bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore
2.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Menyadari pergerakan Gellert Grindelwald untuk merebut kekuasaan dunia sihir, Albus Dumbledore menugaskan Newt Scamander untuk membentuk sebuah tim yang akan terjun dalam misi berbahaya.

Hanya terdiri dari 4 penyihir dan seorang muggle, mereka harus bergerak cepat sebelum Grindelwald yang telah dibebaskan terpilih menjadi pemimpin para penyihir.

Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore adalah film fantasy karya David Yates yang dirilis oleh Warner Bros Pictures pada 15 April 2022. Melanjutkan kisah dari film sebelumnya, film ini akan menghadirkan kemelut politik di dunia penyihir dan beberapa monster serta makhluk unik baru.

Sempat ditunda produksinya, karena pergantian pemeran Grindelwald, film ini akan mengupas sedikit rahasia Albus Dumbledore. Mengingat film sebelumnya tidak sebagus film pertama, apakah film ini bisa tampil lebih baik dan tidak mengecewakan para penggemarnya? Simak review berikut untuk mengetahui ulasan lengkapnya.

Baca Juga: Sinopsis dan Review Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald

Sinopsis

Fantastic Beasts 3 sinopsis_

Newt Scamander datang tepat waktu untuk membantu persalinan seekor Qilin, makhluk ajaib yang bisa melihat jiwa manusia dan masa depan. Bayi Qilin terlahir dengan selamat.

Saat Newt hendak membuka kopernya, mendadak dia diserang oleh sekelompok penyihir pimpinan Credence. Mencoba melarikan bayi Qilin, Newt gagal. Bayi Qilin berhasil direbut oleh Credence.

Newt mendekati ibu Qilin yang mendekati ajal setelah ditembak oleh Credence. Ternyata terlahir satu bayi lagi dari perutnya sebelum akhirnya ibu Qilin mati.

Dibantu oleh beberapa makhluk peliharaannya, Newt dibawa pergi dari tempat itu. Sementara itu, bayi Qilin yang dibawa Credence diserahkan kepada Grindelwald yang lalu membunuhnya.

Newt dan Theseus menemui Dumbledore di bar milik Aberforth. Dumbledore menerangkan pergerakan Grindelwald dan usahanya untuk menguasai dunia penyihir. Dumbledore tidak bisa turun langsung menghentikannya karena terikat perjanjian dengan Grindelwald di masa lalu.

Newt mengumpulkan rekan-rekannya: Theseus, Yusuf Kama, penyihir dari Amerika Eulalie “Lally” Hicks, dan Jacob Kowalski. Mereka diberikan instruksi secara khusus oleh Dumbledore melalui surat yang dibagikan oleh Newt. Mereka harus membuat rencana yang tak terduga untuk melawan kekuatan jahat yang bisa melihat masa depan.

Di Berlin mereka berpisah menjalankan tugas secara individu. Bunty membawa koper Newt dan Yusuf Kama menuju markas Grindelwald.

Sementara Newt, Theseus, Lally dan Jacob mendatangi Kementrian Sihir Jerman yang sedang mengadakan pemilihan pemimpin penyihir tertinggi yang baru. Newt menyampaikan pesan Dumbledore kepada Anton Vogel, Menteri Sihir Jerman.

Sebagai Supreme Head dari International Confederation of Wizards yang akan habis masa jabatannya, Anton Vogel mengumumkan pembebasan Gellert Grindelwald dari semua tuduhan kejahatan yang ada padanya.

Terjadi pertarungan antara Newt dan rekan-rekannya melawan anak buah Grindelwald yang ada di tempat itu. Theseus terkena tembakan dan ditawan oleh anak buah Grindelwald.

Dumbledore menemui Newt dan rekan-rekannya untuk memberikan instruksi baru demi bisa menyelamatkan Theseus dan mencegah rencana pembunuhan Vicencia Santos, salah satu kandidat Supreme Head.

Sementara Newt menyelamatkan kakaknya yang ditahan di penjara penyihir, Lally dan Jacob menggagalkan rencana pembunuhan Vicencia Santos.

Tapi justru Jacob dituduh hendak membunuh Grindelwald. Lally dan Jacob berhasil melarikan diri. Grindelwald yang dicalonkan sebagai kandidat Supreme Head ketiga mengutus Credence untuk membunuh Dumbledore. Setelah mengalahkan Credence, Dumbledore tahu bahwa Credence adalah anak dari Aberforth.

Puncak acara pemilihan Super Mugwump diadakan di Bhutan. Ketiga kandidat akan dipilih oleh seekor Qilin sesuai tradisi. Qilin yang dihadirkan adalah bayi Qilin yang dihidupkan kembali oleh Grindelwald dari kematian. Tentu saja Qilin ini membungkuk di hadapan Grindelwald yang membuatnya diangkat sebagai pemimpin penyihir tertinggi.

Apa yang akan dilakukan oleh Newt untuk mengalahkan Grindelwald? Apakah Dumbledore akan maju untuk berhadapan dengan Grindelwald meski dia tahu konsekuensi atas perjanjiannya? Kalian akan tahu jawaban dari semua pertanyaan itu dengan menonton filmnya sampai habis.

Merebut Kembali Keajaiban Dunia Sihir

Merebut Kembali Keajaiban Dunia Sihir_

Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore mencoba merebut kembali hati para penggemar dunia sihir Harry Potter setelah kegagalan film Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018).

Menyajikan kisah yang berjalan linear tanpa kerumitan berarti, petualangan baru Newt ini mengembangkan rencana jahat Grindelwald ke skala yang lebih global.

Rahasia utama Dumbledore yang ingin diungkap dalam film ini ialah hubungannya dengan Grindelwald. Dumbledore tidak bisa langsung menyerang Grindelwald karena terikat sebuah perjanjian antara mereka waktu masih muda dahulu.

Darah pengikat janji masih melingkar di tangan Dumbledore yang membuatnya tidak bisa berkutik apabila berniat untuk melawan Grindelwald.

Cerita Dumbledore dan Grindelwald dalam film berdurasi 2 jam 22 menit ini seperti pengulangan kisah yang sama di franchise X-Men, antara Professor Xavier dan Magneto.

Ketika masih muda, mereka memiliki impian yang sama untuk kehidupan dunia yang lebih baik. Tapi seiring berjalannya waktu, salah satu dari mereka mulai terpengaruh pemikiran jahat untuk memusnahkan umat manusia.

Sama seperti Magneto, Grindelwald menganggap manusia sebagai makhluk yang menjijikkan. Di adegan pembuka, saat mereka berdua di restoran, Grindelwald bilang jika dia sudah muak dengan bau busuk manusia.

Hal ini pun pernah disebutkan oleh Magneto di film X-Men (2000). Grindelwald juga tidak setuju dengan percampuran darah penyihir dan manusia, oleh karena itu dia memfitnah Jacob.

Kesamaan latar belakang ini membuat orisinalitas cerita menjadi berkurang. Rahasia terbesar Dumbledore yang terungkap adalah hubungan romantisme terlarangnya dengan Grindelwald di masa mudanya.

Hal ini diucapkan berkali-kali oleh Dumbledore di dalam film, meski sebenarnya satu kali saja sudah cukup bagi kita untuk menyadarinya.

Jalan Cerita Linear Tanpa Twist

Jalan Cerita Linear Tanpa Twist_

J.K. Rowling dan Steve Kloves menyusun naskah film ini dengan menyuguhkan jalan cerita yang linear. Nuansa politik sangat kental, mengingat rencana Grindelwald yang ingin menjadi pemimpin para penyihir agar bisa menyeret kaumnya untuk memusnahkan umat manusia.

Semua dimulai dengan pembebasan dirinya dari semua tuduhan yang sebelumnya dijatuhkan padanya. Lalu, mendaftarkan dia sebagai kandidat Supreme Head tambahan.

Tradisi utama yang menentukan siapa pemimpin berikutnya adalah dengan menghadirkan Qilin yang nantinya akan membungkuk kepada salah satu kandidat. Oleh karena itulah Grindelwald menangkap bayi Qilin untuk kepentingannya.

Setelah dibunuh, bayi Qilin ini kemudian dihidupkan kembali dengan sihirnya yang kemudian membungkuk di hadapannya saat pemilihan.

Tapi sihir itu tidak bertahan lama dan bayi Qilin kembali mati sesaat setelah melakukan aksinya. Lalu bayi Qilin yang ada di tangan Newt menjadi bukti dan penentu siapa kandidat yang layak untuk menjadi pemimpin baru.

Mungkin bagi yang pernah membaca bukunya, Qilin tidak akan kalian temukan. Makhluk berdasarkan mitologi Cina ini baru dihadirkan di dalam film, tentunya sebagai salah satu langkah untuk membuat franchise ini memiliki hal yang baru untuk memperpanjang umurnya.

Tetap Mempertahankan Sinematografi yang Indah

Tetap Mempertahankan Sinematografi yang Indah_

Meski minim pengembangan karakter, Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore tetap mempertahankan sisi sinematografi yang indah.

Pemandangan alam yang diambil dari kejauhan menampilkan lansekap yang indah dan penempatan cahaya serta pewarnaannya cukup membuat kita bisa merasakan atmosfer dunia penyihir ciptaan J.K. Rowling ini.

Memang tidak banyak keajaiban sihir baru yang ditampilkan, semuanya hanya pembaruan dari yang sudah pernah ada sebelumnya, tapi meski begitu semua terasa sesuai porsinya.

Satu hal yang cukup mengecewakan ialah ending yang antiklimaks. Kita sudah membayangkan ketika Grindelwald memegang tampuk pimpinan, dia akan mengerahkan kekuatannya untuk memusnahkan umat manusia.

Tapi jangankan menyusun rencana, sesaat setelah diketahui kebohongannya dia langsung melarikan diri, meski sempat bertarung dengan Dumbledore terlebih dahulu.

Sepertinya J.K. Rowling tidak jadi menutup franchise ini sebagai sebuah trilogi. Dengan ending seperti itu, tentunya masih akan ada film yang hadir demi meneruskan pengejaran terhadap Grindelwald.

Tampil sedikit lebih baik dari film sebelumnya, jalan cerita yang disuguhkan masih memiliki beberapa kelemahan dan terkesan bertele-tele. Para pemerannya tampil cukup baik.

Mads Mikkelsen yang menggantikan Johnny Depp pun tampil cukup misterius. Hanya saja dia membawakan karakter Grindelwald seperti persona Hannibal dalam serial yang pernah dia bintangi tersebut.

Sebagai potterhead sejati, Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore adalah film yang wajib untuk ditonton. Yuk, kita lanjutkan petualangan di Wizarding World bersama Newt dengan menontonnya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram