bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Die Hard, Aksi Heroik Polisi New York

Ditulis oleh Gerryaldo
Die Hard
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Bila saya disuruh menyebutkan film aksi apa yang paling membekas dalam ingatan saya, saya pasti langsung menjawab Die Hard! Aksi Bruce Willis memerankan tokoh NYPD sungguh membuat saya juga bercita-cita menjadi polisi.

Saya membayangkan bisa melompat dari gedung hanya menggunakan selang hydrant. Menembaki musuh dan selamat dari ledakan meski api sudah menyambar sana-sini. Alias susah mati, sesuai dengan judul filmnya.

Bukan hanya saya saja loh! Ternyata banyak penonton yang menyukai film aksi ini. Yang saya bilang banyak adalah benar-benar banyak!

Film ini masuk ke dalam kategori film Box Office yang lumayan lama stay di peringkat tinggi dengan keuntungan menyentuh $ 141.5 juta di tahun 1988 dengan budget produksi $ 35 juta! Seberapa keren filmnya? Buat kalian yang belum tahu, come on, simak sinopsis dan ulasannya di bawah ini.

Baca juga: Para Movie Freak Wajib Nonton 10 Film Bruce Willis Ini

Sinopsis

Die Hard_Poster (Copy)

John McClane (Bruce Willis) merupakan seorang polisi kota New York. Saat masuk libur natal, John memutuskan untuk pergi ke Los Angeles untuk menemui mantan istrinya, Holly Genero (Bonnie Bodelia). Selain memang ingin liburan, John berharap bisa rekonsiliasi terhadap pernikahannya yang sedang renggang.

John menemui Holly di kantornya sebelum bersama pulang ke rumah akibat Holly masih ada kerjaan yang tak bisa ditinggal dan memang di kantornya sedang ada pesta natal yang membuat Holly harus tetap di kantor. Kantor Holly merupakan kantor termewah dan termahal juga paling megah saat itu bernama Nakatomi Plaza. 

Saat John sampai di Nakatomi Plaza dan bertemu dengan Holly, ia langsung minta ijin untuk mandi sebelum ikut bergabung dengan semua orang di kantor Holly guna merayakan pesta natal bersama tanpa tahu sekelompok teroris yang dipimpin oleh seorang radikal Jerman bernama Hans Gruber (Alan Rickman) sedang menuju ke tempat pesta.

Belum lama setelah pemilik Nakatomi Plaza, Yoshinobu Takagi (James Shigeta) menyambut para tamu, kelompok teroris itu datang dan membuat semua kacau balau. Semua orang di lantai tersebut dipaksa untuk berkumpul di hall utama.

Tak terkecuali Holly, Holly tidak takut dengan teroris yang menyerang, ia lebih takut teroris tersebut mengetahui keberadaan John dan langsung membunuh John mengingat suaminya tersebut adalah polisi.

Niat Hans menyandera semua orang dan gedung Nakatomi Plaza adalah untuk mendapatkan obligasi yang tersimpan di gedung tersebut senilai $ 640 juta. Keributan yang dibuat oleh Hans terdengar oleh John yang baru selesai mandi. Awalnya John bingung kenapa pesta berubah jadi suara tembakan. John langsung sadar bahwa semua orang dalam bahaya. 

John lantas langsung bersembunyi, namun sebelumnya John sempat menyaksikan kelompok teroris itu membunuh Takagi yang enggan memberi kode brankas perusahaan. Hans cs., tahu bahwa ada seseorang yang nguping sehingga dikirim nyalah sejumlah pasukan untuk membunuh John.

Namun bukan John McClane kalau kalah dengan mudah. Ia bisa memutar balik keadaan dengan membunuh beberapa orang dari anggota teroris a.k.a. anak buah Hans.

Lewat radio yang ia ambil dari salah satu teroris yang ia bunuh, ia memanggil bantuan 911. Pihak 911 merespon dan meminta seorang polisi yang bertugas dekat dengan Nakatomi Plaza bernama Al Powell (Reginald VelJohnson) untuk cek situasi di sana. John senang bukan main karena akhirnya ada bala bantuan. Namun komunikasi radio tersebut bocor dengan anggota teroris lainnya. 

Saat sersan Al datang, semua anggota teroris sudah bersiap. Sersan Al sempat berkeliling Lobby namun tampaknya tidak ada yang aneh dan menganggap bahwa laporan John adalah laporan main-main sehingga sersan Al kembali.

John yang menyadari itu tak habis akal, ia melempar tubuh salah satu anggota teroris yang ia bunuh hingga mendarat tepat di mobil Al. Ini membuat Al langsung meminta bantuan karena tembakan langsung memberondong dirinya.

Polisi berdatangan. Hal ini membuat Hans makin murka. Ia benar-benar mengarahkan setengah dari anak buahnya untuk mencari John di seluruh gedung. Awalnya Hans tidak tahu siapa John, namun akibat salah satu rekan Holly yang bernama Harry (Hart Bochner) tahu bahwa John datang ke kantor, ia langsung membicarakan hal tersebut pada Hans dengan harapan ia bisa selamat. 

Hans pun juga tahu bahwa John adalah suami dari Holly dari seorang reporter haus pujian bernama Richard Thornburg (William Atherton) yang menyiarkan semuanya di TV. Mulai dari siapa John, siapa Holly bahkan anak-anak mereka ia tayangkan di siaran berita membuat semua makin kacau.

Kini Hans menyandera Holly setelah gagal berkali-kali mendapatkan John meski sudah papasan di top floor gedung. Setelah berhasil melepaskan para sandera dan menghabisi nyawa semua anak buah Hans, kini sasaran John adalah Hans yang sedang menyandera istrinya, Holly.

John akhirnya ‘menyerahkan’ diri. Ia mendatangi Hans dengan tangan kosong. Namun begitu ada kesempatan, ia mengambil pistol yang ia isolasi di belakang punggungnya; menembak Hans hingga ia terjatuh dari lantai paling tinggi di Nakatomi Plaza meski awalnya sempat membahayakan Holly karena Holly hampir ikut terseret jatuh akibat Hans menggenggam tangan Holly.

John yang akhirnya selamat bersama Holly langsung minta pulang ke rumah. Aksi super kocak terjadi ketika reporter Richard yang ada disana meminta informasi kejadian di dalam gedung.

Holly yang menyadari Richard adalah reporter yang sama dengan reporter yang membocorkan semua informasi mengenai keluarganya langsung meninju Richard sampai keblinger. Setelah puas melepaskan amarahnya, John dan Holly pun pulang ke rumah.

Si Abang Jago

Die Hard_John McClane (Copy)

Tak ada si Abang Jago, selesai sudah cerita hidup semua sandera yang ada di Nakatomi Plaza. Kenapa saya bilang John McClane Abang Jago? Ini karena usaha John menyelamatkan semua orang khususnya Holly, istri tercinta John benar-benar gila. John susah sekali mati. Mungkin ini kenapa filmnya berjudul Die Hard

Bayangkan, anggota teroris yang dipimpin oleh Hans itu jumlahnya banyak! Dan tidak ada satu pun yang berhasil menghabisi nyawa John. Malah John seorang diri yang bikin hampir semua anggota teroris tamat sekaligus otak dari rencana penyanderaan itu, yakni si radikal Jerman, Hans Graber.

Film Legends

Die Hard_Poster2 (Copy)

Masih ingat kan soal film ini jadi Box Office? Ternyata bukan filmnya saja yang menjadi film aksi paling keren sepanjang masa alias legends. Beberapa musik, setting film dan juga jargon John McClane pun ikut-ikutan naik pamor! Untuk lagu, Die Hard terkenal dengan soundtracknya yakni Let it Snow karya Sammy Cahn yang dinyanyikan oleh Frank Sinatra.

Lagu tersebut sudah terkenal dan makin dikenal akibat film ini. Saya yakin banget, para penggila film Die Hard akan langsung ingat aksi si John McClane ketika lagu ini terdengar.

Sedangkan untuk setting, Nakatomi Plaza lah yang akan teringat. Nakatomi Plaza sendiri merupakan bangunan asli dengan nama Fox Plaza yang berada di Century City kota Los Angeles, California.

Gedung ini dipilih oleh John McTiernan akibat bangunannya yang sudah futuristik dan semua sistem di dalam gedung sudah canggih di tahun 1988. Gedung ini juga pernah masuk ke dalam artikel 5 gedung fiksi dalam film Hollywood versi Bacaterus loh!

Nah, giliran jargon John McClane nih yang belum dibahas. Saat John hampir kalah dan bisa memutar balik keadaan, rasa marah membuatnya menjadi super kuat lantas sebelum beraksi, dia akan mengatakan Yippee-ki-yay, Mother#ucker”. Uh! Catchy right?

Sekuel

Die Hard_Sequels (Copy)

Film Die Hard sendiri selama penayangan perdananya di tahun 1988 sampai 2013 sudah memiliki sekuel sebanyak 4 film dengan kasus berbeda dan sudah pasti dengan aksi yang berbeda pula. Kalau kalian memang penggemar film Die Hard, saya jamin akan suka dengan semua sekuelnya. Yakin banget deh!

Itu dia sinopsis dan ulasan mengenai film Die Hard. Semoga kalian suka ya! Film ini merupakan film PG-13 yang artinya bisa ditonton oleh remaja berusia 13 tahun dengan pengawasan tapinya!

Sedangkan untuk rating, Bacaterus memberi nilai 4/5 dimana situs lain memberi skor 7.5/10 dari IMDb, 94% dari Rotten Tomatoes dan ⅘ dari Common Sense Media. Bagaimana dengan kalian? Berapa nilai yang akan kalian berikan setelah menonton filmnya? Tulis di kolom komentar ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram