bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Cast Away, Terjebak di Pulau Tak Berpenghuni

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Cast Away
4.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Terlibat dalam sebuah kecelakaan pesawat yang hebat, Chuck Noland, seorang sistem analisis sebuah jasa layanan pengiriman terdampar di pulau tak berpenghuni. Setiap harinya dia berusaha untuk mendapatkan pertolongan, dia juga harus mencari makan serta minum di alam bebas dengan alat seadanya, hingga selama empat tahun. Berhasilkah Noland keluar dari sana? Cast Away (2000) akan menjawabnya. Sebelum itu mari simak sinopsis dan ulasannya di bawah ini!

Sinopsis

Sinopsis

Seorang anak berlari membawa paket ke sebuah bangunan, kantor sekaligus seperti gudang milik sebuah layanan pengiriman barang lintas negara. Di sana terdengar seorang pria begitu menggebu menjelaskan pentingnya waktu bagi sebuah pelanggan yang memercayakan pengiriman barangnya pada mereka. Pria itu bernama Chuck Noland (Tom Hanks), seorang systems analyst executive FedEx yang berdedikasi pada pekerjaannya.

Tugasnya adalah memastikan semua barang yang harus diantarkan, selamat dan sampai tepat waktu. Dia bahkan sampai turun ke lapangan, memeriksa salah satu truk mereka yang terjebak salju. Selain bertanggungjawab terhadap pekerjaannya, Noland tipe pria yang romantis.

Di tengah mengawasi truk yang terjebak tadi, dia menyempatkan waktu meninggalkan pesan suara untuk kekasihnya Kelly Fears (Helen Hunt) yang tinggal di Memphis, Tennessee. Dia mengabarkan bahwa sekitar 18 jam lagi dirinya yang kini ada di Rusia akan sampai ke Memphis.

Hari itu dia menggunakan pesawat barang bersama temannya, Stan (Nick Searcy). Stan sendiri rupanya sedang menghadapi masalah pelik; istrinya tengah sakit parah. Melihat kondisi rekan kerjanya, Noland menunjukkan simpati dengan berusaha mengenalkannya pada seorang dokter.

Noland akhirnya sampai di Memphis dan langsung menemui Kelly yang sedang bekerja. Alih-alih menghabiskan malam berdua, Noland justru tertidur, meninggalkan Kelly yang masih terjaga. Esoknya, Noland dan Kelly hadir di acara makan malam Natal bersama keluarga besar. Pertemuan malam itu berlangsung hangat dengan aneka makanan yang tampak lezat.

Mereka menikmati suasana malam Natal dengan bahagia sebelum Noland mendapat tugas kembali dari pekerjaannya. Kali ini dia harus ke Malaysia untuk menyelesaikan masalah di sana. Kelly cukup berat mengizinkan sang kekasih pergi tapi Noland berjanji akan ada di sisinya saat perayaan malam tahun baru nanti.

Noland benar-benar diburu waktu. Agenda tukar kado pun dilakukan di dalam mobil, tepat sebelum Noland siap lepas-landas dengan pesawat menuju Malaysia. Kelly menghadiahkan sebuah jam lengkap dengan foto dirinya. Noland sendiri sudah menyiapkan sebuah kado, yang hanya boleh dibuka pada malam tahun baru. Pria itu pun berpamitan dan mengatakan akan kembali.

Kini Noland sudah ada di pesawat. Pria itu terbangun dari tidurnya dan sudah berada di atas Samudera Pasifik. Saat menengok ke ruangan pilot, Noland curiga ada yang tak beres. Sementara itu terlihat dari kaca, awan begitu gelap dengan kilat yang menyambar-nyambar dan para pilot yang terus berkoordinasi walau belum juga terhubung dengan pusat kendali.

Noland disarankan untuk duduk dan mengenakan sabuk pengaman karena pesawat mungkin akan berguncang. Benar saja, saat sedang berada di kamar mandi, guncangan hebat terjadi dan Noland nyaris terpental. Kru pesawat bersiap melakukan pendaratan darurat sementara pesawat semakin tak terkendali dan akhirnya jatuh ke dasar air.

Beruntung Noland bisa keluar dari bangkai pesawat berkat pelampung yang sudah lebih dulu diberikan oleh salah satu kru. Di permukaan laut Noland masih harus berjuang di tengah badai dan ombak besar juga kegelapan. Sementara puing-puing pesawat terbakar di sekitarnya. Noland akhirnya sampai di sebuah daratan, terdampar di tempat yang sangat asing, jauh dari peradaban.

Pagi harinya Noland terbangun, masih di atas pelampung yang menyelamatkan nyawanya malam tadi. Noland mulai berjalan dan memungut beberapa paket FedEx yang ikut hanyut sampai ke daratan. Dia mencoba mendapatkan pertolongan tapi percuma, tak ada yang mendengar teriakannya. Noland yang bingung berjalan ke sana ke mari sambil terus berteriak meminta pertolongan.

Dia juga membuat tulisan ‘HELP’ cukup besar di atas pasir pantai. Malam hari tiba, Noland yang tertidur di atas perahu karet kecil terus waspada. Malam pertama berhasil dilaluinya. Pagi pun tiba dan Noland masih berusaha meminta pertolongan sambil terus mengumpulkan paket yang seharusnya dia antarkan.

Noland terus berusaha untuk tetap hidup. Dia mulai melakukan hal-hal yang bisa dilakukan agar tetap bertahan, termasuk memecah kelapa menggunakan batu. Pria itu juga berhasil naik ke tebing yang lebih tinggi dengan membalut kakinya lebih dulu menggunakan potongan celananya. Saat berada di atas tebing dia melihat ada seseorang mengapung. Rupanya itu adalah tubuh Albert (Vince Martin), salah satu pilot yang sudah menjadi mayat.

Menggunakan daun kelapa, Noland membawa mayat tersebut lalu menguburkannya  Sebelum itu dia melucuti sepatu dan benda apa pun di tubuh Albert yang dapat dia pergunakan. Selesai menguburkannya, Noland menulis nama Albert pada sebuah batu.

Hari-hari berikutnya dilalui Noland masih dengan perjuangan dan kesendirian serta ketidakpastian kapan pertolongan akan datang. Pada satu malam saat Noland buang air kecil sambil menghadap laut, dari kejauhan dia melihat cahaya lampu, yang diduga datang dari sebuah kapal.

Pria itu langsung berteriak-teriak sambil melambaikan tangan, berharap kapal tersebut melihatnya. Noland tak putus asa lalu mengambil senter yang dia ambil dari saku celana Albert guna menarik perhatian. Lalu, berhasilkah Noland menarik perhatian mereka? Berhasilkah Noland diselamatkan dan kembali ke kehidupannya?

Bertahun-tahun Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni

Bertahun-tahun Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni

Jauh sebelum film-film survival yang tayang belakangan ini booming, tahun 2000 lalu sebuah film yang dibintangi Tom Hanks tampil memukau. Menonton Cast Away (2000) sebuah pelajaran tentang semangat bertahan hidup yang sesungguhnya akan kamu dapatkan. Bagaimana tidak, selama empat tahun, Chuck Noland yang semula hidup dengan kemudahan fasilitas, harus terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni akibat kecelakaan pesawat hebat yang dialami.

Hari-hari dilalui dengan upaya untuk terus bertahan hidup. Noland harus mencari makan, mencari minum di alam terbuka menggunakan alat serba darurat. Belum lagi dia tetap harus menjaga kewarasan dan harapannya agar tak putus asa lalu memilih mati tanpa diketahui jasadnya.

Selain mempertontonkan ‘kekuatan’ seorang manusia melalui karakter Noland, melalui film ini kamu juga akan melihat bahwa sesungguhnya manusia memang tak bisa hidup sendiri. Membayangkan melalui hari-hari tanpa kepastian seorang diri sangat mengerikan. Beruntung Noland menemukan sebuah bola voli, paket milik pelanggannya yang ikut hanyut. Bola voli yang dinamai Wilson itulah yang menjadi temannya selama empat tahun belakangan.

Durasi Panjang Namun Tak Membosankan

Durasi Panjang Namun Tak Membosankan

Durasi Cast Away (2000) cukup panjang, yaitu sekitar 2 jam 24 menit. Sepanjang itu, sebagian besar alur cerita tak diisi dengan dialog, melainkan upaya yang dilakukan sang karakter utama untuk bertahan hidup. Menariknya, kamu gak akan merasa bosan sedikit pun! Kamu justru akan penasaran dengan alurnya. Kamu akan menunggu-nunggu ide apa lagi yang akan dilakukan Noland untuk sekadar mencari makan dan minum.

Tanpa banyak bicara dan naskah yang berat, Tom Hanks berhasil menyulap diri menjadi Noland. Hal ini tak terlepas dari kejelian sutradara dalam menyuguhkan hal-hal detail dalam ceritanya. Kamu akan melihat Noland perlahan berubah berantakan dengan janggut dan kumis serta rambut gondrong yang tumbuh tak teratur. Belum lagi badannya ikut kurus kering; sangat meyakinkan dan profesional.

Kekuatan film ini terletak pada detail yang disuguhkan. Sehingga tanpa banyak dialog dan pemain pun, rasanya tidak membosankan dan sulit dilupakan sekalipun sudah rilis lebih dari 20 tahun lalu. Sinematografinya juga sangat mendukung; beberapa kali kamera mengambil gambar dari jarak jauh, memperlihatkan laut yang begitu luas dan Noland yang sendirian di sana.

Ending yang Kurang Memuaskan

Ending yang Kurang Memuaskan

Tak ada yang kurang dari film Cast Away (2000) perihal detail-nya di hampir sepanjang film. Sayangnya, pada bagian akhir, detail itu tak begitu terasa hingga kurang memuaskan. Scene ketika Noland akhirnya berhasil diselamatkan seharusnya mendapat ‘panggung’ yang lebih megah. Alih-alih memperlihatkan emosinya ketika diselamatkan dan detail saat dia dibersihkan dari kondisi yang memprihatinkan, alur justru di-skip begitu saja.

Padahal, bagian tersebut cukup penting mengingat itu adalah goal Noland selama empat tahun ke belakang. Sutradara seperti buru-buru ingin mempertontonkan sisi emosional Noland yang lebih romantis. Padahal di tengah-tengah itu, kebahagiaan Noland karena berhasil kembali ke kehidupannya jauh lebih dramatis.

Namun, secara keseluruhan Cast Away (2000) tetap memukau. Story line, sinematografi, detail dan akting Tom Hanks, begitu memuaskan. Tertarik? Harus! Film ini setidaknya harus ditonton satu kali seumur hidup. Selamat menyaksikan!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram