bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film India Aaja Nachle (2007)

Ditulis oleh Suci Maharani R
Aaja Nachle
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Berusaha untuk menghidupkan kembali budaya menari di Ajanta, perjuangan Dia tidaklah mudah. Pasalnya ia mendapatkan penentangan dan cibiran dari masyarakat Shimla, tempatnya menghabiskan masa kecil. Tidak bisa dipungkiri semua ini terjadi karena kesalahannya, tapi Dia tidak bisa membiarkan Anjanta dirubuhkan dan diubah jadi mall megah.

Kisah di atas bisa kamu saksikan saat menonton Aaja Nachle (2007), film yang dibintangi oleh aktris Madhuri Dixit. Film ini menjadi kolaborasi kedua dirinya dengan Yash Raj Film, sayangnya film ini mendapatkan respon yang beragam.

Mendapatkan rating 6.2 di IMDb, Aaja Nachle (2007) dihujani kritik negatif terutama soal akting dari beberapa pemerannya. Kira-kira seperti apa kelanjutan kisah Dia untuk menghidupkan kembali Anjanta? Jawabannya bisa kamu dapatkan di bawah ini.

Baca juga: Sinopsis & Review Gabbar is Back, Film India Bergenre Medis

Sinopsis

Sinopsis

Setelah beberapa tahun menetap di Amerika, akhirnya Dia memberanikan diri untuk kembali ke India bersama sang putri. Shamli adalah kota kelahirannya, di sana Dia hidup bersama kedua orang tuanya dan belajar menari di bawah guru Makarand.

Namun keputusan di usia mudanya membuat Shamli kini membencinya, bahkan kehadirannya malah menjadi gunjingan orang-orang. Dia kembali ke Shamli bukan untuk menetap, tujuannya hanya ingin bertemu dengan gurunya yang kini sakit keras.

Sayangnya, ia terlambat datang karena guru Makarand telah meninggal dunia satu hari sebelum ia mendarat. Guru Makarand meninggalkan sebuah rekaman, pria ini meminta Dia untuk menyelamatkan Ajanta yang akan dihancurkan menjadi Mall.

Tak ingin peninggalan budaya dihancurkan begitu saja, Dia mencari tahu siapa dalang di balik perubahan ini. Dokter Saab mengatakan bahwa semua ini berjalan di bawah perintah MP Raja Uday Singh yang kini berkuasa.

Pertemuannya dengan tuan MP memang penuh kejutan, namun ada harapan yang agak sulit untuk dilakukan. MP meminta Dia melakukan pertunjukan yang hanya boleh berisikan orang-orang Shamli untuk menghentikan proyek Mall di Ajanta.

Dia melakukan persiapan untuk bisa menarik perhatian masyarakat Shamli, ia mengumumkan akan melakukan pertunjukan tari. Pertunjukannya sukses besar, semua orang yang hadir terlihat sangat antusias melihat penampilannya.

Namun mereka tiba-tiba keluar, ketika Dia mengumumkan akan membuat pertunjukan mengenai kisah Laila-Majnu yang terkenal. Hal ini memang wajar diterimanya, setelah skandal dirinya kabur bersama seorang pria Amerika bernama Steve di masa lalu.

Semua orang membencinya, kedua orang tuanya bahkan sampai meninggalkan Shamli karena malu dan tidak diketahui keberadaanya. Sementara sahabatnya yang bernama Najma, malah membantu suaminya yang seorang kontraktor bernama Farooque.

Waktu untuk membuat pementasan semakin sempit, Dia harus buru-buru mencari para pemain Laila-Majnu yang sesuai. Tak lama setelah itu, seorang tokoh masyarakat bernama Chaudhary datang menghancurkan panggung di Ajanta. Dengan berbagai masalah yang datang bertubi-tubi, apakah Dia bisa menyelamatkan Ajanta dari warga Shamli sendiri?

Film Musikal yang Klasik dan Menawan

Film Musikal yang Klasik dan Menawan

Sebenarnya ini bukanlah kali pertama saya menonton Aaja Nachle (2007), seingat saya film ini sering sekali diputar di televisi nasional. Sejak saat itu film ini menjadi salah satu list film Bollywood yang wajib untuk ditonton berulang kali. Bagi saya sendiri, Aaja Nachle (2007) tidak pernah membosankan dan gagal untuk menaikkan semangat.

Film ini mengambil premis yang klasik, seorang wanita yang ingin menyelamatkan situs budaya demi mendiang gurunya. Tapi predikat wanita tidak terhormat sudah menempel padanya, karena ia berani kabur dari perjodohan dan menikah dengan pria asing. Perjuangannya menyelamatkan situs budaya ini tidak mudah, karena ia harus melawan masyarakat sekitar bukan pemerintah.

Apa yang membuatnya spesial? Jawabannya karena saya merasa ketulusan kisahnya bukan komersial. Aaja Nachle (2007) ditulis oleh Aditya Chopra dan disutradarai oleh Anil Mehta.

Bagi saya keduanya bekerjasama dengan sangat baik, karena bisa menahan ego masing-masing. Sehingga, Aaja Nachle (2007) bisa begitu menawan dan menggugah setiap penonton untuk ikut menari bersama.

Seluruh lagunya sangat menyentuh, bahkan kisah masa muda Dia (Madhuri Dixit) bisa tersalurkan dengan baik hanya lewat lagu Ore Piya. Kisah Laila-Majnu benar-benar dibuat dalam pertunjukan musikal, dengan dialog yang luar biasa indah. Ketika orang-orang Shamli melakukan standing ovation, kita yang menontonnya di rumah juga ikut tersentuh dan memiliki rasa kagum yang sama.

Kritikus dari Times (UK) Anila Sinanan mengatakan Aaja Nachle mengajak penonton untuk ikut menari. Derek Elley dari Variety juga mengungkapkan, film ini adalah "hiburan masala" yang artinya mencampurkan aksi, komedi, romansa, drama hingga melodrama. Meski ringan, film ini memang sesuai dengan kualitas mumpuni dari Yash Raj dan sangat menghibur.

Comeback Madhuri Dixit, Sayangnya Masih Kurang Sempurna

Comeback Madhuri Dixit, Sayangnya Masih Kurang Sempurna

Selain menjadi film kedua kerjasama antara Madhuri Dixit dan Yash Raj, film ini juga jadi grand comeback baginya. Pasalnya setelah lima tahun vakum dari dunia perfilman, Madhuri Dixit akhirnya bisa memuaskan rasa rindu dari seluruh fansnya dengan Aaja Nachle (2007).

Penampilannya dalam film ini memang menarik banyak perhatian, banyak kritikus film yang memuji penampilan Madhuri Dixit. Bagi saya pun, Madhuri Dixit berhasil menunjukkan banyak karakter hanya dengan memerankan Dia. Hal ini bukanlah penampilan yang bisa kita lihat di berbagai film, tapi Madhuri Dixit menunjukkannya dengan sederhana.

Kenapa sederhana? Karena sebagai Dia ia bisa menunjukkan mulai dari karakter seorang anak, murid, sahabat, wanita, ibu hingga menjadi guru.   

Madhuri membungkus semua karakter layaknya bunglon, ia bisa berubah jadi karakter lainnya sesuai dengan situasi. Bagi saya penampilan Madhuri dixit di Aaja Nachle (2007) sangat luar biasa, tanpa membuatnya lebih spesial dari karakter lainnya.

Sayangnya hal ini kurang diimbangi oleh pasangan Konkona Sen Sharma dan Kunal Kapoor. Bisa dikatakan kedua aktor ini merupakan daya tarik dan fokus utama yang mengambil alih sesi kedua film.

Mereka adalah anak muda Shamli yang akan memerankan karakter Laila dan Majnun, tapi keduanya terasa kurang total. Seperti kata Khalid Mohammed dari Hindustan Times, Konkona terlalu over acting dan bagi saya pun hal ini memang benar adanya.

Karakter Konkona yang pertama kali diperlihatkan sebagai gadis tomboy yang kurang merawat diri. Jujur saja penampilannya memang seburuk itu, ditambah lagi aktingnya yang kurang natural.

Konkona sepertinya ingin masuk dengan karakter Anokhi, sayangnya ia tidak tahu bagaimana jadi gadis tomboy. Alhasil Konkona bereaksi terlalu ekstrim, karena sangat aneh melihat gadis tomboy jatuh cinta pada preman.  

Sementara Kunal Kapoor memang berada dalam performa yang kurang maksimal, seakan ia tidak tahu bagaimana menampilkan karakter preman. Dibanding terlihat menyeramkan, sejak awal saya sudah melihat Majnu yang manis dibanding Imran si preman pasar yang kejam.

Tidak ada sekalipun saya melihat Kunal sebagai Imran, pengembangan karakternya juga kurang. Pasalnya karakternya tidak terlihat berubah drastis, Konkona jauh lebih baik darinya meski memulai start sama buruknya.

Perubahan Imran menjadi Majnu bukanlah perubahan yang terasa “wow”, mungkin karena style pakaian dan gaya rambutnya juga kurang mendukung. Sangat disayangkan Aaja Nachle (2007) bisa disebut sempurna, jika mereka memahami karakter yang diperankan dengan baik.

Sempat Dilarang Tayang, Aaja Nachle Merusak Susunan Kasta?

Sempat Dilarang Tayang, Aaja Nachle Merusak Susunan Kasta

Salah satu alasan kenapa Aaja Nachle (2007) kurang sukses secara komersial, karena film ini sempat mendapatkan penolakan. Ada tiga tempat yang menolak film ini ditayangkan, mulai dari Uttar Pradesh, Haryana hingga Punjab.

Tak main-main, masalah ini membuat Aaja Nachle (2007) harus tertahan selama tiga hari sejak hari pertama filmnya diluncurkan. Ternyata alasan di balik penolakan ini adalah film Aaja Nachle dianggap telah merusak susunan kasta. Kenapa bisa begitu?

Ternyata ada lirik dalam salah satu lagu dari film ini yang membuat pemerintah Uttar Pradesh, Haryana dan Punjab tersinggung. Di lagu Aaja Nachle yang dinyanyikan oleh Sunidhi Chauhan dan lip sync oleh Madhuri Dixit ada kata yang kurang pantas.

“Mohalle mein kaisi maara-mar hai; bole mochi bhi khud ko sunaar hai” yang memiliki arti "Ada kekacauan di lingkungan, bahkan Mochi (Cobbler) menyebut dirinya Sunaar (Goldsmith)”. Lirik ini telah menyinggung komunitas tertentu, hingga Komisi Nasional untuk Kasta Terjadwal melakukan boikot untuk film Aaja Nachle (2007).

Untungnya pihak Yash Raj Film bergerak dengan cepat, setelah mendengar protes ini mereka langsung bergerak. Pertama mereka merilis permohonan maaf atas kesalahan yang terjadi, mereka juga berniat melakukan penghapusan pada kata yang tidak pantas.

Sehingga, tidak lama setelah permintaan maaf dilayangkan, film ini bisa kembali tayang di bioskop Uttar Pradesh, Haryana dan Punjab.

Setelah membaca review di atas, apakah kamu tertarik untuk menonton film Aaja Nachle (2007)? Bagikan kesanmu setelah menonton filmnya di bawah ini. Temukan juga review film Bollywood lainnya, yang bisa kamu dapatkan hanya di Bacaterus.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram