bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Mana Bisa Tahan, Konyolnya Warkop DKI

Ditulis oleh Sri Sulistiyani
Mana Bisa Tahan
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film-film Warkop DKI menjadi film-film legendaris yang masih sering ditonton hingga saat ini. Komedi dari Dono, Kasino, dan Indro masih selalu mengundang gelak tawa meski sudah ditonton berkali-kali. Selain dikenal dengan adegan konyolnya, Dono, Kasino, dan Indro juga sering kali diceritakan mampu menaklukkan hati para wanita.

Seperti aksi mereka dalam film Mana Bisa Tahan yang rilis di awal tahun 90an. Film berdurasi 78 menit ini akan mengajak penonton untuk melihat kekonyolan Dono bersama Kasino, dan Indro saat menjadi playboy. Berikut review dan sinopsisnya.

Baca juga: 10 Film Warkop DKI Terbaik

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun rilis: 1990
  • Genre: Komedi
  • Produksi: Soraya Intercine Films
  • Sutradara: Arizal
  • Pemeran: Dono, Kasino, Indro, Sally Marcelina, Nurul Arifin

Film Mana Bisa Tahan bermula ketika Dono menjadi playboy dengan memacari dua orang gadis sekaligus, Windy dan Cindy. Meski sering berbuat kesalahan konyol mulai dari salah menyebut nama hingga mengatur janji temu di hari yang sama, namun Dono selalu berhasil mengelabui Cindy dan Windy. Keduanya pun merasa jika Dono adalah pria yang setia.

Kasino dan Indro akhirnya geram dengan ulah Dono tersebut, Mereka kemudian menyusun rencana agar Dono mendapat karma karena telah mempermainkan perempuan. Kasino dan Indro pun berbagi tugas. Indro menyamar sebagai Pakde dari Dono dan menemui Ayah Cindy. Sementara Kasino menyamar sebagai tante dari Kasino dan menemui Ayah Windy.

Kasino dan Indro memberi tahu ayah Windy dan Cindy agar mereka menjauhkan anak-anaknya dari Dono karena Dono adalah lelaki yang kurang ajar. Sebaliknya, Indro yang menyamar menyarankan agar Ayah Cindy menjodohkan Cindy dengan indro. Begitu pula Kasino yang menyamar yang menyarankan Ayah Windy menjodohkannya dengan Kasino.

Dengan berbagai drama dan kekonyolan yang terjadi, keduanya pun menjalankan rencana tersebut. Keesokan harinya, Windy menelepon Dono dan mengatakan jika ia akan kabur ke rumahnya karena sang ayah sudah melarang hubungan mereka. Baru saja Dono hendak kabur dari rumah, Cindy sudah datang di pintu rumah dan mengatakan hal yang sama seperti Windy.

Dono pun meminta Cindy untuk menunggunya di taman. Begitu pula dengan Windy yang datang tak lama kemudian. Kedua gadis itu duduk bersebelahan di taman yang sama tanpa saling mengenal. Sementara di rumah Dono, ayah dari Cindy dan Windy masing-masing datang bergantian dan mencari Dono. Namun Dono berhasil mengelak bahwa ia adalah adik dari Dono.

Ayah Windy dan Ayah Cindy juga mencari Dono ke taman, sementara Windy dan Cindy masing-masing kembali ke rumah Dono dan diminta untuk menunggu di dalam kamar yang berbeda. Setelah nyaris berkelahi satu sama lain, Ayah Windy dan Ayah Cindy kembali ke rumah Dono. Berulang kali Dono bolak balik dari kamar satu ke kamar lainnya untuk menenangkan Windy dan Cindy.

Hal tersebut pun menjadi hal konyol yang dilakukan berulang. Hingga pada akhirnya, Cindy dan Windy sama-sama keluar dari kamar dan melihat ayah mereka. Mereka pun akhirnya tahu jika selama ini dipermainkan oleh Dono. Windy kemudian dijodohkan dengan Kasino, sementara Cindy dijodohkan dengan Indro.

Keesokan harinya, Dono pun ingin membalas dendam pada Kasino dan indro. Ia menyusun strategi saat Kasino diminta seorang pria berbadan kekar untuk memijitnya. Kasino meminta Indro untuk datang ke kamar nomor 9 untuk memijit. Namun Dono menukar nomor kamar dengan nomor 6 yang merupakan kamar milik pria botak yang juga galak.

Akibat kesalah pahaman tersebut, Kasino dan Indro sama-sama babak belur dihajar oleh pria kekar dan pria botak tersebut. Dono yang sudah puas pun mengantar mereka ke rumah sakit. Saat membawa Kasino dan Indro dengan kursi roda, kekonyolan terjadi karena Dono tak sengaja melepas kursi roda tersebut ke arah kolam. Adegan film pun selesai.

Kisah Drama Percintaan Dibalut Komedi Ala Warkop DKI

Kisah Drama Percintaan Dibalut Komedi Ala Warkop DKI

Tema dari film Mana Bisa Tahan mengisahkan tentang kisah percintaan Dono dengan dua pacarnya, Cindy dan Windy. Sepanjang film ini, alur ceritanya mengisahkan mengenai bagaimana Dono mengatur hubungannya dengan dua pacarnya. Namun kisah percintaan ini tak menjadi kisah yang romantis, melainkan menjadi kisah cinta yang terlihat konyol dengan balutan komedi ala warkop DKI.

Banyak hal-hal konyol yang terjadi saat Dono mencoba untuk menyembunyikan hubungannya antara Cindy dan Windy yang tentunya akan mengundang gelak tawa. Kisah ini pun mencapai klimaksnya saat Windy, Cindy, dan kedua ayahnya berada di rumah Dono. Meski konyol dan terasa lucu, cerita saat Dono menyembunyikan dua pacarnya juga menjadi adegan yang cukup menegangkan.

Karakter Playboy dengan Sudut Pandang Berbeda

Karakter Playboy dengan Sudut Pandang Berbeda

Jika pada film-film lainnya sosok pria playboy identik dengan sosok pria tampan, gagah, keren, dan kaya, maka film ini membuat sudut pandang berbeda mengenai karakter playboy. Di film Mana Bisa Tahan, warkop DKI justru membuat sosok Dono yang diceritakan sebagai pria jelek dan miskin namun ternyata bisa memiliki dua pacar yang cantik.

Sosok Dono yang diceritakan bisa menaklukan hati dua wanita cantik mungkin terasa tak masuk akal, begitu pula dengan banyak adegan lain di film ini. Namun pada film Warkop DKI, hal-hal yang terasa tak masuk akal itulah yang justru menjadikan film ini terasa begitu lucu dan membuatmu tak bisa berhenti tertawa di setiap adegannya.

Selain karakter Dono yang menjadi playboy, aksi Kasino dan Indro di film ini pun tak kalah menarik perhatian. Terlebih lagi saat Indro menyamar sebagai Pakde Dono dengan logat khasnya serta Kasino yang menyamar sebagai sosok tante-tante dengan dialog-dialog konyolnya.

Alur Cerita Berulang yang Dibuat Sama

Alur Cerita Berulang yang Dibuat Sama

Film ini terasa menceritakan alur yang dibuat berulang dengan setting lokasi hanya di satu rumah. Misalnya saja saat Windy dan bergiliran datang ke rumah Dono, lalu saat kedua ayah mereka bergantian datang. Begitu pula saat Windy dan Cindy bersembunyi di kamar dan masing-masing bergiliran memanggil Dono.

Konsep pengulangan ini pun digunakan dalam semua aspek, mulai dari properti keduanya yang memegang model boneka hingga tas yang serupa. Begitu pula dengan teknik sinematografi yang digunakan saat Ayah Windy dan Ayah Cindy saling berhadapan. Keduanya dibingkai dalam frame dengan angle kamera yang sama dengan latar belakang hiasan dinding model serupa.

Alur cerita berulang ini menjadi sebuah komedi tersendiri karena penonton akan melihat bagaimana Dono yang berulang kali berusaha menyembunyikan kedua pacarnya hingga bolak balik dari satu kamar ke kamar lainnya dan ke ruang tamu untuk menemui ayah mereka. Meski hanya menonton Dono yang bolak balik seperti itu, namun adegan tersebut terasa begitu menggelikan.

Itulah review dan sinopsis dari film Mana Bisa Tahan, salah satu film dari Warkop DKI yang akan membuatmu tak bisa berhenti tertawa saat melihat kekonyolan Dono menyembunyikan dua pacarnya. Apakah kamu sudah pernah menonton film ini dan ikut gemas melihat aksi Dono, Kasino, dan Indro bersama dua gadis cantik mereka? Ceritakan di kolom komentar ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram