bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Annabelle 2: Creation, Awal Mula Annabelle

Ditulis oleh Gerryaldo
Annabelle 2: Creation
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah cukup sukses membuat film Annabelle pertama, kini New Line Cinema bekerja sama dengan sutradara David F. Sandberg untuk membuat prekuel spin-off dari The Conjuring. Yakni Annabelle 2: Creation. Kali ini James Wan mundur dari posisi sutradara namun tetap jadi bagian film ini sebagai produser.

Film ini memiliki timeline mundur bertahun-tahun sebelum film Annabelle pertama hadir. Menceritakan tentang bagaimana Annabelle bisa hadir di dunia dan kasus pertamanya yang melibatkan boneka porselen handmade ini. Penasaran? Simak sinopsis dan ulasannya di bawah ini ya!

Sinopsis

Annabelle 2: Creation_Poster (Copy)
  • Tahun rilis: 2017
  • Genre: Supernatural, Horror
  • Produksi: New Line Cinema
  • Sutradara: David F. Sandberg
  • Pemain: Stephanie Sigman, Talitha Bateman, Anthony LaPaglia

Film mengambil setting di tahun 1955. Diceritakan hiduplah sebuah keluarga kecil yang super bahagia; terdiri dari Samuel Mullins (Anthony LaPaglia), istrinya Esther (Miranda Otto) dan anak semata wayangnya yang mendapatkan kasih sayang luar biasa besar dari kedua orang tuanya, Annabelle Mullins (Samara Lee) yang kerap dipanggil Bee.

Samuel merupakan pengrajin boneka porselen cantik berbaju putih gaya Victoria dengan riasan super manis dan rambut dikepang dua. Boneka ini laris di pasaran karena bentuknya yang super cute dan kualitasnya baik mengingat boneka tersebut benar-benar hasil kerajinan tangan Samuel sendiri tanpa menggunakan mesin.

Suatu hari, keluarga Mullins dihadapkan dengan kejadian menyakitkan seumur hidup Samuel dan Esther, anak mereka terlindas mobil hingga meninggal akibat mengambil sekrup ban milik Ayahnya yang berguling ke jalan raya. Baik Samuel dan Esther berduka amat dalam. Mereka benar-benar sangat kehilangan Annabelle.

12 tahun kemudian, rumah keluarga Mullins yang super besar dibuka untuk beberapa anak panti asuhan yang kehilangan tempat tinggalnya. Samuel mengizinkan mereka untuk tinggal supaya rumah mereka ramai kembali dengan derap anak-anak. Hal tersebut dilakukan oleh Samuel juga untuk membuat istrinya, Esther, yang sakit menjadi merasa tidak sepi.

Anak-anak yatim piatu tersebut terdiri dari Janice (Talitha Bateman) yang menderita polio sehingga harus dibantu oleh penyangga untuk berdiri dan berjalan, teman baik Janice, Linda (Lulu Wilson), Carol (Grace Fulton), Nancy (Philippa Coulthard), Kate (Tayler Buke) dan Tierney (Lou Lou Safran).

Meski demikian, mereka tetap dijaga oleh seorang suster dari panti asuhan bernama Charlotte (Stephanie Sigman).  Mereka berenam senang bukan main bisa mendapatkan rumah baru dengan full fasilitas yang mereka bisa gunakan, ada perpustakaan, halaman yang kelewat luas, rumah besar dan lainnya.

Satu kali, Janice yang tidak bisa bergerak bebas untuk bermain bersama teman-temannya yang lain hanya bisa diam di kamar. Ia penasaran akan rumah keluarga Mullins dan mulai mengeksplornya sendiri. Dari banyak kamar, ada satu kamar yang tidak bisa dibuka, saat Janice mencoba untuk mengintip, Samuel datang dan memperingati Janice.

Semakin diperingati, Janice semakin nekat. Ia berhasil menemukan cara untuk masuk ke dalam kamar tersebut. Ternyata kamar tersebut milik Annabelle. Di sana banyak mainan dan Janice senang, ia bahkan menemukan sebuah kunci lemari dan iseng membukanya tanpa tahu hal tersebut berakibat super fatal.

Di dalam lemari tersebut tersimpan boneka porselen milik Annabelle yang super jahat dan berbahaya. Lemari tersebut sudah diberkati dan tidak boleh dibuka kembali, namun akibat iseng, Janice malah membuka lemari tersebut dan kembali melepaskan kutuk yang sudah bertahun-tahun terkunci rapat.

Singkat cerita, semua orang di dalam rumah akhirnya diterror dan dihantui habis-habisan oleh roh jahat. Bahkan sampai membunuh Esther. Suster Charlotte yang ketakutan lantas ingat akan satu hal mengenai roh jahat tersebut. Sebelum meninggal, Esther pernah membuka rahasia kelamnya pada Suster Charlotte. 

Esther mengatakan bahwa dirinya kehilangan Annabelle sehingga membuat dirinya berdoa pada siapapun itu untuk bisa membuat Annabelle kembali. Roh jahat akhirnya mengabulkan permintaan Esther, ia membuat Annabelle hidup kembali.

Esther dan Samuel senang luar biasa. Mereka bisa merasakan hadirnya Annabelle lagi. Annabelle bahkan meminta supaya roh-nya bisa masuk ke dalam boneka porselen kesayangannya.

Naas, setelah dikabulkan, Annabelle berubah menjadi roh super jahat. Ia mencelakai Esther dan Samuel. Bahkan membuat Esther cacat. Akhirnya Esther dan suaminya meminta bantuan pendeta untuk mendoakan boneka Annabelle dan mengurungnya di sebuah lemari dengan catatan lemari itu tidak boleh kembali dibuka.

Suster Charlotte akhirnya berusaha mendoakan boneka Annabelle, pertempuran sengit terjadi. Annabelle juga tak kalah kuat dari Suster Charlotte meski akhirnya Annabelle bisa dikalahkan. Polisi yang akhirnya datang langsung mengamankan lokasi kejadian dan membawa Suster Charlotte dan anak-anak lainnya pergi dari rumah tersebut, kecuali Janice yang hilang entah kemana.

Bertahun-tahun kemudian, Janice akhirnya ditemukan. Ia direlokasi ke sebuah panti asuhan di Santa Monica. Ia mengganti nama menjadi Annabelle dan akhirnya diadopsi oleh sepasang suami istri yang sangat ingin memiliki seorang anak perempuan. Keluarga tersebut bernama Higgins.

Lebih Ngeri dari Annabelle Pertama

Annabelle 2: Creation_Scary (Copy)

Meski awalnya saya skeptis atas film ini, saya tetap menontonnya karena penasaran dan saya tidak menyesali keputusan saya untuk menonton Annabelle 2: Creation. Cerita yang disuguhkan kembali membuat saya bergidik ngeri, hampir persis ketika saya menonton film The Conjuring yang pertama. Stress dibuatnya.

Banyak adegan yang mengandung unsur jumpscare dan bikin penontonnya mengumpat. Kayaknya dari pertengahan film hingga akhir, kejutan kejutan super ngeri selalu muncul.

Adegan yang paling saya takuti adalah ketika Janice berusaha kabur menggunakan kursi otomatis layaknya lift namun malah terjebak di lantai 2 tidak bisa kemana-mana, sementara roh jahat Annabelle perlahan-lahan mendekatinya. Sial!

Lantas adegan yang bikin saya frustasi ketika Carol, Nancy dan Kate berusaha keluar dari sebuah kandang jerami besar yang di dalamnya ada orang-orangan sawah. Eits, bukan sembarangan orang-orangan sawah. That scarecrow is possessed! Roh jahat masuk ke dalam orang-orangan sawah itu dan berniat mencelakai 3 gadis tersebut.

Horror yang Kental

Annabelle 2: Creation_Horror (Copy)

Belum ada 10 menit film dimulai, saya sudah merasa kalau film ini pasti bikin saya ketakutan. David F. Sandberg, sang sutradara pintar sekali dalam mengambil gambar bahkan membuat setting horror untuk film ini. Halaman super besar yang dipenuhi ilalang, rumah kayu yang tak kalah besar, sumur tua, peternakan yang sudah lama tak digunakan.

Belum lagi sound effect yang sama sekali susah banget ditebak. Kadang-kadang sound effect nya mengecil dan membuat kita para penontonnya jadi agak sedikit bernafas lega karena mengira segala adegan seram sudah berakhir. Namun tiba-tiba, sound effect super ngeri melengking membuat saya yang tidak siap kelojotan teriak-teriak.

Anak-Anak Super

Annabelle 2: Creation_Orphans (Copy)

Kalau saya jadi anak-anak yatim piatu itu, entah Janice, Linda, Kate, Nancy, Carol dan Tierney, saya mungkin bakal nangis meraung-raung dan tidak bisa kemana-mana saking takutnya melihat segara keanehan yang terjadi di rumah keluarga Mullins. Menjadi Janice yang iseng eksplor rumah bahkan sampai buka lemari orang aja saya engga mungkin berani.

Namun tidak untuk anak-anak itu! Mereka sepertinya hanya teriak-teriak saja. Nangis juga kayaknya bisa dihitung jari. Saya bahkan salut sama Linda yang malam buta rela lari-larian membuang boneka Annabelle yang super creepy itu ke dalam sumur tua yang ada jauh dari rumah dan dikelilingi alang-alang. But in the end, namanya juga film agak sedikit tidak masuk akal boleh lah.

Intinya saya suka dengan Annabelle 2: Creation ini. Selain ceritanya lebih oke, film ini juga bisa membungkus semua aspek seram tanpa berlebihan sehingga meski bikin keringat dingin, para penonton masih bisa menikmati filmnya. Boleh dikatakan, film ini jauh lebih baik dari film Annabelle yang pertama. Bagaimana dengan kalian? Apakah sependapat?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram