bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Skyfire, Meletusnya Gunung Api TianHou

Ditulis oleh Gerryaldo
Skyfire
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Akhirnya datang lagi film Box Office yang rilis bukan dari Hollywood, namun dari negeri tirai bambu, China berjudul Skyfire. Penayangan perdananya berhasil menempati ranking 1 di seluruh negeri China.

Saat ini keuntungan yang didapat memang masih tergolong kecil, hanya sebesar $ 24.8 juta, namun akan terus meningkat seraya penayangannya di negara lain yang masih berlangsung.

Film bencana berdurasi 1 jam 37 menit ini menceritakan tentang musibah besar meletusnya gunung merapi TianHou yang sudah lama tertidur. Sang sutradara, Simon West, benar-benar berhasil menggambarkan kepanikan dalam film ini. Selain ceritanya yang bagus banyak pesan moral yang diberikan juga dalam film Skyfire.

Sinopsis

Skyfire_Poster (Copy)

Pulau TianHou merupakan pulau cukup besar dengan lebih dari 50,000 penduduk. Pulau ini berada di wilayah Laut China. Di sana ada gunung merapi aktif dan sedang dalam pengamatan sekelompok peneliti yang dipimpin oleh seorang volcanologist bernama Wentao Li (Wang Xueqi).

Wen berkunjung ke pulau TianHou bersama dengan istrinya dan putri semata wayangnya bernama Xiao Meng Li (Hannah Quinlivan). Namun ketika sedang serius melakukan pengamatan, gunung api TianHou meletus. Semua orang langsung menyelamatkan diri tak terkecuali Istri Wen dan Putrinya yang terpisah.

Naas, Wen sudah terlalu terlambat untuk menolong istrinya, sedangkan putrinya sudah dibawa warga ke tempat yang aman. Awan panas lantas turun dengan kecepatan 400 km/jam menyapu semua yang ada di depannya. Istri Wen tewas di hadapan matanya sendiri.

20 tahun kemudian, Xiao Meng bergabung dengan kelompok volcanologist. Ia bekerja dan kembali ke pulau TianHuo dalam rangka mengawasi dan menerapkan sebuah projek besar yang mampu memberi forecast terhadap aktivitas gunung merapi TianHuo - tempat dimana Ibu Meng meninggal.

Selain memang mengamati aktivitas gunung, Meng juga bekerja untuk seorang pengusaha biliuner bernama Jack Harris (Jason Isaac) yang baru saja membuka resort super mewah dengan segala fasilitasnya yang kelas kakap. Saat itu, tahap kedua alias pengembangan resort sedang diberlakukan.

Projek yang dikerjakan Meng berhasil. Kini semua ahli volcanologist yang bertugas di sana bisa melihat perkembangan aktivitas gunung api TianHou. Namun begitu ditinggal semalam, tiba-tiba gunung menunjukan aktivitas yang tidak biasa. Lahar naik begitu cepat. Hal ini langsung menarik perhatian Meng.

Meng langsung memberitahu Jack mengenai hal tersebut. Namun Jack tidak begitu merespon karena Meng datang hanya dengan intuisinya saja sedangkan data dan bukti lainnya tidak ada. Benar saja, saat Meng akan memberi bukti pada Jack dengan kembali mendaki gunung api, guncangan terjadi. Gunung akan meledak.

Celakanya, banyak turis yang sedang berada di jembatan pandang dan dekat sekali dengan kawah. Ayah Meng yang menyusul ke Pulau TianHou untuk ikut melihat perkembangan projek Meng langsung berlari ke arah jembatan pandang untuk memberi tahu bahwa semua dalam bahaya. Terlambat, gunung sudah keburu meletus.

Wen dan Meng juga rekan mereka lantas membawa semua turis masuk ke dalam kereta layang untuk kembali ke resort. Keadaan di resort pun tidak kalah kacaunya. Semua panik akibat dentuman dari batu gunung yang terlempar akibat letusan terjadi dimana-mana; menyebarkan api dan membakar hampir semua bagian resort.

Hal buruk sebesar itu ternyata awal mula. Letusan utama masih terjadi dan akan terjadi setiap saat. Meng khawatir dengan 50,000 penduduk di pulau tersebut karena apabila bendungan sampai hancur, mereka semua bukan hanya akan tersapu lahar namun juga air bah. Beruntung sudah banyak tamu resort yang evakuasi sehingga Meng tidak tambah pening.

Berkat bantuan rekan Meng yaitu Zheng (Shawn Dou), penduduk bisa diselamatkan. Bendungan dibuka supaya bisa membuang air secara perlahan sebelum hancur oleh lahar. Tugas Meng kini adalah pergi dari pulau tersebut. Setelah kembali ke pos untuk memanggil bantuan, Meng dan yang lainnya pergi menjauh sedangkan Ayahnya tertinggal.

Meng bingung karena ia tidak mau kehilangan Ayahnya namun disisi lain dia juga harus membantu menyelamatkan rekan-rekannya yang tersisa. Meng berjanji akan kembali menjemput Ayahnya.

Namun setelah Meng dan yang lain berhasil naik ke helikopter, gunung akhirnya meledak. Dari atas helikopter ia bisa melihat ada suar menyala yang dikirim oleh Ayahnya supaya Meng tahu lokasi Ayahnya berada namun akhirnya hilang tersapu awan panas.

Meng sedih bukan main, namun setelah sampai di atas kapal evakuasi, ada berita bahwa tim penyelamat menemukan seseorang yang selamat dari awan panas akibat masuk ke dalam lubang lahar.

Orang itu adalah Wen, Ayah Meng. Ia mengatakan bahwa Meng telat menyelamatkannya karena Wen tahu lubang lahar itu dari projek Meng yang dikerjakan. Meng dan Wen akhirnya berkumpul kembali.

Adegan Sedih

Skyfire_Scene2 (Copy)

10 menit film dimulai, saya dibuat sedih oleh adegan dimana istri Wen meninggal. Serius sedih sekali karena istrinya benar-benar meninggal tepat di depan matanya. Wen tidak bisa melakukan apa-apa karena ketika sedang mengejar istrinya, mobil yang ia kendarai terbalik dan menjebak Wen tidak bisa berbuat apa-apa.

Lantas Wen melihat ke arah istrinya yang berpamitan dengan mengatakan ‘good bye’ tepat ketika kumpulan awan panas menuju ke arahnya dengan cepat.

Adegan sedih lainnya ketika Jack Harris si pemilik resort menyelamatkan seorang anak kecil yang terpisah dengan ibunya. Jack menyerahkan anak tersebut ke perahu dan akhirnya ia harus meninggal di pelabuhan akibat menunggu istrinya yang terpisah juga.

Sinematografi yang Cukup Baik

Skyfire_Scene2 (Copy)
*Source: GeekTyrant

Harus diakui sih, cara pengambilan gambar, efek CGI dan hal lainnya yang terkait dengan penggambaran film masih lebih bagus Hollywood ketimbang negara lainnya. Salah satunya bisa dilihat dalam film ini, ada beberapa adegan yang kurang mulus dalam memberi efek. Sehingga menjadi kelihatan film murah.

Padahal di adegan lainnya, Alan Caudillo, sang sinematografer, mampu dengan baik memperlihatkan kerennya resort, indahnya pulau Tuan Hao dan kerennya gunung api di sana. Meski demikian, film ini sudah memiliki sinematografi yang cukup baik. 2 jempol untuk Mr. Alan Caudillo!

Trivia

Skyfire_Trilogy (Copy)

Film ini sebenarnya dibuat dua versi bahasa; China dan Bahasa Inggris. Namun setelah berunding, keputusan terakhirnya adalah Bahasa China yang dipakai untuk hampir seluruh dialog dalam film karena dirasa lebih natural; mengingat setting, orang-orang dan lainnya kental sekali dengan China.

Film Skyfire yang tayang saat ini dikabarkan menjadi film pertama dari trilogi. Berarti kemungkinan akan ada film serupa yang akan tayang di tahun berikutnya. Apakah akan tetap membahas mengenai bencana gunung merapi atau membahas tentang bencana lainnya? Kita tunggu saja ya!

Bacaterus memberi skor 3.5/5 untuk keseluruhan film ini, mulai dari cerita, akting, aktris, backsound dan pengambilan gambar. Sedangkan untuk Rotten Tomatoes memberi skor 57%, IMDb 5.3/10 dan Metacritic sebesar 52%. Intinya, film ini cocok banget buat kalian yang doyan nonton film tentang bencana. Keren!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram