bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Mary (2019), Teror Kapal Berhantu

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Mary
1.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

David dan keluarganya berniat memulai usaha baru dengan membeli kapal layar. Mereka mengawalinya dengan berlayar ke Bermuda. Ketika mencapai laut lepas, teror mulai melanda. Satu persatu dari mereka mulai dirasuki arwah yang menguasai kapal, membuat suasana terasa tegang dari hari ke hari.

Mary adalah film horror karya Michael Goi yang dirilis oleh RLJE Films pada 11 Oktober 2019 secara sangat terbatas yang juga dirilis lewat video on demand (VOD).

Menampilkan Gary Oldman dan Emily Mortimer sebagai pemeran utama, film ini terkesan tidak percaya diri sehingga tidak terekspos oleh moviegoers dan berada di bawah radar.

Kenapa bisa begitu? Apakah memang kualitas film ini bermasalah? Yuk, baca artikel berikut untuk mengetahui film yang juga tayang di bioskop Indonesia pada 4 Februari 2022 ini!

Baca juga: Fakta Kapal dan Film Titanic yang Harus Kamu Ketahui!

Sinopsis

Mary
  • Tahun Rilis: 2019
  • Genre: Horror, Mystery
  • Produksi: EMJAG Productions, Entertainment One Features, Tucker Tooley Entertainment
  • Sutradara: Michael Goi
  • Pemeran: Gary Oldman, Emily Mortimer, Manuel Garcia-Rulfo

Setelah diselamatkan di tengah laut, Sarah kemudian di interogasi oleh Detektif Clarkson tentang apa yang terjadi di kapal tersebut.

Meski Sarah yakin ceritanya tidak masuk akal, dia tetap menceritakannya. Semua bermula dari David, suami Sarah, yang membeli kapal layar yang ditemukan oleh penjaga pantai dalam kondisi kosong.

Walau dalam kondisi finansial yang minim, Sarah tetap mendukung David membeli kapal tersebut. Untuk mengawali bisnis baru mereka, David mengajak seluruh anggota keluarganya berlayar ke Bermuda.

Di dalamnya termasuk Tommy, kekasih Lindsey, dan Mike, navigator yang juga mantan selingkuhan Sarah. Semua berjalan lancar dan mereka terlihat gembira.

Hingga suatu malam, David dan Sarah menemukan Tommy berdiri di anjungan kapal sambil memegang pisau. Terlihat luka sayatan di dadanya. Tommy kemudian menyerang David, tapi berhasil mereka kalahkan.

Keesokan harinya, mereka singgah di Pulau Abaco untuk menurunkan Tommy yang nanti akan dijemput oleh pamannya. Tapi kemudian mereka mendapat kabar bahwa Tommy mati bunuh diri.

Lindsey yang tidak senang dengan keputusan orang tuanya ini menjaga jarak. Sarah sering berada pada situasi menegangkan di dalam kapal, dia pernah terkurung di ruangan kecil saat mencari Mary dan sering bermimpi menyeramkan.

Tensi panas melanda mereka, apalagi setelah Mary menghantam wajah Lindsey dengan gelas. David menemukan lukisan Mary yang menggambarkan orang mati gantung diri.

David dan Sarah juga sering bertengkar, dimana Sarah ingin kembali ke Florida sementara David tetap ingin meneruskan perjalanan.

Mereka masing-masing melakukan riset tentang kapal yang mereka miliki ini dari berkas-berkas yang diberikan oleh penjaga pantai dan yang juga mereka temukan di dalam kapal. Semua pemilik sebelumnya menghilang saat berlayar menuju lokasi yang sama.

Sarah yakin bahwa kapal ini dihantui oleh arwah yang ingin mengambil anak mereka sebagai ganti anaknya yang tenggelam. David meminta Mike memutar haluan untuk kembali ke Florida.

Tapi kemudian Mike yang dirasuki arwah malah merusak kapal dan menyerang David. Untung saja Sarah datang menyelamatkan. Mereka mengurung Mike di gudang.

Di suatu malam badai melanda, mereka berusaha untuk memutar arah. Mike yang terlepas dari sekapan menyerang mereka lagi. Mike kemudian menenggelamkan David dan Sarah.

Bagaimana cara Sarah bisa selamat dari situasi ini? Benarkah kapal itu dikutuk dan dihantui arwah? Dapatkan semua jawabannya dengan menonton film ini hingga selesai.

Kisah Dangkal di Kedalaman Samudera Luas

Kisah Dangkal di Kedalaman Samudera Luas

Premis yang dijanjikan film Mary sebenarnya cukup bagus, yaitu teror arwah yang menghantui kapal yang sedang berlayar di lautan lepas.

Dengan mendengarnya saja, kita sudah bisa membayangkan akan seperti apa situasi mencekam di dalamnya, dan kesan claustrophobia sudah mulai tergambar di benak kita, karena kita terjebak di tengah lautan tanpa bisa pergi dari kapal berhantu tersebut.

Tapi sungguh disayangkan, kisah yang disuguhkan tidaklah begitu mencekam karena terlalu banyak lubang dalam cerita yang semakin menampakkan kedangkalan naskah yang ditulis oleh Anthony Jaswinski.

Satu contoh adalah alasan David membeli kapal ini. Selain untuk memulai bisnis baru, dia seolah terhipnotis ketika pertama kali melihatnya, terutama terpaku dengan patung yang ada di haluan kapal.

Tapi ketika satu persatu penumpang kapal diganggu oleh arwah, bahkan ada yang dirasuki, David justru tidak terganggu sama sekali dan berpikir rasional. Kenapa dia tidak memiliki pemikiran itu saat membeli kapal dengan kondisi keuangan keluarga yang sedang tidak baik?

Arwah Gentayangan yang Tidak Menakutkan

Arwah Gentayangan yang Tidak Menakutkan

Selain itu, David dan Sarah tidak memperhatikan detail sejarah kapal saat awal membelinya, padahal berkas-berkas tentang kapal itu sudah ada di tangan mereka.

Teror arwah yang menghantui kapal juga tidak mampu menampilkan adegan yang menyeramkan, semua terasa klise dan hanya pengulangan dari film-film serupa saja tanpa ada inovasi berarti.

Setiap kali arwah itu mulai mengganggu, lampu di kamar atau senter mendadak mati. Lalu, sesekali hidup dan di situlah wajah hantu itu muncul.

Sangat biasa, bukan? Adegan ini kemudian ditampilkan secara berulang-kali. Lalu, akting kerasukan pada Tommy, Mary dan Mike terlihat tidak meyakinkan dan selalu disuguhkan dengan kamera yang bergerak cepat, sehingga kita tidak melihatnya dengan jelas.

Dan yang paling tidak masuk akal dari film berdurasi 1 jam 24 menit ini ialah ketika David dan Sarah dilempar ke laut oleh Mike.

Sarah bisa naik lagi ke kapal dengan cepat yang kemudian disusul oleh David secara tiba-tiba. Sarah diperlihatkan naik dari belakang kapal, apakah tidak dipikirkan di sana ada baling-baling yang berputar?

Masih sedikit masuk akal jika Sarah bisa naik lagi karena dia masih terikat dengan tali yang tersangkut tabung gas di pagar kapal. Tapi, kemunculan David benar-benar menakjubkan!

Saat dilempar ke laut, tidak ada tali atau apa pun yang tersangkut padanya, tapi kemudian dia bisa mengejar kapal yang berlayar dan naik ke atasnya di tengah situasi badai yang melanda lautan. Sangat hebat untuk pria seusianya!

Talenta Akting yang Tersia-siakan

alenta Akting yang Tersia-siakan

Jika saja naskah film Mary ini bisa diolah dengan lebih baik dan dibuat masuk akal dengan memperhatikan hal-hal kecil secara detail, mungkin film ini bisa memiliki kualitas di atas standar.

Faktor yang bisa menjadi andalan adalah akting memikat dari Gary Oldman dan Emily Mortimer. Performa mereka tidak mengecewakan, hanya saja mereka dikecewakan oleh naskah.

Dialog yang mereka ucapkan terasa basi dan kadang kala tidak masuk akal. Anthony Jaswinski memang cukup sukses ketika menggarap naskah film The Shallows (2016), film yang sama-sama menggelar teror di lautan.

Tapi yang perlu diingat, film The Shallows tidak memiliki banyak dialog dan lebih mengedepankan konsep teror secara visual, tidak seperti film Mary yang memiliki banyak dialog.

Selain itu, sebagai seorang sinematografer, sutradara Michael Goi menampilkan gambar-gambar yang indah dari sisi sinematografi. Berkali-kali mata kita dibuat terpukau dengan keindahan lautan lepas yang seolah tanpa batas dari udara, baik yang bergerak ataupun yang statis.

Sangat disayangkan, kekuatan akting dan keindahan sinematografi ini tidak bisa menyelamatkan film yang sudah tersesat dari haluan hingga buritan yang seolah tidak bisa menghargai genre horror supranatural dengan menampilkan sosok arwah tanpa latar belakang dan motif yang jelas.

Mary bukanlah film horror yang bisa membuat jantung kita berdebar kencang, tapi justru akan membuat kepala kita pusing karena seringnya menggeleng-gelengkan kepala karena kebodohan para karakternya yang tidak bisa memperhatikan pertanda buruk, dari awal hingga akhir film.

Meski kalian adalah penggemar berat Gary Oldman yang biasa tampil total di setiap filmnya, pasti kalian akan kecewa berat dengan kekuatan aktingnya yang disia-siakan di film Mary ini. Tapi pilihan dikembalikan kepada kalian, apakah akan menonton film ini atau tidak. Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram