bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Home Alone 3, Film Natal yang Ngangenin

Ditulis oleh Syuri K.N.
Home Alone 3
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Home Alone 3 adalah sebuah film komedi keluarga yang dirilis pada tahun 1997. Ya, ini merupakan film ketiga dalam franchise Home Alone, dan merupakan yang pertama untuk tidak menampilkan aktor Macaulay Culkin dan pemeran dari film-film sebelumnya. Film yang ke-3 ini juga sekaligus menjadi yang terakhir yang dirilis di bioskop, karena Home Alone 4 dan 5 ditayangkan di televisi.

Film ini dibintangi oleh Alex D. Linz sebagai Alex Pruitt, anak cerdik dan pemberani berusia 8 tahun yang menjaga rumahnya dari sekelompok penjahat berbahaya yang bekerja untuk organisasi teroris besar. Berikut sinopsis dan juga ulasan film Home Alone 3 (1997) yang akan Bacaterus bahas di bawah ini.

Sinopsis

Cerita dibuka dengan para penjahat terlebih dulu. Berbeda dari film-film sebelumnya, angsuran film Home Alone kali ini memiliki total 4 orang penjahat. Mereka adalah Peter Beaupre, Alice Ribbons, Burton Jernigan, and Earl Unger yang tergabung dalam sindikat mata-mata organisasi teroris Korea Utara. Mereka baru saja mencuri microchip penyelubung misil senilai $10 juta dari Hong Kong.

Agar dapat melewati sistem keamanan bandara, mereka menyelipkan chip tersebut ke dalam mobil remote control. Namun, seorang nenek bernama Mrs Hess salah mengambil tas yang berisi chip dan kemudian pulang ke rumahnya di Chicago. Para penjahat pun segera pergi ke Chicago dan menyusuri setiap inci kota tersebut untuk mencari di mana Mrs Hess, chip mereka, berada.

Sementara itu, sebagai hadiah karena telah membantu menyekop salju dari jalan masuk ke rumahnya, Mrs Hess pun memberikan mobil kendali jarak jauh itu ke pada Alex Pruitt.

Namun, setelah berbuat kebaikan itu Alex menyadari ada yang aneh dengan tubuhnya. Ia mendapati dirinya terus menggaruk-garuk kulitnya. Ternyata, ia terkena cacar air yang menyebabkan dirinya dilarang masuk sekolah oleh orang tuanya.

Hari berjalan normal, kedua orang tuanya bekerja, kedua kakaknya bersekolah, dan Alex di rumah sendirian karena sedang sakit. Namun, ia melihat ada orang-orang mencurigakan yang sedang memata-matai rumah tetangganya. Alex yang pintar pun langsung melaporkan hal ini pada polisi, karena ia telah diajari oleh ibunya untuk melakukan hal itu jika dirasa ada yang berbahaya.

Namun, setelah mencoba 2x melaporkan, para penjahat itu selalu bisa berkelit sehingga polisi tidak mempercayai Alex. Bocah berusia 8 tahun itu pun memutuskan untuk take matters into his own hands dengan memasang kamera pengintai ke mobil remote control-nya.

Alex kebingungan ketika para penjahat itu langsung melupakan misi mereka memata-matai rumah Mrs Hess dan langsung mengejar mobil mainannya.

Alex berpikir pasti ada sesuatu yang disembunyikan di dalam mobil tersebut. Alex membongkar mobil itu dan menemukan sebuah chip. Alex sangat cerdas, ia pun menelepon Pusat Perekrutan Angkatan Udara setempat tentang keberadaan chip misterius itu sambil menanyakan apakah mereka dapat meneruskan informasi ini ke pihak yang berwenang.

Para penjahat pun menyadari kalau Alex memiliki chip mereka, dan memutuskan untuk mengambil chip itu apapun yang terjadi. Mereka berniat membobol masuk ke rumah Alex karena tahu anak itu seorang diri. Alex tidak memberitahukan tentang para mata-mata itu karena tahu orang dewasa tidak akan ada yang memercayainya.

Alex pun memasang aneka jebakan di rumahnya dengan bantuan tikus peliharaannya, Doris, dan burung beo bermulut sarkas milik kakaknya. Para penjahat yaitu Beaupre, Alice, Jernigan, dan Unger pun mencoba menerobos masuk ke rumah Alex. Tapi, mereka pun terkena aneka jebakan hebat bocah itu.

Setelah beberapa lama, Alex mengetahui kalau Mrs Hess tengah disekap. Ia pun pergi menyelamatkan tetangganya yang ia sukai itu. Di saat itu, Beaupre sebagai ketua kelompok penjahat menyergap Alex. Tetapi, Alex dan Mrs berhasil selamat. Sementara itu, agen FBI tiba di sekolah kakak Alex setelah diberi tahu kalau Alex memiliki chip yang hilang.

Keluarga Alex pun membawa agen FBI dan polisi ke rumah mereka, di mana mereka bisa menangkap Alice, Jernigan, dan Unger dengan mudah karena sudah K.O akibat jebakan-jebakan Alex. Sedangkan Beaupre melarikan diri ke benteng salju di halaman belakang rumah. Namun, burung beo the Pruitts mengendarai mobil remote control ke benteng salju tersebut sambil membawa kembang api.

Burung itu pun menyulut kembang api sehingga menyebabkan keributan, Beaupre pun bisa ditemukan dan ditangkap. Keluarga Pruitts, Mrs Hess, dan Agen FBI yang bernama Stuckey pun melakukan perayaan. Sementara para penjahat sudah dimasukkan ke penjara dan terlihat mereka tertular cacar air dari Alex. Tamat!

Berencana Menggaet Macaulay Culkin Lagi

Tahukah kamu, Home Alone 3 tadinya akan diproduksi secara bersamaan dengan Home Alone 2: Lost in New York? Namun, rencana itu gagal. Ide untuk menggarap film Home Alone 3 dimulai kembali pada pertengahan 1990-an. Draft awalnya berencana untuk menggaet Macaulay Culkin lagi untuk muncul sebagai Kevin McCallister remaja.

Namun, pada tahun 1994, Culkin sedang vakum berakting. Akibatnya, film Home Alone 3 ini dirombak ulang dan berfokus ke tokoh utama barunya saja, Alex D. Linz yang berperan sebagai Alex Pruitt.

Cerita 'Ditinggal di Rumah'nya Lebih Masuk Akal

Salah satu hal yang saya sukai dari film Home Alone 3 ini adalah, alasan anak kecil ditinggalkan di rumah seorang dirinya itu lebih masuk akal. Alex sedang terjangkit cacar air, sehingga ia tidak boleh bersekolah dan harus istirahat di rumah.

Sedangkan ayahnya sedang ada urusan bisnis di luar kota, ibunya ada urusan mendadak di kantor, dan kedua kakaknya tentu harus sekolah. Tapi, sang ibu telah meninggalkan nomor pager, faks, ponsel, nomor telepon tetangganya (Mrs Hess), dan juga mengajari Alex untuk menelepon 911 (polisi). Jadi terkesan lebih real dibandingkan dua film sebelumnya, kan?

Penjahatnya Berupa Sindikat

Selain kondisi yang lebih bisa dipahami kenapa Alex ditinggalkan sendirian, dan juga Alex yang diberitahu untuk menghubungi siapa saja jika dibutuhkan, ada upgrade juga untuk para penjahatnya. Jika di dua angsuran film sebelumnya, penjahatnya itu merupakan pencuri rumah, sekarang para penjahatnya lebih 'bengis' lagi yaitu sebagai mata-mata teroris.

Jumlah penjahatnya pun bertambah, yang biasanya hanya ada dua orang laki-laki, sekarang jadi tiga orang lelaki dan satu perempuan. Terus, salah satunya itu adalah pemimpin di antara mereka, jadi tidak terlalu banyak kena jebakan Alex. Mereka pun tidak ada tujuan untuk mencuri di rumah Alex, melainkan mengambil kembali micro chip yang telah mereka curi sebelumnya.

Klasik Khas Home Alone

Tentu kita mendapatkan banyak scene khas film Home Alone, yaitu di mana para penjahatnya terkena perangkap dari sang bocah cilik. Alex memasang banyak jebakan yang cukup rumit, sama seperti yang dilakukan Kevin pada dua film pertama Home Alone.

Kira-kira kita mendapatkan 45 menit melihat kekonyolan para penjahat yang terkena prank dan kecerdikan Alex yang terus bisa kabur dari mereka. Walaupun, tentu di dunia nyata sepertinya tidak ada anak 8 tahun yang bisa membuat jebakan-jebakan seperti itu, ya. Namanya juga film.

Film ini mengikuti formula yang sama seperti dua film sebelumnya, tapi menurut saya yang ini lebih masuk akal, lebih lucu, lebih baik dari film Home Alone yang lalu. Akting Alex D. Linz juga sangat mumpuni walau ia aktor pendatang baru pada masa itu. Untuk keseluruhan film ini, saya memberikan rating 3.5/5. Apakah kamu juga menyukai Home Alone 3?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram