Sinopsis & Review Film Belok Kanan Barcelona (2018)


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Belok Kanan Barcelona (2018) terlihat cukup jenaka saat menggambarkan kisah cinta dari empat bersahabat. Morgan Oey, Mikha Tambayong, Deva Mahenra dan Anggika Bölsterli berusaha untuk saling mengutarakan perasaan yang mereka pendam sejak SMA. Makanya persahabatan yang sudah terjalin sejak lama ini terancam berakhir dengan kehancuran.
Film ini sebenarnya diangkat dari novel berjudul "Travelers Tale, Belok Kanan Barcelona!" karya Adhitya Mulya, Ninit Yunita, Alaya Setya dan Iman Hidajat. Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, film ini sampai syuting di 4 benua termasuk Indonesia, Spanyol, Maroko, Hongaria hingga Denmark.
Kira-kira bagaimana kelanjutan kisah empat bersahabat ini di Barcelona? Kamu bisa mendapatkan sinopsis dan reviewnya di bawah ini.
Baca juga: Sinopsis & Review Film Indonesia After Met You (2019)
Sinopsis

- Tahun Rilis: 2018
- Genre: Romantic, Comedy
- Sutradara: Guntur Soeharjanto
- Pemeran: Morgan Oey, Mikha Tambayong, Deva Mahenra, Anggika Bölsterli, Millane Fernandez, Atta Halilintar, Delano Daniel, Ananta Rispo
- Produksi: Starvision, CJ Entertainment, HOOQ Originals
Setelah menyelesaikan konsernya, Francis mengumumkan bahwa dirinya akan menikahi sang kekasih Inez Fernandez. Tak ingin menyimpan kebahagiaan sendiri, Francis memberitahukan ketiga sahabatnya mengenai pernikahannya yang diadakan di Barcelona. Berita ini tentu disambut bahagia oleh Ucup, tapi terasa agak menyedihkan bagi Retno dan Farah.
Francis, Ucup, Retno dan Farah sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku SMA, karena mereka memang hidup di lingkungan yang sama. Hidup bertetangga membuat empat orang ini menjadi dekat padahal memiliki latar belakang agama, suku hingga budaya yang berbeda. Di balik persahabatan ini ada percikan asmara di hati mereka, sayangnya kisah cinta ini tidak berjalan seperti semestinya.
Kedekatan Francis dan Retno ternyata menumbuhkan percikan cinta yang seharusnya tidak boleh terjadi. Francis tidak bisa memungkiri, sosok Retno adalah gadis yang mengingatkannya dengan sosok sang ibu yang telah lama meninggal. Tapi perbedaan keyakinan membuat mereka tidak bisa bersatu, karena Retno berasal dari keluarga dengan latar belakang agama yang kuat.
Di tengah-tengah hubungan Francis dan Retno yang terhalang kepercayaan, ada Farah yang ingin mendapatkan Francis. Sejak pertama kali bertemu dengan Francis, Farah sudah menunjukkan rasa ketertarikannya. Ia kerap kali mendekati Francis, namun persahabatan dengan Retno bisa berakhir jika tetap nekat mendekati pria pujaannya.
Alhasil Farah hanya menyembunyikan perasaannya untuk Francis dan mengutarakan semua kekesalannya pada Ucup. Hanya Ucup yang selalu ada dan menemaninya, karena mereka sudah saling mengenal sejak kecil. Tapi Farah tidak pernah tahu bahwa Ucup ternyata mencintainya, semua perilakunya selama ini memang dilakukan karena cinta.
Ketika Francis mengutarakan rencana pernikahannya, Farah memutuskan untuk mengutarakan perasaannya sebelum terlambat. Ucup yang mengetahui hal ini juga tidak ingin kehilangan momentum, ia berusaha pergi ke Barcelona untuk menemui Farah. Tidak mudah untuk Ucup mencapai Barcelona, pasalnya pria ini harus menghadapi berbagai rintangan yang hampir membahayakan nyawanya.
Di tempat lain, Francis dan Retno sudah saling berjanji untuk bertemu dan menghabiskan waktu terakhir mereka bersama. Tapi pertemuan ini malah membuat Inez marah besar, sampai-sampai Francis mengambil keputusan untuk membatalkan pernikahan. Pria ini memilih untuk mengejar cintanya pada Retno, sampai-sampai rela untuk berpindah kepercayaan.
Tapi pertemuan itu tidak hanya antara Retno dan Francis, ada Farah dan Ucup yang juga hadir di sana. Farah mengutarakan perasaannya pada Francis, diikuti oleh Ucup yang mengutarakan cintanya pada Farah.
Keadaaan jadi sulit dan tidak mengenakan, keempat sahabat ini akhirnya berpisah dengan rasa sakit dalam hati mereka. Apakah persahabatan ini masih bisa diperbaiki?
Filmnya Memuaskan Meski Belum Sempurna

Belok Kanan Barcelona (2018) menjadi salah satu film yang wajib ditonton, jika kamu berada dalam situasi untuk memilih cinta atau persahabatan. Premisnya memang sederhana dan klasik, sayangnya unsur komedinya bagi saya terasa gagal total. Masalahnya saya tidak merasakan sense komedi di setiap lelucon yang dilontarkan oleh Ucup dan Farah.
Secara dialog, komedinya terasa garing, makanya unsur komedinya terkesan agak maksain banget. Deva Mahenra dan Anggika Bölsterli kurang bisa menyampaikan dialog secara natural. Salah satu pengantar komedi terbaik justru hadir dari Mikha Tambayong, saat ia menyuruh Ucup untuk mandi di tengah-tengah suasana melow.