Sinopsis & Review Enola Holmes 2, Kasus Kecil Berdampak Besar

Enola akhirnya mendapatkan kasus pertamanya. Awalnya hanya mencari orang hilang, ternyata pencariannya semakin melebar dan dia terjebak dalam lingkaran konspirasi politik dan korupsi.

Ternyata, kasusnya juga bersinggungan dengan kasus yang dikerjakan oleh Sherlock. Dengan bantuan sang kakak dan dua orang tersayangnya, Enola berusaha menguak misteri yang pelik ini.

Enola Holmes 2 adalah film detektif karya Harry Bradbeer yang dirilis sebagai original film Netflix pada 4 November 2022. Melanjutkan kesuksesan film pertamanya, kisah penyelidikan Enola kali ini kembali membawanya terlibat dengan para pemangku jabatan dan bangsawan dalam sebuah konspirasi yang memakan banyak korban jiwa.

Dengan lingkup cerita yang lebih besar dan kompleks, apakah film ini bisa menyamai kesuksesan film pertamanya? Baca dulu review berikut sebelum menontonnya, ya!

Baca juga: 10 Fakta Seru dari Film Enola Holmes Garapan Harry Bradbeer

Sinopsis

Setelah berkali-kali gagal mendapatkan klien pertamanya dengan susah payah, akhirnya Enola Holmes menerima kasus dari Bessie, seorang gadis kecil, tepat sebelum dia mengosongkan kantornya karena bangkrut. Bessie meminta Enola untuk menyelidiki kakaknya yang hilang, Sarah.

Bessie kemudian mengajak Enola ke tempat mereka tinggal dan bertemu dengan Mae, gadis buruh pabrik korek api. Keesokan harinya, Enola menyusup ke pabrik korek api sebagai salah satu buruh. Dia berusaha menyelinap ke kantor Henry Lyon, pimpinan pabrik.

Malamnya, Enola menguntit Mae sepulang dari pabrik. Rupanya Mae adalah seorang penari di Teater Paragon. Enola sempat diancam, tapi kemudian dia menyuap staf panggung untuk menunjukkannya meja rias Sarah dan menemukan sepucuk surat cinta.

Keluar dari teater, Enola diikuti oleh seorang pria dengan tongkat besi. Ketika pria itu semakin mendekat, Enola melihat Sherlock dilempar keluar dari sebuah bar. Enola membawanya pulang ke rumah Sherlock dan dia pun ikut menginap di sana.

Pagi harinya, Enola dan Sherlock saling menceritakan kasus masing-masing dan menginspirasi Enola untuk memecahkan kata sandi dari surat cinta untuk Sarah. Enola langsung menuju sebuah alamat rumah dan menemukan Mae dalam kondisi terluka parah.

Tidak berapa lama Mae tewas, dan Enola menemukan sepucuk kertas di tangannya yang langsung disimpan ketika polisi datang. Lestrade datang tepat sebelum Superintendent Grail mendobrak pintu dan menuduh Enola seorang pembunuh. Enola melarikan diri dan dikejar oleh dua orang polisi.

Untungnya, dia berhasil lolos. Lestrade mengunjungi Sherlock demi mencari Enola, tapi dia tidak menemukannya. Setelah Lestrade pergi, Sherlock membuka lukisan yang di baliknya merupakan tempat Enola bersembunyi.

Dari kertas yang berisi partitur lagu itu, Enola memecahkan sandi lagi yang kali ini membawanya ke pesta di kediaman keluarga Lyon. Di sana dia bertemu gadis bernama Cicely dan sekretaris Charles McIntyre, Mira Troy.

Enola melihat Tewkesbury dan memintanya mengajari dia berdansa agar bisa mendekati William Lyon, putra Henry dan kekasih gelap Sarah.

Dalam kesempatan dansa dengan William, Enola membuka kedok William bahwa dia adalah kekasih Sarah dan memiliki rencana bersamanya. Belum sempat mendapat jawaban ketika William panik, Enola ditangkap oleh polisi dan ditahan. Sherlock berusaha mengeluarkan Enola, tetapi tak berkutik di hadapan Grail.

Kesal dan tak berdaya, Sherlock meminta pertolongan Edith yang kemudian bersama Eudoria membebaskan Enola dari dalam penjara. Mereka sempat dikejar oleh Grail, tapi berhasil lolos berkat bom yang mereka ledakkan.

Enola kembali ke kota dan berusaha mencari bantuan dari Tewkesbury. Saat berbincang dengan Tewkesbury, Cicely datang yang membuat Enola terpaksa bersembunyi.

Setelah Cicely pergi, Enola baru sadar bahwa wanita itu adalah Sarah yang selama ini dia cari. Menyadari bahwa selama ini yang membuat buruh pabrik banyak yang meninggal bukanlah penyakit tifus melainkan penggantian bahan fosfor yang berbahaya, mereka berusaha mencari bukti ke pabrik.

Saat mengendap-endap dalam gelap, Enola diserang oleh seorang pria. Ternyata dia adalah Sherlock yang juga sama mencari bukti untuk kasus pemerasan kepada pejabat. Rupanya, kasus mereka saling berhubungan.

Mereka menemukan jasad William, dan Enola berhasil memecahkan kata sandi dari partitur lagu yang ternyata adalah lokasi di Teater Paragon. Mereka pun langsung menuju ke sana.

Dengan kecerdasannya, Enola berhasil menemukan tempat penyimpanan berkas-berkas bukti kasusnya. Sarah lalu muncul dan menyatakan bahwa berkas-berkas itu adalah bukti konspirasi dan korupsi yang dilakukan oleh Henry Lyon serta Charles McIntyre. Tiba-tiba Grail dan beberapa polisi datang menyerang.

Berhasilkah Enola dan Sherlock mengamankan bukti dari Grail yang kejam? Bagaimana cara mereka menguak konspirasi dan korupsi di pabrik korek api? Dan siapakah Moriarty yang dikejar oleh Sherlock? Tuntaskan rasa penasaran kalian dengan menonton film ini sampai habis.

Kalian pasti akan dibuat terkejut dengan siapa yang menjadi dalang peristiwa ini. Jangan ditutup dulu filmnya sebelum credit title selesai, Karena ada satu adegan pertemuan Sherlock Holmes dengan sosok yang pasti kalian sudah kenal!

Lebih Menghibur, Lucu dan Segar

Enola Holmes 2 menghadirkan kembali semua elemen yang ada di film pertamanya, terutama konsep breaking the fourth wall, editing yang dinamis dan ritme film yang cepat.

Tentu saja film detektif sangat lekat dengan twist yang tidak mudah ditebak, dan film berdurasi 2 jam 9 menit ini menghadirkannya dengan sangat cermat.

Apalagi ditambah dengan alur cerita maju dan mundur untuk menjelaskan adegan penuh tanda tanya yang dijalani, kita akan semakin dibuat kagum dengan naskah yang ditulis oleh Jack Thorne ini.

Layaknya film-film spionase atau detektif, adegan pembukanya langsung mendebarkan. Dan setelah itu, kita diajak untuk mengetahui peristiwa yang terjadi sebelum adegan tersebut.

Memang cenderung klise, tapi metode ini tetap efektif dan mampu menarik perhatian kita sebagai penonton. Rasa penasaran akan terbangun dengan baik dan film ini menjawabnya dengan cerdas.

Selain kerumitan penyelidikan dan misteri di balik kasus, film ini memiliki banyak adegan lucu yang menyegarkan, terutama berbagai ekspresi Enola setiap kali melakukan breaking the fourth wall.

Tidak hanya bercerita, Enola bahkan menampilkan banyak ekspresi dan gerak tubuh komikal di depan kamera. Dia menggelitik, mengedipkan mata dan ekspresi lainnya di hadapan kamera yang bisa membuat kita tersenyum saat melihatnya.

Satu adegan yang cukup lucu adalah ketika Sherlock memainkan partitur lagu dengan biola yang nadanya sangat tidak enak didengar. Ekspresi Enola sangat menggelikan ketika mendengar alunan lagu tersebut.

Tidak Berdasarkan Cerita dari Salah Satu Novelnya

Enola Holmes adalah karakter fiktif rekaan Nancy Springer yang hingga tahun 2021 sudah menelurkan 7 judul novel. Film Enola Holmes (2020) merupakan adaptasi dari novel perdananya, The Case of the Missing Marquess. Dengan kesuksesan filmnya, tentu pintu untuk adaptasi novel-novel berikutnya terbuka sangat lebar.

Tapi, ternyata Enola Holmes 2 bukanlah salah satu adaptasi dari 6 novel lainnya, melainkan kisah yang sama sekali baru dari Jack Thorne, penulis naskah film pertamanya.

Cerita film ini terinspirasi oleh pergerakan buruh korek api yang dimulai oleh Sarah Chapman pada tahun 1888. Dengan begitu, film ini kembali mengangkat tema feminisme yang kental dan melekat dalam diri tokoh utamanya.

Masih menerapkan formula yang sama, lingkup film ini pun tidak beranjak dari intrik dan konspirasi politik, dimana secara tidak sengaja Enola berada di dalamnya.

Menyangka kasusnya hanya mencari orang hilang, nyatanya dia terseret dalam konspirasi yang dibangun oleh dalang keonaran yang misterius. Jiwanya terancam berkali-kali seiring penyelidikannya yang semakin mendalam.

Jika di film pertama peran Sherlock Holmes tidak begitu besar, hanya mengikuti jejak Enola saja, maka di film keduanya ini, sang kakak mendapat porsi yang proporsional dan bukan hanya sekedar pelengkap belaka.

Kasus yang diselidiki mereka berdua saling berhubungan, tapi ego mereka terlalu besar untuk memulai sebuah kerja sama. Untungnya, Chemistry antara Millie Bobby Brown dan Henry Cavill sangat padu, seolah terlihat seperti kakak dan adik sungguhan.

Karakter mereka yang berbeda layaknya bumi dan langit: Sherlock selalu tenang, sedangkan Enola lincah dan selalu terbawa emosi pada hal-hal yang ditemuinya, membuat perpaduan mereka di layar sangat enak untuk dinikmati.

Di film ini juga kita diperkenalkan dengan sosok yang menjadi musuh besar Sherlock dalam kisah-kisahnya kelak, yaitu Moriarty.

Tapi uniknya, karakter ini bukanlah pria seperti dalam kisah aslinya melainkan seorang wanita bernama Mira Troy. Moriarty sendiri adalah permainan kata dari namanya. Cukup unik dan tidak terpikirkan sebelumnya.

Performa Apik Millie Bobby Brown

Sejak kemunculannya di serial Netflix Stranger Things, nama Millie Bobby Brown langsung melesat berkat performa apiknya sebagai Eleven. Tapi tidak seperti aktris-aktris remaja lainnya yang langsung tancap gas membintangi sejumlah film, Millie Bobby Brown terkesan pemilih.

Sejauh ini, dia baru membintangi dua film layar lebar dan dua film Netflix. Tapi penampilannya di dua film Godzilla, Godzilla: King of the Monsters (2019) dan Godzilla vs. Kong (2021) sangat mencuri perhatian dengan karakternya yang eksentrik dan cerdas.

Kesan ini pun dia bawa kembali ke dua film Enola Holmes yang diproduserinya sendiri. Ekspresi Millie Bobby Brown berhasil menancapkan kecerdasan dan keberanian pada karakter Enola Holmes. Dia berhasil menggambarkan rasa penasaran, frustrasi, kesungguhan dan kerentanan seorang Enola Holmes.

Kita melihat Enola membuat kesalahan dan kita melihatnya belajar untuk meminta pertolongan dari orang lain. Dan terkadang, kita melihatnya mendapat bantuan dari orang yang salah. Semua adalah proses pembelajaran bagi Enola yang ditampilkan secara alami oleh Millie Bobby Brown.

Berkali-kali dia berhasil membuat mata dan hati kita tertambat dengan beragam ekspresinya. Mulai dari betapa kikuknya dia saat bertemu Tewkesbury di taman sampai pipinya merah merona, hingga melepas kerinduan kepada ibunya dan terasa sedih saat harus pergi meninggalkannya demi menyelesaikan kasus.

Semua momen ini begitu terasa alami dan menghibur dengan balutan komedi yang seimbang. Jadi, tidak salah apabila di usianya yang masih remaja, Millie Bobby Brown sudah dianggap sebagai aktris yang berpengaruh di dunia perfilman.

Performa aktingnya tidak pernah gagal, bahkan dia juga sudah menjadi seorang produser. Dan Netflix mampu mengakomodir talentanya dengan sangat baik.

Enola Holmes 2 masih berjalan dengan formula yang sama dan kali ini tampil lebih menghibur berkat peningkatan elemen-elemennya yang signifikan. Kasus yang diungkap pun cukup rumit dan tidak mudah ditebak, apalagi dibuat bersinggungan dengan kasus lain yang dikerjakan Sherlock.

Tokoh antagonisnya pun bisa membuat kita tertipu dengan berkali-kali salah melemparkan dugaan. Meskipun begitu, Akhir film ini meninggalkan banyak celah untuk kelanjutan kisah Enola Holmes, atau bahkan bagi Sherlock Holmes juga.

Mira Troy dikabarkan berhasil melarikan diri saat hendak dibawa ke penjara yang mengindikasikan kasus Sherlock belumlah usai. Lalu kehadiran Dr. Watson pun membuat kita menyimpan harapan yang sangat besar akan aksi mereka berdua di masa depan.

Enola Holmes 2 sukses memuaskan ekspektasi kita akan sebuah sekuel yang tidak kalah menarik dari film pertamanya. Sangat direkomendasikan bagi kalian yang sangat menyukai kisah detektif. Sudah tersedia di Netflix dan wajib ditonton sekarang juga, ya!