bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Batman & Robin (1997), Duo Legendaris

Ditulis oleh Aditya Putra
Batman & Robin
2.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Karakter superhero selalu mempunyai penggemar yang merasa punya keterikatan dengan sosok pahlawannya. Terlebih pada anak-anak yang membutuhkan sosok pembela kebenaran dengan kemampuan khusus. Oleh karena itu, karakter superhero laris-manis dalam buku-buku komik di masa lalu satu per satu diadaptasi ke medium film live action.

Batman merupakan salah satu karakter superhero yang paling populer. Kemunculannya dalam komik di akhir dekade 50-an, berhasil memikat hati para penggemarnya. Berbagai judul film yang menampilkan Batman sudah pernah dirilis.

Di akhir tahun 90-an, ada Batman & Robin sebagai lanjutan dari Batman Forever. Seperti apa sinopsis dan review filmnya? Simak di sini yuk!

Baca juga: Pencinta Batman Wajib Tahu Daftar Urutan Film Batman Ini

Sinopsis

Batman & Robin
  • Tahun Rilis: 1997
  • Genre: Superhero
  • Produksi: Warner Bros
  • Sutradara: Joel Schumacher
  • Pemain: George Clooney, Chris O’Donnell, Arnold Schwarzenegger, Uma Thurman, Alicia Silverstone

Batman dan Robin menemukan bahwa kota tempat mereka tinggal, Gotham, terancam oleh kehadiran seorang penjahat bernama Mr. Freeze. Mr. Freeze berupaya mencuri berlian di sebuah museum. Batman dan Robin mencoba menggagalkan upaya Mr. Freeze.

Sayangnya, Mr. Freeze berhasil menembakkan pistol yang bisa membuat seseorang membeku dan itu mengenai Robin. Batman mencoba menyelamatkan Robin sedangkan Mr. Freeze melarikan diri. Setelah berhasil memulihkan Robin, Batman dan rekannya itu menemukan fakta bahwa Mr. Freeze sebenarnya adalah Dr. Victor Fries.

Fries adalah seorang ilmuwan yang mengembangkan obat untuk mengobati MacGregor’s Syndrome yang diderita oleh istrinya. Karena ada kecelakaan di laboratorium tempatnya bekerja, Fries hanya mampu hidup di suhu 00celcius. Oleh karena itu, dia menggunakan pakaian khusus untuk mempertahankan suhu.

Di laboratorium Wayne Enterprise di Brazil, Dr. Jason Woodrue sedang mengembangkan sebuah serum bernama Venom. Dr. Pamela Isley, rekan Woodrue, menyaksikan rekannya itu menyuntikkan serum ke seorang pembunuh berantai bernama Antonio Diego.

Alhasil, otot tubuh Diego membesar dan menjadikannya seorang yang kuat dan menjuluki dirinya dengan nama Bane. Isley mengancam akan melaporkan tindakan Woodrue pada atasannya. Woodrue berbalik menyerang Isley. Dia meracuni Isley dengan berbagai serum.

Isley pun berubah menjadi seorang Poison Ivy dan membunuh Woodrue dengan cara menciumnya. Bibir Poison Ivy mengandung racun mematikan bagi siapa saja yang menciumnya. Dia kemudian membakar laboratorium dan melarikan diri dengan Bane.

Isley mengetahui bahwa Bruce Wayne adalah orang yang mendanai laboratorium tempatnya bekerja dulu. Dia pun berencana untuk menemui Bruce agar penelitiannya bisa dikembangkan.

Dia kemudian pergi ke Gotham bersama Bane. Keponakan dari Alfred, Barbara Wilson berkunjung ketika liburan dan berniat tinggal di rumah Wayne sampai sekolahnya kembali dimulai.

Wayne Enterprises menggelar konferensi pers lalu memperlihatkan teleskop untuk Gotham Observatory. Isley mendatangi Bruce dengan niat meminta dana supaya penelitiannya dapat dikembangkan tapi Bruce menolak. Bruce merasa bahwa penelitian itu sangatlah berbahaya dan dapat menewaskan jutaan orang.

Pada malam harinya, Wayne Enterprises mengadakan acara amal dengan Batman dan Robin diundang sebagai tamu. Poison Ivy muncul dan mencoba menggoda mereka.

Bukan hanya Poison Ivy, Mr. Freeze pun datang untuk mencuri berlian di acara tersebut. Untungnya, Batman dan Robin bisa menangkapnya. Setelah bertarung, Mr. Freeze pun dipenjara di Arkham Asylum.

Poison Ivy berhasil membebaskan Mr. Freeze setelah berhasil membunuh dua penjaga dengan ciumannya. Sementara itu, Dick mengetahui bahwa Barbara sering mengikuti acara balapan. Uang yang dihasilkan Barbara digunakan untuk membiayai pengobatan Alfred yang menderita MacGregor’s Syndrome.

Robin tertarik dengan Poison Ivy. Hal itu membuat hubungannya dengan Batman memburuk. Robin memutuskan untuk menemui Poison Ivy walau sudah berusaha dicegah oleh Batman.

Barbara diam-diam berhasil mengetahui keberadaan Batcave. Bisakah Batman dan Robin mengamankan Gotham dari ancaman Mr. Freeze dan Poison Ivy?

Pendalaman Karakter

Pendalaman Karakter

Cerita yang disajikan dalam film Batman & Robin mungkin akan mengecewakan bagi penikmat film Batman karya Tim Burton. Pasalnya, Burton berhasil merekonstruksi citra Batman yang ditampilkan dalam komik-komik tahun 60-an sebagai sosok yang terkadang konyol menjadi cerita yang lebih kelam.

Sayangnya, Batman & Robin melanjutkan kesalahan yang dilakukan dalam Batman Forever yaitu cerita yang dangkal dan lebih mengandalkan tindakan heroik Batman dalam menyelamatkan Gotham.

Joel Schumacher sebagai sutradara seperti bermaksud menjadikan filmnya kembali ke versi Batman tahun 60-an. Hal itu terlihat dari bagaimana sinematografi yang ditampilkan dengan tone yang menggunakan neon. Di satu sisi, hal itu membuat Gotham seperti berada di dystopia dan terpisah dengan dunia nyata.

Karakter Batman yang umumnya menampilkan bagaimana sulitnya menjadi Bruce Wayne sekaligus seorang superhero sama sekali nggak ada di film ini. Bisa dibilang, karakter-karakter di film produksi Warner Bros ini seperti dimunculkan begitu saja dengan latar belakang seadanya. Alhasil, cerita berjalan tanpa emosi.

Karakter yang Ditampilkan

Karakter yang Ditampilkan

Dalam Batman Forever, ada dua karakter villain yang disajikan yaitu Two-Face dan Riddler. Positifnya, para penggemar Manusia Kelelawar akhirnya bisa menyaksikan Robin dalam versi live action.

Dalam Batman & Robin, villain yang dimunculkan lebih banyak lagi. Ada Mr. Freeze, Poison Ivy sekaligus Bane. Film ini seakan-akan ingin melempar sebanyak mungkin musuh dari Batman untuk membuat masalah lebih pelik.

Banyaknya karakter di Batman & Robin nggak menolong film ini dari segi cerita. Nggak banyak cerita yang mengungkap latar belakang mereka menjadi penjahat.

Walau semua villain punya satu benang merah yaitu kecelakaan eksperimen, tapi kemunculan mereka secara sporadic terasa terlalu dipaksakan. Terlebih dengan dua nama besar yang memerankannya yaitu Arnold Schwarzenegger dan Uma Thurman.

Ada kejutan lain di Batman & Robin yaitu hadirnya Batgirl. Seperti ingin mengimbangi musuh yang banyak, karakter ini pun nggak menyelamatkan cerita yang terlalu biasa.

Menumpuknya karakter yang diharapkan menjadi andalan. justru menjadi kesalahan besar dalam film. Bahkan untuk membangun kejutannya pun terlalu bisa diprediksi.

Penggunaan Tempo

Penggunaan Tempo

Dalam Batman & Robin, Batman kembali menggunakan berbagai peralatan canggih yang entah dari mana asalnya. Peralatan-peralatan itu tiba-tiba bisa dibuat dan menjadi solusi dari masalah yang ada.

Friksi Batman bersama Robin juga nggak didukung oleh masalah yang benar-benar kuat dan beralasan sehingga terkesan hanya untuk membuat cerita rumit dan melanggengkan upaya para villain.

Film ini menggunakan tempo yang sangat cepat. Ada adegan-adegan perkelahian, Batman dan Robin yang menggunakan alat-alat canggih, sampai kejar-kejaran motor. Semuanya disuguhkan tanpa ada basa-basi lengkap dengan efek yang cukup meyakinkan.

Dalam durasi selama dua jam 15 menit, para karakter bergantian muncul melakukan sesuatu seperti mereka dipacu agar tampil dalam cerita.

Film ini akan asyik ditonton kalau kamu cuma ingin melihat batman dan musuh-musuhnya beraksi melalui film rilisan tahun 90an. Meski ceritanya terasa kurang greget, tapi suguhan visualnya cukup memuaskan.

Apalagi untuk kamu yang tumbuh besar di era 90an, nonton film ini mendatangkan perasaan nostalgia. Apakah film ini merupakan film Batman favorit kamu? Ceritakan di kolom komentar yuk! 

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram