Sinopsis & Review Film Korea Political Best Friend (2020)

Menjadi ketua Tim Penyadap untuk Ui Shik, Dae Gwon tidak menemukan informasi menarik yang bisa dilaporkan terkait pencalonannya menjadi presiden. Sebaliknya, Dae Gwon justru mendapat pelajaran tentang kasih sayang, cinta, dukungan dan pengorbanan keluarga yang sangat penting.

Nilai-nilai itu yang membelokkan niatnya ke arah lain. Dae Gwon yang semula berada di kubu lawan, justru jadi orang yang menyelamatkan Ui Shik dari bahaya hingga berhasil menjadi orang nomor satu di Korea.

Film Best Friend (2020), drama bernuansa politik yang dibintangi Jung Woo dan Oh Dal Soo bukan semata hiburan, melainkan memuat banyak pelajaran. Seperti apa lengkapnya? Simak sinopsis dan ulasannya berikut ini yuk!

Baca Juga: Sinopsis dan Review Drama Korea D.P. (2021)

Sinopsis

Pulang ke Korea setelah tiga tahun, Lee Ui Shik (Oh Dal Soo) diculik di bandara. Surat kabar menuliskan sebuah berita bahwa Lee Ui Shik tertarik untuk mencalonkan diri menjadi presiden. Kembalinya Ui Shik ke Korea dinilai menyulut kritik di kalangan politik dan oposisi.

Berita diculiknya Ui Shik di bandara juga dimuat media dan membuat masyarakat marah. Mereka berdemo dan meminta penjelasan.

Di tengah protes mengenai hilangnya Ui Shik, Kim Bae Hong (Kim Hee Won) dan Dong Hyeok (Ji Seung Hyun) dari NIS mengadakan pertemuan dengan Dae Gwon (Jung Woo), seseorang yang berhasil menangkap Ketua Aliansi Mahasiswa Nasional, kelompok komunis yang menjadi ancaman.

Sebelumnya, Kim dan Dong Hyeok punya rencana menjebak Ui Shik sebagai komunis. Dalam pertemuan itu Kim meminta Dae Gwon mengawasi Ui Shik yang kini menjadi tahanan rumah agar tidak berpartisipasi di dalam pemilu.

Dia juga mengajak Dae Gwon ke Gedung Biru, masuk ke pemerintahan. Untuk menjalankan tugasnya Dae Gwon berbohong pada keluarga dengan mengatakan dirinya dikirim ke Amerika oleh perusahaan.

Berita tentang Ui Shik juga menjadi pembicaraan hangat di tengah keluarganya. Antara Dae Gwon dan sang adik tampak terjadi perbedaan pandangan tentang status komunis Ui Shik. Di tempat Ui Shik sendiri para reporter banyak berkerumun. Mereka tidak bisa menemui Ui Shik karena dijaga ketat oleh petugas.

Dae Gwon sampai ke sebuah rumah yang letaknya tepat di sebelah rumah Ui Shik. Di sana sudah ada dua orang lainnya yang kurang lebih punya tugas sama. Mereka adalah Dong Shik (Kim Byung Chul) dan Young Chul (Jo Hyun Chul).

Tugas pertama Dae Gwon adalah menata ulang rumah termasuk mengganti tirai agar tidak mencolok. Dae Gwon mengatakan mereka harus meniru dan mencari tahu hal-hal detail yang dilakukan Ui Shik. Young Chul bahkan ditugaskan memata-matai pembantu Ui Shik setiap pergi ke pasar.

Mereka juga sudah memasang penyadap di kamar anak-anak Ui Shik, yakni Eun Jin dan Ye Jun, sampai dapur. Dae Gwon lalu melaporkan pada Kim bahwa beberapa hari sebelum pers conference Ui Shik dikunjungi dua orang kepercayaannya, Ajudan Han dan Anggota Dewan Yang.

Berkat laporan itu Kim puas dengan kinerja Dae Gwon dan memberinya sebuah jam. Dae Gwon lalu menyarankan Kim untuk membiarkan anak-anak Ui Shik pergi ke sekolah dan membiarkan Ui Shik menerima kedatangan teman-temannya.

Bagaimana pun media meliput kediaman Ui Shik sehingga jika dua hal itu diperhatikan keluhan tentang Hak Asasi Manusia kemungkinan akan berhenti. Selain itu, mereka juga bisa memancing ‘ikan naga’ bernama Min No Guk (Park Chul Min). No Guk punya hubungan yang sangat dekat dengan Ui Shik.

Saat dia datang keduanya terlihat akrab. Pembicaraan mereka menjadi perhatian Dae Gwon dan dua bawahannya yang serius menguping melalui alat penyadap. Namun, tidak ada informasi penting apa pun yang mereka dapat.

Malam itu Ui Shik bertemu Dae Gwon yang merokok di atap, tapi pria itu buru-buru bersembunyi. Dae Gwon yakin Ui Shik tidak sempat melihat wajahnya. Dae Gwon dan dua anggotanya bingung karena malam itu Ui Shik dan keluarga malah mendengarkan acara request lagu di radio.

Ui Shik dan keluarga terlihat bahagia mendengar lagu yang diminta sang ayah pada penyiar radio. Namun, Dong Chul dengan semangat mengartikan lagu yang di-request tersebut sebagai sebuah kode. Dong Chul gugup dan yakin bahwa itu adalah kode yang dikirim Ui Shik ke pihak Korea Utara.

Dae Gwon meminta Young Chul menulis laporan terkait lagu tersebut dan mengirimnya pada Kim. Kim melarang lagu tersebut beredar, termasuk beberapa lagu lain yang mencurigakan. Hari itu No Guk kembali berkunjung dan bicara tentang pencalonan Ui Shik menjadi presiden.

Belum selesai pembicaraan mereka, Ui Shik tanpa sengaja menginjak alat sadap di halaman rumahnya. Kira-kira apakah Dae Gwon bisa mendapatkan informasi penting terkait rencana pencalonan Ui Shik menjadi presiden lalu menggagalkannya?

Ketua Tim Penyadap yang Tobat

Direkrut menjadi Ketua Tim Penyadap oleh NIS, Dae Gwon langsung berbinar-binar ketika dihadapkan pada upah yang banyak. Dia sampai harus pura-pura pamit kerja ke Amerika pada keluarga agar tugas yang dijalankan berjalan lancar. Siapa sangka, di tengah perjalanan, hatinya terbuka, terutama setelah melihat kebahagiaan dan kebaikan yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Premis film Best Friend (2020) bukan sesuatu yang terlalu baru. Alurnya pun cukup mudah ditebak. Namun, pengemasan dan eksekusinya menarik, apalagi beberapa adegan lucu sengaja disimpan di awal hingga dapat langsung menarik perhatian.

Dae Gwon yang serius harus terlibat dengan kekonyolan anak buahnya jadi hiburan yang segar di bagian pembuka, sebelum kita dibawa masuk ke konflik yang lebih serius.

Persahabatan Calon Presiden dan Mata-Mata

Film yang disutradarai oleh Lee Hwan Kyung ini berdurasi sekitar 2 jam 10 menit. Selama itu ada macam-macam emosi dan agenda yang diselipkan. Berlatar belakang pemilihan presiden Korea Selatan di tahun 1980-an, kita akan melihat gejolak kerusuhan yang terjadi di Korea saat itu, trik jahat dalam menjegal saingan, isu-isu komunis yang kencang disebarkan hingga kehangatan keluarga calon presiden.

Di antara itu semua bagian paling menarik dari film ini adalah terjalinnya persahabatan antara calon presiden dan mata-mata yang bertugas menyadapnya.

Persahabatan mereka terjadi di tengah-tengah lingkungan yang panas karena masing-masing ada dalam posisi saling berlawanan. Emosi yang disuguhkan bagian ini campur aduk dengan perasaan hangat yang dominan.

Ada tegang bergantian dengan kesedihan mendalam ketika pada salah satu scene kita diajak melihat pengorbanan seorang anak gadis untuk ayahnya agar bisa menyelamatkan masa depan negara.

Bagian itu juga jadi titik balik bagi Dae Gwon hingga akhirnya memutuskan untuk melawan NIS yang mempekerjakannya. Penuh makna tapi alur ceritanya tidak berat untuk diikuti.

Isu Politik dengan Bumbu Komedi dan Drama

Best Friend (2020) punya beberapa kekuatan yang bisa dipertimbangkan kalau kamu masih ragu untuk menontonnya. Film ini membuat emosi naik turun saat menontonnya. Isu politik yang disuguhkan di sini lebih banyak memuat drama yang dibumbui komedi.

Di awal kita dihibur oleh tingkah konyol 3 penyadap, di bagian tengah mulai masuk konflik yang dramatis dan tegang, bagian akhir hati kita dibuat hangat.

Sinematografi film ini pun cukup menarik dengan tone yang pas. Setting yang dibuat pun sangat khas dan meyakinkan. Mobil-mobil zaman dulu, taksi hijau Korea Selatan yang otentik, pilihan busana dan gaya rambut, televisi, serta alat penyadap dan perekam semua mendukung jalan cerita terasa lebih realistis.

Best Friend (2020) memang bukan film yang terlampau istimewa. Ia lebih menitikberatkan pada moral value tentang kekuatan dari kebaikan hati dan kejujuran; sesuatu yang tidak sulit ditemukan di film sejenis.

Namun, film ini berhasil menyelipkan isu-isu menarik dan sensitif yang ada di kehidupan kita, seperti sabotase dan gejolak perlawanan mahasiswa pada pemerintah. Bagaimana? Penasaran dengan keseluruhan ceritanya? Best Friend (2020) bisa kamu tonton di Iqiyi!