bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Drama Korea D.P. (2021)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
D.P.
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

An Jun Ho belum lama masuk mengikuti Wajib Militer. Di dalam barak, dia melihat salah satu seniornya dirisak oleh senior lain. Di saat bersamaan, dia juga menjadi korbannya. Suatu hari saat dipanggil oleh atasannya, Park Beum Go, Jun Ho tak sengaja menyampaikan analisisnya mengenai seorang anggota Wajib Militer yang kabur.

Selaku petinggi D.P., Beum Go menawari Jun Ho bergabung di timnya guna menggantikan salah satu anggota mereka yang sedang dirawat di rumah sakit. Kebetulan saat itu Beum Go sangat membutuhkan orang baru untuk terjun ke lapangan. Jun Ho pun menerima tawaran sebagai anggota D.P . Seperti apa kelanjutannya? Sekilas sinopsis dan ulasannya di bawah ini dapat memberimu bocoran. Simak bersama yuk!

Sinopsis

Sinopsis

Tiap-tiap pria Korea Selatan harus mengabdi pada negara dalam Wajib Militer dengan loyalitasnya. Hal tersebut sesuai dengan Ketentuan Konstitusi Republik Korea dan Undang-undang Wajib Militer Pasal  Ketiga. Seorang Tamtama bernama Ahn Joon Ho (Jung Hae In) adalah salah satu pria Korea Selatan yang mengikuti Wajib Militer.

Sehari sebelumnya, dia masih bekerja sebagai pengantar makanan. Sayang di hari terakhir itu, dia malah dituduh mengambil uang kembalian pelanggan sebesar 500 Won. Padahal uang kembalian itu sudah dia berikan pada putra mereka. Sebelum pergi dia menjelaskannya kembali. Sampai di restoran, dia dipecat karena aduan si pelanggan tadi.

Joon Ho memang tidak akan bekerja lagi di sana, tapi sebelum itu dia meminta gajinya yang sudah ditunda-tunda. Tidak mendapat sepeser pun uang, dia membawa lari sepeda motor milik restoran dan menjualnya. Uang hasil penjualan dia kirimkan pada sang ibu. Joon Ho kemudian mendaftarkan diri pada Wajib Militer.

Joon Ho dan yang lain akan dilatih lebih dulu selama lima minggu sebelum ditugaskan di unit masing-masing. Belum sepenuhnya menjadi militer, Joon Ho dan rekrutan lainnya sudah digembleng dengan keras. Sebelum ditempatkan ke unit masing-masing, mereka dipilih berdasarkan keahlian. Joon Ho dan beberapa rekrutan lain yang memiliki tinggi badan lebih dari 175 cm ditugaskan menjadi polisi militer.

Oleh salah satu senior bernama Hwang Jang Soo (Shin Seung Ho), Joon Ho ditanya mengenai siapa-siapa saja rekrutan yang masuk setiap bulannya. Dia lalu diminta ambil posisi, dalam hal ini maksudnya adalah berdiri di depan tembok yang berpaku, sehingga jika seseorang didorong atau didesak mundur, kepalanya dapat terkena paku tersebut. Saat didorong oleh seniornya itu, Joon Ho berhasil menghindari paku.

Malam itu Joon Ho berjaga menggantikan Pratu Cho Suk Bong (Cho Hyun Chul) yang siang tadi juga dapat masalah dari Hwang Jang Soo. Saat berjaga dia sempat berdelusi melihat ibunya dipukuli sang ayah. Pagi hari tiba, Jang Soo kembali membuat keributan hanya karena perkara losion. Dia memerintahkan juniornya untuk membuka loker.

Surat dari ibu Joon Ho yang tersimpan di sana, dibacakan oleh Jang Soo. Lelaki itu membaca sambil mencemooh isi surat yang ditulis ibu Joon Ho dan bertanya apakah keluarga Joon Ho adalah keluarga pengemis? Joon Ho meminta seniornya itu berhenti tapi Jang Soo tersinggung.

Sebelum emosinya meledak, Sersan Park Beom Gu (Kim Sung Kyun) masuk ruangan dan menegur Jang Soo. Dia memerintahkan bawahannya untuk mencabut rumput kecuali Joon Ho. Joon Ho dipanggil untuk wawancara di divisi investigasi. Sebelum bertanya lebih jauh pada Joon Ho, Beom Gu dipanggil oleh Kapten Polisi Militer Cheon Yong Deok (Hyun Bong Sik) terkait promosinya yang gagal.

Sampai malam Joon Ho menunggu di ruangan Beom Gu sambil terus berdiri. Tak lama Kopral Park Sung Woo (Ko Gyung Pyo) masuk ruangan. Sung Woo adalah salah satu tentara D.P., yaitu tentara yang bertugas menangkap tentara yang desersi atau mengingkari tugas tanpa izin dan tujuan.

Di ruangan Beom Gu, Joon Ho melihat sebuah foto seseorang dan buku catatan yang tergeletak di meja. Di belakang foto tertulis 180 hari setelah desersi. Sejurus kemudian Beom Gu akhirnya datang dan malah kaget melihat Joon Ho masih di ruangannya.

Dia lalu diperintahkan keluar ruangan. Sebelum itu Joon Ho bertanya bukankah tentara yang desersi tidak bisa menggunakan kartu identitas mereka? Pemuda itu lantas berinisiatif menganalisis tentara yang ada di dalam foto. Beom Gu tak suka dengan kelancangan Joon Ho.

Esok paginya Beom Gu kembali menemui Joon Ho. Tentara yang lain, termasuk Jang Soo melihatnya dengan berprasangka. Beom Gu lalu menawari Joon Ho masuk D.P. Kepala Tim D.P sendiri sedang dirawat sementara lokasi tentara desertir ditemukan sehingga harus ada orang yang pergi ke sana. Timnya butuh bantuan satu orang tentara seperti Joon Ho.

Setelah sempat mempertimbangkan sesuatu, Joon Ho menerima tawaran tersebut. Dia lalu berkemas dan bergabung bersama Sung Woo sebagai pengganti Kopral Han Ho Yeol. Sung Woo yang sudah lama tidak keluar, senang dengan tugasnya kali ini. Keduanya dijemput oleh Beum Gu. Lalu, apa yang akan menanti Joon Ho di luar sana?

Suguhkan Sisi Kelam Wajib Militer di Korea Selatan

Suguhkan Sisi Kelam Wajib Militer di Korea Selatan

Ide cerita drama Korea D.P (2021) berangkat dari webtoon berjudul D.P.: Gaeui Nal karya Kim Bo Tong yang terbit tahun 2015. Sejak itu, sutradara Han Jun Hee berkeinginan kuat untuk membuatnya ke dalam versi live action. Berdasarkan pesan yang disampaikan versi aslinya, D.P punya premis yang sederhana, gelap sekaligus mendalam.

Isunya cukup sensitif karena menyinggung Ketentuan Konstitusi Republik Korea dan Undang-undang Wajib Militer Korea Selatan. Ia bercerita tentang An Jun Ho, pemuda yang baru bergabung dalam Wajib Militer pada divisi polisi militer. Sebelum masuk Wamil, hidup Jun Ho sudah keras tapi tak lantas membuatnya jadi pribadi yang kasar.

Di dalam, Jun Ho menjadi korban sekaligus saksi kerasnya kehidupan Wajib Militer. Kamu akan diperlihatkan betapa kepentingan para petinggi ada di atas segalanya, termasuk keselamatan para anggota di bawahnya. Pelatihan yang menguras tenaga ditambah perlakuan semena-mena dari senior di sana, sengaja disuguhkan dengan berbagai tujuan dan penafsiran.

Drama ini menggunakan alur maju, terlihat pada count down sisa hari yang dimiliki Jun Ho untuk bebas dari Wamil. Pada beberapa bagian terdapat flashback yang memperjelas motif perilaku dari karakter tertentu. Seperti flashback pada kasus Choi Jun Mok, anggota Wamil yang kabur karena di-bully sebab mengorok dan pada kasus Heo Chi Do yang ingin menjaga sang nenek walau harus kabur dari markas.

Soroti Dampak Jahat Bullying

Soroti Dampak Jahat Bullying_

Di luar segala macam latar belakang kemiliteran Korea Selatan yang disertakan dalam drama ini, D.P. (2021) punya pesan yang kuat mengenai dampak jahat bullying. Perisakan memang tak kenal tempat. Kekerasan yang dilakukan oleh para pelaku kerap berada di luar batas. Parahnya lagi itu dilakukan hanya karena merasa boleh, bisa, dan agar lebih disegani.

Sepanjang 6 episode, bullying dan adegan penyiksaan baik verbal atau non-verbal jadi bagian dari plot drama ini. Sepanjang itu pula, kamu akan dibawa merasakan sakit hati, tersiksa, terhina, depresi karena tak bisa melawan dan tak tahu harus meminta tolong pada siapa. Pada akhirnya para korban atau anggota junior memilih jalannya sendiri.

Mereka nekat kabur untuk bersembunyi, kabur untuk menculik dan menyiksa pelakunya atau kabur untuk bunuh diri. Mereka hanya ingin keluar dari sana, tak peduli jadi buronan, tak peduli hidup dalam pengejaran. Kenekatan-kenekatan yang ditampilkan melalui cerita D.P. (2021) cukup untuk memperlihatkan bahwa dampak jahat dari perisakan bukan dongeng atau sesuatu yang bisa dianggap sepele.

Bromance yang Saling Melengkapi

Bromance yang Saling Melengkapi

Dalam setiap episodenya, drama Korea D.P. (2021) berdurasi sekitar 45 – 55 menit. Dengan durasi yang cukup, interaksi antara dua tokoh utamanya, yaitu An Jun Ho dan Han Ho Yeol menciptakan suasana tersendiri. Bromance di antara dua orang berbeda pangkat, pengalaman, sifat dan latar belakang ini, asyik untuk diikuti.

Pasalnya kerap terselip kelucuan kala mereka sedang mengejar dan menangkap tentara-tentara desertir. Keduanya punya kepribadian yang berbeda tapi saling melengkapi dengan insting masing-masing. Jun Ho yang cenderung kaku, pendiam, sentimental dan cermat mengimbangi Ho Yeol yang berisik, slengenan, santai, tapi penuh kejutan.

Bromance yang Saling Melengkapi 2

Segala macam emosi yang disuguhkan drama ini, mulai dari ketegangan, haru, bahagia sampai putus asa dikemas dengan sinematografi menarik. Pada beberapa bagian, detail-detail diperlihatkan dengan apik. Pilihan tone yang relatif gelap, kuning dengan efek-efek buram atau berkabut juga semakin menunjang alur ceritanya.

Secara keseluruhan drama Korea D.P. (2021) adalah sebuah tontonan yang worth watching dari banyak sisi. Permainan akting Jung Hae In dan aktor lainnya, premis, kedalaman naskah, sinematografi, tone, sampai moral value menyenangkan untuk disaksikan. Hanya, hati-hati untuk kamu yang punya trauma terhadap segala bentuk bullying, karena drama ini lumayan banyak menampilkannya. Penasaran? D.P. (2021) sudah bisa kamu saksikan melalui Netflix!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram