bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Scream VI, Pembunuhuan Sadis Tak Henti

Ditulis oleh Gerryaldo
Scream VI
2.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Menjadi film ke 6 dari series Scream, pembunuh bertopeng terus melanjutkan aksi sadisnya menghabisi semua yang terlibat dalam aksi pembunuhan di film-film Scream sebelumnya. Film Scream VI ini disutradarai oleh Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett, film ini menampilkan para pemeran ensembel, termasuk para pemain lama dan baru. 

Baca Juga: Sinopsis & Review Scream 5 (2022), Kembalinya Teror Ghostface

Film ini menceritakan tentang seorang pembunuh Ghostface yang baru. Pembunuh itu menargetkan para korban yang selamat dari "serangan pembunuhan di Woodsboro". Korban-korban tersebut kini melarikan diri ke New York, alih-alih aman, ancaman pembunuhan malah jadi semakin berbahaya.

Sinopsis

Scream 6_Poster (Copy)

Setelah satu tahun kasus pembunuhan yang terjadi di Woodsboro, Scream V (2022), Profesor Universitas Blackmore jurusan film, Laura Crane (Samara Weaving), dijebak oleh mahasiswanya sendiri. Ia dibunuh dengan cara ditikam dan sang pelaku melakukan copy-cut killer dari Ghostface. Pelakunya bernama Jason (Tony Revolori).

Jason sendiri bersama teman sekamarnya, Greg, ingin melanjutkan aksi pembunuhannya dengan mengincar kakak beradik Sam (Melissa Barrera) dan Tara Carpenter (Jenna Ortega) guna menyelesaikan film pembunuhan yang dibuat oleh Richie Kirsch juga Amber Freeman, para pembunuh di film Scream V.

Sialnya, Jason menerima telepon dari Ghostface yang berbeda, penelpon tersebut ternyata pembunuh baru. Ia menikam Jason juga Greg hingga tewas. Di sisi lain, Sam yang sedang mengikuti sesi terapi dengan dokternya beranjak pergi karena Sam merasa terapinya tidak berhasil. Ia pun pulang ke kediaman barunya.

Kini ia tinggal bersama adiknya Tara dan para penyintas Woodsboro lainnya yakni Chad (Mason Gooding), kembarannya, Mindy (Jasmin Savoy Brown), Quinn (Liana Liberato), kekasih Mindy, Anika (Devyn Nekoda), juga Ethan (Jack Champion). Sam ngamuk ketika tahu Tara dan lainnya pergi ke pesta disaat ancaman pembunuhan masih beredar.

Sam menyusul adiknya itu dan memintanya pulang. Teman-temannya yang lain berusaha menenangkan Sam namun ia sudah kepalang marah. Hal itu memperburuk hubungan Sam dan Tara. Tara kesal dan meminta Sam untuk tidak terus ikut campur urusan pribadi dan hidupnya. Sam sedih, ia sadar kalau ia tidak akan bisa selalu menjaga Tara.

Tak lama mereka semua sampai dirumah, berita tentang pembunuhan Jason dan Greg tersiar di berita. Detektif Wayne (Dermot Mulroney) yang bertugas menyelidiki lantas menghubungi Sam untuk dimintai keterangan. Ia mengatakan bahwa kartu identitas Sam ada di lokasi kejadian. Sam pun pergi ke kantor polisi bersama Tara.

Begitu keluar, ia mendapat telepon dari nomor milik Richie Kirsch (Jack Quaid) yang sudah tewas dalam kejadian pembunuhan sebelumnya (Scream V). Begitu diangkat, suara khas pembunuh mengatakan bahwa kini Sam akan tewas juga. Mendadak seseorang dengan topeng ghostface mengejar Sam dan Tara mencoba untuk membunuh mereka.

Sam dan Tara berhasil melarikan diri dan masuk ke dalam supermarket kecil, beberapa orang disana mencoba menahan ghostface namun berujung tewas dibunuh bahkan sang pemilik supermarket ikut kehilangan nyawanya. Sam dan Tara mencoba sebisa mungkin bersembunyi dari sang pembunuh hingga akhirnya berhasil lolos.

Begitu polisi datang, pembunuh itu sudah pergi dan meninggalkan sebuah topeng ghostface yang memiliki DNA dari pembunuh sebelumnya. Kasus ini segera ditindaklanjuti lebih dalam. Agen khusus FBI Kirby Reed (Hayden Panettiere) pun turun tangan. Kirby sendiri merupakan penyintas pembunuhan yang dilakukan oleh ghostface (Scream IV).

Setelah dimintai keterangan, Sam dan Tara pun diperbolehkan pulang. Di luar kantor polisi, semua jurnalis dari berbagai media datang menembakan banyak pertanyaan. Diantara para wartawan, munculah reporter dan penulis buku juga penyintas pembunuhan di Woodsboro, Gale Weathers (Courteney Fox). Sam dan Tara geram melihatnya.

Di tempat lain, dokter yang menangani sesi terapi Sam dibunuh. Sang pembunuh mengincar berkas-berkas Sam dan ia meninggalkan lagi topeng yang memiliki DNA pembunuh ghostface lainnya. Mengetahui hal ini, teman-teman Sam & Tara mulai berspekulasi bahwa si pembunuh yang terinspirasi dari film Stab itu bermain dengan skenario baru.

Skenario tersebut adalah dimana pembunuh ghostface bisa menghabisi semua nyawa pemain utama dan cerita pembunuhan akan terus berlanjut. Masalah ini dibicarakan di dalam apartemen dimana sang pembunuh sudah ada di dalam kamar Quinn. Kekasih Sam, Danny (Josh Segarra), yang tinggal di apartemen sebelah melihatnya.

Ia segera berteriak namun tidak terdengar oleh Quinn, tak lama terdengar suara berisik dari kamar Quinn, saat pintu dibuka, sang pembunuh mendorong Quinn yang sudah berlumuran darah. Lantas mulai menyerang semua orang & menewaskan Anika. Detektif Wayne terpukul sekali mengetahui anaknya, Quinn, jadi korban.

Detektif Wayne pun bekerjasama dengan Kirby, Sam, Tara dan yang lain untuk menangkap si pembunuh. Gale pun turut membantu, ia berhasil menemukan sebuah bioskop terbengkalai, dimana seluruh koleksi pembunuhan mulai dari pisau, jubah, dan barang bukti kasus ghostface disimpan. Membongkar hal itu, Gale pun diserang.

Beruntung ia selamat meski kekasihnya harus tewas ditusuk. Merasa semakin berbahaya, Kirby, Sam, Tara dan Chad menyelidiki bioskop tempat semua petunjuk pembunuhan sebelum-sebelumnya terjadi. Namun mereka mendapat telepon dari Detektif Wayne mengingatkan bahwa Kirby bukanlah anggota FBI.

Di saat yang sama, tiba-tiba ghostface muncul dan menyerang mereka semua kecuali Kirby yang hilang entah kemana. Saat berhasil kabur ke lobby bioskop, Sam, Tara dan Chad disergap oleh dua ghostface. Chad ditusuk berulang kali sementara Sam dan Tara melarikan diri. Di sela-sela pengejaran, Sam berhalusinasi tentang Ayahnya.

Ayahnya, Billy Loomis (Scream), yang mantan seorang pembunuh itu mengisi suara di kepalanya. Entah kenapa, hasrat ingin membunuh muncul di dalam diri Sam dan ia memanfaatkan hal itu untuk menyerang dua ghostface yang adalah Quinn dan Ethan. Mereka adalah anak dari Detektif Wayne yang juga tiba-tiba hadir disana.

Detektif Wayne mengaku bahwa mereka semua adalah bagian dari keluarga Richie yang ingin menuntut balas dendam. Kejar-kejaran pun dimulai. Sam akhirnya mengenakan jubah dan topeng milik Ayahnya saat membunuh para korbannya, dan bekerjasama dengan Tara, mereka berhasil membunuh trio pembunuh itu.

Cerita yang Berulang

Scream 6_Repetations (Copy)

Bagi kalian yang adalah penyuka film Scream, mungkin datangnya film ini menjadi nafas segar karena kalian tidak sabar untuk melihat kembali proses pembunuhan dan kejar-kejaran dari sosok misterius ghostface. Namun bagi mereka yang hanya merasa ‘terhibur’ saja dengan melihat film ini, maka Scream 1 & 2 sudah cukup.

Hal ini terjadi pada banyak penonton yang merasa film Scream tidak ada perkembangan. Dari ide cerita, film ini hanya menyambung-nyambung kejadian di film-film sebelumnya. Hasilnya filmnya berkembang sangat luas dengan ide cerita yang mulai terpecah dari film orisinalnya, belum lagi alasan ghostface membunuh yang makin bikin pening.

Menyeret Banyak Karakter

Scream 6_Characters (Copy)

Akibat berkembangnya ide cerita maka penambahan karakter baru harus dilakukan. Alih-alih membuat film ini jadi semakin seru, hal ini malah membuat para penonton ‘baru’ akan kebingungan dengan alur juga para karakter utama. Sehingga film ini jadi tidak ramah untuk ditonton bagi mereka yang newbie dalam kasus ghostface.

Mau tidak mau mereka jadi harus menonton film pendahulunya terlebih dulu. PR sekali bukan? Dalam Scream VI saja, beberapa karakter baru muncul & bergabung dengan para pemain dari seri sebelumnya, bahkan karakter dari film Scream 4 pun muncul kembali. Kalian harus hafal kisah mereka dulu supaya tahu maksud cerita Scream VI ini apa.

Tidak Lagi Seram

Scream 6_Plot (Copy)

Opini pribadi, film Scream sudah mulai tidak lagi seram atau bikin jantung jadi deg-deg-ser ketika mereka menghilangkan karakter utama dari film slasher ini yakni Sidney Prescott yang diperankan oleh Neve Campbell. Karakter Sidney hilang mulai dari film Scream yang keempat. Setelahnya film ini jadi hilang sinarnya.

Bahkan bisa dibilang film Scream yang paling bikin jantungan hanya mentok di Scream 2. Sisanya, meh… Namun sutradara dan penulis yang bekerja untuk keberlangsungan waralaba film ini masih memaksakan karakter Sidney tetap hidup meski wujudnya sudah tidak ada supaya rasa thrill dari nama itu tetap eksis.

Sebenarnya film ini sudah bisa dibilang cukup untuk menutup lingkaran dari cerita pembunuhan ghostface, namun siapa yang tahu kalau tahun depan, film Scream VII akan tayang kembali. Apabila itu terjadi, harapan besarnya sih, rumah produksi dan sutradara juga penulis bisa membuat alur baru yang lebih seru.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram