bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Ram Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela

Ditulis oleh Suci Maharani R
Ram Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Menggaet bintang ternama Bollywood seperti Deepika Padukone dan Ranveer Singh, Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela sukses besar di Box Office. Film yang menceritakan kisah cinta Leela dan Ram yang berasal dari dua keluarga jat yang saling bermusuhan. Film Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela disebut sebagai kisah cinta Romeo dan Julie-nya versi Bollywood.

Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela menjadi salah satu film tersukses di Bollywood yang berhasil panen nominasi penghargaan. Deepika Padukone dan Ranveer Singh berhasil memenangkan pemeran utama terbaik di Filmfare Awards. Di sisi lain film ini panen kritik positif dan negatif dari kritikus film India, Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela mendapatkan rating 6.4 di IMdb dan 58% di Rotten Tomatoes.

Sebelum kita mereview film ini, pastikan untuk mengetahui seperti apa sih cerita dari film Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela (2013) ini. Simak dibawah ini.

Sinopsis

Sinopsis

Kisah ini bermula di sebuah desa Gujarati Ranjhaar, dimana di desa ini terdapat dua klan yang saling berselisih sejak 500 tahun. Klan Rajadi dan Klan Sanera adalah dua klan yang sudah bermusuhan lama di tengah-tengah bebasnya pembuatan dan penjualan senjata maupun amunisi.

Saat perayaan Holi, Ram (Ranveer Singh) dengan cerdik dan berani sengaja memasuki kediaman kepala Sanera untuk menggoda Leela (Deepika Padukone). Saling menggoda, keduanya berakhir saling jatuh cinta, meski mereka tahu bahwa mereka berasal dari klan yang berbeda. Tahu akan segala resiko yang mereka hadapi, romansa keduanya tetap berjalan bahkan keduanya berencana kawin lari.

Namun ditengah-tengah rencana itu saudara laki-laki Ram yaitu Meghji secara tidak sengaja dibunuh oleh Kanji Bhai saudara Leela. Ram yang kalut membawa Leela untuk menikah dengan cara kawin lari dan bersembunyi di tempat lain. Sayangnya kehidupan bahagia yang Leela bayangkan tidak pernah terjadi, karena Ram dengan bodohnya masuk dalam jebakan teman-temannya sendiri.

Ram yang mabuk membocorkan dimana mereka bersembunyi yang membuat Leela berhasil dibawa pulang oleh sepupunya Bhavani. Di lain tempat Ram dipuji karena sudah merusak reputasi Leela dan dijadikan kepala suku baru Rajadis karena dianggap sebagai pahlawan.

Dhankor Baa yang marah memutuskan untuk mengatur pertunangan Leela dengan NRI, Leela menolak keras hal itu. Ia berdalih jarinya sudah disematkan cincin oleh Ram, Dhankor Baa yang marah memotong jari Leela tanpa ampun. Titik terang muncul saat Rajadi dan Sanada mendiskusikan soal perdamaian, Dhankor Daa pun mengajak Ram hadir di upacara Navratri.

Mimpi buruk datang di perayaan Navratri, Dhankor Daa terluka parah akibat terkena tembakan yang disetting oleh Bhavani. Ram dan klan Rajadi dijadikan kambing hitam sebagai penghianat yang memperburuk hubungan kedua klan ini. Bhavani dengan liciknya terus melancarkan cara licik agar kedua klan tetap bermusuhan. Ia menipu Leela yang sudah menjadi kepala suku unutk menandatangani perintah pembunuhan pada klan Rajadi.  

Orang-orang Rajadi yang tidak bersalah berguguran satu persatu, mengetahui kesalahannya Ram yang menyusup ke rumah Sanada berhasil bertemu dengan Leela. Menyadari kesalahan dan cinta mereka, keduanya memutuskan bunuh diri dengan menembak satu sama lainnya.

Adaptasi yang Berhasil, Tapi Kurang Sempurna

Adaptasi yang Berhasil, Tapi Kurang Sempurna

Mengadaptasi Romeo dan Juliet (1988) dan Qayamat Se Qayamat Tak (1988), Bhansali berhasil membuat kisahnya tanpa menyeleweng dari kisah aslinya. Bhansali me-remake tanpa membuat semuanya terlihat sama persis atau ia terlihat mengembangkan kisah ini versi Bollywood. Mengambil latar kota kecil di Gujarati dengan persaingan 500 tahun antara klan Rajadi dan Sanada.

Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela memang menyajikan kisah cinta yang tragis anak-anak dari dua klan yang bermusuhan. Ram dan Leela harus berjuang untuk mempertahankan cinta mereka diatas pertarungan sengit antara kedua klan. Kisah cinta keduanya berakhir saat Ram dan Leela memutuskan untuk mati bersama terjatuh ke dalam air.

Jika dilihat memang adaptasinya sudah benar, yang disayangkan adalah Bhansali menambahkan hal yang kurang tepat di dalam film ini. Seperti beberapa adegan terlihat terlalu berlebihan dan terlihat sangat di buat-buat. Mungkin ingin menambahkan unsur komedi atau pembeda, tapi beberapa hal sebenarnya tidak perlu ada di film ini.

Sinematografi yang Memuaskan Mata

Sinematografi yang Memuaskan Mata

Mengambil tempat syuting di beberapa istana Udaipur dan Gujarat, film ini memang menggambarkan sebuah kota yang menjunjung tradisi di tengah majunya teknologi dan gangster. Pengambilan gambar di tempat-tempat yang terlihat estetik ini tentu membuat para penonton sangat terhibur. Belum lagi efek slow motion saat berbagai bubuk warna pada perayaan Holi yang dilemparkan sangatlah indah.

Setiap detail di dalamnya memang sangat diperhatikan oleh sang sutradara yaitu Sanjay Leela Bhansali. Lilin, lampu, lampu gantung, gorden, cat tembok hingga tata pencahayaan semuanya di set sesempurna mungkin. Koreografi dari setiap komponen di dalamnya terlihat sangat profesional, karena mereka terlihat sangat terlatih dan mahir di bidangnya.

Bhansali juga memanjakan penonton dengan berbagai gambaran tempat yang terlihat sangat ikonik. Mengambil gambaran desa yang menjual senjata secara bebas, setiap pertarungan dibuat dengan gaya yang keren. Memang beberapa efek terlihat agak berlebihan, tapi mungkin itu adalah gaya Bollywood agar para heroin-nya terlihat lebih menarik dan menonjol.

Tidak ada pengambilan gambar close-up yang mengganggu, beberapa kali kameramen mengambil gambar high angle untuk menunjukkan kemegahannya. Yang paling saya ingat adalah di film ini warna merah adalah warna yang akan sering kamu lihat, tapi entah kenapa itu tidak mengganggu sama sekali.

Soundtrack-nya yang Memanjakan Telinga

Soundtrack-nya yang Memanjakan Telinga

Tentu saja salah satu hal yang paling ditunggu dari film-film Bollywood adalah berbagai lagu di dalamnya. Tidak mengecewakan, Sanjay Leela Bhansali yang berduet dengan Hemu Gadhvi berhasil memberikan soundtrack yang memanjakan telinga sepanjang film. Salah satu yang paling saya suka tentunya Nagada Sang Dhol yang dinyanyikan oleh Shreya Ghoshal dan Osman Mir.

Lagu-lagu romantis dalam film ini harus diakui sebagai salah satu kekuatan dan daya tarik utamanya. Sebut saja lagu berjudul Ang Laga De yang dinyanyikan dengan sangat indah oleh Aditi Paul dan Shail Hada. Lagu yang penuh semangat yang menampilkan beta seksinya Ranveer Singh di Tattad Tattad dari Aditya Narayan dan Altamash. Setidaknya ada 11 soundtrack lagu dalam film ini yang bisa kamu nikmati sepanjang film.

Faktanya Sanjay Leela Bhansali memang ingin membuat komposisi lagu di film ini dengan begitu megah. Hebatnya, Bhansali juga memahami bahwa esensi dari sebuah lagu tidak hanya aransemen yang megah tapi ruang bagi penyanyi agar bisa bersinar juga ada. Kecerdikan Sanjay Leela Bhansali ini bahkan mendapatkan banyak pujian karena disebut berhasil memberikan “pesta bagi pencinta musik”.

Sanjay Leela Bhansali menyusun hampir semua lagu yang akan dimasukkan dalam film ini. Hanya satu yang “Mor Bani Thanghat Kare” yaitu lagu Gujarati 1944 yang diterjemahkan oleh Jhaverchand Meghani. Dengan bantuan Hemu Gadhvi, lagu ini disusun kembali dan Monty Sharma Menyusun lagu latar belakang dengan sangat baik juga.    

Setiap Karakternya Terlihat Menonjol Hingga ke Pemeran Pembantunya

Setiap Karakternya Terlihat Menonjol Hingga ke Pemeran Pembantunya

Sanjay Leela Bhansali memang tidak main-main saat membuat film Goliyon Ki Raasleela Ram-Leela ini. Setelah berkelana mencari pemain yang tepat, akhirnya ia memutuskan Ranveer Singh dan Deepika Padukone sebagai pilihannya. Bahkan Sanjay sempat bersitegang dengan Priyanka Chopra karena menggantinya dengan Deepika Padukone saat syuting baru saja dimulai.

Meski begitu, Bhansali memang tidak salah memilih Deepika untuk menjadi lawan main dari Ranveer Singh. Buktinya kemistri keduanya berhasil membuat para penonton bisa masuk dan terenyuh dengan kisah cinta tragis ini. Mengambil set dua klan yang saling bermusuhan Ranveer sebagai Ram dari Rajadi dan Deepika sebagai Leela dari Sanada.

Baik Deepika dan Ranveer, keduanya memberikan gambaran dari dua sejoli yang ingin memulai kehidupan mereka sendiri. Kawin lari dan mencoba hidup bersama jauh dari orang tua, nyatanya jiwa muda mereka tidaklah sekuat cinta mereka. Ram dan Leela harus berpisah demi membela klan mereka dibawah permainan buruk Dhankor Baa dan Bhavani .

Dhankor Baa yang diperankan Supriya Pathak Kapur sangatlah keren, dimana ia berperan sebagai seorang Ibu dan ketua klan mengingatkan saya pada Haseena Parkar (2017). Supriya dengan gayanya yang tegas akan membuat penonton merasa merinding bahkan hanya dengan melihat tatapannya saja. Richa Chadda dan Gulshan Devaiah dalam waktu yang sempit berhasil menunjukkan bakat alaminya di film ini.

Overall bisa dikatakan bahwa film ini memiliki kekuatan dari pemilihan pemainnya dan komposisi soundtracknya yang tepat. Film yang berdurasi 155 menit ini akan membuat kamu merasakan romantisme dan ketegangan dalam waktu yang sama yang dibumbui sedikit humor.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram