bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Dracula, Kisah Seram yang Lebih Modern

Ditulis oleh Siti Hasanah
Dracula
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Apakah kamu fans dari film Dracula karya Francis Ford Coppola yang fenomenal pada tahun 1992? Bagi kamu pecinta film Coppola, mungkin akan penasaran dengan serial Dracula yang dirilis oleh BBC tahun 2020 lalu. Siapa sangka jika kisah sang Count Dracula ini menarik perhatian Steven Moffat dan Mark Gatiss dan ditulis ulang menjadi lebih modern.

Dibintangi oleh Claes Bang, Dolly Wells, dan John Heffernan, Dracula garapan BBC dan Netflix ini dikemas lebih ngeri, gory, dan tentunya lebih gelap. Untuk lebih jelasnya, simak paparan lengkapnya di bawah sini!

Sinopsis

Review Dracula (2020)

Berawal dari kedatangan seorang pengacara bernama Jonathan Harker menuju istana Count Dracula yang berada di Transylvania. Suasana mulai mencekam sejak awal kedatangannya, Count Dracula yang ditemui Harker nampak tua dan rentan. Harker pun dititahnya untuk mengurus pembelian tanah milik Dracula di Inggris.

Karena Count Dracula terus menunda-nunda kesepakatan, dia pun meminta Harker untuk menginap di kastil tersebut. Namun siapa sangka, seiring berjalannya waktu, kondisi Harker memburuk dan kecurigaan Harker muncul pada saat dia menemui Count Dracula yang semakin hari semakin nampak muda dan kuat.

Menyadari ada sesuatu yang janggal, Harker menelusuri setiap sudut kastil dan menemukan fakta bahwa dia adalah korban santapan Count Dracula. Harker pun berusaha melarikan diri dari kastil, namun hasilnya nihil. Dia tidak menemukan jalan pulang, seolah kastil bak labirin tua dan luas. Di sinilah Harker harus memutuskan, apakah harus melawan atau tetap mencari jalan pulang.

Seluruh kisah ini dipaparkan langsung oleh Harker kepada seorang biarawati yang berada di London. Biarawati tersebut tengah melakukan sebuah penelitian yang rumit, untuk menaklukan Count Dracula. Apa sebenarnya keinginan Count Dracula? Lalu bagaimana seorang biarawati bisa menaklukan seorang Count Dracula yang licik dan banyak akal? Lalu bagaimana nasib Harker setelah seminggu lamanya terjebak di Transylvania?

Visual yang Lebih Gelap dan “Berdarah”

Visual yang Lebih Gelap dan “Berdarah”

Tidak lengkap rasanya jika menonton Dracula tanpa darah, pada berbagai macam film vampir pun pastinya akan disuguhkan berbagai macam visual darah. Lalu apa menariknya darah-darah di serial Dracula ini? Visual darah di serial ini tidak akan tanggung-tanggung, akan ada banyak darah yang disuguhkan dengan cara yang tidak biasa.

Hal ini membuat beberapa visual yang disuguhkan Dracula akan terkesan disturbing, bahkan menjijikkan. Maka rasanya bagi yang menghindari film-film gore, atau yang sensitif dengan beberapa visual tertentu, sebaiknya dipertimbangkan dulu keputusannya untuk menonton serial Dracula ini.

Dracula yang Jauh dari Latar Cerita Romansa

Dracula yang Jauh dari Latar Cerita Romansa

Jika dibandingkan dengan skrip garapan Dracula tahun 90an, tentu akan jauh rasanya. Jika Count Dracula versi Gary Oldman di latar belakangi oleh kisah romansa antara Dracula dan Mina Harker. Jika Count Dracula versi Claes Bang, yang satu ini memang versi predator. Karena Dracula moderen ini tujuannya tidak lain, tidak bukan hanyalah untuk makan bebas.

Justru ini serunya dari serial Dracula satu ini, nampaknya romantisasi cerita vampir sudah tidak relevan lagi dengan selera masa kini. Di mana cerita vampir sejak dulu memperlihatkan karakter perempuan menjadi korban atau selir sang monster, kini di serial Dracula justru karakter perempuan – Van Helsing menjadi archenemy sang tokoh utama.

Pengembangan Karakter Count Dracula yang Lebih Bengis dan Korban yang Lebih Defensif

Pengembangan Karakter Count Dracula yang Lebih Bengis dan Korban yang Lebih Defensif

Sejak dulu, karakter ikonik di kelas film horor selalu berbentuk serial killer seperti ghostface, Michael Myers, atau monster seperti Fredy Krueger. Namun rasanya jika dikaitkan dengan vampir, jarang menemukan tokoh yang digambarkannya monster bengis tulen seperti karakter horor tersebut.

Maka, ketika remake Dracula ini mengembangkan karakter Count Dracula menjadi lebih monster dan lebih bengis, maka kedudukan Dracula bisa sejajar dengan karakter main villain yang disebutkan di awal. Pasalnya, motif dari Count Dracula versi Claes Bang ini sebenarnya sangat sederhana – ingin puas makan dan sesuai dengan seleranya. Namun, itulah magnet yang membuat karakter ini menjadi menarik.

Karakter utama yang lebih monster, tentunya diimbangi dengan korban-korbannya yang lebih defensif dan banyak akal. Contoh utamanya adalah karakter Jonathan Harker yang pelan-pelan memutar otak untuk keluar dari kastil Dracula. Hal ini setidaknya bisa mengobati rasa gemas penonton dengan korban-korban monster yang biasanya tidak berdaya dan berakhir tragis. Poin ini juga yang membuat serial ini terasa lebih logis.

Baca juga: Inilah Deretan Pemeran Film Bram Stoker's Dracula (1992)

Duel Strategi Dracula dan Vampire Slayer yang Apik

Duel Strategi Dracula dan Vampire Slayer yang Apik

Jauh dari kata aksi menegangkan, Gatiss dan Moffat mengemas pertarungan Count Dracula dan Van Helsing ke tingkat yang lebih tinggi, adu strategi. Tidak tanggung-tanggung, persaingan keduanya pun berlangsung hingga ke tiga generasi Van Helsing. Maka hal ini pun menjadi magnet menarik lainnya dari Dracula 2020.

Jika penggemar old school Dracula akan lebih familiar dengan Abraham Van Helsing sebagai Vampire Slayer. Pada Dracula versi BBC ini, Van Helsing yang menjadi archenemy Count Dracula adalah Agatha Van Helsing. Di sini penonton akan disuguhkan strategi epik keduanya untuk saling menaklukan. Terlebih, mitos-mitos mengenai kelemahan Dracula masih diungkit pada plot ceritanya.

Walaupun mitos-mitos tersebut masih dimunculkan, namun bukan berarti Count Dracula dapat ditaklukan dengan mudah oleh Van Helsing. Bukan Dracula juga kalau tidak banyak akal, inilah yang membuat duel strategi mereka berdua menarik untuk disimak. Mengingat orang dibalik storyline ini adalah Mark Gatiss dan Steven Moffat – orang di belakang Sherlock, dan Doctor Who, menulis kisah misteri yang rumit bukan perkara sulit.

Serial yang Sangat Lambat Bagi Sebagian Penikmat Film

Serial yang Sangat Lambat Bagi Sebagian Penikmat Film

Sangat bisa dipahami bila tidak semua penikmat film akan suka dengan cerita yang lambat. Bagi penikmat film yang lebih nyaman menonton film dengan storyline yang ringkas, serial ini terbilang sangat lambat. Setiap detail cerita yang disuguhkan tidak terburu-buru, sangat fokus dengan pengembangan karakter Dracula dan Van Helsing.

Maka dari itu, mungkin bagi yang tidak begitu suka dengan film dengan alur lambat tidak akan terbiasa menonton serial satu ini. Terlebih, jika yang tidak familiar dengan cerita Dracula, rasanya akan susah antusias dan keburu bosan untuk mengikuti jalan cerita yang detail dan sekompleks serial ini.

Bagi pecinta kisah Dracula yang old school pun, mungkin tidak semua akan menikmati Dracula versi modern ini. Kembali lagi pada preferensi, gebrakan anyar Gatiss dan Moffat satu ini terbilang cukup berani, namun melihat Dracula yang lebih bengis, lebih monster, dan terdampar di Abad 21 rasanya benar-benar meninggalkan kanon yang sudah lama ada.

Maka sepertinya, bagi yang ingin coba mengikuti serial Dracula ini, setidaknya sudah pernah membaca novelnya atau sebelumnya sudah pernah menonton beberapa film Dracula. Selain membantu agar familiar dengan storyline Dracula, tentunya bisa menambah mood saat mengikuti alur lambat Dracula 2020.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram