Sinopsis & Review Film Remaja Indonesia Geez & Aan (2021)

Jodoh memang tidak ada yang tahu, inilah yang terjadi pada perjalanan cinta antara Geez dan Ann. Pasangan yang sudah menjalin cinta sejak SMA, harus menerima kenyataan yang cukup sulit. Film yang sangat populer dikalangan para remaja ini, memang bikin banyak orang baper. Tak heran sih, karena film ini diangkat dari novel populer karya Nadhifa Allya Tsana.

Film yang dibintangi oleh Junior Robert dan Hanggini, membuat banyak remaja kesemsem melihat kemistri keduanya. Dalam situs IMDb, film Geez & Ann (2021) mendapatkan rating 5.1/10, dengan komentar positif mengenai plotnya. Bahkan saking jatuh cintanya mereka pada film ini, banyak fans yang berharap akan di buatkan part keduanya.

Lalu apa sih yang membuat kisah cinta Geez dan Ann yang katanya bikin baper? Temukan jawabannya di bawah ini.

Baca juga: Daftar Pemain Film Geez and Ann

Sinopsis

• Tahun Rilis: 2021
• Genre: Romantic
• Sutradara: Rizki Balki
• Pemeran: Junior Roberts, Hanggini
• Produksi: MVP Pictures

Masa muda memang mas yang paling mengasyikan, tapi berbeda dengan Ann yang tidak hanya menikmati masa mudanya. Gadis yang sangat bersemangat ini memilih untuk menyibukkan dirinya dengan berbagai kegiatan. Salah satunya menjadi penanggung jawab di acara pensi sekolah, Ann menjadi orang yang sangat sibuk di belakang panggung.

Ann sedang memeriksa semua persiapan, tidak boleh sampai ada yang kurang atau terlewatkan. Ann memang gadis yang mandiri, berkata apa adanya dan termasuk orang yang pintar juga. Di hari itu Ann sempat meledek temannya, karena di anggap lebay saat melihat mereka membicarakan pria. Tapi di hari itu juga Ann akhirnya bertemu dengan seorang pria yang akan membuat hari-harinya lebih berwarna.

Pria itu bernama Geez, salah satu anggota dari grup band yang bernama Indie Brothers lebih tepatnya vokalis. Malam itu Ann melihat penampilan Geez untuk pertama kalinya, sejak saat itu keduanya mulai makin dekat. Uniknya Ann mengkritik musik Geez yang menurutnya tidak memiliki harmoni, berisik dan mudah dilupakan.

Cinta mulai bersemi di antara keduanya, karena Geez sepertinya tidak ingin membiarkan Ann begitu saja. Pria ini berusaha keras untuk bisa mendapatkan perhatian Ann, sampai ia membuat lagu baru dan langsung memberikan airpodsnya. Ann yang awalnya agak sinis dengan musik Geez, kini mulai memahami dan mengerti pria itu.

Bahkan Geez mendekati teman-teman Ann untuk membantunya agar bisa berkencan dengan Ann. Tak hanya itu Geez juga berhasil membuat keluarga Ann menyukai dirinya, karena dianggap manis dan berbakat. Geez benar-benar tahu apa yang dibutuhkan oleh Ann, bahkan saat gadis itu tidak berbicara sekalipun.

Mereka terlihat sangat bahagia, hingga Ann melihat Geez berbohong pada ibunya di depan matanya. Ann tidak ingin hubungan yang didasari dengan kebohongan, gadis ini menginginkan hubungan yang jelas. Geez berusaha memberikan hal itu, meski ia tahu bahwa hal ini sangat mustahil terjadi dalam hidupnya. Hingga di hari ulang tahun Ann, Geez nekad tidak berangkat ke Berlin demi gadis yang dicintainya.

Sejak saat itu ibu Geez benar-benar sangat marah dan kecewa, bahkan Ann dituduh menjadi penyebab putranya membangkang. Ann hancur dan sangat terluka, untuk kedua kalinya Geez berbohong dan tidak menepati janjinya. Hingga Geez akhirnya pergi ke Jerman, namun ia tetap berusaha untuk bisa menemani gadis yang dicintainya.

Mereka menjalani hubungan jarak jauh untuk beberapa waktu, tapi benar saja kalau LDR adalah hubungan yang paling sulit. Akankah Geez dan Ann bisa menghadapi masalah-masalah yang datang?

Adaptasi dari Love Story yang Klasik dan Membosankan

Film-film Indonesia memang sedang di rajai dengan genre film remaja dan anak muda. biasanya memang mengambil genre romantis dan komedi, hal ini juga bisa kita lihat dari film Gees & Ann (2021). Bagi saya kisah cinta yang diperlihatkan dalam film ini memang sangat klasik dan sudah banyak. Sebut saja AADC kisah cinta anak SMA yang sampai sekarang masih dipuja-puja oleh banyak orang.

Namun saya menyukai plotnya yang cukup rapi, bagaimana mereka menggambarkan awal pertemuan Geez dan Ann. Bahkan saya menyukai plotnya yang terasa cepat, tapi tidak membuat filmnya seakan dikejar-kejar. Hubungan antara seorang gadis yang rasional dengan seorang pria yang romantis, siapa yang tidak baper pada Geez.

Namun semakin lama plotnya makin membosankan, untuk saya hal ini disebabkan karena konflik yang diangkat. Pasalnya bagi saya konflik yang diangkat antara Geez dan Ann masih kurang kuat, jadi konflik ini hanya kuat pada sisi Geez. Sedangkan konflik Geez dan Ann seakan hanya konflik emosional anak muda, yang sebenarnya tidak harus berakhir seperti itu.

Saya menginginkan konflik yang lebih intense antara Geez dan Ann, sehingga pengembangan karakter mereka pun makin bagus. Saya tidak melihat karakter keduanya berubah total selain dari pemilihan gaya yang digunakan mereka di akhir. Konflik untuk love story yang klasik sebenarnya sangat penting, karena hal ini bisa membuat plotnya berkembang dan menyenangkan.

Akting yang Masih Terasa Mentah dari Kedua Pemeran Utamanya

Faktor lainnya yang membuat saya cukup risih adalah ketika melihat perform dari kedua pemeran utamanya. Entah kenapa saya merasa baik Hanggini maupun Junior Roberts masih belum memberikan penampilan terbaik mereka. Pasalnya selama saya menonton film ini, saya tidak merasakan feel yang kuat dari karakter keduanya.

Saya menyukai Hanggini saat pembukaan film, saya bisa merasakan keanggunan dan kemandirian dari seorang ketua pensi. Tapi selanjutnya saya merasakan karakternya beberapa kali lost, terutama dalam scene emosional. Scene saat Ann kembali di bohongi dan mendapatkan hinaan dari ibunya Geez, saya merasa scene ini sangat gagal.

Harusnya bisa menjadi klimaks yang penting sebagai puncak konflik, malah menjadi scene tidak berarti. Hanggini mungkin membutuhkan banyak latihan untuk menjiwai perasaan dari Ann di scene ini. Sementara untuk Junior Robert, I’am sorry to say tapi kamu benar-benar lost di banyak tempat. Pertama saya merasa pelafalan kata dari dialog-dialog yang diucapkan olehnya sangat tidak jelas.

Setelah saya mendengarkannya dengan seksama, akhirnya saya menyadari sepertinya Junior Robert ini kesulitan menyebut huruf “R”. Selanjutnya intonasi yang digunakan, kurang bisa mengangkat emosi karena kurang mendalam. Alhasil karakter Geez makin sulit untuk berkembang, hanya karena masalah teknik seperti ini.

Sinematografi dan Pengambilan Gambar yang Baik

Geez & Ann (2021) bisa saya katakan sebagai salah satu film yang standar, tidak buruk tapi tidak bagus juga. Setidaknya ada satu poin yang sangat saya sukai dari film ini, yaitu sinematografinya cukup baik. menunjukkan banyak kesederhanaan, tapi di beberapa sisi memiliki keindahan yang tidak terduga. Saya menyukai bagaimana suasana yang ingin ditunjukkan tidak hanya lewat dari kedua aktor utamanya saja.

Tapi saya melihat bahwa yang menguatkan emosi dari kedua pasangan Geez dan Ann adalah alam sekitarnya. Ada beberapa scene yang memperlihatkan keindahan alam dan perkotaan, semua ini menjadi salah satu daya tarik. Mata saya tertuju dengan pengambilan gambar saat di pantai, sampai dengan cara pengambilan gambar di rumah pohon.

Saya merasakan gaya aesthetic yang memang sedang di gandrungi oleh banyak anak muda, terutama remaja. Makannya film ini pasti akan sangat cocok dengan taste mereka, karena mulai dari pengambilan gambar hingga dialognya memang pas. Tidak ada pengambilan gambar yang kagok, semuanya jelas dan angle-nya enak untuk jadi sebuah tontonan.

Geez & Ann (2021) memang film yang ditujukan untuk anak-anak muda yang baru mengenal apa itu komitmen. Menurut saya dialog dan adegannya cukup cringe, tapi untuk para remaja film ini mungkin akan memiliki arti yang berbeda dan mendalam.