengan baik.

Di awal film, kita dapat melihat bagaimana sosok Einer yang tampak serasi sebagai suami dari Gerda. Ia tampak seperti suami yang begitu romantis dan menyayangi istrinya. Namun seiring dengan berjalannya alur cerita film yang mengisahkan bagaimana pergulatan batin Einer, sosok Einer yang tampak di awal itu pun perlahan hilang hingga kita bisa menyaksikan sosok Lili sepenuhnya.

Kehebatan akting Eddie Redmayne dalam memerankan karakter Einer atau Lili pun mendapat pengakuan dari berbagai ajang penghargaan dunia. Ia menjadi nominasi untuk Best Performance by an Actor in a Leading Role di Academy Awards 2016, nominasi Best Leading Actor di BAFTA Awards 2015, dan sederet penghargaan lainnya.

Nuansa Klasik Eropa di Sepanjang Film

Nuansa Klasik Eropa di Sepanjang Film

Alur cerita The Danish Girl mengangkat tema klasik Eropa, sesuai dengan setting waktu dari cerita ini. Hal ini dapat terlihat dari berbagai aspek, Dari segi sinematografi, nuansa klasik ini terasa dari tone warna yang banyak mengarah ke warna-warna bertema sepia. Properti, kostum, hingga tata suara yang digunakan pun berkonsep vintage dan semakin mendukung nuansa klasik dalam film ini.

Di film The Danish Girl, kita juga bisa melihat bagaimana kebudayaan masyarakat Eropa di masa lalu dari adegan-adegan yang diperlihatkan, misalnya saja bagaimana keseharian para wanita Eropa serta bagaimana masyarakat memandang isu transgender di masa tersebut. Jadi, siap-siap untuk berpetualang ke benua Eropa di masa lampau saat menonton film ini!

Itulah review dari film The Danish Girl. Meski mengangkat tema yang cukup tabu, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari film ini, salah satunya yaitu untuk berani menjadi diri sendiri dan tidak berpura-pura menjadi orang lain yang tidak kita inginkan.

Apakah kamu sudah menonton film ini? Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti perjalanan panjang Lili Elbe untuk menemukan jati dirinya? Ceritakan di kolom komentar ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram