bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Gang (2020), Pertarungan Antara Siswa

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Gang
2.9
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Ji Hoon bermasalah di sekolah lamanya dan dipindahkan ke sekolah bernama SMA Daehoon. Sang kakak keberatan karena sekolah tersebut punya kesan yang sangat buruk. Ia berisi murid-murid bermasalah yang sebagian besar adalah mantan kriminal. Hari pertama di sekolah tersebut Ji Hoon sudah sangat yakin untuk berkuasa di sana. Namun, kenyataan tak semulus impiannya.

Sekolah tersebut sengaja mengadakan pertarungan untuk mengakomodasi keinginan para siswa untuk saling hajar satu sama lain. Agar dapat disegani dan menjadi jagoan di antara yang lain, Ji Hoon harus mengikuti pertarungan tersebut dan bertarung melawan jagoan-jagoan lama. Mampukah dia melakukannya? Sinopsis dan ulasan film Gang (2020) di bawah ini sedikit banyak akan mengulasnya untukmu!

Sinopsis

Sinopsis

Tiga bulan lalu, Ji Hoon terlibat kekerasan hingga sekolah memutuskan memindahkannya ke SMA Daehoon. Sekolah tersebut terkenal sebagai sarangnya remaja-remaja bermasalah yang tidak asing dengan perkelahian. SMA Daehoon ibarat rutan bagi para pelajar, karena sebagian besar dari mereka pernah terlibat setidaknya dalam satu kasus kriminal. Departemen Pendidikan juga menyerah menanganinya.

Ji Hoon terlihat tidak bermasalah dengan kepindahannya ke sekolah tersebut karena dia ingin jadi nomor satu di sana. Di Daehoon dia masuk di kelas 2.7. Gayanya di hari pertama sudah sangat berlagak dan menyebalkan. Saat dia pindah, sekolah sedang dalam status gencatan senjata, kalau tidak, mungkin dia sudah habis oleh siswa lama.

Ji Hoon dapat teman baru bernama Yongsik. Yongsik mengenalkannya pada suasana di lingkungan sekolah. Ji Hoon kaget karena seorang wali kelas di sana bahkan bisa ikutan bertaruh saat ada pertarungan antar siswa. Pertarungan tersebut merupakan agenda resmi dari Fight Club SMA Daehoon. Pemenang dari pertarungan itu akan menjadi jagoan para siswa di sana.

Ji Hoon menganggapnya lelucon tapi menurut Yongsik, agenda tersebut punya sejarah panjang, setidaknya dari sepuluh tahun lalu. Menurutnya ketika itu Daehoon dalam keadaan kacau total tapi seseorang menyatukan para siswa hanya dalam waktu enam bulan. Orang itu dijuluki si Tinju Besi.

Menurut si Tinju Besi, neraka sekalipun membutuhkan aturan atau darah akan terus tumpah. Fight Club pun berdiri di atas filosofi itu. Klub tersebut untuk mengakomodasi para siswa yang memang hobi bertarung. Guru-guru terbantu, siswa juga merasa senang karena mendapat wadah yang tepat.

Ketika klub pertarungan sedang aktif, para siswa tidak diizinkan terlibat dalam perkelahian lain, masa itulah yang disebut gencatan senjata. Masih menurut cerita Yongsik, pemenang dari klub pertarungan terakhir, Jung Daeho yang dijuluki Sang Macan sedang mengambil cuti.

Dia adalah manusia ganas yang mengangkat seni berkelahi. Liga MMA bahkan tertarik dan terus memantaunya. Sayang dia sedang koma karena kecelakaan sepeda saat pulang larut malam. Tahta tertinggi klub pertarungan pun kosong sehingga banyak orang mengincarnya.

Jika Ji Hoon juga tertarik dengan posisi tersebut, setidaknya ingat tiga nama saingan terberatnya, yaitu Park Gitae, seorang kapten Judo, mantan atlet nasional yang dikeluarkan sebab terlibat insiden dengan sebuah geng di Chungcheongbuk-do. Dia dijuluki Pematah Punggung. Saingan kedua yang harus diperhatikan adalah seseorang yang disebut Raja Orang Gila.

Nama asli serta umur tidak diketahui. Dia sangat berbakat tapi jadi gila karena kehilangan keluarga dalam sebuah kecelakaan. Ketika sudah di atas ring, dia akan seperti anjing gila. Tak salah dia dijuluki Hot Dog. Pesaingnya yang ketiga adalah seorang bangsawan dari Seoul bernama Kwon Chang Sik. Dia sekaligus menjadi pesaing terberat karena diunggulkan oleh 56% guru di sekolah.

Kwon Chang Sik merupakan saingan sepadan si Sang Macan yang bisa menghancurkan siapa pun. Kelebihan lainnya adalah dia pemuda yang tampan. Mendengar penjelasan Yongsik, Ji Hoon tidak tampak gentar sedikit pun. Baginya tiga orang itu seperti hal sepele yang tidak akan menyulitkannya untuk merebut tahta. Dengan mengalahkan satu orang terkuat dari klub pertarungan, dia akan meraih mimpinya: menjadi nomor satu di Daehoon.

Lawan yang pertama Ji Hoon temui adalah Kwon Chang Sik. Dengan mulut besarnya Ji Hoon seolah tidak memedulikan jika sekolah sedang berada dalam status gencatan senjata. Dia ingin bertarung satu lawan satu. Chang Sik sendiri cukup tenang sambil terus mendengarkan sesuatu melalui headset yang terpasang di telinganya. Si bangsawan dari Seoul itu mengingatkan Ji Hoon untuk tidak melanggar aturan karena akan berantakan.

Sejurus kemudian lima orang siswa datang menyerang dan berhasil menumbangkannya. Mereka memotret celana dalam Ji Hoon yang bergambar Hello Kitty. Kwon Chang Sik sendiri memerhatikan dari jauh dan tetap tenang. Sampai rumah Ji Hoon tidak napsu makan. Dia merasa seperti pecundang karena aturan pertarungan kedua adalah sekali pecundang, selalu jadi pecundang.

Esoknya Yongsik turut menertawakan celana Hello Kitty yang dipakai Ji Hoon. Ji Hoon sendiri sudah sangat menggebu dan bertekad mengalahkan mereka. Yongsik memintanya membuktikan itu dengan memenangkan lima pertarungan berturut-turut dalam babak penyisihan. Setelah melampaui itu Ji Hoon baru bisa masuk ke babak 16 besar.

Setelah bicara dengan Yongsik, Ji Hoon ikut menonton pertarungan besar di hari itu yang ternyata menampilkan Kwon Chang Sik. Tetap dengan ketenangannya Chang Sik dengan mudah mengalahkan sang lawan. Ji Hoon terlihat terintimidasi dan semakin bertekad mengalahkannya. Bisakah murid baru itu mengalahkan kandidat terkuat untuk merebut tahta siswa terhebat selanjutnya?

Pertarungan Siswa Memperebutkan Posisi Terhebat

Pertarungan Siswa Memperebutkan Posisi Terhebat

Gang (2020) yang disutradarai Jo Bareun menambah satu lagi daftar film Korea bertema pertarungan. Tidak ada yang baru dari premisnya karena film dengan alur sejenis ini sudah cukup marak. Selama kurang lebih 1 jam 34 menit, kita dibawa mengikuti perjalanan seorang siswa bermasalah bernama Choi Ji Hoon yang pongah dan berlagak ingin merebut posisi nomor satu di sekolahnya yang baru.

Perjalanannya tentu tidak mudah karena dia harus menghadapi jagoan-jagoan sekolah yang sebelumnya sudah lebih dulu berjaya dan ditakuti. Namun, seperti yang sudah bisa ditebak, Ji Hoon mampu melibas mereka satu per satu. Unsur emosional tak ketinggalan diselipkan dalam film ini. Kamu bisa melihatnya pada persahabatan antara Ji Hoon dan Yongsik dan hubungan Ji Hoon dengan kakak perempuan satu-satunya.

Baca juga: 10 Drama Korea Tentang Remaja yang Menarik untuk Ditonton

Gambaran Kurang Meyakinkan dari Sekolah Bermasalah

Gambaran Kurang Meyakinkan dari Sekolah Bermasalah

Dengan alur yang sebenarnya sudah bisa ditebak, sinematografi Gang (2021) cukup asyik. Melalui pengambilan gambar yang cukup detail di beberapa bagian, setting sebuah sekolah berisi berandalan dapat dinikmati selama film berlangsung. Koridor yang kosong dan tampak tidak terurus, ruang kelas yang tak kalah berantakan, tersaji pula melalui pemilihan tone yang terasa dingin.

Pada adegan pertarungan, tone berubah dramatis, mengesankan kelam dan brutal dengan pemilihan warna kuning yang pengap. Namun, di antara sinematografi dan pengambilan gambar yang demikian, gambaran sekolah khusus siswa petarung dalam film ini sendiri cenderung kurang realistis. Ada beberapa detail yang terlewat, salah satunya tidak memperlihatkan adanya kegiatan belajar-mengajar sama sekali.

Selain itu adegan pembangkangan siswa terhadap guru, selayaknya sekolah dengan cap buruk pun tidak ada sehingga terasa kurang lengkap dan meyakinkan. Padahal narasi di awal film sudah dibuat sedemikian rupa untuk menunjukkan kekacauan di sebuah sekolah. Meski begitu ada satu scene yang lumayan menegaskan kekacauan di sekolah yaitu adegan ketika guru-guru mereka ikut bertaruh untuk para siswanya. Hanya jika dua unsur itu ditambahkan, kesan sekolah yang benar-benar kacau akan lebih terasa.

Diperankan oleh Pemain-pemain Baru

Diperankan oleh Pemain-pemain Baru

Gang (2020) menaruh nama-nama aktor Korea Selatan yang tergolong baru dan belum terlalu akrab di telinga sebagai pemeran utama. Karakter Ji Hoon dipercayakan pada Cha Ji Hyuk yang diketahui pernah ikut berakting dalam peran kecil pada film One Step (2017) yang dibintangi Han Jae Suk dan drama Search (2020) yang dibintangi Krystal Jung dan Jang Dong Yoon.

Selain Cha Ji Hyuk, pemeran Jung Dae Ho atau Sang Macan, yaitu Jo Sun Ki juga terhitung asing di telinga. Walau sudah terlibat dalam film Gangnam 1970 (2015), belum ada prestasi tersendiri yang diraihnya. Keterlibatan Jo Sun Ki dalam drama Rookie Historian Goo Hae Ryung (2019) juga tidak terlalu ketara. Memasangkan nama-nama yang cenderung asing dalam sebuah film memang risiko tersendiri, Jo Ba Reun tampaknya bertaruh untuk itu.

Sebagai film yang berisi adegan-adegan perkelahian, koreografi yang ditampilkan film Gang (2020) tidak terlalu mengesankan. Meski begitu, kebrutalan adegan perkelahiannya cukup bikin ngilu karena menampilkan darah dan luka yang relatif mengganggu, Penciptaan karakternya juga lumayan asyik walau tidak terlalu dalam. Penasaran? Boleh agendakan untuk menontonnya segera!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram