bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Fighting with My Family (2019)

Ditulis oleh Aditya Putra
Fighting with My Family
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di akhir dekade 90-an sampai awal 2000-an, WWE Smackdown! menjadi tontonan yang digilai masyarakat. Walau menggunakan nama wrestling atau gulat sebagai sajian, pada praktiknya lebih kental sisi hiburannya. Pamor tayangan WWE mengalami penurunan setelah ada anak-anak mencederai temannya karena meniru adegan gulat. Padahal gerakan itu hanya boleh dilakukan oleh profesional.

Ada banyak nama-nama WWE Superstar yang lekat di ingatan orang-orang. Stone Cold Steve Austin, Undertaker dan The Rock merupakan beberapa contohnya. Di film Fighting with My Family,  cerita hidup seorang WWE Superstar difilmkan dari awal karir sampai puncak karirnya menjadi juara divisi wanita termuda di usia 21 tahun. Sinopsis dan review filmnya bisa kamu simak di sini!

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2019
  • Genre: Biographical Drama, Comedy
  • Produksi: Metro-Goldwyn-Mayer, Film4, Seven Bucks Productions, WWE Studios
  • Sutradara: Stephen Merchant
  • Pemain: Florence Pugh, Lena Hedey, Nick Frost, Jack Lowden, Vince Vaughn, Dwayne Johnson

Sepasang suami-istri, Rick dan Julia Knight beserta kedua anak mereka, Zak dan Saraya adalah keluarga pecinta gulat. Mereka membuat sekolah gulat untuk melatih anak-anak yang mencintai gulat kemudian setiap waktu tertentu mengadakan acara pertandingan gulat di kota mereka, Norwich. Tujuan utama mereka adalah bergabung dengan perusahaan gulat terpopuler di dunia, WWE.

Ketika WWE mengadakan acara di Inggris, mereka membuka audisi. Zak dan Saraya mendaftar audisi tersebut. Sebelum audisi, mereka berdua bertemu dengan Dwayne Johnson. Audisi dilaksanakan dengan juri Hutch Morgan, salah satu pelatih di WWE. Saraya menggunakan nama Paige sebagai nama panggungnya.

Morgan menghubungi keluarga Knight untuk memberi tahu bahwa Paige lolos audisi. Dia pun diberi kesempatan untuk berlatih bersama WWE. Paige merasa keputusan itu nggak adil karena sang kakak layak untuk mendapat kesempatan yang sama dengannya. Rick dan Julia membujuk Paige agar mau terbang ke Amerika untuk berlatih karena kesempatan ini langka.

Walau berat hati, Paige berangkat ke Amerika. Dia tiba di Florida untuk berlatih di NXT Performance Centre, tempat pengembangan bakat pegulat-pegulat muda. Paige mengalami kesulitan ketika latihan karena rekan-rekannya nggak punya teknik dasar bergulat. Hal itu disebabkan oleh rekan-rekannya kebanyakan berasal dari dunia model dan cheerleader.

Paige bukan hanya kesulitan mengembangkan teknik bergulatnya tapi juga ketika diwajibkan melakukan promo. Promo di WWE merupakan elemen penting untuk membangun cerita supaya bisa dipahami penonton. Hal itu diperparah oleh Morgan yang bersikap keras padanya. Paige pun merasa nggak betah berada di Florida.

Zak masih berupaya masuk WWE. Dia mencoba menelpon Performance Centre supaya diberi kesempatan tapi selalu ditolak. Dalam sebuah kesempatan, Morgan bisa berbicara langsung dengan Zak. Morgan menyatakan bahwa Zak nggak akan pernah diterima di WWE karena nggak punya nilai jual yang cukup.

Acara NXT diadakan untuk menampilkan pegulat-pegulat baru. Paige mendapat kesempatan pertama untuk bertanding. Ketika melakukan promo, Paige terdiam dan nggak bisa mengingat apa yang harus dikatakan. Dia pun pergi ke belakang panggung sambil menangis. Dia mulai mengubah warna rambutnya dan warna kulitnya agar nggak terlalu pucat, seperti rekan-rekannya yang lain.

Ketika latihan, Paige gagal tampil meyakinkan. Dia melampiaskannya dengan memarahi rekan-rekannya yang dianggap sering menggosipkan Paige. Morgan menjelaskan pada Paige bahwa Zak hanya akan menjadi jobber atau pegulat yang digunakan untuk mengangkat pamor pegulat lain, seperti Morgan dulu ketika masih menjadi pegulat.

Morgan mendesak Paige untuk berhenti dan pulang saja ke Inggris kalau nggak cukup tangguh berlatih. Ketika ada libur Natal, Paige memutuskan pulang ke Norwich. Dia mengungkapkan pada keluarga bahwa dia akan meninggalkan WWE. Rick dan Julia mengadakan pertandingan untuk menarik penonton dengan embel-embel nama Paige. Paige akan berhadapan dengan Zak.

Ketika bertanding Zak melampiaskan kemarahannya pada Paige. Dia merasa Paige menyia-nyiakan kesempatan yang nggak didapatkannya. Pertandingan mereka berakhir dengan kacau. Zak yang pergi ke bar justru terlibat pertengkaran dengan orang lain. Apakah Paige akan menyerah mengejar mimpinya di WWE? Ataukah dia akan bangkit?

Konflik Personal Paige

Fighting with My Family menampilkan berbagai hal yang nggak tampak di permukaan tentang seorang pegulat terkenal. Saraya sudah berlatih sejak kecil bersama sang kakak, Zak. Keduanya pun punya kedekatan yang erat karena sama-sama bermimpi akan bisa menjadi juara WWE. Sayangnya, kenyataan berkata lain. Saraya diterima masuk WWE sedangkan Zak ditolak.

Kedekatan Saraya dengan keluarganya terutama Zak ditampilkan dalam banyak kesempatan di film ini. Ketika merasa kesepian dan putus asa, Saraya selalu menyempatkan diri menelpon keluarganya. Salah satu hal yang nggak pernah dia lewatkan adalah menanyakan keadaan Zak, kakak sekaligus rekannya berlatih gulat sejak kecil.

Saraya harus mengalami konflik personal. Di satu sisi, dia ingin mengejar karir impiannya di WWE tapi di sisi lain dia harus melihat kakaknya gagal mewujudkan mimpinya. Zak pun sulit untuk bangkit, bahkan dia harus berjuang melawan depresi. WWE merupakan harapan satu-satunya terlebih dia baru saja mempunyai anak yang berarti membutuhkan lebih banyak biaya untuk hidup.

Dari sisi teknis menjadi WWE Superstar, Paige kesulitan mengembangkan bakatnya di NXT Performance Centre. Faktor eksternal cukup mempengaruhinya. Dia masih belum rela Zak nggak diterima di WWE serta perbedaan fisik dengan rekan-rekannya. Mengangkat konflik personal membuat film biopik ini terasa believable dengan memperlihatkan sosok Paige yang nggak sempurna.

Porsi Komedi yang Pas

Fighting for My Family menyuguhkan perjuangan Paige untuk masuk dan berhasil menjadi WWE Supertsar. Tapi dalam berjalannya cerita, dimasukan juga unsur komedi dalam porsi yang tepat. Keluarga Knights sebagaimana di kehidupan nyata, ditampilkan sebagai keluarga yang nyentrik dengan tampilan gothic dan berbicara seenaknya.

Sebagai keluarga nyentrik, kehidupan keluarga Knight yang menggemari gulat pun digambarkan dengan kocak. Ada adegan ketika Paige dan Zak bertengkar memperebutkan remote TV, Rick malah mengevaluasi kesalahan anak-anaknya dalam melakukan submission. Ada juga adegan ketika Paige membawa pacarnya ke rumah. Pacarnya itu menyatakan bahwa gulat itu palsu, sontak keluarga Knight menjadi ketus.

Porsi komedi di film arahan Stephen Merchant ini digunakan dengan tepat tanpa mengganggu plot utama melainkan sebagai penyegar suasana. Dua karakter yang bisa begitu cair membawakan nuansa komedi adalah Rick yang diperankan Nick Frost dan Julia yang diperankan Lena Headey. Di luar unsur komedi pun mereka berdua berhasil menunaikan tugasnya sebagai support system untuk Saraya tentu dengan cara mereka yang berbeda dibanding kebanyakan orang.

Sisi Lain dari WWE

Fighting with My Family mengungkap sisi lain dari WWE. Bagaimana sulitnya bagi seseorang untuk bisa masuk ke perusahaan gulat terpopuler di dunia itu. Yang diterima pun bukan hanya yang punya kemampuan teknis dalam bergulat, melainkan juga memperhatikan penampilan. Karena itulah Zak nggak diterima karena nggak punya faktor yang membuat orang-orang tertarik.

Setelah masuk WWE, peserta yang lolos audisi harus dilatih secara keras untuk bisa bergulat dan juga promo. Latihan itu dilakukan setiap hari, dari mulai fisik, kelas promo sampai teknik bergulat. Belum lagi, acara WWE sering diadakan di kota-kota berbeda, mengharuskan para Superstar untuk banyak menghabiskan hidup di jalan.

Secara singkat, untuk menjadi WWE Superstar bukan hanya membutuhkan fisik dan teknik gulat tapi juga ketahanan mental. Kalau kamu sudah pernah nonton WWE, film ini kurang lebih menampilkan bagaimana bagian dalam acara itu. Setiap visualisasi yang ditampilkan terasa believable sehingga dapat diterima oleh penonton yang juga suka nonton WWE.

Fighting with My Family berdurasi 108 menit yang dikemas dengan cara yang menyenangkan. Enggak perlu khawatir akan bingung kalau kamu nggak terlalu paham soal gulat. Sisi lain WWE Superstar turut diungkap tapi nggak terlalu mendalam. Mau coba pengalaman baru? Mungkin film ini bisa memberikannya. Setelah itu, kamu juga bisa berbagi kepada yang lain di kolom komentar.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram