bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Imperfect, Menerima Ketidaksempurnaan

Ditulis oleh Glen Sahetapy
Imperfect
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Bagus. Iya, kami langsung to the point saja, supaya tidak usah lagi ada pertanyaan: ‘apakah film ini wajib tonton atau tidak’ di akhir pembahasan kita kali ini. Tapi itu adalah pendapat kami. Pada akhirnya, kamu tetap harus menentukan sendiri. Karena bagus atau tidaknya sebuah film kadang memang sesuai dengan selera.

Ernest Prakasa sepertinya sudah mulai menancapkan taji sebagai salah seorang sineas papan atas Indonesia. Setelah Cek Toko Sebelah yang mengagumkan, karya-karyanya pun selalu dinanti-nantikan para penggemar film tanah air.

Diangkat dari novel Imperfect: A Journey to Self-Acceptance karya Meira Anastasia, yang tidak lain istri dari Ernest, film yang berjudul Imperfect: Karir, Cinta & Timbangan ini menghadirkan sebuah komedi gaya hidup yang… kita simak saja pembahasannya berikut ini.

Sinopsis

Film Imperfect
*https://m.mediaindonesia.com/read/detail/343810-imperfect-raih-tujuh-nominasi-di-festival-film-bandung-2020

Sejak kecil, Rara (Jessica Mila) tumbuh sebagai seorang anak yang bongsor, atau bisa dikatakan tambun. Ia juga memiliki kulit kecokelatan menyerupai sang ayah (Kiki Narendra). Bukan hanya itu, Rara juga memiliki kebiasaan makan banyak dan hobi makan cokelat sehingga membuat Debby (Karina Suwandi), ibunya selalu mengingatkan dirinya agar jangan sampai ia mengalami kegemukan.

Rara sendiri memiliki seorang adik yang bernama Lulu (Yasmin Napper) yang memiliki penampilan sebaliknya. Hingga suatu ketika, ayah Rara dan Lulu meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Rara pun merasa kehilangan sosok sang ayah yang selalu mendukung kebiasaan makannya. Rara dan Lulu pun tumbuh di bawah asuhan Debby, hingga keduanya beranjak dewasa.

Benar saja. Rara kini memiliki bentuk tubuh yang gemuk dan bekerja di sebuah perusahaan kosmetik sebagai staf marketing. Sementara Lulu yang langsing, cantik dan berkulit putih menjadi seorang influencer. Debby sendiri tampak lebih memperhatikan Lulu ketimbang Rara. Meski begitu, Rara sendiri nampak tidak keberatan dengan penampilan fisiknya tersebut.

Di tempat kerjanya, Rara sering menjadi bahan gunjingan teman-temannya yang memiliki penampilan fisik ‘lebih sempurna’ ketimbang dirinya. Tapi jangan salah, ia justru memiliki kekasih seorang pria tampan yang sederhana, seorang fotografer bernama Dika. Keduanya juga sering meluangkan waktu menjadi guru di sebuah sekolah yang diperuntukan bagi anak-anak jalanan.

Sementara Lulu berbanding terbalik dengan sang kakak. Ia memiliki seorang kekasih selebgram kenamaan bernama George (Boy William) yang enerjik lagi kaya raya. Kondisi ini juga membuat Lulu dan George kerap dihujani pujian dari tiga teman Debby (Wanda Hamidah, Diah Permatasari, Olga Lidya). Meski begitu, Lulu juga sering dibully oleh para netizen.

Satu kali, Malathi, perusahaan kosmetik tempat Rara bekerja ditinggal oleh Sheila (Cathy Sharon) manager marketing mereka. Sehingga Kelvin (Dion Wiyoko) selaku direktur mencari calon pemimpin baru untuk divisi tersebut. Pria itu kemudian mengungkapkan pada Rara, bahwa ada dua calon kuat pengganti Sheila. Yaitu, ia dan Marsha (Clara Bernadeath).

Namun dengan terang-terangan, Kelvin menyatakan bahwa perusahaannya bukan hanya butuh seseorang dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Rara. Tapi sebagai produsen penghasil kosmetik, ia berharap bahwa stafnya juga memiliki penampilan yang menarik seperti Marsha. Hingga Rara pun terpikirkan bahwa ia mungkin perlu merubah penampilannya.

Dengan bantuan Lulu, sekarang Rara mulai mempercantik diri. Ia berolahraga, pergi waxing, hingga melakukan diet ketat. Dalam satu bulan, ia mampu menurunkan berat badannya dengan begitu drastis. Rara juga mulai rajin dandan dan mengenakan pakaian-pakaian yang trendi.

Perubahan drastisnya itu juga membuat Marsha, Irene (Karina Nadila) dan Wiwid (Devina Aureel) para karyawan Malathi yang sering bergunjing mengakrabkan diri dengannya. Tapi, hal tersebut justru membuat hubungan Rara dengan Fey (Shareefa Daanish) yang tomboy menjadi renggang.

Sementara Dika yang tengah berusaha melunasi hutang ibunya (Dewi Irawan) juga merasa bahwa Rara bukan hanya mengalami perubahan secara fisik, tapi juga dari tingkah lakunya.

Pemeran Masif

Pemeran Masif
*https://www.netflix.com/id/title/81285889

Betul sekali. Film garapan Ernest ini melibatkan daftar pemeran yang masif, dan sebenarnya, nama-nama yang tampil dalam film berdurasi hampir dua jam ini tidak bisa dianggap remeh. Para aktris senior seperti Dewi Irawan, Ratna Riantiarno dan Tutie Kirana turut beradu akting dengan sederet nama muda dalam kancah perfilman Indonesia.

Terkadang, ada film dalam negeri yang menghadirkan pemeran begitu masif, tapi justru tidak mampu menempatkan mereka dalam cerita dengan baik. Hasilnya, para bintang ini justru tampak hadir sebagai cameo. Tapi tidak dalam Imperfect. Meski memang tidak semua dari mereka kebagian screen time yang panjang, namun kita harus memuji Ernest. Tidak ada satu pun di antara mereka yang tampil percuma.

Meski muncul dalam beberapa adegan singkat, para pemeran ini dapat muncul berkali-kali dan sebenarnya memiliki peran yang cukup berpengaruh dalam cerita Imperfect. Seperti trio Wanda Hamidah, Diah Permatasari dan Olga Lidya misalnya. Mereka menyampaikan berbagai percakapan yang berhubungan dengan tema film ini, dan merupakan bagian dari kisah masa lalu Debby.

Lalu ada tokoh Neti (Kiky Saputri), Prita (Aci Resti), Maria (Zsazsa Utari), dan Endah (Neneng Wulandari) para penghuni tempat kos milik Bu Ratih, ibu dari Dika. Pada awal-awal kisah, kita mungkin akan menilai bahwa mereka tampil untuk menghadirkan dialog-dialog jenaka saja. Tapi kita juga akan menyadari bahwa keempat gadis tersebut ternyata memiliki hubungan dengan tema yang dihadirkan oleh Imperfect.

Guyon Kekinian

Guyon Kekinian
*https://cultura.id/imperfect-review

Dari segi komedi, masih ada yang meragukan selera komedi seorang Ernest Prakasa di sini? Menurut penilaian kami, komedi yang dihadirkan dalam Imperfect terasa cukup pas. Artinya, tidak ada yang berlebihan, jika pun terasa garing bisa terselamatkan. Lantas ada juga adegan-adegan yang mungkin tidak bermaksud membuat kita tertawa, tapi kita bisa merasakan ada ide jenaka di dalamnya.

Kejenakaan ini pun kadang tampil dengan tersirat. Contohnya, tokoh George yang diperankan oleh Boy William. Sosok George hadir sebagai sebuah komedi satir dari kehidupan influencer Instagram yang penuh akan kepalsuan. Dialog Debby bersama para ibu-ibu cantik juga kadang mengundang tawa karena membahas problematika kecantikan yang juga sering menjadi diskusi ‘emak-emak’ di era milenial.

Kadang memang ada lelucon canggung yang bisa jadi masuk dalam kategori biasa saja. Tapi tidak sampai jatuh ke level yang bisa dikatakan garing. Semua adegan kocak ini juga sangat relevan dengan gaya hidup saat ini, juga yang paling penting, berhubungan dengan tema dari Imperfect sendiri. Yaitu, body shaming dan self-love.

Faktor Reza Rahadian

Faktor Reza Rahadian
*https://www.femina.co.id/reviews/belajar-mencintai-diri-sendiri-lewat-film-imperfect

Beberapa waktu lalu, banyak meme yang kurang lebih berarti: ‘apapun filmnya, pemerannya pasti Reza Rahadian’. Namun harus diakui, aktor yang satu ini memang memiliki bakat akting yang luar biasa. Dan dia juga menunjukan kelasnya dalam Imperfect.

Mungkin memang sosok Dika agak terlalu tampan untuk wanita dengan penampilan biasa-biasa saja – bahkan bisa dikatakan gemuk – seperti Rara. Tapi di sini, dikisahkan bahwa Dika memang bukan pria sembarangan yang dapat jatuh hati hanya karena melihat penampilan fisik. Kekasih Rara ini juga mengakui bahwa dia memang menyukai wanita yang chubby.

Dalam film ini, kami menyadari bahwa seorang Reza Rahadian mampu menampilkan akting yang natural. Bagaimana dia bercanda dengan Dewi Irawan, juga mampu padu dengan Ernest yang tampil sebagai tokoh Teddy, sahabat Dika.

Adegan ketika Teddy bermaksud memberikan job sebuah ‘acara keluarga’ bagi Dika yang ternyata adalah sebuah upacara pemakaman kakek dari Teddy itu sangat kocak. Dan Reza sama sekali tidak menampilkan akting konyol seperti dalam My Stupid Boss atau Kapan Kawin?. Sebaliknya, ia terlihat sangat serius tapi duetnya dengan Ernest mampu mengocok perut.

Adegan favorit kami dari Reza Rahadian dalam film ini adalah, saat Dika berdebat dengan Rara dalam sesi pemotretan bersama Lulu. Aktor blasteran Maluku-Iran ini mampu menyambar semua perkataan Rara dengan begitu mulus, seolah kita bisa memahami emosi yang dirasakan oleh tokoh Dika. Oh iya, mungkin Ernest perlu berduet lagi dengan Reza.

Siap-siap, kami akan mengutarakan mengapa kami mengetik kata: ‘bagus’ di awal review kita kali ini. Alasan kami menyebutnya demikian adalah karena Imperfect memang mengangkat sebuah isu yang kerap kali terjadi dalam gaya hidup sehari-hari. Dan dalam film ini, Rara memang adalah sang tokoh utama. Tapi kita juga dapat melihat, bahwa perasaan insecure dialami oleh beberapa tokohnya sekaligus.

Lulu yang cantik minta ampun saja masih disebut memiliki kekurangan oleh ibu dan pacarnya. Bahkan Debby sendiri, juga Neti, Prita, Maria, dan Endah adalah tokoh-tokoh yang tidak luput dari perasaan tidak percaya diri atas kekurangan yang mereka miliki. Lantas, adegan-adegan pembukanya dapat langsung menyeret perasaan kita karena terasa related. Saran kami: kaum wanita harusnya menyaksikan film ini.

Apalagi tontonan Netflix yang asyik untuk mengisi waktu luang kamu? jangan sampai lewatkan pembahasan-pembahasan film kita selanjutnya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram