bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Hum Saath-Saath Hain (1999)

Ditulis oleh Suci Maharani R
Hum Saath-Saath Hain
3.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film yang akan membuatmu sadar betapa pentingnya ikatan persaudaraan, meski tidak terlahir dari rahim yang sama. Hum Saath-Saath Hain (1999) adalah film yang ditulis dan disutradarai langsung oleh Sooraj R. Barjatya. Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris ternama, sepeti Salman Khan, Karishma Kapoor, Saif Ali Khan, Sonali Bendre, Tabu hingga Mohnish Bahl.

Filmnya menceritakan ketakutan seorang ibu, bahwa putra sambungnya mungkin akan memberikan masalah pada putra kandungnya. Hum Saath-Saath Hain (1999) menunjukkan nilai penting untuk menjaga keluarga tetap utuh, yaitu kepercayaan dan kesetian. Film ini memang sukses secara komersial di India, IMDb juga memberikan rating 6.3/10 untuk film ini.

Baca juga: Sinopsis & Review Film Drama My Name Is Khan (2010)

Sinopsis

Sinopsis

Kisah ini dimulai dengan kebahagiaan di rumah keluarga Chaturvedi, setelah melakukan doa pagi di kuil seluruh keluarga berkumpul bersama, pasalnya akan ada perayaan ulang tahun pernikahan orang tua mereka, Ramkishan Chaturvedi dan Mamta Awasthi Chaturvedi.

Seluruh keluarga berkumpul Vivek, Vinod, Sangita hingga Prem si anak kesayangan ibu mereka telah kembali dari studinya di luar negeri.

Pesta berjalan dengan sangat meriah, semua orang terlihat sangat bahagia malam itu. Keesokan harinya keluarga Chaturvedi di kagetkan dengan kehadiran Adarsh Sharma, salah satu kolega bisnis mereka.

Adarsh Sharma datang ke kediaman mereka membawa lamaran untuk putrinya Sadhna Sharma, agar bisa di nikahkan dengan Vivek putra pertama mereka.

Seluruh keluarga sangat bahagia akan hal ini, tapi Vivek menolak lamaran ini karena ia merasa tidak pantas. Vivek mengalami kelumpuhan tangan kanan, karena kecelakaan yang dialami saat menyelamatkan adiknya Prem dan Vinod waktu masih kecil.

Seluruh keluarga mencoba menyakinkan Vivek tapi gagal, hingga Sadhna sendiri yang mengatakan bahwa ia bisa menerimanya apa adanya.

Pernikahan keduanya dilakukan dengan sangat meriah, Sadhna menikmati hari-harinya sebagai menantu di rumah itu. Kebahagiaan terus berlanjut saat Prem dan Preeti akhirnya bertunangan, bahkan tak lama Vinod dan Sapna juga di tunangkan.

Awal mula bencana datang ke rumah ini, ketika Anand suami dari Sangita di curangi oleh kakaknya sendiri yaitu Anurag. Masalah ini membuat Mamta sangat sedih, bahkan ketakutan dalam dirinya di perburuk dengan hasutan dari teman-temannya.

Mereka mengatakan Vivek bisa sama seperti Anurag, apalagi Vivek adalah anak sambungnya dari sang suami dengan mendiang istri pertamanya.

Mamta meminta penjelasan pada suaminya mengenai posisi Vivek, karena ia takut akan keselamatan putra-putranya. Mamta meminta suaminya untuk mengganti posisi Vivek dengan Prem dan mengirimnya ke Rampur.

Vivek yang sangat menyayangi ibu sambungnya tidak menolak, ia bahkan meminta maaf dan berjanji akan menjaga posisi adik-adiknya. Vivek dan Sadhna pergi ke Rampur, diikuti oleh Vinod yang tidak rela kehilangan kakaknya.

Masalah semakin rumit ketika Prem mengetahui hal ini, pria ini sangat marah ketika ibunya memindahkan kamarnya ke kamar Vivek.

Prem menolak mengambil alih posisi kakaknya, ia berjanji tidak akan menikah jika ibunya terus bersikeras seperti ini. Prem memilih datang ke Rampur dan bertemu dengan kakaknya, ia meminta maaf dan memohon agar kakaknya mau kembali tapi tidak berhasil.

Apakah Prem bisa membawa pulang Vivek dan menyadarkan ibunya dari kekhawatiran yang tidak beralasan ini?

Watchable Meski Sudah Lebih dari 20 Tahun

Watchable Meski Sudah Lebih dari 20 Tahun

Kembali menonton Hum Saath-Saath Hain (1999) di tahun ini, bagi saya film ini termasuk dalam salah satu film yang tidak lekang waktu. Pasalnya film ini tetap terasa menghibur dan memuaskan, padahal sudah lebih dari 20 tahun di rilis.

Tentu saja untuk sebuah film di anggap tidak lekang waktu menjadi nilai yang luar biasa, karena tidak semua film bisa mendapatkan predikat tersebut.

Lalu kenapa saya mengatakan film ini tidak lekang waktu dan watchable? Jawabannya karena kisah keluarga seperti ini akan tetap ada sampai kapan pun.

Premis yang diangkat dalam film ini memang sangat umum, karena hal ini bisa terjadi pada keluarga manapun di dunia. Tapi yang paling saya suka adalah plotnya di tata dengan sangat rapi, seperti sedang mendongeng.

Pembukaan yang menggambarkan bagaimana harmonisnya keluarga Chaturvedi, di mana setiap anggota keluarga sangat bahagia. Masalah datang ketika Anand dan Sangita kembali kerumah setelah mengalami pertengkaran dengan Anurag.

Dari sini tempo emosi mulai dimainkan, di mana semakin lama kisahnya menjadi lebih dalam dan perkembangan karakter mereka makin kuat.

Anehnya saya tidak melihat karakter yang lemah, semuanya berkembang dan menunjukkan karakteristiknya dengan baik. Hampir semua karakter yang ada memiliki kekuatan, meski hanya memiliki screentime yang sangat minim.

Jujur saja Sooraj R. Barjatya memang tidak diragukan lagi keahlian membuat vibes story telling dan pengarahannya yang sangat baik.

Kemistri dari pemainnya juga tidak ecek-ecek, mereka terlihat sangat manis dan penuh penjiwaan. Untuk film tahun 90-an, saya tidak akan mengomentari soal editing dan kualitas gambarnya.

Tentu saja dibandingkan dengan sekarang akan sangat jauh, tapi bukan berarti pengambilan gambarnya buruk. Editing dan kualitas gambarnya cukup baik, saya masih bisa enjoy menonton film ini hingga sekarang.

Premisnya Simpel dan Klasik, Tapi Penuh Makna

Premisnya Simpel dan Klasik, Tapi Penuh Makna

Hum Saath-Saath Hain (1999) sebenarnya film yang sangat ringan, film keluarga ini tidak akan membuat kamu berpikir keras. Hanya saja film ini akan membuat kamu lebih emosional dan memahami nilai sebuah persaudaraan dan nilai keluarga.

Pasalnya film ini menunjukkan hubungan persaudaraan yang hampir hancur karena ketakutan tidak mendasar dari ibu mereka. Pesan yang ada dalam film ini menunjukkan bahwa hubungan darah bisa hancur hanya karena kesalahpahaman tidak beralasan.

Sebuah keluarga bisa hancur karena terlalu banyak mendengarkan nasihat tidak baik dari orang luar yang tidak mengetahui keadaan rumah. Mamta terlalu mendengarkan nasihat sesat dari ketiga teman-temannya, orang yang tidak mengenal anak-anaknya sebaik dirinya.

Dalam film ini karakter Vivek diceritakan sebagai anak dari istri pertama Ramkishan Chaturvedi. Sang ayah menikah lagi dengan Mamta Awasthi dan dikaruniai tiga anak yaitu Prem, Vinod dan Sangita.

Masalah terjadi ketika Mamta takut Vivek akan membuat anak-anaknya kesulitan di masa depan. Pasalnya hal ini terjadi pada putri bungsunya, ketika kakak dari suaminya mengkhianati mereka.

Rasa takut inilah yang membuat Mamta buta, akhirnya wanita ini membuang putra yang sangat berbakti padanya. Yang paling saya soroti, rasa takut yang ada dalam hati dan pikiran Mamta sebenarnya berasal dari kawan-kawan sosialitanya.

Bukannya saya negative thinking, ketika orang yang mengalami kegagalan rumah tangga memberikan saran soal menjaga keluarga agar tetap harmonis.

Bukankah harus di curigai, karena bagaimana mana mereka tahu cara membuat keluarga harmonis ketika mereka mengalami kegagalan berkeluarga.

Mamta memiliki tiga teman yang hobinya bermain kartu, berbelanja lalu menikmati hidup dengan cara berfoya-foya dan bergosip. Orang luar yang tidak memahami keadaan rumah yang terlalu di percaya, membuat keluarga Mamta hampir hancur.

Kemistri dan Soundtrack dalam Filmnya Perfect

Kemistri dan Soundtrack dalam Filmnya Perfect

Alasan saya menyukai film ini, bukan karena plotnya yang terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tapi karena para pemain dalam film ini memiliki kemistri yang luar biasa enjoyable untuk di tonton.

Setiap pasangan memiliki gaya dan jalan yang berbeda-beda soal cinta, bisa dikatakan usia mereka menentukan gaya hubungan mereka. Vivek dan Sadhna adalah pasangan yang paling dewasa dan sederhana, karakter yang diperankan oleh Mohnish Behl dan Tabu ini bikin jatuh hati.

Pasalnya mereka menunjukkan cinta mereka dengan saling mendukung satu sama lain. Kesederhanaan yang mereka tampilkan membuat siapapun akan bermimpi untuk memiliki kehidupan rumah tangga bahagia seperti mereka.

Sementara untuk Prem dan Preeti, pasangan ini sudah menjalin hubungan cukup lama. Pasalnya mereka memang saling mengenal sejak kecil, keduanya tumbuh bersama dan sudah menyukai sejak kecil.

Tapi Prem adalah pria yang pemalu, pria ini menunjukkan cintanya secara sembunyi-sembunyi. Namun mereka memang lebih manis, karena mungkin keduanya sudah terbiasa untuk bersama-sama.

Kisah Vinod dan Sapna benar-benar hubungan yang penuh gairah layaknya kebanyakan anak muda. Maklum saja memang keduanya bisa dikatakan anak-anak yang baru tumbuh jadi orang dewasa.

Vinod lebih terus terang soal perasaanya, jadi keduanya saling menggoda tapi dalam batas wajar. Terakhir saya akan mengatakan soundtrack dalam film ini tidak kalah menghibur dari musik jaman sekarang.

Saya menyukai bagaimana mereka selalu membuat cerita di setiap soundtracknya, lagu A B C D soal menghafal alphabet dengan cara yang menyenangkan.

Maiyya Yashoda mengisahkan pemujaan Dewa Krisna dan lagu lainnya juga memiliki cerita masing-masing. Bagi saya hal ini lebih mengasyikan, karena ceritanya terus menyambung tanpa ada jeda.

Sampai di penghujung, Hum Saath-Saath Hain (1999) menjadi salah satu list film jadul Bollywood yang tidak lekang waktu. Pasalnya ceritanya sangat realistis, kemistri dan soundtrack filmnya bikin enjoy banget nonton meski sudah 20 tahun di rilis. Jangan lupa untuk mencari tahu review film Bollywood lainnya yang bisa kamu dapatkan di Bacaterus.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram