bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Drama The King’s Affection (2021)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The King’s Affection
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Park Eun Bin datang dengan drama baru setelah sebelumnya berperan sebagai Chae Song Ah dalam drama Do You Like Brahms?. Dengan kemampuan aktingnya yang terasah sejak kecil, kali ini Eun Bin berperan sebagai seorang gadis yang harus menutupi identitas aslinya dan menyamar jadi pangeran demi keselamatan nyawa banyak orang.

Dipasangkan dengan Ro Woon, drama The King’s Affection (2021) tak luput menyuguhkan kisah romantis di antara pusingnya intrik demi intrik khas drama kerajaan. Drama ini ‘diarsiteki’ oleh Song Hyun Wook yang sebelumnya cukup sukses dengan Graceful Friends (2020). Penasaran dengan jalan ceritanya? Ikuti terus episode demi episodenya melalui artikel ini! 

Sinopsis

Kelahiran cucu raja yang ditunggu-tunggu malah menjadi petaka. Pasalnya Putri Mahkota melahirkan bayi kembar, lelaki dan perempuan. Tak ingin menanggung malu karena calon raja dilahirkan bersama seorang perempuan, raja murka.

Ayah sang Putri Mahkota tak segan berniat membunuh cucu kandungnya sendiri. Beruntung belas kasih sang ibu melindunginya. Sang putri pun berhasil selamat tapi nasibnya harus berubah. 

Episode 1-2

Episode 1-2

Raja begitu murka ketika mengetahui cucunya terlahir kembar sepasang. Tak mungkin bagi seorang calon raja terlahir bersama seorang perempuan. Sangheon (Yoon Je Moon) mengusulkan untuk membunuh bayi perempuan itu, beserta siapa pun yang mengetahui kelahirannya. Lalu, dia memerintahkan Jung Seok Jo (Bae Soo Bin) menghabisi semua tanpa sisa.

Tak ingin anaknya dibunuh, sang ibu berbohong bahwa anak perempuannya sudah meninggal sesaat setelah dilahirkan, yang selamat hanya anak laki-laki. Tipu daya itu tampaknya berhasil tapi kondisi sang bayi perempuan melemah.

Kemudian, ia memerintahkan No Hak Soo (Jung Jae Sung) membawa bayi tersebut ke tabib di luar kerajaan. Beberapa tahun berlalu. Dua cucu raja itu tumbuh besar di tempat berbeda.

Suatu hari tanpa sengaja keduanya bertemu dan kaget karena merasa mirip satu sama lain. Pangeran bercerita bahwa dia melihat seorang dayang yang mirip dengannya pada sang ibu tapi malah dimarahi. Diam-diam sang ibu memerintahkan pelayan untuk mencari tahu dan menemukan putri kandungnya itu.

Sang pangeran yang ingin menemui gurunya meminta dayang itu bertukar tempat. Beruntung mereka bisa melaluinya tanpa ketahuan siapa pun. Pada suatu hari, Ji Un, putra Jung Seok Jo, tidak sengaja bertemu dengan dayang tersebut. Pertemanan antara dayang yang mengaku bernama Dam-I dan Ji Un pun mulai terjalin.

Hari itu untuk pertama kalinya pula Yang Mulia bertemu Dam-I, putri kandung yang dia asingkan ke luar istana beberapa tahun lalu untuk menyelamatkan nyawanya.

Di hari yang sama, Dam-I mendapat nama panggilan baru dari Ji Un, yaitu Yeon Seon. Pertemanan Ji Un dan Dam-I diketahui oleh Jung Seok Jo. Melihat kemiripan antara pangeran dan dayang tersebut, Seok Jo mulai curiga.

Esok harinya Yang Mulia memerintahkan pelayannya untuk menjauhkan Dam-I dari lingkungan istana sebelum terlambat. Keberadaan saudara kembar pangeran pun akhirnya diketahui Sangheon, sang kakek dari pihak ibu yang pertama kali mengusulkan untuk membunuhnya. Kali ini dia pun berencana membunuhnya karena jika sampai raja tahu, posisinya di kerajaan bisa terancam.

Ketika gurunya hendak dieksekusi, pangeran kembali meminta Dam-I bertukar posisi. Dia ingin melihat sang guru untuk terakhir kali. Di sisi lain Dam-I juga punya janji dengan Ji Un. Selain itu dia pun sedang diincar oleh Seok Jo. No Hak Soo yang menyadari kemunculan Dam-I, segera membawanya kabur dari Seok Jo. Namun, remaja yang dia kira Dam-I itu ternyata adalah sang pangeran.

Hak Soo terus berusaha menyelamatkannya tapi sia-sia karena pangeran terbunuh oleh Seok Jo sebelum sempat mengatakan identitas yang sebenarnya. Hak Soo diam-diam membawa jasad pangeran ke hadapan Tuan Putri Mahkota.

Tangis seorang ibu tak bisa lagi ditahan karena baru saja kehilangan putra kesayangannya. Sejak hari itu Dam-I harus menjalankan peran sebagai pangeran seumur hidupnya.

Dam-I berusaha mengikuti semua petunjuk dari ibunya tentang cara berperilaku sebagai pangeran, termasuk bersikap di pesta ulang tahunnya. Selesai menyelenggarakan pesta, Ji Un menemui Dam-I untuk berpamitan pergi belajar agar lebih cakap saat menjadi pelayan pangeran nanti.

Ketika berada di istana itulah Ji Un mengikuti sang ayah yang ternyata membunuh Yi Wol, sahabat Dam-I. Peristiwa keji itu diam-diam turut disaksikan Dam-I dari kejauhan. Dia terpukul dan menyalahkan dirinya atas kematian pangeran serta Yi Wol. Hal paling menyakitkan, Dam-I juga harus kehilangan sang ibu yang baru sebentar dia temui.

10 tahun berlalu kini Dam-I tumbuh jadi gadis dewasa yang cantik. Namun, kecantikan itu tetap harus disembunyikan di balik identitasnya sebagai pangeran. Ji Un sendiri sekarang sudah menjadi tabib. Saat sedang mencari obat ke dalam hutan, tanpa sengaja dia melihat seorang wanita cantik. Wanita itu adalah Dam-I.

Episode 3-4

Episode 3-4

Ketika Dam-I berhasil kembali ke camp, seseorang coba membunuhnya, beruntung Pangeran Ja Eun menyelamatkan. Dari jasad yang ditemukan, Yoon Hyeong Seol memperkirakan jika mereka bagian dari kelompok yang membenci Han Ki Jae, sehingga coba menuntaskan dendam pada cucunya, Dam-I atau Putra Mahkota.

Kubu Han Ki Jae tentu tidak terima dan yakin bahwa itu adalah ulah ratu yang coba memfitnah mereka. Dia ingin Pangeran Je Hyeon naik tahta gantikan Putra Mahkota. Malam harinya Ji Un memberi perawatan wajah pada para dayang istana. Di sana dia bertanya dan mencari Dam-I yang dia pikir salah satu dari dayang-dayang tersebut.

Dam-I yang sulit tidur karena bermimpi buruk memilih berlatih memanah. Dia melihat Ji Un ada di lingkungan istana kemudian mengejarnya. Dam-I menemukannya dan bersiap memanah karena tidak boleh ada satu pun yang mengetahui kalau dia seorang perempuan.

Sampai di kediamannya Ji Un kaget melihat sang ayah, Jung Seok Jo. Ji Un rupanya menyimpan kebencian dan kecewa mendalam terhadap Seok Jo. Dia tak ingin hidup seperti ayahnya. Esok hari, Dam-I mendapat informasi dari Hong bahwa pria yang mereka lihat di istana adalah seorang tabib.

Dam-I dan Hong terjebak di rumah bordil ketika hendak menemui Ji Un. Tanpa diduga, Pangeran Chang Woon juga ada di sana menikmati waktu dengan wanita penghibur dan beberapa rekannya. Chang Woon merasa Putra Mahkota yang cantik itu menyimpan rahasia.

Dia kaget saat memanah rambut Putra Mahkota, wajahnya terlihat cantik seperti perempuan. Di kesempatan yang sama Dam-I kembali bertemu Ji Un yang coba menyembunyikannya dari Chang Woon.

Sejurus kemudian Ji Un tahu kalau yang dia tolong itu adalah Putra Mahkota. Dam-I juga akhirnya mengetahui kalau pria itu adalah Jung Ji Un. Di sisi lain Han Ki Jae mendengar kabar kedatangan tamu penting dari Ming, dia lalu memanggil Jung Seok Jo dan berencana memangil Ji Un ke istana sebagai tenaga bantuan.

Di sisi lain Ji Un tampaknya membuat Shin So Eun jatuh cinta. Shin So Eun berhasil sembuh dari penyakit kulit berkat Ji Un. Tak berapa lama Ji Un dibawa paksa oleh anggota kerajaan, meninggalkan dua pekerjanya, Ji Geum dan Yeong Ji.

Ternyata, dia diperintahkan menjadi tutor kerajaan, guru Dam-I atau Putra Mahkota. Sebelumnya Ji Un diancam menuruti semua perkataan ayahnya, karena jika tidak nyawa Ji Geum dan Yeong Ji terancam.

Dam-I mengajukan keberatan atas penunjukan Ji Un oleh raja tapi gagal. Dam-I masih berusaha mengusir Ji Un dari istana menggunakan berbagai cara. Malam harinya Ji Un mengejutkan Pangeran Ja Eun dengan menemuinya. Dua sahabat lama itu bertukar kabar.

Ja Eun jadi tahu kalau Ji Un menjadi tutor kerajaan. Ja Eun lalu menemui Dam-I dan meyakinkan Putra Mahkota itu untuk menerima Ji Un sebagai tutornya. Untuk meyakinkan Dam-I dan menyelamatkan dua rekannya, Ji Un bersedia bertaruh nyawa agar tetap menjadi tutor istana.

Hal itu menimbulkan kehebohan di istana. Melihat keberanian Ji Un, Dam-I akhirnya berubah pikiran. Ji Un mulai memberi Dam-I pelajaran untuk menebak benih sebuah pohon. Seorang pria tampan bernama Kim Ga On tiba-tiba muncul di istana dan mengaku akan menjadi pengawal Dam-I atas titah ibunda Ratu yang ingin melindungi cucunya.

Hari tes pun tiba. Dam-I tampak menjawab pertanyaan JI Un dengan lancar dan sempurna, tapi dia tetap mendapat nilai jelek. Sebaliknya, Ji Un justru mendapat pujian dari raja. Malam harinya setelah bicara berdua, Dam-I yakin kalau Ji Un bukan orang berbahaya. Pagi hari Dam-I dan Ja Eun, diawasi Kim Ga On pergi ke sebuah pasar.

Ja Eun membawa Dam-I kabur dari pengawasan Ga On dan Hong. Dia lalu memberinya sebuah cincin perempuan yang memang menarik minat Dam-I. Ja Eun meminta Dam-I memberikan itu pada gadis pasangannya nanti.

Episode 5-6

Episode 5-6

Dam-I tahu kalau Ja Eun dan Ji Un saling mengenal. Dia tampak tak enak hati karena sudah mengatakan hal buruk tentang Ji Un pada Ja Eun. Sampai di istana, Dam-I mengembalikan cincin pemberian Ja Eun dan memintanya memberikan pada pasangannya nanti.

Ja Eun kembali teringat kejadian saat dirinya remaja; secara tidak sengaja dia mendengar percakapan antara Putri Mahkota dan Dam-i. Dia juga melihat Dam-I berganti pakaian dan diam-diam mengetahui kalau Putra Mahkota itu adalah seorang wanita. Ji Un sendiri mulai merasa kalau Dam-I semakin mirip dengan dayang yang dia lihat tempo hari.

Yoon Hyeong Seol memergoki seseorang yang mencurigakan. Dia mengejarnya tapi orang tersebut berhasil lolos. Kepala Militer Yoon itu mencurigai Kim Ga On, pengawal Dam-I pilihan neneknya. Di sisi lain kematian salah satu pelayan di kerajaan bernama Un Am membuat heboh, apalagi kematian tersebut merupakan peristiwa yang kedua.

Korbannya adalah salah satu saksi dari kasus Guru Kerajaan Kang sepuluh tahun lalu. Sementara itu Pangeran Chang Woon berencana membuktikan apakah Dam-I penyuka sesama jenis atau bukan. Namun, upayanya digagalkan Ga On. Nenek Dam-I atau Ibunda Ratu mengetahuinya dan meminta Chang Woon meminta maaf.

Sang Heon sebagai kakek pun marah besar. Belum berhenti di sana, Ja Eun juga turun tangan memberi Chang Woon pelajaran. Akibat kejadian itu Dam-I mengalami mimpi buruk saat tertidur.

Ketika sadar Dam-I spontan mencekik Ji Un yang coba membangunkannya dan mereka berpelukan. Akibat kejadian itu keduanya tak fokus. Secara tidak sengaja Ji Un juga menemukan buku yang hanya diberikan pada Dam-I saat kecil dulu ada pada Putra Mahkota.

Ji Un lalu menceritakan hal tersebut dan Dam-I pada Ja Eun. Ja Eun juga menceritakan bahwa dia sedang menyukai seseorang. Esok harinya So Eun datang ke kerajaan bersama sang ayah untuk mencari tabib yang dipenjara tapi malah kecewa.

Ji Un sendiri sedang bersama Dam-I dan mendengar bahwa dayang yang dia cari sudah meninggal berdasarkan catatan yang dia terima. Ji Un terlihat percaya dan mengenang Dam-I dengan mengunjungi rumah kosong yang dulu jadi favorit cinta pertamanya tersebut.

Dikawal Ga On, Dam-I mencari udara segar di suatu tempat. Ja Eun datang membawakan sejenis makanan manis. Identitas Ji Un sebagai Tabib Tiga Ruangan diketahui Menteri Personalia dan raja hingga menimbulkan kehebohan. Raja merasa ditipu karena mempekerjakan tabib rendahan sebagai tutor kerajaan.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan ibu tiri Dam-I untuk mengambil kekuasaan dari Sang Heon karena pria itu yang merekomendasikan Ji Un pada istana. Berita ini sampai ke telinga Dam-I dan tampak membuatnya gelisah.

Pelayan Kim segera mengingatkan Dam-I agar tak hanyut dalam perasaan, bahwa ayah Ji Un, Jung Seok Jo, adalah orang yang membunuh Putra Mahkota, yang sebenarnya mengincarnya.

Sebagai putri Menteri Personalia yang menyebabkan identitas asli Ji Un terbongkar, So Eun merasa bersalah. Di sisi lain Ji Un meminta bantuan pada Dam-I dan mengetahui kalau ayahnya akan menumbalkan Jil Geum, agar dia selamat.

Ja Eun menemui Dam-I untuk menjelaskan bahwa Ji Un bukan orang jahat. Klinik yang dia dirikan untuk membantu anak-anak desa yang miskin. Perkataan Ja Eun mengingatkan Dam-I pada cita-cita Ji Un di masa lalu.

Malam itu Ji Un gagal menghentikan upaya ayahnya membawa Jil Geum dan Yeong Ji untuk membunuh mereka. Dalam keadaan terluka karena coba bunuh diri Ji Un dikurung.

Beruntung Dam-I dan Ga On serta beberapa pengawal berhasil menyelamatkan keduanya tapi dia harus berhadapan dengan Sang Heon. Raja memutuskan untuk memecat Ji Un sebagai tutor. Ji Un juga harus dicambuk lalu diasingkan, tapi secara mengejutkan Dam-I datang.

Episode 7-8

Dam-I yang datang untuk menyelamatkan Ji Un berhasil membalikkan keadaan. Ji Un yang diselamatkan semakin merasa berhutang budi padanya. Dam-I juga berhasil meyakinkan Raja atau ayahnya untuk menggantikan dia menyambut utusan dari Ming.

Semula Raja mempercayakan tugas ini pada adiknya, Pangeran Je Hyeon. Raja yang terkesan pilih kasih karena membenci Sang Heon bersedia memberi Dam-I kesempatan. Dam-I lalu mempersiapkan semuanya dengan bantuan Ja Eun atau Lee Hyun.

Saat sedang mempersiapkan semuanya mereka bertemu Ji Un yang sedang bersama So Eun di tengah keramaian pasar. Mereka berempat makan bersama tapi Dam-I terlihat cemburu.

Utusan dari Ming pun tiba tapi pertemuan tak berjalan menyenangkan karena sikap arogan Tae Gam (Park Ki Woon). Seok Jo mewakili Perdana Menteri membicarakan tentang izin pengembangan tanah Yeoyeon bersama Tae Gam sebagai kedok untuk melindungi kerajaan.

Tae Gam menyetujui hal itu tapi sikapnya semakin kelewatan sampai tak segan-segan membuat keributan saat acara perjamuan. Emosi Dam-I tak bisa ditahan lagi kala Tae Gam juga menindas Pelayan Kim dengan memotong rambutnya secara kasar. Dam-I menghajar utusan dari Ming itu habis-habisan. Tindakan Dam-I membuat Raja kecewa. Dam-I tentu sedih tapi Ji Un datang menenangkannya.

Tae Gam tak henti membuat masalah. Alih-alih mereda, dia memerintahkan pengawalnya untuk berduel dengan pengawal Dam-I. Akibat hal itu Kim Ga On terluka saat coba melindungi Dam-I. Ja Eun tidak bisa tinggal diam melihat tingkahnya. Dia pun mengancam Tae Gam; bersiap membocorkan semua kelicikannya pada Kaisar Ming karena sudah mencuri pemberian yang masuk ke istana.

Ga On yang terluka bermimpi tentang ayahnya, yang ternyata adalah tutor Pangeran Lee Hwi yang dulu difitnah dan dihukum mati. Ja Eun lalu menyarankan Ji Un untuk membuntuti Tae Gam agar mengetahui siapa lelaki itu sebenarnya. Di saat bersamaan Dam-I juga berniat mencari tahu segala tentang Tae Gam.

Keduanya dikepung dan Ji Un mendapatkan beberapa luka. Beruntung Ja Eun dan pasukan datang. Dia memergoki Tae Gam tapi perlu bukti mengenai yang dia lakukan. Ketiganya kini bersatu, mencari tahu rahasia Tae Gam yang dia tutupi. Tae Gam rupanya menyuap seseorang di Joseon yang merupakan ayah salah satu selir di Kekaisaran Ming, sekaligus orang yang mengetahui titik lemahnya.

Setelah mengetahui rahasia Tae Gam, yang ternyata dijual orangtuanya pada Kekaisaran Ming saat kecil dulu Dam-I meminta maaf karena Joseon tidak menyelamatkannya. Dam-I juga memahami kisah cinta rahasia antara Tae Gam dan selir raja. Keberhasilan menyelesaikan masalah dengan utusan Ming dirayakan dengan minum-minum. Ja Eun, Kim Ga On, Ji Un dan Dam-I duduk bersama.

Dalam keadaan sudah mabuk, Ji Un tampak mengingat-ingat Dam-I. Setelah pertemuan itu, Dam-I dan Ji Un kembali bertemu di tempat rahasia mereka saat kecil dulu. Ji Un kaget melihat Dam-I ada di sana karena yang tahu tempat itu hanya dia dan dayang yang jadi cinta pertamanya. Terbawa suasana dan mabuk, Ji Un mencium pipi Dam-I.

Episode 9-10

Episode 9-10

Sejak mencium pipi Putra Mahkota di Nokungak saat mabuk Ji Un merasa bermimpi berciuman dengannya. Sejak itu pula perasaan Ji Un tidak karuan.

Dia gelisah dan hatinya terus berdebar sembari terbayang wajah Dam-I. Sementara itu Raja mencurigai rencana Sang Heon setelah menguasai tanah Yeoyeon. Raja pun menemui Tuan Changcheon untuk menyusun rencana diam-diam.

Hari itu putri Menteri Perang, Ha Gyeong, ikut So Eun pergi ke istana. Nenek Dam-I atau nenek Putra Mahkota melihat gadis itu dan terpikir untuk menjodohkannya dengan Putra Mahkota.

Pernikahan Putra Mahkota pun mulai dibahas. Ha Gyeong yang ditinggal sendiri sementara So Eun mencari ayahnya berjalan-jalan di sekitar istana. Dia hampir terjatuh tapi Putra Mahkota datang menahan tubuhnya.

Ha Gyeong sangat senang mengetahui bahwa orang yang menyelamatkannya tadi adalah Putra Mahkota. Dalam perjalanan pulang So Eun terpaksa harus berurusan dengan Pangeran Changun yang memang kerap membuat masalah. Saat akan ditampar, Ji Un menahan tangan Changun dan membuat So Eun semakin menyukainya.

Rencana pernikahan Putra Mahkota sampai juga di telinga Ja Eun atau Lee Hyun. Mengetahui wanita yang disukainya hendak dijodohkan Ja Eun tak bisa menyembunyikan kekecewaan.

Keduanya berbincang dan Ja Eun mengetahui kalau Dam-I punya cinta pertama; yaitu seseorang yang dia temui saat kecil dulu. Orang itu pernah jatuh ke kolam dan Dam-I menolongnya.

Setelah semalam gelisah, Ji Un pagi-pagi sekali menemui Putra Mahkota dan meminta pelukan. Dam-I memberinya dan membuat Ji Un semakin tidak karuan. Pengawal Hong menegur karena bagaimana pun penjaga istana tahu bahwa mereka berdua lelaki.

Namun, Dam-I melakukan itu karena dia juga menyukai Ji Un. Dam-I mengatakan perasaannya tak akan lama, dia hanya ingin meninggalkan kenangan sebelum menikah.

Ji Un yang galau menghabiskan waktu dengan memancing. Tak lama Ja Eun datang. Mereka bercakap-cakap soal rencana pernikahan Putra Mahkota sampai kemudian Ji Un mengenang Dam-I sebagai cinta pertamanya yang menyelamatkan dia dari tenggelam. Ja Eun tiba-tiba teringat cerita Putra Mahkota dan pamit pergi karena sepertinya punya rencana.

Ji Un kembali ke Nokungak untuk mencari dadu pemberian Dam-I. Di sanalah dia akhirnya menyadari bahwa ciuman dengan Putra Mahkota yang dia kira mimpi ternyata benar-benar terjadi. Ji Un bergegas menemui Dam-I dan menyatakan cintanya, tak peduli dengan kenyataan bahwa Putra Mahkota seorang lelaki.  

Pernyataan cinta Ji Un tanpa sadar diketahui oleh Ja Eun yang sebelumnya memeriksa catatan tentang Dam-I dan setengah yakin bahwa Putra Mahkota adalah Dam-I. Dam-I yang mendengar pernyataan cinta dari Ji Un hanya bisa menolaknya. Dia meminta lelaki itu melupakan perasaannya.

Setelah menolak Ji Un di malam hari, pagi harinya Putra Mahkota diam-diam menemuinya. Mereka menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Sebelum berpisah Dam-I atau Putra Mahkota menyerahkan sebuah surat rekomendasi. Dia tak ingin Ji Un menjadi tutornya lagi.

Pulang ke istana Putra Mahkota tak bisa membohongi perasaan yang sesungguhnya sebagai seorang Dam-I. Dia menangis sambil berhujan, sejurus kemudian Ja Eun datang memberinya payung.

Putra Mahkota kemudian menemui Raja dan meminta segera dinikahkan. Raja sendiri merasa perlu menunda pernikahan karena tak ingin Putra Mahkota gagal seperti dirinya. Namun, Putra Mahkota kembali meyakinkannya.

Di sisi lain Kepala Militer Yoon mulai mencurigai Ga On sebagai orang yang berupaya membunuh Putra Mahkota. Sementara itu pemilihan calon Putri Mahkota mulai digelar.

So Eun yang menolak ikut serta tak bisa lagi membantah karena Raja diam-diam menginginkannya menjadi pendamping Putra Mahkota. Ha Gyeong yang juga ikut dalam pemilihan itu terlihat lebih bersemangat. Keduanya terpilih sebagai kandidat akhir.

Putra Mahkota yang sudah lebih dulu dipengaruhi oleh Raja untuk memilih So Eun menemui gadis itu dan melakukan pendekatan. Ji Un sendiri tampak tidak bersemangat dan murung mengetahui rencana pernikahan Putra Mahkota.

Hari itu Ji Un menyerahkan surat pengunduran diri. Dia tak ingin berada di istana tapi tidak di samping Putra Mahkota. Dam-I terlihat bersedih tapi dia juga tak punya alasan untuk menahannya.

Episode 11-12

Episode 11-12

Kepergian Ji Un ditahan oleh So Eun. Perpisahan keduanya disaksikan oleh Pangeran Changun yang langsung melaporkannya pada Sang Heon.

Sang heon yang lebih setuju perjodohan Dam-I dengan Ha Gyeong, putri dari Menteri Perang, tentu merasa mendapat angin segar. Ibunda Ratu memutuskan mengeluarkan So Eun dari daftar calon istri untuk Putra Mahkota Lee Hwi atau Dam-I.

Sang Heon yang ambisius ingin Menteri Shin atau ayah So Eun juga dihukum karena dianggap membohongi kerajaan. Akibatnya salah satu pelayan keluarga Menteri Shin bernama Jan-I tewas dan terduga pelakunya adalah Pangeran Changun. Ji Un sendiri kini kembali menjalani profesinya sebagai tabib.

Dia membuka klinik di daerah terpencil. Saat Lee Hyun mengunjunginya, Ji Un terlihat bahagia tapi juga tetap memikirkan Putra Mahkota. Di kerajaan saksi-saksi kunci atas eksekusi kasus Guru Kerajaan Kang dikabarkan tewas.

Ga On benar-benar membalas dendam atas kematian ayahnya tersebut. Namun, dia masih belum berhasil membunuh Sang Heon. Di sisi lain Dam-I berhasil menemukan bukti bahwa Changun memang pembunuh Jan-I.

Dia lalu meminta pamannya itu untuk berlutut di makam Jan-I. Hal tersebut menimbulkan kegaduhan di kerajaan karena bagaimana mungkin anggota kerajaan berlutut di depan makam budak. Dam-I dianggap merendahkan martabat anggota kerajaan. Tak lama Changun ditemukan tewas.

Dia bunuh diri karena tak bisa menahan rasa malu dihinakan oleh Putra Mahkota. Kesempatan itu dipakai untuk menurunkan Dam-I dan menaikkan Pangeran Je Hyeon.

Sang Heon murka, begitu pula Lee Hyun yang kecewa karena Pangeran Wonsan ikut bergerak untuk menurunkan Pangeran Lee Hwi. Malam itu Lee Hyun menemui Putra Mahkota.

Dia akhirnya mengaku sudah mengetahui identitas asli Putra Mahkota yang adalah seorang gadis. Melihat kondisi yang serba terjepit, Lee Hyun mengajak Dam-I melarikan diri dari istana. Dia akan mendampingi dan melindunginya.

Saat sendiri Dam-I mencoba sepatu wanita pemberian Lee Hyun. Dia juga membiarkan rambut panjangnya tergerai. Diam-diam Raja melihat itu dari balik pintu tapi kemudian kembali pergi. Dam-I terkejut mengetanui Raja ada di depan kamarnya. Pagi hari Raja membuat keputusan untuk menurunkan Putra Mahkota.

Terungkap bahwa sebenarnya Raja sudah lama mengetahui kalau Putra Mahkota Lee Hwi adalah putrinya. Dia sengaja menutupi dan bersikap tidak tahu untuk melindungi Dam-I. Raja lalu memerintahkannya untuk pergi dari istana dan hidup sesuai keinginannya. Malam itu Dam-I kembali mendatangi Nokungak.

Tanpa diduga Ji Un yang sudah mendengar kabar penurunan Dam-I kembali ke istana. Mereka bertemu di Nokungak dan Ji Un tak bisa menahan hasrat untuk menciumnya. Ji Un mengajak Dam-I hidup bersama tapi ditolak karena Putra Mahkota itu tak ingin membahayakan Ji Un.

Esok harinya Pangeran Lee Hwi atau Putra Mahkota atau Dam-I resmi meninggalkan istana. Namun, Sang Heon dan Raja tampak punya rencana lain.

Benar saja, di tengah perjalanan, Lee Hyun yang memimpin rombongan Putra Mahkota bekerja sama dengan Kepala Militer Yoon dan Raja untuk membawa Dam-I melarikan diri dengan skenario penculikan.

Inspektur Jung atau kaki tangan Sang Heon yang tak tahu rencana ini terus mengejar Yoon yang membawa lari Dam-I. Saat panah akan dilepaskan, Ji Un datang menghalangi. Dia melawan ayahnya sendiri untuk melindungi Dam-I. Sampai di sebuah rumah di area terpencil, Yoon menjelaskan semua. Dia juga menyerahkan kotak pemberian Raja pada Dam-I.

Kotak tersebut berisi surat dan pakaian wanita. Raja menjelaskan semuanya di dalam surat yang dia tulis. Raja sangat menyesal dan hanya ingin Dam-I bahagia, maka dari itu Raja membebaskan Dam-I dari kewajibannya sebagai Putra Mahkota.

Pagi itu Putra Mahkota yang sudah berpakaian wanita dibawa Kepala Militer Yoon menaiki kapal. Namun, petugas istana pimpinan Inspektur Jung dengan ketat mengawasinya.

Dam-I dibiarkan naik seorang diri sedangkan Yoon harus menghadapi Jung. Saat petugas memeriksa satu per satu penumpang, Ji Un datang menyelamatkan Dam-I. Mereka berdua pun berhasil lolos.

Ketika Dam-I akan mengatakan kebenaran identitasnya pada Ji Un, Inspektur Jung yang diperintah Sang Heon untuk membawa Dam-I kembali ke istana mengetahui keberadaan mereka. Pengejaran pun dilakukan tapi Dam-I terkena panah di bagian lengan.

Ji Un segera mencari obat untuk memberikan pertolongan pada luka. Saat itulah Dam-I membuka pakaiannya dan rahasia yang selama ini disembunyikan pun terbongkar.

Episode 13-14

The King's Affection Ep 13-14

Ji Un kaget mengetahui identitas Putra Mahkota sebenarnya, tapi hal tersebut tidak mengubah perasaannya. Di istana, Ga On menemui raja untuk memperjelas keadaan sebenarnya, terutama hubungan antara raja dan mendiang ayahnya. Tak lama Raja tewas diracun.

Dam-I yang sedang bersama Ji Un sudah kembali berganti pakaian menggunakan pakaian lelaki. Sejurus kemudian, Dam-I berhasil ditangkap orang suruhan Sangheon dan dibawa kembali ke istana. Berita kematian raja, mengguncang Dam-I. Di sisi lain Sangheon memfitnah Changcheon telah membunuh raja. Changcheon adalah kakek dari Pangeran Je Hyeon yang digadang-gadang menggantikan raja setelah Dam-I diturunkan dari tahta.

Tidak berhenti di sana, Sangheon menangkap semua orang yang berpotensi menghalangi Dam-I naik tahta, termasuk Lee Hyun dan Pangeran Je Hyun. Dam-I setuju menjadi raja asal Sangheon mau melepas Pangeran Je Hyun dan orang-orangnya. Dengan perasaan sedih Dam-I juga melepas Ji Un.

Ji Un meminta pada ayahnya, Jung Seok Jo, untuk menempatkanya di istana. Dia ingin dekat dengan Dam-I dan merawat lukanya. Ji Un pun kini menjadi juru tulis istana. Dam-I sudah menikah dengan No Ha Kyung. Namun, Dam-I tidak menyentuh wanita itu. Dia meminta Ha Kyung merahasiakannya.

Di sisi lain Seok Jo mencurigai tanda bekas akupunktur di belakang leher Putra Mahkota. Dam-I sendiri diam-diam bekerja sama dengan Kepala Militer Yoon untuk mengungkap kelicikan Sangheon. Ji Un meminta bantuan Kepala Bidang Pajak untuk menyerahkan bukti catatan kejahatan Sangheon pada Dam-I. Dia ingin membantu Dam-I secara sembunyi-sembunyi.

Malam itu, Seok Jo menemui tabib kerajaan dan bertanya tentang teknik akupunktur yang bisa membuat detak jantung berhenti sesaat. Kecurigaannya pun semakin besar. Dalam perjalanan pulang, Seok Jo memergoki Ji Un sedang bersama Putra Mahkota. Ingatannya kembali ke masa lalu saat dia diperintahkan membunuh Dam-I. Betapa kagetnya Seok Jo karena sejurus kemudian dia melihat Ji Un dan Putra Mahkota berciuman.

Episode 15-16

Episode 15-16

Ga On diam-diam mengikuti pelaku yang meracuni Raja tapi dia menemukannya tewas dibunuh. Ga On lalu menemui istri dari pelaku tersebut dan mendapatkan informasi kalau Sangheon adalah dalang pembunuh Raja.

Sangheon pula yang mendalangi fitnah terhadap mendiang ayahnya, sehingga sang ayah dijatuhi hukuman mati. Bersama Kepala Militer Yoon, Ga On bergabung menuntaskan dendam raja melawan Sangheon.

Inspektur Kerajaan Yeong Su yang sempat diusir dari kerajaan karena akal-akalan Sangheon akhirnya dilantik kembali oleh Dam-I. Yeon Su menjalankan tugas pertamanya dengan baik karena berhasil menyelesaikan kasus korupsi Menteri Pajak atas petunjuk Dam-I. Sangheon mulai mendapat serangan pertamanya.

Di sisi lain Ji Un memiliki tugas baru sebagai juru tulis pribadi raja. Hubungannya dengan Lee Hyun tampak canggung karena sekarang mereka tahu kalau masing-masing punya perasaan yang sama terhadap Dam-I atau Raja.

Dalam keadaan seperti itu keduanya diminta menghadap Permaisuri No Ha Kyung yang ingin tahu lebih banyak tentang Raja. No Ha Kyung mengikuti saran keduanya dan membawakan Raja banyak bunga. No Ha Kyung juga berhasil membuat Ji Un cemburu tapi Dam-I bagaimana pun sudah memantapkan pilihan padanya.

Kepala Militer Yoon pamit pergi ke Yeoyeon untuk mengumpulkan bukti kejahatan Sangheon yang lain, sayang dia harus terbunuh oleh pasukan yang dipimpin Jung Seok Jo. Namun, kematian Yoon sangat memukul Seok Jo. Dia kehilangan sahabat lamanya.

Beruntung Ga On selamat dan berhasil menyerahkan berkas yang dibutuhkan. Sebelum itu Seok Jo menyetujui perjodohan Ji Un dengan putri Inspektur Kerajaan Yeong Su, Shin So Eun. Ji Un sendiri sibuk menyelidiki racun yang menewaskan Raja.

Di sisi lain Dam-I meminta Lee Hyun untuk jangan menjaga jarak dengannya. Sementara itu tanpa sepengetahuan Dam-I, Pangeran Won San menemukan plasenta kembar milik Dam-I dan Lee Hwi.

Sebuah kejutan juga terjadi saat Pangeran Chang Un yang sebelumnya dikabarkan tewas bunuh diri ternyata masih hidup. Won San dan Chang Un berencana membuktikan kalau Putra Mahkota adalah seorang perempuan.

Selesai memberi penghormatan pada makam Yoon, Dam-I dan Ji Un diserang oleh Chang Un dan pasukannya. Chang Un berhasil merobek pakaian Dam-I tapi Ji Un segera melindunginya. Begitu akan diserang dari belakang oleh Chang Un, Jung Seok Jo datang menyelamatkan mereka.

Episode 17-18

Episode 17-18

Chang Un dan Pangeran Won San yakin kalau raja adalah seorang wanita. Keberadaan Chang Un diketahui Seok Ju. Dia memerintahkan bawahannya untuk menemukan pria itu.

Di sisi lain rumor kedekatan Ji Un dan raja mulai merebak di istana. Apalagi raja juga tidak kunjung memberi Permaisuri No Ha Kyung keturunan. Rumor tersebut sampai ke telinga Sangheon.

Untuk meredam rumor tersebut No Ha Kyung diam-diam meminta Ji Un pergi dari istana. Sementara itu, Seok Jo membunuh Chang Un karena sudah mengetahui identitas asli raja. Dia juga berupaya menikahkan Ji Un dengan So Eun. So Eun yang sudah lama menyukai Ji Un setuju dengan rencana tersebut.

Ji Un menolak tapi sang ayah mengancamnya. Seok Jo ternyata sudah tahu bahwa raja adalah seorang wanita. Jika Ji Un menolak perjodohan, dia tak segan akan membunuh raja. Berita pernikahan Ji Un diketahui Dam-I.

Raja wanita itu tidak terima dan bersedih dengan keputusan tersebut, tapi Ji Un yang hanya ingin Dam-I selamat, sudah membuat keputusan; dia akan menikah.

Rumor lain yang lebih berbahaya bahwa raja adalah wanita akhirnya sampai di telinga Sangheon. Sangheon mulai berfirasat bahwa raja memang wanita. Di tempat lain Ji Un terluka diserang anak buah Sangheon saat menyelidiki racun yang dipakai membunuh raja. Seok Jo menyelamatkannya. Kesetiaan Seok Jo juga mulai membuat Sangheon curiga.

Mengetahui bahaya yang akan datang, Dam-I memerintahkan Pelayan Kim dan Bok Dong pergi dari istana. Dia meminta Pangeran Lee Hyun mengantar mereka ke tempat rahasia. Sebelum itu Pelayan Kim ingin menemui Ji Un. Rupanya wanita paruh baya itu berniat mengungkapkan semua rahasia termasuk rahasia masa lalu raja bahwa dulu dia adalah seorang dayang bernama Dam-I.

Mendengar nama cinta pertamanya disebut, Ji Un segera berlari ke istana. Di tempat rahasia itu dia melihat raja hendak membakar selembar kertas bertuliskan nama yang Ji Un berikan pada Dam-I saat mereka kecil dulu. Ji Un bertemu lagi dengan cinta pertamanya.

Episode 19-20

Episode 19-20

So Eun membatalkan rencana pernikahannya dengan Ji Un. Sejak itu Ji Un sangat sibuk, terutama untuk membuktikan bahwa Sangheon adalah pembunuh raja terdahulu. Di tempat berbeda Lee Hyun hampir tewas di tangah Won San, tapi dia dilepaskan, sedangkan Pelayan Kim dan Bok Dong berhasil dibawa kembali.

Upaya Ji Un mendapatkan barang bukti berupa racun gagal. Dia dan Seok Jo beserta dua pelayan setia Dam-I, Pelayan Kim dan Bok Dong, tertangkap oleh Sangheon. Sangheon tidak peduli lagi pada Seok Jo, kaki tangan yang paling dia percayai.

Ketika Ji Un hampir tewas, Raja Lee Hwi menghentikannya. Dia melawan kakeknya sendiri dan menuduh Sangheon melakukan kudeta. Akibat hal itu Sangheon dijebloskan ke penjara.

Dam-I membongkar identitasnya sebagai perempuan pada sang nenek dan Ratu No Ha Kyung. Keduanya shock. Dam-I juga memutuskan menyerahkan tahta ke Pangeran Je Hyun. Dia pun memberikan pangkat yang layak untuk Ga On. Ketika keadaan mulai terkendali Sangheon kabur dari penjara.

Dia sudah bersama ribuan prajurit yang dikumpulkan sebelumnya di Yeoyeon. Dipimpin Won San mereka tampak siap menyerang istana. Lee Hyun diam-diam mendapat pesan dari Won San yang berisi bahwa dirinya akan melakukan kudeta. Dam-I segera menyiapkan pasukan dan menyelamatkan Pangeran Je Hyun.

Sayang pasukannya kalah dan Pangeran Je Hyun pun tewas di tangah Won San. Tak lama Won San sekarat oleh Ga On setelah hampir membunuh Lee Hyun. Seok Jo sendiri akhirnya juga meninggal di tangan Sangheon.

Berada dalam keadaan terpojok, Dam-I memilih cara terakhir: meracuni Sangheon sekaligus dirinya. Sangheon tewas tapi Dam-I berhasil diselamatkan setelah Ji Un segera datang.

Lee Hyun kini naik tahta menjadi raja. Dam-I sendiri menolak perintah neneknya untuk melarikan diri agar terhindar dari hukuman. Pada hari penetapan hukuman banyak pejabat kerajaan membela Dam-I.

Lee Hyun pun menjatuhi hukuman berupa penghapusan Lee Hwi sebagai raja dan mengembalikan identitas Dam-I sebagai wanita. Dam-I dan Ji Un pun hidup bahagia.

Penuh Intrik dan Darah Sejak Episode Pertama

Penuh Intrik dan Darah Sejak Episode Pertama

Drama-drama sageuk atau bertema historical zaman Joseon memang tak luput dari intrik dan keserakahan serta rencana-rencana jahat. Perebutan kekuasaan yang terselubung, pengkhianatan serta bunuh-membunuh yang tak kenal ampun menjadi salah satu elemen kuat yang membuatnya sangat khas.

Tidak terkecuali pada drama The King’s Affection (2021) ini. Sejak episode pertama, intrik, kelicikan dan kebengisan langsung ditampilkan.

Karakter antagonis langsung mendominasi mulai dari raja yang tak menghendaki kelahiran cucu kembar lelaki dan perempuan hingga sang besan yang berdarah dingin.

The King’s Affection (2021) menjanjikan alur yang rasanya akan terus menegangkan karena karakter utama harus menyembunyikan identitas aslinya sebagai perempuan. Sayangnya plot yang seperti ini rawan terasa ganjil, gak masuk akal dan terasa diskriminatif terhadap perempuan.

Akting Cantik Para Pemainnya

Akting Cantik Para Pemainnya

Selain adegan berdarah-darah dan pembunuhan di episode pertama, kemampuan akting Choi Myung Bin sebagai Dam-I dan pangeran kecil sangat menarik perhatian.

Myung Bin dengan luwes memerankan dua peran sekaligus; sebagai anak lelaki anggota kerajaan dan anak perempuan dari golongan rakyat biasa. Perubahan gesture, tone suara, tatapan mata hingga air muka bisa sangat berbeda ketika dia berperan untuk kedua karakter tersebut.

Kemampuan akting Park Eun Bin, apalagi saat harus melakoni adegan berburu sambil menunggangi seekor kuda, tak kalah memukau. Dari tampilan fisiknya memang agak kurang meyakinkan, terutama karena Park Eun Bin terasa terlalu mungil untuk memerankan karakter seorang pangeran, tapi pembawan nya lumayan luwes, walau tidak terlalu mengesankan.

Ji Un Mulai Memasuki Istana

Ji Un Mulai Memasuki Istana

Setelah di akhir episode 2 Ji Un dan Dam-I bertemu secara tidak sengaja, Dam-I terus mencari tahu mengenai pria itu. Dia berencana membunuhnya karena pria tersebut khawatir akan membongkar identitas aslinya. Namun, plot berubah tidak terduga ketika Ji Un yang seorang tabib justru bisa masuk ke istana secara resmi sebagai tutor.

Pada dua episode minggu ini terselip juga sebuah rahasia yang misterius pada karakter yang baru dimunculkan yaitu Kim Ga On. Dia diplot sebagai pengawal Dam-I atas perintah neneknya. Di sisi lain dia memiliki sebuah tanda pada pedangnya, yang sama dengan yang dimiliki pelaku upaya pembunuhan Dam-I.

Sosok Kim Ga On tampaknya akan membawa konflik atau rahasia besar di episode-episode mendatang. Selain itu kemunculan pertama bagi karakter Ja Eun yang diperankan Nam Yoon Soo juga jadi hal menarik dari dua episode ini. Kita tunggu saja bagaimana hubungan Ja Eun dengan Dam-I atau mungkin persaingan Ja Eun dengan Ji Un.

Ji Un dan Dam-I yang Semakin Saling Memperhatikan

Ji Un dan Dam-I yang Semakin Saling Memperhatikan

Alasan di balik keberadaan karakter Ja Eun yang menaruh perhatian berlebihan pada Putra Mahkota akhirnya terjawab di episode 5. Alur mengejutkan ketika Ja Eun ternyata sudah mengetahui bahwa Dam-I adalah seorang wanita. Sementara itu perasaan Ja Eun tampaknya memang harus bertepuk sebelah tangan ketika Ji Un dan Dam-I lebih sering saling memerhatikan di dua episode ini.

Ji Un yang merasa Dam-I mirip dengan dayang yang dia temui beberapa waktu lalu melihat Putra Mahkota dengan tatapan selayaknya pria pada wanita. Dam-I juga terlihat kesulitan menyembunyikan sisi wanita di dirinya, sampai-sampai harus diingatkan Pelayan Kim.

Hubungan mereka semakin menarik diikuti apalagi di akhir episode 6 Dam-I muncul saat hukuman akan dijatuhkan pada Ji Un. Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Ji Un Mulai Terbawa Perasaan pada Putra Mahkota

Episode 7 The King’s Affection (2021) dibuka dengan adegan saat Dam-I menyelamatkan Ji Un dari hukuman raja. Kebaikan Dam-I di awal episode membuat Ji Un baper. Tabib itu mulai lebih sering mencari perhatian sang Putra Mahkota. Dia ada untuk membela Dam-I ketika Tae Gam berlaku tak sopan.

Dia juga menenangkan Dam-I saat raja kecewa padanya karena insiden dengan Tae Gam. Ji Un ada untuk segala suasana! Saking seringnya muncul, Ji Un seperti pengawal pribadi Dam-I, alih-alih tutornya.

Puncaknya, di akhir episode 8, Ji Un yang dalam keadaan mabuk dan tak bisa lagi menahan hasratnya, mencium pipi Dam-I. Sebelumnya Ji Un terlihat menghalau pikirannya sendiri karena bagaimana pun Putra Mahkota yang dia tahu adalah seorang lelaki. Bagaimana kelanjutan hubungan Dam-I dan Ji Un?

Selain itu di episode 8 diketahui bahwa Kim Ga On adalah putra dari mantan tutor kerajaan yang dihukum mati. Sedikit alur mundur menceritakan kesedihannya saat ditinggal sang ayah. Di beberapa episode lalu, Kim Ga On tampak berusaha mengancam nyawa Dam-I. Lalu apakah tindakan Ga On tersebut adalah upaya menuntut balas karena kematian ayahnya?

Di antara itu semua pilihan warna yang cerah dan sinematografi cantik dalam drama ini tak bisa diabaikan. Ia melengkapi The King’s Affection (2021) jadi tontonan yang menyegarkan mata. Tertarik? Ikuti terus perkembangan setiap episodenya ya!

Ji Un Mengutarakan Perasaannya

Ji Un Mengutarakan Perasaannya

Episode 9 dibuka dengan kegalauan Ji Un yang terus memikirkan Putra Mahkota. Nontonin kelakuan Ji Un di episode ini rasanya antara kocak dan kasihan karena dia bingung dengan perasaannya, terlebih orang yang dia sukai adalah Putra Mahkota yang dia tahu seorang pria. Ji Un sama sekali tidak fokus karena terus memikirkan Putra Mahkota.

Salah satu scene juga memperlihatkan betapa di pikiran Ji Un hanya ada Putra Mahkota. Setelah muncul di episode awal, Park Eun Bin kembali tampil sebagai wanita cantik dalam ceritanya, tapi itu semua hanya ada dalam khayalan Ji Un ketika melihat rombongan gadis-gadis cantik memasuki istana.

Walau mengakui Putra Mahkota sebagai pria, Ji Un tampak mendambakan Putra Mahkota sebagai seorang wanita. Selain kelucuan karena melihat tingkah Ji Un yang gelisah dan terkena virus cinta, episode 9 menutup cerita dengan emosional karena Ji Un akhirnya mengungkapkan perasaannya pada Putra Mahkota.

Untuk kamu yang kurang nyaman dengan cerita-cerita BL, scene ini mungkin agak mengganggu. Namun, dari segi emosi, Park Eun Bin berhasil menyampaikan bermacam-macam emosi melalui matanya. Kamu bisa ikut merasakan sedih, bahagia tapi terbelenggu dan pasrah jadi satu.  

Rencana Pernikahan Putra Mahkota

Rencana Pernikahan Putra Mahkota

Dua episode The King’s Affection (2021) minggu ini juga mulai memasuki konflik baru, yaitu rencana pernikahan Putra Mahkota yang siap digelar. Suasana hati Ji Un ditampilkan semakin kacau sementara Putra Mahkota sendiri terlihat sudah mempersiapkan segalanya untuk menghadapi hari itu.

Bersama dua pengawal yang tahu identitas sebenarnya, Dam-I tampak siap menghadapi pernikahannya. Dia bahkan meminta Raja untuk segera menggelar pesta pernikahan dan memilihkan calon istri.

Pada bagian saat Putra Mahkota menemui So Eun sebagai kandidat kuat pilihan Raja, kita bisa menebak akan ada cinta segitiga antara Ji Un, Putra Mahkota dan So Eun. Lantas, apakah rencana pernikahan tersebut dapat digelar? 

Raja Mengetahui Identitas Putra Mahkota

Raja Mengetahui Identitas Putra Mahkota

The King’s Affection (2021) minggu ini memasuki babak baru yang lebih menegangkan sekaligus mengejutkan. Alur cerita berjalan tanpa disangka-sangka dan tidak tertebak, terutama cerita dari POV Raja atau ayah Dam-I.

Selama ini karakter Raja yang dingin terhadap Putra Mahkota Lee Hwi menimbulkan prasangka dan kebencian tapi rupanya ada alasan besar di balik itu semua.

Sikap Raja yang terkesan tidak mendukung pencalonan Dam-I menjadi penerusnya dan lebih menunjuk Pangeran Je Hyeon akhirnya terjawab di episode minggu ini.

Raja melakukan itu karena ingin menyelamatkan Dam-I dari derita yang lebih panjang. Kenyataan bahwa selama ini Raja mengetahui kalau Putra Mahkota adalah putrinya, mengejutkan sekaligus mengharukan.

Scene ketika Raja menulis surat untuk Dam-I serta memberinya pakaian wanita membuat cerita The King’s Affection (2021) di minggu ini terasa lebih emosional dibanding episode sebelumnya. Siapa sangka, Raja yang di episode awal turut memerintahkan petugas istana untuk membunuh sang putri yang baru lahir, menyesali perbuatannya.

Dam-I Membuka Rahasianya pada Ji Un

Dam-I Membuka Rahasianya pada Ji Un

Satu lagi bagian yang membuat episode The King’s Affection (2021) minggu ini semakin menarik adalah scene ketika akhirnya Dam-I tak bisa lagi menutupi identitas aslinya dari Ji Un. Ji Un yang selama ini mencintai Putra Mahkota sebagai seorang pria, harus menerima fakta mengejutkan bahwa Putra Mahkota adalah seorang gadis cantik.

Sikap Ji Un yang selalu melindungi Putra Mahkota, bahkan dari ayahnya sendiri, menunjukkan perasaannya yang besar. Lantas bagaimana reaksi dan perasaannya mengetahui kalau seseorang pria yang dia cintai ternyata adalah wanita?

Satu lagi bagian yang cukup emosional di dua episode minggu ini adalah, Lee Hyun atau Ja Eun yang akhirnya mengakui sudah mengetahui identitas Putra Mahkota sejak lama.

Cerita di dua episode ini, cukup banyak mengandung ‘bawang’. Pasalnya Dam-I baru menyadari bahwa ternyata orang-orang yang tahu identitasnya tetap menjaga rahasia untuk keselamatannya, mulai dari Raja, Kepala Militer Yoon sampai Lee Hyun.

Penobatan Dam-I Jadi Raja

Penobatan Dam-I Jadi Raja

Setelah sempat sebentar menjadi dirinya sendiri di awal episode, Dam-I harus kembali menjadi lelaki. Dia dibawa paksa kembali ke istana karena obsesi kakeknya. Bagian ini agak mengganggu, terutama scene saat Dam-I malah mengganti pakaian menggunakan pakaian laki-laki, alih-alih pakaian perempuan yang bisa membantunya dalam penyamaran.

Kebahagiaan yang dirasakan Ji Un dan Dam-I pun harus balik lagi ke saat-saat sulit. Dam-I secara terpaksa setuju dijadikan raja dan menikah dengan wanita. Sayangnya, momen pelantikan Dam-I menjadi raja hanya ditampilkan sekilas. Selain itu momen saat pernikahannya, yang potensial untuk jadi suguhan dramatis, malah tidak ditampilkan sama sekali.

Bahaya Datang dari Ayah Ji Un

Bahaya Datang dari Ayah Ji Un

Dua episode The King’s Affection (2021) minggu ini ditutup dengan adegan mendebarkan; mendebarkan karena Ji Un dan Dam-I berani berciuman di lingkungan istana dan mendebarkan karena kemesraan mereka disaksikan oleh salah satu orang paling berbahaya di istana, yaitu ayah Ji Un atau orang kepercayaan Sangheon.

Tensi di episode 14 jadi kembali menegangkan setelah cukup tenang. Semua dimulai saat ayah Ji Un mencurigai tanda di bagian belakang leher Dam-I. Kecurigaannya terhadap sosok Putra Mahkota sebenarnya sudah disiratkan di episode lalu saat dia melukai Dam-I dalam pengejaran.

Di episode ini, kecurigaannya semakin besar dan berubah jadi keyakinan. Apa kira-kira bahaya yang akan mengancam Dam-I? Bagaimana ayah Ji Un mempertanggungjawabkan kesalahannya di masa lalu terhadap Sangheon?

Pukulan Pertama untuk Sangheon

Pukulan Pertama untuk Sangheon

Di tengah hubungan Dam-I dan Ji Un yang sembunyi-sembunyi, episode 15 dan 16 sedikit memberi kepuasan karena Sangheon akhirnya mendapat pukulan pertamanya. Tindak korupsi yang dilakukannya terungkap dan berhasil dibuktikan.

Dengan bantuan Inspektur Kerajaan yang berpihak pada Raja terdahulu, Dam-I berhasil membuat kakeknya marah. Kejahatan Sangheon jadi konflik menarik selain percintaan Dam-I dan Ji Un yang di episode ini.

Episode ini tidak terlalu memperlihatkan perkembangan signifikan, kecuali perasaan saling cemburu dan mulai lebih sering ada adegan berciuman. Kehancuran Sangheon yang terjadi secara perlahan-lahan dan pasti, menarik untuk terus diikuti.

Kematian Kepala Militer Yoon Mengubah Ayah Ji Un

Kematian Kepala Militer Yoon Mengubah Ayah Ji Un

Kejutan datang di akhir episode 17, khususnya mengenai perkembangan karakter pada sosok ayah Ji Un atau Jung Seok Jo. Selama The King’s Affection (2021) berjalan sejauh ini, Jung Seok Jo merupakan salah satu karakter mengerikan; kaki tangan Sangheon yang tak punya belas kasih.

Namun, dia tiba-tiba membuat kejutan karena akhirnya malah jadi pelindung Ji Un dan Dam-I. Sisi lain Jung Seok Jo yang ternyata sangat menyayangi sahabatnya mulai terlihat saat Kepala Militer Yoon meninggal dunia.

Persahabatannya dengan Yoon yang sudah terjalin sejak muda, tampak membuat dia sangat kehilangan dan sadar bahwa perbuatannya sudah terlalu jauh. Bagian ini sedikit banyak menghangatkan hati, bahwa di balik sosok yang kejam itu, masih terdapat kelembutan.

Dam-I Mulai Terancam

Dam-I Mulai Terancam

Setelah kematian Kepala Militer Yoon, keselamatan Dam-I di istana, tampak rentan. Apalagi Ga On juga sudah tidak lagi tinggal di istana. Ditambah kemunculan Chang Un dan Won San yang diam-diam sudah meyakini identitas asli Dam-I, dua episode ini terasa mengancam. Belum lagi rumor kedekatan Ji Un dan Dam-I atau raja yang sudah sampai ke telinga Sangheon.

Puncak dari suasana yang menegangkan di dua episode ini terlihat pada scene ketika Dam-I memerintahkan Pelayan Kim dan Bok Dong pergi dari istana. Dengan kepergian mereka, Dam-I semakin sendirian di istana, sementara dia juga belum punya bukti kuat untuk menjatuhkan Sangheon.

Mungkinkah dengan dua episode tersisa Dam-I bisa mengalahkan kakeknya yang sangat berkuasa dan bengis itu? Kita tunggu sama-sama dua episode terakhir The King’s Affection (2021) di episode selanjutnya!

Perlawanan Dam-I pada Sangheon Hingga Akhir

Perlawanan Dam-I pada Sangheon Hingga Akhir

Karakter terbengis di drama The King’s Affection (2021) benar-benar kuat. Sangheon tipikal karakter jahat yang bisa bikin putus asa lawan-lawannya. Di episode 19 rasanya gak ada cara untuk melawan dia karena Dam-I juga kehabisan pasukan.

Hingga sutradara membelokkan alur ke arah yang tidak diduga-duga: Dam-I memutuskan untuk meracuni Sangheon, yang artinya juga meracuni dirinya. Bagian ini jadi penutup yang dramatis sekaligus jenius karena akhirnya Sangheon memang harus tewas di tangan Dam-I.

Setelah semua kejahatan yang dilakukan dan keserakahan dalam memanfaatkan cucunya, scene ketika Sangheon meregang nyawa di depan Dam-I terasa memuaskan.

Di dua episode ini pula ada beberapa kematian yang emosional, termasuk kematian ayah Ji Un, Seok Jo, yang terkenal sebagai kaki tangan Sangheon.

Akhirnya, The King’s Affection (2021) menutup ceritanya dengan kebahagiaan untuk semua. Nasib Lee Hyun yang bikin ketar-ketir selama preview tidak terbukti. Dam-I dan Ji Un pun hidup bersama setelah mengembalikan semua pada tempatnya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram