showpoiler-logo

Sinopsis & Review Her (2013), Kisah Romansa dengan Sebuah AI

Ditulis oleh Siti Hasanah
Her
4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Bagaimana ya rasanya jatuh hati dengan artificial intelligence (AI)? Walau rasanya mustahil, namun di film Her hal ini jadi beralasan. Premis yang apik ini digarap rapi oleh Spike Jonze. Mungkin yang suka nonton video klip musik, nama Jonze tak lagi asing ya. Tidak hanya menyutradarai, Jonze juga yang menulis skrip film Her.

Film Her ini memiliki latar waktu di masa depan, dimana gadget hadir dengan sangat canggih. Teknologi mutakhir ini tidak hanya membuat perangkat keras terlihat canggih, namun AI pun semakin pintar. Visual yang digambarkan terasa nyata saat menonton film ini. Gimana ya kisah romantisme unik ini?

Sinopsis

her-1_

Dikisahkan seorang pria kesepian bernama Theodore Twombly (Joaquin Phoenix) memiliki kisah asmara di ujung tanduk. Istrinya yang bernama Catherine (Rooney Mara) sudah merasa rumah tangga mereka tidak berhasil, sehingga sang istri memutuskan untuk meninggalkan dirinya.

Theo sendiri bekerja sebagai penulis surat cinta, dimana pekerjaan ini berbanding terbalik dengan kondisinya. 

Kondisi kesepian karena ditinggal sang istri ditambah dengan hubungan kurang harmonis dengan orang tuanya membuat Theo menjadi sosok yang tertutup. Dia juga sulit mengekspresikan dirinya.

Untungnya, satu hari dirinya melihat sebuah iklan sistem operasi pintar. Keunggulan yang ditawarkan tidak hanya sekedar mampu berbicara. AI ini mampu menanggapi pemiliknya secara emosional.

Merasa sistem operasi ini adalah jalan keluar, Theo pun mencoba menggunakannya. Di sinilah awal perkenalan Theo dengan Samantha (Scarlett Johansson), yakni suara dari sistem operasi tersebut. Karena kepintarannya, Samantha pun mampu menemani keseharian Theo, dimanapun dan kapanpun Theo berada.

Kondisi Theo yang mengalami kesepian dan sifatnya yang tertutup membuat dirinya jatuh hati pada Samantha. Sementara itu, Samantha yang pintar dan mampu mempelajari emosi manusia pun ‘mencoba menjadi’ manusia.

Kisah romansa yang unik antara Theo dan Samantha ini pun dimulai. Dengan kondisi seperti ini, apakah kisah cinta keduanya berjalan mulus?

Visual yang Tidak Lazim Untuk Film Sci-Fi

her-2_

Bicara soal fiksi ilmiah, biasanya film jenis ini memiliki visual identik. Contohnya saja visual dengan palet warna pop-up neon seperti Tron (2010). Ada juga yang kontras seperti Blade Runner 2049 (2017).

Namun suguhan sci-fi di film Her sudah sangat jelas berbeda. Disini, Jonze memberikan palet warna yang hangat dan cenderung pastel. Hal ini memberikan kesan mellow, hangat, dan juga romantis di waktu bersamaan.

Bahkan pada adegan tertentu, film ini seperti menyuguhkan visual dalam film romansa 2000-an, sebut saja Lost in Translation (2003) yang sering memperlihatkan gedung-gedung dengan lampu kota yang cantik.

Karena visualnya ini juga, latar waktu di masa depan semakin terasa nyata. Jadi, walaupun cerita romansanya tidak umum, namun visualnya sudah pasti memanjakan mata. 

Visual yang sangat cantik ini digarap oleh Hoyte Van Hoytema. Hoytema dikenal sebagai Director of Photography (DoP) di film Interstellar (2014), Dunkirk (2017), Ad Astra (2019), dan project berikutnya yaitu Oppenheimer.

Music Score yang Apik dan Romantis

her-3_

Sebelum membuat film-film super apik, Jonze sudah lama dikenal sebagai sutradara video klip. Sebut saja Daft Punk, Weezer, Björk, Elastica, dan masih banyak lagi.

Mungkin, faktor ini yang bikin music score pilihannya terasa tepat dan cocok. Hayo siapa nih yang nge-fans sama Arcade Fire? Pasalnya, disini band asal Canada ini unjuk kebolehan dengan menggarap musik film Her.

Tidak Arcade Fire sendiri, band ini juga dibantu oleh Owen Pallett untuk menggarap scoring film ini. Selain itu, original soundtrack-nya dibawakan oleh Karen O dengan judul The Moon Song. Lagu ini juga masuk ke dalam nominee Best Song di Academy Awards pada tahun 2014.

Jajaran Aktor dan Aktris yang Memukau

her-4_

Jajaran cast film Her ini bukan kaleng-kaleng. Kalau kualitas Joaquin Phoenix mungkin sudah tidak perlu ditanya. Sebelum memerankan Theo, Phoenix membintangi The Master (2012) sebagai Freddie Quell, dan Walk the Line (2005) sebagai Johnny Cash.

Selain itu, ada Rooney Mara yang visualnya terbilang singkat, tapi tetap memorable. Konon Phoenix dan Mara terlibat cinta lokasi di film ini, lho!

Namun yang patut diacungi jempol adalah Scarlett Johansson. Walaupun hanya terdengar suaranya saja, namun peran Samantha terasa sangat hidup. Bahkan proses pengambilan suara Samantha dilakukan setelah syuting dinyatakan selesai. Jadi Scarlett Johansson baru menjalani syuting terakhir setelah yang lainnya rampung.

Aktor dan aktris pendukungnya pun tidak kalah bagusnya. Beberapa aktris dan aktor ternama terlibat sepert Amy Adams, Olivia Wilde, dan Chris Pratt juga terlibat disini. Bahkan, karakter minor seperti suara AI pendukungnya pun diisi oleh aktor aktris papan atas. Sebut saja Kristen Wiig, Bill Hader, Brian Cox, hingga Spike Jonze sendiri ikut turun sebagai cameo suara. 

Mengingatkan Teknologi dan Manusia Hidup Berdampingan

her-5_

Penulisan apik dari Spike Jonze ini mengingatkan bahwa manusia dan teknologi hidup berdampingan. Mungkin saat ini, teknologi hanya berfungsi sebagai alat pendukung keberlangsungan hidup manusia.

Namun seiring berjalan waktu, tidak dipungkiri AI semakin pintar bahkan bisa belajar sendiri. Tidak menutup kemungkinan jika AI ke depan akan seperti Samantha, yakni ’menjadi manusia.’

Selain itu, disini juga diperlihatkan jika Samantha memegang penuh segala jejak digital Theo. Seluruh aset jejak digital Theo digunakan untuk mempelajari kepribadian Theo juga. Walaupun jejak digital ini dipegang dengan aman oleh Samantha, tapi apakah hal ini termasuk privasi? 

Nah, hal ini juga yang mengingatkan kita akan satu hal. Bahwa sebenarnya tidak ada yang tahu jejak digital selain kita sendiri. Rasanya cukup membikin tidak nyaman ya saat fakta ini ternyata tersaji di film Her.

Namun romantisme yang dibangun Jonze pada hubungan Theo dan Samantha cukup hangat. Teknologi dan manusia bisa berjalan beriringan dan saling belajar. Walaupun pada akhirnya, manusia sepatutnya hidup sebagaimana manusia. 

Sementara, teknologi mungkin bisa semakin canggih seiring berjalan waktu. Bahkan mungkin saja teknologi di masa depan bisa memahami emosi seperti layaknya Samantha. Namun tentu saja, bagaimanapun kecanggihan ini tidak akan melampaui kemampuan manusia yang bisa menjadi lebih baik dengan sendirinya.

Film Her ini terbilang memiliki alur yang seru dan tidak terburu-buru. Setiap adegannya dihiasi dengan palet warna hangat dan scoring yang romantis.

Walaupun kesannya lambat, namun setiap scene yang disuguhkan terasa memanjakan mata dan nyaman diikuti. Jajaran pemainnya juga memiliki kualitas akting luar biasa serta visual yang cantik. Hampir mustahil berbagai pasang mata berpaling dari film ini.

Kemasan sci-fi dengan kisah romansa yang unik pun bisa jadi rekomendasi watchlist kamu nih. Apalagi buat yang belum pernah nonton Her atau film-film Spike Jonze. Tertarik menonton film ini?

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram