Sinopsis dan Review Drama Sageuk Moonshine (2021)


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Drama sageuk selalu punya tempat tersendiri bagi para penikmat drama Korea. Latar belakang Korea zaman kerajaan serta konflik terkait kekuasaan selalunya membuat jalan cerita terasa seru dan emosional.
Selain itu, nonton drama sageuk kita juga bisa melihat bagaimana tradisionalnya kehidupan masyarakat Korea di zaman dulu, mulai dari rumah, busana hingga peralatan makan
Khusus buat kamu sageuk lovers, drama Moonshine (2021) yang dibintangi Yoo Seung Ho dan Hyeri gak boleh dilewatkan. Ceritanya unik karena menangkap kisah petugas kerajaan yang bekerja memberantas peredaran miras di masyarakat sesuai perintah kerajaan serta seorang gadis pembuat miras.
Penasaran dengan keseruannya drama sageuk ini? Ikuti terus update drama Moonshine (2021) pada artikel di bawah ini ya!
Baca juga: Sinopsis & Review Drama Korea Tale of The Nine Tailed
- Tahun Rilis: Desember 2021
- Genre: Drama Historical, Comedy, Drama
- Produksi: Monster Union, People Story Company
- Sutradara: Hwang In Hyuk
- Pemeran: Yoo Seung Ho, Hyeri, Byeon Woo Seok, Kang Mi Na
- Jumlah Episode: 16
Sinopsis
Nam Young pemuda berprestasi yang datang ke Hanyang untuk ikut tes abdi negara. Komitmen dan kejujurannya mengalahkan tiga peserta teratas sehingga dia dinobatkan jadi lulusan terbaik.
Tugas pertamanya adalah menangkap para penjual miras yang memang dilarang oleh kerajaan. Di sisi lain, Ro Seo, gadis pemilik kamar yang Nam Young sewa, diam-diam memproduksi miras. Apa yang akan terjadi dengan mereka?
Episode 1-2

Pelarangan alkohol oleh kerajaan sudah berjalan 10 tahun tapi peredaran minuman keras masih sangat marak. Nam Young pemuda berprestasi dari Provinsi Changcheong datang ke Hanyang untuk mengikuti ujian abdi negara.
Dalam perjalanan dia bertemu Ro Seo, gadis yang masih punya darah bangsawan tapi kehidupan yang sulit membuatnya jadi pekerja keras dan tangguh.
Dalam ujian abdi negara Nam Young menduduki peringkat 4, tapi tiga peringkat di atasnya didiskualifikasi karena tidak konsisten dengan jawaban yang mereka beri terkait pelarangan alkohol.
Hanya Nam Young yang teguh. Namun, itu membuat Putra Mahkota Lee Pyo yang diam-diam menyukai minuman keras merasa terganggu.
Dia memerintahkan petugas senior di biro pelarangan alkohol untuk membuat Nam Young tidak betah bekerja. Nam Young lantas diminta menangkap 5 orang pedagang miras jika tidak berhasil, Nam Young harus mengundurkan diri.
Selama di Hanyang Nam Young menyewa sebuah kamar, yang ternyata ada di kediaman Ro Seo. Ro Seo sendiri memutuskan untuk diam-diam membuat miras berdasarkan resep yang dia dapat dari sang ayah saat kecil dulu.
Ro Seo harus mengumpulkan uang untuk membayar hutang kakaknya. Dibantu temannya, Cheon Geum, Ro Seo menjual minuman keras keliling di malam hari dengan sembunyi-sembunyi.
Namun, kelezatan minuman kerasnya tidak bisa disembunyikan. Miras buatan Ro Seo langsung tersohor. Putra Mahkota Lee Pyo bahkan penasaran untuk mencoba dan menyukainya.
Dia membayar miras Ro Seo menggunakan batu giok yang berasal dari tali di bagian topi yang putus saat membantu Ro Seo menghadapi pemalak.
Kelezatan miras Ro Seo terdengar hingga telinga Nam Young. Selain itu ia juga terdengar oleh seseorang yang memonopoli penjualan minuman keras di pasaran. Orang serakah itu tak mengizinkan siapa pun menjual alkohol. Siapa pun saingannya harus dihabisi.
Setelah berhasil menangkap 4 penjual miras, Nam Young hanya perlu menangkap satu lagi. Malam itu Ro Seo dan Cheon Geum tidak bisa berjualan karena mereka harus melarikan diri dari dua orang yaitu Nam Young dan orang-orang penguasa pasar miras.
Bisakah Ro Seo melarikan diri setelah berhasil dihadang Nam Young? Akankah identitas yang tersembunyi di balik penutup wajahnya terungkap?
Episode 3-4

Saat Nam Young hampir menangkap Ro Seo, inspektur itu malah terjerembap ke sebuah gudang bawah tanah tempat penyimpanan miras milik Sim Heon, penguasa penjualan Miras di Hanyang.
Hal ini otomatis membuat pasokan miras ke rumah Gisaeng milik Un Sim berhenti. Geum dan Ro Seo melihat hal itu sebagai kesempatan untuk menjual miras mereka ke Un Sim.
Sialnya, Sang Mok, yang merupakan komplotan Sim Heon, malah jadi lebih mudah menangkap Ro Seo. Di saat bersamaan Putra Mahkota Lee Pyo yang sedang menikmati miras dengan Ro Seo terganggu oleh kedatangan Sang Mok. Prajurit kerajaan mengalahkan kelompok Sang Mok.
Nam Young yang kebetulan ada di sana, mengetahui dua kejahatan sekaligus, yakni identitas Ro Seo sebagai penjual miras keliling dan Putra Mahkota Lee Pyo yang ternyata merupakan pelanggan miras.
Namun, Nam Young tidak kunjung melaporkan keduanya. Nam Young merasakan keputusasaan Ro Seo dalam menjalani hidup sehingga tidak punya pilihan lain selain menjual miras.
Nam Young malah berhasil meringkus Cho Ji Soo, cucu Penasihat Kerajaan Kiri, Cho Hee Bo. Hal ini membuat sang musuh, Kepala Sekretaris Kerajaan, Lee Shi Heum, sekaligus paman Lee Pyo, merasa di atas angin. Namun, ia juga menjadi ganjalan di hati Nam Young.
Dia pun mengajukan petisi berisi fakta-fakta kecurangan yang dilakukan anggota inspektur senior terkait penanganan masalah miras. Petisi tersebut juga berisi laporannya mengenai Putra Mahkota dan kebiasaannya mengonsumsi miras.
Nam Young mengajukan pengunduran diri tetapi Lee Shi Heum berhasil meyakinkan raja untuk mengangkatnya menjadi guru Lee Pyo.
Di tempat berbeda Geum dan Ro Seo menawan Sang Mok diam-diam. Ro Seo hampir meracuni penjahat itu, tetapi Nam Young keburu mengetahui persembunyian mereka.
Sang Mok berhasil kabur tapi sejurus kemudian nyawanya kembali terancam karena dia ada di bibir jurang. Ro Seo berusaha menyelamatkannya. Ketika pegangan gadis itu hampir lepas, giliran Nam Young menahannya.
Episode 5-6

Sang Mok terjatuh dari jurang tetapi tetap bisa sadar dan menyelamatkan diri ke Giringak. Un Sim mencari pertolongan ke Balai Pengobatan dan meminta Geum merawatnya.
Geum mengabarkan hal ini pada Ro Seo dan gadis itu berniat ke sana untuk membunuhnya. Menyamar sebagai tabib, Ro Seo nekat pergi ke Giringak seorang diri.
Hal ini diketahui oleh Nam Young dan Lee Pyo. Nam Young memikirkan cara untuk menjemput Ro Seo dari sana karena nyawanya bisa saja terancam. Dia pun mengerahkan beberapa petugas untuk menggerebek Giringak dan mengeluarkan Ro Seo.
Lee Pyo dan Nam Young berebut perhatian gadis itu. Sebelum itu Ro Seo bersedia bekerjasama dengan Un Sim untuk menyuplai minuman keras ke rumah Gisaeng yang dia kelola.
Dengan kerjasama itu hutang Ro Seo dianggap lunas. Di sisi lain, Sang Mok rupanya hilang ingatan. Di istana raja menerima protes untuk membubarkan Biro Larangan dan memecat Lee Shi Heum.
Yeon Jo Moon selaku Penasehat Negara bagian Kanan menyarankan Menteri Perang, Han Sang Woon, untuk menjodohkan putrinya, yaitu Han Yea Jin dengan Nam Young. Ayah Nam Young sampai datang ke Hanyang untuk membicarakan hal itu.
Yea Jin terkejut melihat pria yang akan dijodohkan dengannya, karena beberapa waktu lalu dia melihat Nam Young bersama Ro Seo.
Hari itu saat sedang menyapa dan bicara dengan Nam Young, Yea Jin melihat Ro Seo bersama Putra Mahkota Lee Pyo, pria tampan misterius yang selama ini dia cari.
Yea Jin tidak bisa menyembunyikan ketertarikannya tapi Lee Pyo masih menyembunyikan identitas aslinya. Ro Seo tidak bisa berhenti bermasalah karena malam itu seorang wanita dan pria bersenjata sedang mencari Song Kang San. Song Kang San adalah pria dari Gwangju yang dibunuh Sim Heon karena menjual miras di Hanyang.
Penemuan jasad Song Kang San membawa Nam Young selaku penyelidik sampai ke Gwangju. Tanpa dia tahu Ro Seo juga sudah ada di sana karena hendak bekerjasama dengan ibu Song Kang San.
Keributan terjadi di kediaman Song Kang San dan hal itu menarik perhatian Nam Young. Nam Young hampir terbunuh oleh pemimpin yang menyerang tempat itu. Beruntung, Ro Seo yang menutupi sebagian wajahnya dengan kain berhasil membantu.
Nam Young yakin Ro Seo yang membantunya tapi begitu kembali ke Hanyang dan hendak memastikan dia terkejut melihat Ro Seo sudah berdandan cantik dengan Lee Pyo duduk di depannya.
Episode 7-8

Pernikahan Nam Young dengan Ae Jin harus segera dilakukan karena jika tidak akan ada kesialan dan nasib buruk yang terjadi. Sementara itu selagi mencari pembunuh Song Kang San, ibu Song Kang San, Dae Mo, dan Ro Seo serius bekerja sama dengan Un Sim untuk menjual miras. Ketika ketiganya bertemu diam-diam Ae Jin menguping mereka.
Dia mengikuti Ro Seo karena mengira gadis itu akan bertemu Lee Pyo. Mereka lalu memanfaatkan Ae Jin untuk mendapatkan stempel Kementerian Militer agar dapat membawa miras masuk ke ibu kota.
Ae Jin menukar jasanya dengan meminta Ro Seo memberikan surat cinta pada Lee Pyo. Ro Seo lalu menitipkannya pada Nam Young.
Berbeda dengan Nam Young yang cemberut, Lee Pyo gembira karena mengira surat tersebut dikirim Ro Seo. Di sisi lain kebiasaan Lee Pyo yang sering keluar istana membuat resah ibu dan pamannya, Lee Shi Heum.
Mereka berpikir untuk segera menikahkan Putra Mahkota itu. Di sisi lain Nam Young kembali menyelidiki kasus penemuan miras di gudang bawah tanah beberapa waktu lalu.
Keberaniannya membawa Nam Young bertemu Sim Heon yang semakin membuatnya penasaran. Pasalnya Sim Heon memiliki tanda di pergelangan tangannya, yaitu sebuah tanda yang membekas di ingatan Nam Young sejak kecil.
Lee Pyo hari itu bahagia karena berpikir akan bertemu Ro Seo. Namun, dia terkejut dan kecewa mendapati Ae Jin di sana. Lee Pyo juga kecewa karena surat yang dia terima ternyata bukan dari Ro Seo. Lee Pyo menegaskan perasaannya pada Ae Jin.
Kembali ke istana dia memerintahkan pelayannya mencari tahu latar belakang Ro Seo. Lee Pyo akan memasukkan Ro Seo dalam daftar seleksi wanita yang akan jadi istrinya. Lee Pyo ingin membawa Ro Seo ke istana.
Di tempat berbeda, istana mulai mencurigai perbuatan Ro Seo dan Cheon Geum. Mereka menduga ada yang mencuri senjata atau menyelundupkan senjata.
Mereka lantas memburu keduanya. Geom mengantarkan miras sampai ke Giringak dengan selamat sementara Ro Seo menyelamatkan Nam Young yang diculik oleh Sim Heon.
Episode 9-10

Lee Pyo mengetahui kalau mendiang ayah Ro Seo adalah salah satu pengawal mendiang Putra Mahkota Sung Hyun bernama Kang Ho Yeon. Dia dikenal sebagai seseorang yang mampu mengalahkan macan tanpa senjata.
Sementara itu Ro Seo dan Nam Young yang lari dari kejaran Sim Heon bersembunyi di sebuah sumur. Sumur itu ternyata adalah lorong rahasia yang dipakai untuk menyelundupkan miras.
Ketika berhasil keluar, Nam Young meminta Lee Pyo untuk mengamankan Ro Seo di istana. Lee Pyo tentu semangat dan berniat membuat Ro Seo betah di istana bersamanya. Saat Ro Seo dalam perjalanan ke istana dia melihat Geum dikejar anak buah Sim Heon. Ro Seo pun tidak bisa tinggal diam dan bergegas menyelamatkan temannya itu.
Lee Pyo dan Nam Young yang mengetahui Ro Seo dalam bahaya segera menyelamatkan gadis itu yang rupanya dibawa ke Kuil Mangwol. Ro Seo dan Nam Young berhasil kabur, sementara Lee Pyo dibantu Si Heum dan pasukan yang datang kemudian. Melihat Si Heum datang, Sim Heon memilih pergi.
Saat keadaan sudah dirasa aman Nam Young menyatakan perasaannya pada Ro Seo. Keduanya berciuman tapi Ro Seo tak keberatan jika Nam Young harus melupakannya. Bagaimana pun dia adalah calon menantu Menteri Perang. Namun, Nam Young menolak dan bertahan pada perasaannya.
Ro Seo, Geum dan yang lain menjarah kekayaan milik Sim Heon lalu membakar tempat tersebut. Nam Young sendiri berhasil mendapatkan bukti kejahatan Sim Heon. Dibantu anggota keamanan yang lain dia hampir menangkapnya tapi Sim Heon berhasil melarikan diri.
Nam Young dan Ae Jin sepakat membatalkan pernikahan. Keluarga Nam Young menerima pembatalan dari keluarga Ae Jin karena gadis itu akan dijodohkan dengan Putra Mahkota.
Kali ini Nam Young merasa bebas mengikuti kata hatinya. Dia meminta Ro Seo menunggunya membereskan kasus Sim Heon. Nam Young menulis surat untuk Ro Seo agar menunggu di satu tempat.
Dia juga menuliskan laporan kejahatan Sim Heon untuk diserahkan pada kerajaan. Nahas saat akan menyerahkan laporan tersebut Sim Heon menusuknya. Ro Seo yang tidak tahu kejadian itu terus menunggu Nam Young hingga malam.
Di tempat berbeda Sim Heon terlihat menyerahkan laporan yang ditulis Nam Young kepada Si Heum, paman Lee Pyo.
Episode 11-12

Berita kematian Nam Young diketahui banyak orang, termasuk Putra Mahkota Lee Pyo dan Si Heum. Ro Seo sendiri difitnah dan ditetapkan sebagai pemasok miras. Gambar dirinya di tempel di berbagai penjuru Hanyang.
Selain difitnah Ro Seo juga harus mendengar kabar buruk tentang Nam Young. Hatinya patah sebelum Nam Young menemuinya diam-diam dalam keadaan hidup. Nam Young rupanya masih hidup; dia diselamatkan oleh Un Sim.
Ro Seo kembali menjadi buronan setelah menjalankan skenario sebagai penculik Ae Jin, putri Menteri Perang. Nam Young kembali ke istana dan mengejutkan semua orang, termasuk raja, Lee Pyo dan Si Heum.
Dia semakin berani karena melaporkan semua kejahatan Sim Heon. Keberanian Nam Young membuatnya dianugerahi gelar Inspektur Utama. Wajah Sim Heon pun dipajang di seluruh Hanyang.
Sim Heon sendiri terluka karena tertembak oleh Dae Mo. Dalam pelariannya dia diselamatkan oleh Un Sim. Saat itulah Sim Heon tahu kalau Un Sim menyelamatkan Nam Young dan bekerjasama dengan Ro Seo.
Un Sim sendiri memberinya pilihan: mati di tangan Si Heum atau membunuh Si Heum. Sim Heon tampaknya memilih yang kedua.
Di sisi lain Nam Young mulai mengingat dan mengetahui kalau lelaki yang menyelamatkannya di Kuil Mangwol sepuluh tahun lalu adalah ayah Ro Seo. Patung harimau kecil yang dia bawa-bawa selama ini juga merupakan pemberiannya.
Nam Young ingat saat disembunyikan itulah samar-samar dia melihat Sim Heon membunuh ayah Ro Seo. Nam Young gelisah sebab takut Ro Seo membencinya karena hal ini.
Namun kecurigaannya berubah karena hasil otopsi menunjukkan ketidaksesuaian dengan fakta yang dia lihat dan ingat dulu. Dia yakin ada orang lain di balik kematian ayah Ro Seo, yang ternyata tewas saat menyelidiki kematian Putra Mahkota Sung Hyun.
Kecurigaannya mengarah pada Kantor Larangan Miras, yang berada di bawah pengawasan Si Heum. Sementara itu Ae Jin mengikuti seleksi Putri Mahkota. Lee Pyo secara tidak sengaja mendengarnya membela sang ibu yang dipermalukan oleh selir raja lainnya.
Lee Pyo tampak tertarik tapi sejurus kemudian menegaskan sekalipun Ae Jin menjadi Putri Mahkota, gadis itu tidak akan mendapatkan hatinya. Ae Jin tidak keberatan karena dia akan mencurinya.
Persembunyian Ro Seo diketahui karena ada seseorang yang mengirim surat ke kantor inspektur. Saat Nam Young menggeledah Kantor Larangan Miras, Ro Seo sibuk melarikan diri.
Namun, seseorang dari atas tandu terlihat membantunya bersembunyi. Si Heum sendiri datang dengan emosi mengetahui Kantor Larangan Miras digeledah oleh Nam Young.
Episode 13-14

Nam Young memberi tahu Ro Seo bahwa dia menyaksikan Kang Ho Yeon atau ayahnya dibunuh oleh Sim Heon sepuluh tahun lalu.
Ro Seo lantas membuat selebaran yang berisi berita bahwa pembunuh ayahnya adalah Sim Heon. Selebaran itu kemudian diketahui oleh Lee Si Heum.
Di istana, Ae Jin yang hendak mencari Lee Pyo malah tanpa sengaja mendengar percakapan rahasia antara Kepala Militer Yeon dan Dayang Park.
Keduanya bicara tentang racun yang disimpan Dayang Park di kamar Selir Kerajaan Um sepuluh tahun lalu. Yeon memerintahkannya melakukan itu untuk melindungi sang ayah, Kepala Penasehat Kerajaan Yeon Jo Moon, dari tuduhan pembunuhan Putra Mahkota Sung Hyun.
Pasalnya Sung Hyun tewas tak lama setelah berseteru dengan Yeon Jo Moon. Ae Jin menceritakan hal ini pada Lee Pyo. Di tempat berbeda Nam Young dan Raja Lee Kang diam-diam bertemu membicarakan kematian Kang Ho Yeon.
Raja meminta Nam Young mengusutnya. Nam Young dan Ro Seo mendapat cara untuk menemukan Sim Heon. Pertarungan antara mereka tak bisa dihentikan. Anehnya, Sim Heon justru dipanah oleh Si Heum saat berduel dengan Nam Young. Tubuhnya jatuh ke jurang dan dia pun dinyatakan tewas.
Tidak berhenti di sana, Lee Si Heum secara mengejutkan mengakui pada Lee Pyo bahwa dia adalah pembunuh Kang Ho Yeon dan Putra Mahkota Sung Hyun.