bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001)

Ditulis oleh Suci Maharani R
Kabhi Khushi Kabhie Gham
4.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001) atau dikenal juga dengan nama K3G adalah salah satu film Bollywood paling fenomenal. Film yang disutradarai oleh Karan Johar ini memang dibintangi banyak bintang populer Bollywood. Mulai dari Amitabh Bachchan, Jaya Bachchan, Shah Rukh Khan, Kajol, Hrithik Roshan and Kareena Kapoor, hingga Rani Mukerji.

Bahkan berkat film ini Shah Rukh Khan dan Kajol mendapatkan banyak penghargaan bergengsi, baik secara personal maupun berpasangan. Film ini berhasil memecahkan banyak rekor penjualan baik dalam negeri maupun luar negeri. Di IMDb sendiri film ini mendapatkan rating 7.4/10, dengan review yang mengatakan sangat mengintimidasi dan membuat emosi bergejolak.

Makannya kita akan melihat seberapa bagusnya film legend Bollywood yang katanya wajib banget untuk di tonton. Penasaran? Inilah review saya setelah menonton film Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001).

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2001
  • Genre: Romance, Comedy, Family
  • Sutradara: Karan Johar
  • Pemeran: Amitabh Bachchan, Jaya Bachchan, Shah Rukh Khan, Kajol, Hrithik Roshan and Kareena Kapoor
  • Produksi: Dharma Productions

Yashvardhan Raichand adalah seorang pengusaha kaya raya, tapi hidupnya bersama sang istri terasa tidak lengkap tanpa adanya anak. Oleh karena itu Yash dan Nandini memutuskan untuk mengadopsi seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Rahul. Kehadiran Rahul ke keluarga Raichand memberikan kebahagiaan, anak itu begitu disayangi oleh seluruh keluarga.

Kasih sayang Yash dan Nandini pada Rahul tidak padam meski mereka akhirnya memiliki putra kandung yang diberi nama Rohan. Pasangan ini tetap menjadikan Rahul sebagai putra kebanggan dan kesayangan mereka, mereka juga tidak pernah membedakan kasih sayang pada kedua putranya. Beranjak dewasa Rahul kembali ke Delhi setelah mengenyam pendidikan di luar negeri, dari sinilah ia menemukan cinta.

Rahul tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan jatuh cinta pada gadis Punjabi dari Chandni Chow. Di sisi lain Yash malah melamar Naina untuk menjadi pendamping putranya, Rahul yang mengetahui hal ini menolak keputusan ayahnya. Penjelasan Yash mengenai status sosial mereka membuat Rahul berjanji tidak akan menikahi Anjali yang ia cintai.

Namun saat melihat Anjali berada di titik terendahnya, Rahul tidak bisa menahan diri dan memilih menikahi gadis itu. Keputusannya membuat Yash sangat murka, sampai-sampai ia mengungkit soal jati diri Rahul yang merupakan anak adopsi. Rahul yang terluka dengan perkataan ayahnya memilih pergi dan membangun keluarganya dengan menetap di London.

Itulah kisah yang diceritakan oleh kedua nenek Rohan, ketika pria itu kembali ke rumah setelah mengenyam pendidikan di luar negeri. Rohan ingin mengembalikan kebahagiaan ke keluarganya, pria ini akhirnya pergi ke London dan bertekad untuk membawa kakaknya pulang. Langkah pertama yang dilakukannya ia bersekolah di King’s College London, di sanalah ia bertemu dengan Pooja adik dari Anjali.

Rohan mendengarkan kisah mengenai kehidupan Rahul dan Anjali, dimana ia semakin ingin membuat keluarganya bersatu. Rohan ingin membuat Anjali bisa mendapatkan statusnya sebagai seorang menantu dan mendapatkan kasih sayang yang seharusnya didapatkan. Pooja membantu Rohan agar bisa masuk kerumah keluarga Rahul, dengan memakai identitas palsu.

Selama menetap di sana, beberapa kali Rohan terlihat emosional dan sulit menahan diri untuk menyembunyikan identitasnya. Hingga suatu hari identitasnya akhirnya terkuak, kakak dan adik itu akhirnya bisa membagikan rasa rindu mereka. Tapi saat Rohan memohon agar kakaknya pulang, Rahul dengan tegas menolak hal ini. Apakah semua usaha Rohan sia-sia saja?

Praktek Patriarki yang Sangat Kental 

Saat menonton Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001), hal pertama yang saya rasakan karakter pria yang patriarki dalam filmnya. Hal ini bisa di lihat bagaimana cara Yash dan Rahul menjalankan keluarganya, dimana mereka mengambil alih segala keputusan. Mungkin untuk karakter Rahul hal ini masih terlihat agak samar, karena beberapa kali ia selalu kalah dari Anjali.

Tapi sisi patriarki yang sangat kental dan begitu kuat berada dalam karakter Yashvardhan Raichand. Tidak bisa di pungkiri sebagai seorang pria, suami, ayah dan kepala keluarga, tidak ada yang bisa menolak perkataan Yash. Pria ini bisa dikatakan sangat mendominasi dan suka mengendalikan segala sesuatunya sesuai dengan keinginannya.

Yash tidak pernah berdiskusi dengan siapapun, pria ini seakan-akan tahu apa yang dibutuhkan dan pantas untuk seluruh keluarganya. Jika soal rumah tangga dan aturan keluarga saya pikir itu masih oke, tapi menyangkut kehidupan seseorang itu melebihi kuasanya. Bahkan pria ini sangat keras kepala dan memiliki gengsi yang besar, meski ia tahu perilakunya dan keputusannya salah.

Uniknya dalam sebuah wawancara Karan Johar menceritakan ide cerita film ini, ternyata ia tidak ingin memfokuskan soal man power. Justru ia ingin menunjukkan soal kehidupan dua menantu perempuan yaitu Nandini dan Anjali. Tapi masukan dari Aditya Chopra membuatnya memilih untuk memperkuat karakter para pria dan mengubah alurnya.  

Faktanya di India praktek patriarki memang sudah menjadi hal yang lumrah, di mana satu keluarga di jalankan oleh satu kepala. Orang yang berada di posisi teratas ini akan mengatur segalanya, biasanya posisi ini diambil oleh para pria. Mereka menjadi kepala keluarga dan di turunkan pada anak laki-laki pertama atau yang memiliki kualitas yang sama dengan kepala keluarga sebelumnya. 

Kisah Cinta yang Terbentang dari Generasi ke Generasi

Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001) memang menjadi salah satu film Bollywood paling fenomenal. Bahkan beberapa orang mengatakan bahwa film ini menjadi salah satu film must watch, jika ingin mengenal apa itu Bollywood. Tentu saja film ini memang sangat spesial, pasalnya film ini menghabiskan $10 juta dan menjadi film paling legendaris hingga saat ini.

Alasannya karena Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001) merupakan film yang berhasil memasukkan berbagai macam konflik. Tapi semua konfliknya berhubungan dengan cinta, baik itu cinta dalam keluarga, hubungan persaudaraan, cinta sepasang kekasih dan lainnya. Hal ini lah yang membuat Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001) menjadi film yang tidak lekang akan waktu.

Dari generasi ke generasi, semua orang tidak akan lelah melihat film yang menunjukkan rasa kekeluargaan yang begitu kental. Film ini memberikan banyak kemewahan, mulai dari tata busana, makeup, pengambilan gambar, sinematografi hingga musiknya. Siapa yang tidak hafal dengan semua soundtrack dari Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001)? Rasanya semua orang pasti tahu setidaknya satu lagu.

Hingga sekarang Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001) masih merajai hati banyak orang, tidak hanya orang tua saja lho. Nyatanya anak-anak muda juga banyak yang tahu dan mengenal film ini, bahkan popularitasnya tidak pernah redup. Makannya sang sutradara Karan Johar sampai berpikir untuk membuat sekuel Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001), tapi belum ada kejelasan.

“Poo” Karakter Ikonik dan Menginspirasi Para Gadis

Salah satu hal yang membuat anak muda terutama remaja perempuan tertarik menonton film ini karena karakter Pooja Sharma atau “Poo”. Karakter yang diperankan oleh aktris cantik Kareena Kapoor ini memang sangat ikonik dan tidak ada tandingannya. Setiap gadis pasti ingin menjadi Poo, adik dari Anjali Sharma ini memang gadis yang sangat modern dan kekinian (di zamannya).

Poo begitu modis dengan karakternya yang kuat, siapapun tidak akan bisa melupakan karakter Poo begitu saja. Gadis ini memang tipikal gadis metropolitan yang tinggal di kota besar seperti London, Poo bahkan mendeklarasikan untuk “Love Yourself”. Gadis ini benar-benar mencintai dirinya, bahkan hanya mencintai dirinya sendiri ia menyebutnya P.H.A.T “Pretty Hot and Tempting”.

Ada banyak sekali momen iconic dari Poo, hal paling penting baginya adalah penampilan yang menawan dan seksi. Kesan seksi dari Poo bahkan diperlihatkan lewat dialog ikonik, seperti “Good looks, Good looks, & Good looks” atau “Black make me look thin, and green make you look fat”. Selain itu Poo juga memiliki julukan yang sampai sekarang masih bergema, yaitu “Poo Bani Parvati”.

Poo yang seksi ini bisa berubah menjadi Dewi Parvati ketika ia bertemu dengan pria idamannya. Hal ini terlihat ketika Poo tiba-tiba mengganti pakaian seksinya dengan Salwar Kameez. Meski untuk kegiatan kerohanian, nyatanya jiwa gadis modern tetap ada dengan cara memilih warna pakaian. Poo tetap ingin terlihat menarik dan jadi pusat perhatian dengan memilih warna pakaian yang tepat.

Tak heran jika hingga sekarang banyak sekali para gadis India yang begitu terinspirasi untuk bisa terlihat seperti Poo. Salah satu selebriti muda yang mengaku sangat terinspirasi pada karakter Poo adalah si cantik Ananya Pandey. Lalu ada Janhvi Kapoor yang mendapatkan julukan “Poo Bani Parvati” dari Karan Johar dan kakaknya Arjun Kapoor.

Inilah review saya setelah menonton film Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001), salah satu film terbaik pasangan Shah Rukh Khan dan Kajol. Selain review film Bollywood, kamu bisa juga mencari review film lainnya hanya di Bacaterus.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram