bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis John Wick, Pembunuh yang Gagal Move on

Ditulis oleh Glen Sahetapy
John Wick
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Selama sekian tahun, bioskop seolah dijejali dengan film bergenre action yang diadapatasi dari komik. Rupanya kesuksesan Marvel, kemudian DC dalam membangun dunia sinema berdampak cukup besar hingga kadang kita merindukan kisah-kisah aksi tanpa melibatkan kekuatan super.

Mungkin hanya waralaba-waralaba besar seperti The Fast and The Furious, Mission Impossible, atau Terminator juga Star Wars, yang mampu menandingi kedigdayaan para superhero di layar lebar.

Kita juga lupa bahwa ada film-film laga yang tidak kalah kerennya dengan Iron Man, Batman dan kawan-kawan. Sebut saja film Taken yang dibintangi Liam Nesson, lantas The Equalizer milik Denzel Washington. Namun Keanu Reeves sepertinya menjadi aktor yang berhasil melabrak pakem superhero malahan membuat orang ketagihan dengan aksi semi realistisnya dalam John Wick. Dan mari berbincang tentang film yang dibintangi sang aktor Matrix ini.

Sinopsis

Sinopsis John Wick

John Wick (Keanu Reeves), seorang pembunuh bayaran veteran yang disegani memilih untuk meninggalkan sisi gelap kehidupannya itu dan menikah dengan seorang wanita bernama Helen. Namun Helen yang menjadi alasan bagi John untuk membersihkan diri dari ‘pekerjaan kotor’-nya ternyata mengidap sebuah penyakit, hingga wanita tersebut meninggal dunia.

Dengan hati yang hancur dan terus dibayangi kenangan indah bersama sang istri, John hidup sendiri ditemani oleh Daisy, seekor anjing beagle pemberian Helen yang didapuk oleh istrinya tersebut sebagai rekan John untuk melalui fase kesedihannya yang mendalam. Sang mantan pembunuh bayaran pun kini memiliki hobi mengendarai Ford Mustang kuno miliknya bersama Daisy.

Suatu ketika, John menolak tawaran sekelompok orang yang merupakan anggota gangster Rusia untuk membeli mobil kesayangannya tersebut. Namun ternyata, kelompok gangster dibawah pimpinan Iosef Tarasov (Alfie Allen) itu memutuskan untuk mendatangi rumah John, menyerangnya, hingga membunuh Daisy.

Geram dengan perlakuan Iosev dan kawan-kawan, John berusaha untuk mendapatkan kembali kendaraan kesayangannya. Bahkan, ia memutuskan untuk memburu Iosev yang merupakan putra dari seorang mafia Rusia asal New York, Viggo Tarasov (Michael Nyqvits). Tujuannya hanya satu. Yaitu, membalas kematian Daisy yang bagi dirinya bukan sekedar seekor anjing peliharaan.

Aksi Realistik Nan Menghibur

Aksi Realistik Nan Menghibur

Kadang orang meremehkan aksi one man army yang kerap muncul di layar lebar. Aksi-aksi seperti Rambo dimana para jagoan berhasil menyapu bersih ratusan lawannya dianggap tidak realistis. Hal ini jugalah yang terjadi dalam film John Wick. Namun bedanya, kita akan dibuat percaya bahwa seorang John Wick mampu melakukan hal tersebut.

Bukan apa-apa. Dalam film ini, sang karakter utama memang dikisahkan sebagai seorang pembunuh bayaran berdarah dingin senior yang sangat berpengalaman, bahkan ditakuti. Sehingga, itu meyakinkan kita bahwa dia memang mampu menjadi single fighter. Menariknya, John seolah tidak pernah kehabisan akal. Ada saja cara yang ia pikirkan agar dapat mampu menyelesaikan misi.

Para kritikus juga menilai, bahwa dalam film yang ditulis oleh penulis skenario Derek Kolstad ini, cara Keanu menggunakan seluruh senjata yang berada di tangannya, sesuai dengan yang biasa dilakukan oleh para profesional. Baik dari cara memegang senjata, menembak, hingga gerak tubuhnya seolah menunjukan bahwa ia terbiasa berada dalam medan pertempuran.

Baca juga: Sinopsis & Review Film John Wick: Chapter 2 (2017)

Karakter yang Kuat

Karakter yang Kuat

Salah satu elemen adiktif dalam John Wick adalah karakter sang tokoh utamanya yang bisa dikatakan begitu kuat. Seperti yang kita bahas sebelumnya, dikisahkan bahwa John adalah seorang pembunuh bayaran yang telah malang melintang di dunia hitam, dan sangat disegani oleh banyak pihak karena keahliannya.

Tapi Keanu Reeves tidak lantas tampil sebagai seorang pria menyeramkan yang beringas. Tetapi sebaliknya, John Wick adalah seorang dengan ekspresi wajah yang dingin dan murung, karena baru saja kehilangan orang yang ia cintai, juga seekor anjing yang baginya ‘bukan sekedar anjing’. Bahkan dalam kesempatan tertentu kita dibuat berpikir bahwa mungkin saja dia menderita semacam anxiety disorder.

Belum lagi, seorang John Wick juga dikisahkan memiliki nickname yang menambah kesan misterius sekaligus menyeramkan. Dia biasa disebut dengan sebutan The Boogeyman atau Baba Yaga. Malahan dari awal, seolah dikisahkan bahwa Iosev dan kawan-kawan telah berurusan dengan orang yang salah. Hal ini nampak dari quote ‘it’s not just a car, it’s John Wick’s car’ yang diucapkan berkali-kali.

Detil Cerita

Detil Cerita

Ada beberapa detil kisah yang dibuat para sineas yang mengerjakan John Wick sehingga film ini terlihat begitu menarik bagi mereka yang menyaksikannya. Diantaranya, penggunaan koin emas sebagai alat transaksi resmi di dunia hitam tempat para pembunuh bayaran dalam film ini beroperasi. Selain itu, ada juga aturan main yang berlaku bagi para pembunuh bayaran yang membuat mereka tidak dapat sembarangan dalam bertindak.

Hotel Continental merupakan salah satu tempat yang unik dalam kisah John Wick. Di tempat yang menjadi tempat singgah sementara para pembunuh bayaran ini, mereka tidak diijinkan untuk melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun, terhadap siapapun. Dan ada konsekuensi yang harus mereka terima jika melanggar ketentuan tersebut.

Tidak mengherankan memang jika para reviewer di luar negeri memuji world building dari kisah John Wick. Karena, detil-detilnya begitu mengasyikkan dan hal-hal itu akan lebih terekspos pada dua sekuel John Wick selanjutnya yaitu John Wick: Chapter 2 dan John Wick: Chapter 3 – Parabellum.

Keanu Reeves Menjadi Daya Tarik Film

Keanu Reeves Menjadi Daya Tarik Film

Entahlah, Keanu Reeves seolah memiliki pesona tersendiri ketika ia memerankan sebuah karakter dalam film. Dahulu, aktor kelahiran Beirut, Libanon berusia 55 tahun ini menuai kesuksesan besar ketika berperan sebagai Neo dalam film Matrix. Lantas, ia pun dikenal lewat aktingnya dalam film Constantine, dimana Keanu berperan sebagai seorang pahlawan supranatural milik DC Comics.

Karisma dan tentunya akting yang luar biasa dari seorang Keanu Reeves dapat kita saksikan juga dalam John Wick, dimana ia berhasil memerankan seorang mantan pembunuh bayaran berdarah dingin yang disegani seantero dunia hitam. Ia mampu membawa penonton untuk masuk ke dalam diri John Wick yang tengah patah hati, bahkan tampak tengah berjuang melawan situasi depresif yang ia rasakan.

Harus diakui, Keanu is back. Ya, selama sekian lama, orang mungkin memiliki visualisasi sendiri terhadap aktor berkebangsaan Kanada ini. Ketika ia sukses membintangi Speed, dia dalah Jack Traven. Sebagian lagi menganggap dia adalah Neo, lantas John Constantine.

Tapi di era para milenial, semua akan mengenal dia sebagai John Wick. Singkatnya, dia selalu mampu memerankan tokoh yang dibebankan padanya dengan sangat baik, hingga rasanya begitu melekat dalam benak penonton.

Berhasil mendapatkan kritik positif, film yang telah menjadi trilogy ini juga berhasil menunjukan bahwa mereka sukses di box office. Hal itu terlihat dari penghasilan John Wick di akhir masa tayangnya. Keanu Reeves dan kawan-kawan berhasil memperoleh laba sebesar 43 juta USD di region Amerika Utara, dan 45.7 juta USD di region lain. Dan itu berarti mereka berhasil memperoleh keuntungan sebesar 88.8 juta USD, sementa budget produksinya adalah 30 juta USD.

Bagi kamu yang belum menyaksikan John Wick, film ini dapat kamu masukan dalam daftar film layak tonton kamu di waktu senggang kamu. John Wick memang mengingatkan kita pada film-film garapan sutradara Quentin Tarantino atau Guy Ritchie. Lucunya, memang ada sedikit kesan B-movie pada film ini. Tapi di satu sisi, hal itulah juga yang justru membuat John Wick semakin asyik untuk disimak.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram