bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Ex Machina, Robot Secerdas Manusia

Ditulis oleh Sri Sulistiyani
Ex Machina
2.6
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Perkembangan teknologi memang tak ada habisnya. Banyak para penemu yang terus menciptakan teknologi hingga bisa berkembang dan semakin canggih dari hari ke hari. Salah satu bentuk teknologi yang ramai dibahas belakangan ini adalah mengenai AI atau artificial intelligence

Kisah mengenai teknologi dan AI inilah yang menjadi tema dari film Ex Machina, dimana kita akan melihat bagaimana teknologi yang begitu canggih bisa juga membahayakan dari sebuah robot bernama Ava. Penasaran dengan ceritanya? Berikut review dan sinopsisnya! 

Sinopsis 

ex-machina-1_

Film Ex Machina menceritakan tentang seorang programmer bernama Caleb yang bekerja di perusahaan teknologi search engine ternama, Blue Book.

Caleb memenangkan undian di perusahaannya dan mendapat hadiah untuk menghabiskan waktu sepekan bersama CEO Blue Book, Nathan. Caleb kemudian dibawa ke tempat tinggal Nathan yang berada di kawasan pegunungan. 

Tempat tinggal tersebut sangat besar dan mewah dengan fasilitas berteknologi canggih dan futuristik. Di tempat itu Nathan hanya tinggal sendiri dengan seorang pelayan wanita bernama Kyoko yang disebutnya tak mengerti bahasa Inggris. Menurut Nathan, ia melakukan semua itu agar semua riset yang dilakukannya tetap bersifat rahasia. 

Bahkan Caleb disodorkan sebuah surat kontrak yang menyatakan bahwa semua yang ia lakukan di tempat tersebut menjadi rahasia yang tak boleh dibocorkan pada siapa pun.

Rupanya hadiah yang didapatkan Caleb adalah bisa menyaksikan robot AI baru ciptaan Nathan dan bisa ikut menguji apakah robot AI tersebut sudah memiliki kecerdasan yang baik dan bisa mengontrol dirinya sendiri. 

Nathan menjadwalkan Caleb untuk melakukan tes turing atau tes menguji robot terbarunya itu dalam beberapa sesi. Di setiap sesi, Caleb akan mengobrol dengan dibatasi ruang kaca dan menguji bagaimana kecerdasan dari robot tersebut. 

Robot tersebut bernama Ava dan merupakan sosok wanita dengan fisik yang belum sempurna namun sudah memiliki kecerdasan yang cukup baik.

Caleb kemudian mulai melakukan uji coba melalui bincang-bincang bersama Ava. Mereka mengobrol banyak hal, mulai dari hal-hal mendasar hingga obrolan yang cukup mendalam. Hebatnya, Ava bisa menjawab semua bagaikan seorang manusia. 

Kian hari, obrolan yang mereka lakukan pun semakin mendalam hingga Caleb bisa merasa bersimpati pada Ava. Caleb yang merupakan seorang yatim piatu dan masih hidup lajang tanpa memiliki teman pun merasa dirinya memiliki ikatan emosional dengan Ava. Bisa dikatakan jika Caleb mulai menaruh hati dan jatuh cinta pada sosok Ava. 

Caleb juga menaruh rasa iba saat tahu jika Nathan bisa saja menghancurkan Ava jika ia dinilai gagal melewati ujiannya. Nathan pun sempat menjelaskan jika ia memang memprogram Ava selayaknya manusia sehingga bisa saja ia berpikir untuk menarik hati Caleb agar bisa dibawa keluar dari ruangan tersebut. 

Caleb yang semakin merasakan ikatan emosional pada Ava akhirnya menyusun rencana untuk membawa Ava kabur dari rumah tersebut.

Di malam terakhirnya sebelum pulang, Caleb meminta Ava untuk mematikan lampu agar ia bisa memprogram ulang pengaturan rumah Nathan. Nathan yang rupanya mengetahui rencana tersebut berhasil menangkap basah Caleb. 

Namun semuanya sudah terlambat. Caleb rupanya sudah memprogram ulang pengaturan rumah sehingga Ava bisa keluar dari ruangannya.

Nathan kemudian mengejarnya. Namun Ava sudah memprogram Kyoko yang juga merupakan robot AI untuk membunuh Nathan. Kyoko yang melihat Nathan kemudian menusuknya dengan pisau. 

Nathan yang sudah terkapar dan berdarah-darah tak sanggup mengejar Ava. Sementara Caleb juga dikunci oleh Ava di ruangan dimana ia tak bisa keluar. Ava yang kini bebas menyempurnakan fisiknya dengan mengambil bagian tubuh dari robot AI koleksi Nathan yang ada di kamarnya. Ia pun bebas berkeliaran di dunia nyata. 

Tempo Lambat dengan Dialog-Dialog Filosofis 

ex-machina-2_

Film Ex Machina sebenarnya hanya memiliki durasi selama 110 menit saja, namun film ini terasa memiliki tempo yang cukup lambat dalam alur ceritanya sehingga membuat kita seolah menyaksikan film dalam waktu yang cukup lama. Bahkan rasanya kita harus menunggu cukup lama untuk mengetahui konflik apa yang sebenarnya ingin ditampilkan dalam film ini. 

Tempo yang terasa lambat ini juga bisa jadi dikarenakan banyaknya adegan atau scene yang hanya menceritakan sesi wawancara antara Ava dan Caleb. Cukup banyak adegan dimana kedua karakter ini berbincang-bincang dengan bahasan yang cukup filosofis sehingga kita harus benar-benar fokus mendengarkan obrolan keduanya. 

Ditambah lagi dengan hanya adanya tiga karakter utama yang muncul dari awal hingga akhir film membuat film Ex Machina terasa berjalan cukup lama. Namun mungkin sang sutradara memang membuat konsep film berjalan lambat untuk menunjukan apa yang dirasakan si karakter utama, Caleb selama menjalani hari-harinya di rumah Nathan. 

Ava si Robot Cantik yang Mencuri Perhatian 

ex-machina-3_

Dari tiga karakter utama yang muncul di film Ex Machina, sosok Ava yang diperankan oleh aktris Alicia Vikander menjadi sosok yang tampaknya mendapat sorot utama di sepanjang film.

Sulit untuk mendeskripsikan secara detail seperti apa sosoknya, namun yang pasti karakter Ava mampu memikat penonton sebagaimana ia memikat Caleb dalam ceritanya. 

Sebagai robot AI, Alicia Vikander mampu menunjukan gesture dan ekspresi selayaknya mesin, namun dalam waktu yang sama juga memberikan ekspresi seperti manusia dengan binar matanya yang penuh simpati. 

Melalui totalitasnya dalam perankan karakter robot AI cantik bernama Ava, Alicia Vikander pun berhasil menorehkan namanya dalam banyak nominasi penghargaan mulai dari MTV Movie Awards, Golden Globe Awards, dan sederet ajang penghargaan bergengsi lainnya. 

Nuansa Menegangkan dan Misteri Sepanjang Film 

ex-machina-4_

Secara keseluruhan, film Ex Machina bisa dibilang mampu menghadirkan vibes yang terasa menegangkan dan misterius di sepanjang filmnya. Secara sinematografi, kita memang akan dimanjakan dengan shot-shot indah dari pemandangan alam di sekitar rumah Nathan hingga efek-efek yang tampak futuristik. 

Namun alih-alih membuat nyaman, semua visual tersebut justru akan membuatmu merasakan vibes yang cukup menyeramkan dan terasa misterius, seolah ada teka-teki yang menyelimuti. Dan tampaknya vibes itulah yang ingin dibangun oleh sang sutradara. 

Menuju akhir film, nuansa mencekam ala-ala film thriller pun akan semakin terasa. Hingga puncaknya kita bisa menyaksikan seperti apa wujud teknologi yang bisa menjadi hal yang benar-benar mengerikan. 

Itulah review dan sinopsis dari film Ex Machina yang akan memperlihatkan padamu sisi lain dari sebuah kecanggihan teknologi yang bisa jadi mengerikan serta membahayakan. Setelah menyaksikan kisah robot Ava di film ini, bagaimana tanggapanmu dengan teknologi AI yang kini semakin canggih dari hari ke hari? Kita coba diskusikan di kolom komentar yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram