showpoiler-logo

Sinopsis & Review Anna, Aksi Menegangkan dari Sasha Luss

Ditulis oleh Siti Hasanah
Anna
2
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sukses dengan The Professional (1994) dan La Femme Nikita (1990), Luc Besson dikenal sebagai sutradara dengan film bertema spinose perempuan.

Memang jika menilik fenomena film di tahun 90an, tema ini jarang diangkat. Saat kebanyakan aktor pria mendominasi film aksi, Luc justru memilih aktor perempuan sebagai bintang utama untuk film aksinya.

Bahkan, Luc tetap berada di jalur yang sama, di saat sudah banyak film aksi dan thriller dengan pemeran perempuan. Sebut saja Lucy (2014), yang terbilang sukses dan konsepnya segar.

Sayangnya, Anna tak bisa menyaingi suksesnya Lucy, bahkan film terdahulunya. Lalu, apa alasan Anna merupakan film dengan lead perempuan yang hambar? Cari tahu jawabannya di sinopsis dan review ini.

Sinopsis

Anna (2019)_

Hidup bersama pacar yang kriminal dan sering menyiksa, Anna (Sasha Luss) mulai gerah. Dirinya berusaha mencari segala cara agar bisa lepas dari pasangannya.

Hingga suatu ketika, Anna dan kekasihnya merampok seorang pria, dan berhasil lolos dari kejaran polisi. Saat kembali ke rumah untuk berkemas, Anna bertemu dengan Alex (Luke Evans).

Alex mengunjungi Anna karena tertarik dengan profil Anna yang sebelumnya mendaftar untuk anggota militer. Alex membunuh kekasih Anna dan menawarkan Anna untuk bergabung dengan KGB.

Anna menjalani satu tahun pelatihan dan empat tahun menjalani tugas lapangan. Saat ditawari kebebasan di tahun ke lima, Anna resmi bergabung dengan KGB.

Masa pelatihan yang sulit dan pelik pun dilewati olehnya. Salah satu mentor yang melatih Anna adalah Olga (Hellen Mirren). Beberapa tahun kemudian Anna ditugaskan untuk menyamar sebagai model.

Targetnya adalah seorang pebisnis asal Rusia bernama Oleg Filenkov (Andrew Howard). Kematian Oleg terendus agen CIA, Leonard Miller (Cillian Murphy).

Hubungan KGB dan CIA sedang memanas, terlebih saat beberapa tahun ke belakang, sembilan agen rahasia dieksekusi mati oleh KGB.

Tertuduhnya Anna sebagai pembunuh Oleg menjadi sasaran empuk bagi Miller. Hingga akhirnya Miller menyelidiki Anna, dan Anna pun terjebak oleh Miller saat sedang menjalani misi lain.

Tidak ada maksud untuk mengeksekusi Anna, Miller justru menawarkan hal lain padanya. Miller membutuhkan Anna sebagai mata-mata KGB untuk CIA.

Dirinya menawarkan kebebasan dan proteksi untuk Anna sebagai imbalan. Terjebak dengan situasi yang sangat pelik, membuat Anna harus memutar otak agar bisa hidup bebas.

Kini, dirinya terjebak dengan ikatan yang sulit dihindari, entah itu ’kontrak’ dengan KGB maupun CIA. Loyalitas dan rasa ingin bebas menjalani hidup pun menjadi pilihan yang sulit dan mengancam nyawanya. Apakah Anna bisa melepas jeratan kedua organisasi tersebut?

Pemilihan Cast yang Kurang Pas

Pemilihan Cast Tidak Akurat_

Mungkin kalau dari lokasi syuting, film Anna terbilang cukup akurat. Luc Besson sebisa mungkin mengambil lokasi di Moskow. Sayangnya, pemilihan aktor rasanya kurang diperhatikan.

Sebut saja Luke Evans dan Hellen Mirren yang rasanya kurang pas memerankan orang Rusia, walaupun Anna Poliatova memang pas diperankan oleh Sasha Luss.

Mungkin Anna akan lebih meyakinkan jika pemeran Olga dan Alex Tchenkov memang diperankan oleh aktor Rusia juga. Bisa juga ambil kasus Anton Yelchin yang mampu memerankan Chekov di Star Trek (2009). Entah dari logat maupun fisik, dia bisa meyakinkan penonton bahwa dirinya orang Rusia.

Plot Romansa Gemas yang Tidak Perlu

Plot Romansa Gemas yang Tidak Perlu_

Di awal, penonton disuguhi dengan karakter Anna yang memiliki masa lalu kelam. Anna tinggal dengan kekasihnya yang sering melakukan kekerasan. Kemudian, direkrut oleh Alex untuk menjadi salah satu anggota KGB. Tawaran ini Anna terima karena dirinya ingin terlepas dari kekasihnya.

Dari plot ini, tentu saja diberi bumbu romansa antara Alex dan Anna. Mungkin kalau drama romansanya hanya berhenti di alex, ini akan terasa cukup. Walaupun sebenarnya karakter Anna yang dingin dan oportunis ini bisa saja dibentuk, tanpa perlu ada kisah romansa di latar ceritanya.

Adegan-adegan romantis gereget Anna dengan Miller dan Alex ini malah membuat kesan lain. Di sini jadinya Anna terkesan memanfaatkan paras cantik untuk bisa menaklukan pria demi keuntungan sendiri.

Padahal, kalau saja di film ini Anna dibuat jadi wanita yang lebih jago berstrategi ketimbang seduktif pada pria, pastinya ceritanya akan lebih menarik.

Latar Waktu Tidak Jelas

Latar Waktu Tidak Jelas_

Di awal sudah diberitahu bahwa latar waktu film ini diambil pada tahun 1990. Sayangnya, film ini tidak memberikan kesan 90an-nya. Entah itu dari film, tren berpakaian, atau bahkan dari segi teknologi.

Untuk segi visual pun rasanya terlalu memberi kesan modern. Warnanya yang lebih dingin dan kontras membuat kesan ’zaman dulu’-nya hilang.

Bahkan yang lebih kentara adalah teknologi yang muncul di film ini. Mungkin akan lebih meyakinkan jika KGB tidak menggunakan laptop.

Pasalnya, ada salah satu adegan Anna mengintip profil dirinya di ruangan Vassiliev yang rancu. Di sana Vassiliev menggunakan laptop yang bisa dibilang bentuknya hampir seperti laptop model terbaru.

Selain itu, di adegan tersebut Anna menggunakan flash drive. Mungkin di sekitar tahun 1990 hingga 1994 orang lebih awam menggunakan disket untuk menyimpan data. Hal ini bisa dikatakan fatal, bahkan selama menonton, orang bisa bikin lupa jika latar waktu Anna masih di tahun 1990an.

Adegan Aksi yang Menegangkan

Adegan Aksi yang Menegangkan_

Dari sekian banyak ’masalah’ di film ini, adegan aksinya patut diacungi jempol. Setiap koreo yang dijalankan Sasha Luss untuk adegan combat terbilang apik.

Mungkin adegan combat di film ini tidak sebegitu akurat seperti melakukan martial arts tertentu. Namun koreo combat yang dibalut adegan penembakan yang intens membuat Anna terlihat lebih ‘galak’.

Mungkin ini modal Luc Besson sebagai sutradara yang membuat film aksi dengan lead perempuan. Karena sudah sering membuat film dengan tema serupa, urusan adegan aksi sudah bukan lagi masalah baginya. Walaupun demikian, film ini memang bukan sajian segar dari Luc Besson.

Itulah ulasan dan sinopsis lengkap dari Anna. Terlepas dari segala kekurangannya. Film Anna masih bisa jadi tontonan seru dan bisa dinikmati. Apalagi aktor dan aktris nya pun bukan cast sembarangan.

Sebut saja Luke Evans, Hellen Mirren, dan Cillian Murphy. Sudah puluhan film yang dimainkan Hellen Mirren selama berkarier di film.

Ada juga Cillian Murphy, yang sudah jadi aktor langganan Christopher Nolan dan sutradara apik lainnya. Luke Evans pun bukan orang asing di perhelatan film Hollywood.

Konon film ini adalah debut akting Sasha Luss, yang sebelumnya adalah model. Untuk debut pertamanya, performa aktingnya pun bisa menyeimbangkan aktor aktris senior di film ini. Apakah kamu sudah pernah menyaksikan Anna?

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram