showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Quarantine 2, Run For Your Live!

Ditulis oleh Gerryaldo
Quarantine 2
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film ini merupakan lanjutan dari film Quarantine pertama yang menceritakan tentang bagaimana virus rabies manusia menyebar dengan cepat akibat salah satu binatang peliharaan disana terjangkit dan menyerang manusia. Virus itu membuat seseorang menjadi mayat hidup dan agresif untuk menyerang manusia lainnya yang sehat.

Untuk film Quarantine 2 ini, Third Street Pictures bekerja sama dengan sutradara John Pogue. Untuk segi cerita hingga setting, Quarantine 2 sama sekali tidak ada hubungannya dengan Rec 2. Tidak seperti film Quarantine pertama yang benar-benar full remake dari film Spanyol, Rec.

Sinopsis

Quarantine 2_Poster (Copy)

Sebuah penerbangan malam dari Los Angeles ke Kansas berjalan dengan baik; pesawat tersebut membawa belasan penumpang bersamaan dengan kru pesawat baik pilot dan pramugari. Salah satu pramugari bernama Jenny (Mercedes Mason) bertugas malam itu bersama Paula. Mereka dengan senang melayani para penumpang yang terbang bersama mereka.

Saat di dalam pesawat, ada seorang penumpang bernama Henry (Josh Cooke) yang membawa hamster di sebuah kandang kecil. Saat akan membantu memasukan ke dalam bagasi, penumpang lainnya bernama Ralph (George Back) tergigit hamster tersebut. Lukanya awalnya kecil namun jadi berefek panjang.

Ralph muntah-muntah dan menjadi agresif. Paula, pramugari yang melayani penerbangan tersebut bahkan digigit bagian hidungnya hingga terluka parah. Ralph jadi ancaman bagi semua penumpang lain. Ini membuat pilot mau tidak mau melakukan pendaratan darurat untuk menurunkan Ralph.

Pilot pesawat dibuat bingung karena saat akan mendarat, bandara yang akan dituju sama sekali tidak merespon sama sekali. Bahkan tidak ada pintu yang terbuka untuk para penumpang masuk ke dalam bandara. Beruntung, salah satu petugas bandara yang sedang memindahkan garbarata mau membantu para penumpang untuk turun masuk ke bandara.

Pilot segera menurunkan penumpang dan tetap menahan Ralph di dalam toilet. Namun saat masuk ke dalam terminal, mereka tidak bisa masuk. Mereka ditahan oleh CDC membuat semua penumpang yang turun jadi kebingungan.

Dua orang penumpang nekat keluar dari dalam hanggar dan tewas tertembak oleh pihak berwenang karena menganggap mereka melanggar protokol keselamatan. Ini membuat semua orang ketakutan dan kembali mundur ke dalam hanggar yang sudah berisi para penumpang lain yang sudah terjangkit.

Mereka kaget bukan main ketika pihak CDC mengatakan bahwa mereka semua dalam karantina karena adanya virus rabies mematikan yang menyebar di antara para penumpang yang baru mendarat tersebut. Seorang anak lelaki bernama George (Mattie Liptak) lantas langsung ingat bahwa Henry membawa binatang dan itu bukan hamster, tapi tikus besar. 

Sontak semua orang langsung mengarah pada Henry dan Henry marah. Bukan karena tertuduh, namun karena tebakan George benar. Henry lantas kabur. Sementara penumpang lainnya mulai terjangkit satu per satu, tikus yang menggigit Ralph juga lepas dan kemudian menggigit penumpang lainnya.

Walhasil semua tunggang langgang, Jenny yang merasa dirinya harus bertanggung jawab atas keselamatan penumpang lantas membawa penumpang lain yang belum terjangkit menjauh dan kabur dari lokasi penumpang yang terjangkit dan masih belum agresif. Meski sudah berjuang sekeras mungkin, Jenny tetap tidak bisa menyelamatkan semua orang.

Ia hanya bisa mengeluarkan George keluar dari perimeter bandara setelah berhasil lolos dari kejaran Henry yang malah bermutasi setelah menyuntikan penawaran virus tepat di bola matanya.

Sayang, Jenny yang berhasil kabur harus melepaskan George seorang diri setelah dirinya tahu bahwa Jenny sudah terjangkit setelah bertarung melawan Henry yang menyerang mereka berdua.

George yang berhasil keluar lantas langsung menuju kota. Sebelum film selesai, terlihat seekor kucing yang dibawa salah satu penumpang kabur ke luar dengan keadaan sudah berlumuran darah dan kemungkinan besar sudah terkontaminasi virus. Hal tersebut mengindikasikan penanganan virus untuk tidak keluar dari bandara gagal.

Jenny si Pemberani

Quarantine 2_Jenny (Copy)

Dari seluruh karakter di sini yang paling berani hanya si Jenny sang pramugari; entah memang karena sudah tanggung jawabnya atau memang kelewat berani, dia menghabisi beberapa penumpang yang sudah menjadi zombie. Jenny bahkan melawan si psikopat Henry yang ternyata dalang dari semua kerusuhan yang terjadi di Los Angeles dan di bandara Las Vegas.

Yang membuat saya bingung adalah kenapa dari seluruh film Quarantine, tidak ada 1 tokoh pria yang jadi sorotan. Semuanya perempuan, mulai dari Quarantine pertama; Angela Vidal dan yang sekarang adalah Jenny. Mirisnya, tokoh pria di kedua film ini yang paling cepat tewas entah karena terbunuh atau terjangkit virus.

Bye Kamera Bergoyang

Quarantine 2_Scene (Copy)

Apabila dalam film Quarantine yang pertama, sang sutradara mengambil gambar secara P.O.V., kini para penonton yang tidak kuat melihat film dengan cara tersebut bisa menonton dengan nyaman. Ini karena film Quarantine 2 menggunakan pengambilan gambar dengan teknik konvensional; jadi tidak ada lagi deh melihat gambar dari kamera yang bergoyang.

Namun banyak penonton yang agaknya sedikit kecewa; ini karena rasa seram yang diberikan jadi tidak terlalu berasa. Jatuhnya seperti film-film horror biasanya. Padahal signature dari film ini ya berasal dari cara pengambilan gambarnya yang seperti dokumentari. Untuk saya sendiri, saya merasa lebih seru apabila film ini menggunakan teknik P.O.V. Bagaimana dengan kalian?

Tidak Sebagus Film Awal

Quarantine 2_Rating (Copy)

Setelah menonton film ini, saya rasa kalau film Quarantine yang pertama lebih dapat feel-nya, padahal kalau dilihat, film ini lebih memakan banyak tempat yang seharusnya membuat film menjadi lebih seru, tidak seperti film pertama yang membuat semua orang terkurung di apartemen. Namun entah kenapa, saya tidak menemukan letak seramnya.

Instead of rasa seram, saya malah mengkategorikan film ini lebih ke film aksi. Namun demikian, rasa greget dan rasa kesal berulang kali saya rasakan ketika menonton film ini akibat ada penyintas yang lambatnya setengah mampus, tidak mau berpisah dari pasangannya yang jelas-jelas sudah berubah jadi zombie dan lainnya.

Meski banyak yang bilang film ini terkesan murah dan tidak terlalu bagus, nyatanya film ini diapresiasi oleh beragam situs review film dengan nilai cukup baik. Rotten Tomatoes memberi skor 75%, IMDb memberi skor sedikit lebih rendah dari film Quarantine pertama yaitu 5.2/10 dan Showpoiler memberi skor 3.5/5 untuk film ini.

So, bagaimana? Tetap penasaran dengan jalan ceritanya? Silahkan saksikan film ini di layanan film berbayar yang legal favorit kalian. Lumayan oke juga kok untuk ditonton akhir pekan bersama teman-teman dan keluarga yang sudah diatas usia 17+ yaa mengingat film ini ada adegan rating R. Jangan lupa siapkan popcorn kesukaan kalian juga!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram