bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Don’t Kill Me, Terbangun Dari Kematian

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Don't Kill Me
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Don’t Kill Me adalah sebuah film dari Italia yang membawa tema horor vampir-zombie dan juga drama romantis ke dalam jalan ceritanya. Film ini sendiri berjudul asli Non Mi Uccidere dan merupakan adaptasi dari sebuah novel karangan Chiara Palazzolo.

Model sekaligus aktris Alice Pagani memerankan karakter utamanya sebagai seorang gadis bernama Mirta Fossati, sementara Rocco Fasano berperan sebagai kekasihnya yang bernama Robin.

Cerita film ini berkisah tentang Mirta yang hidup kembali setelah tewas karena overdosis narkoba. Meski telah hidup lagi, Mirta kini menjadi sesuatu yang lebih berbahaya dan bukanlah sosok manusia biasa.

Ia lalu harus menemukan Robin sembari menghindari kejaran dari sekelompok orang yang memburu para Overdead, atau manusia yang hidup kembali dari kematian tragis dan menjadi vampir di dunia.

Sinopsis

Don’t Kill Me__

Mirta dan Robin adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Mirta sendiri adalah seorang gadis muda yang baik, sedangkan pacarnya mempunyai kebiasaan buruk dengan mengonsumsi narkoba. Pada suatu waktu, keduanya pergi ke sebuah tempat di lahan pertambangan. Di tempat itu, Robin mencoba untuk menggunakan obat-obatan yang sering digunakannya.

Mirta kemudian meminta Robin agar dirinya berhenti menggunakan obat-obatan tersebut. Robin pun mengatakan kepadanya bahwa tidak mudah untuk berhenti dari kecanduan narkoba. Mirta lalu berusaha menggunakan narkoba itu dan malah memaksa Robin untuk tidak mengonsumsi narkoba lagi.

Keduanya sama-sama menggunakan narkoba hingga Mirta dan Robin harus tewas overdosis. Selanjutnya, Kedua orang tua dari Mirta hanya bisa menangis melihat tubuh putrinya terbaring tak bernyawa di depan mata mereka.

Beberapa waktu kemudian, Mirta tanpa terduga mampu hidup kembali dari kematian dengan keluar dari kuburannya sendiri. Setelah bangkit, Mirta tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya. Ia kemudian pergi ke rumah orang tuanya dan tanpa sengaja bertemu ibunya.

Sang ibu masih tidak percaya bahwa putrinya masih hidup, tapi saat ia menyentuh anaknya itu badannya terasa sangat dingin sekali. Pertemuan mereka hanya berjalan singkat karena Mirta memutuskan untuk pergi ketika ayahnya bangun dari tidur untuk menemui ibunya.

Ayah Mirta, Piero Fossati, merasa bingung karena sang istri bercerita bahwa dirinya telah melihat anaknya, namun ia malah menganggapnya seperti orang yang tidak waras. Piero berkeyakinan bahwa Mirta sudah tewas dan tidak mungkin untuk hidup lagi.

Sementara itu, Mirta sekarang mencoba untuk bersembunyi di hutan dan mulai merasakan keanehan dalam dirinya. Ia merasa lapar dan mempunyai keinginan yang kuat untuk meminum darah manusia. Mirta pun berusaha untuk menemukan Robin, yang ia yakini sang kekasihnya itu pun telah hidup kembali seperti dirinya.

Berselang dari itu, sekte kelompok misterius yang disebut dengan nama Benandanti kemudian menemui Piero. Pemimpin kelompok tersebut yang menggunakan sepatu putih lalu memberitahu kepadanya bahwa anaknya itu masih hidup. Ia kemudian meminta kepada Piero untuk memberikan informasi kepadanya jika mendapatkan kabar dari Mirta.

Di sisi lain, Mirta pergi menuju apartemennya untuk berganti baju karena upayanya untuk menemukan Robin belum menemukan hasil. Di tempat itu, ternyata ayahnya tak sengaja datang membawa selingkuhannya untuk tinggal di apartemen milik putrinya tersebut. Mirta bersembunyi dan melihat sang ayah tengah bersama selingkuhannya itu.

Mirta kemudian membunuh Sara dengan meminum darahnya. Sang ayah akhirnya melihat putrinya yang hidup kembali, namun kelompok Benandanti datang untuk membunuh Mirta. Piero tewas tertembak karena mencoba menghalangi mereka saat ingin menyerang putrinya.

Pengendara motor yang bernama Sara kemudian menyelamatkan Mirta dari serangan Benandanti. Sara lalu menjelaskan kepada Mirta bahwa ia juga adalah seorang Overdead sama sepertinya dirinya. Sara pun mengungkapkan rahasia terbesar tentang Benandanti dan bagaimana rencana jahat mereka untuk membunuh Mirta.

Suguhan Horor Terasa Kurang Kuat

Don’t Kill Me_Suguhan Horor Terasa Kurang Kuat_

Dalam film ini, Mirta berubah menjadi sesosok makhluk haus darah, entah itu disebut zombie, vampir, maupun penggabungan keduanya. Tetapi secara pasti, Don’t Kill Me menyebut Mirta sebagai Overdead, orang-orang yang tewas secara tragis dan hidup lagi menjadi makhluk pemakan manusia.

Mirta ternyata bukan satu-satunya Overdead, karena masih banyak kaum mereka yang hidup di dunia sampai sejauh ini.

Sebagai sosok Overdead, Mirta perlu memakan manusia dan jika ia tidak melakukan hal itu, maka dirinya akan membusuk hingga tewas tidak bisa dibangkitkan lagi. Oleh karena itu, setelah dirinya bangkit lagi, film ini langsung memberikan adegan yang memperlihatkan Mitra tengah membunuh banyak orang.

Don’t Kill Me sendiri selama 90 menit bisa dibilang mempunyai alur cerita yang biasa saja dan cenderung klise dalam genre horor juga drama romantisnya.

Film ini memulai dengan cara yang lambat, tidak terasa menakutkan maupun menyeramkan sama sekali. Namun, ketegangannya terasa lebih seru dan meningkat ketika sekte Benandanti diperkenalkan untuk memburu Mirta sekaligus para Overdead.

Kemunculan mereka dalam memburu Mirta menjadi salah satu aspek yang paling menarik sepanjang film. Benandanti sendiri diceritakan telah ada sejak abad ke-17 dimana anggota mereka juga sebenarnya adalah orang-orang yang telah dibangkitkan dari kematian.

Anggota sekte rahasia ini tersebar dimana-mana. Mereka mempunyai berbagai macam sumber daya untuk memburu para Overdead di mana pun mereka berada.

Kisah Cinta yang Bertolak Belakang

Don’t Kill Me_Kisah Cinta yang Bertolak Belakang_

Selama masa pencariannya untuk menemukan sang kekasih, Mirta akhirnya mengetahui jika Robin masih hidup dan kemungkinan Robin pun berubah menjadi seperti dirinya. Akan tetapi, Mirta mendapatkan fakta bahwa selama dirinya mengenal dan berpacaran dengan Robin, sang kekasih sebenarnya adalah seorang Overdead dan telah bersekutu dengan sekte Benandati.

Ia melakukan hal itu karena telah kehilangan teman baiknya yang tewas dimakan oleh seorang Overdead. Sejak saat itu, ia bergabung dengan Benandati dan memburu mereka untuk membalaskan dendamnya. Tetapi di lain sisi, jatuh cinta dengan Mirta adalah satu hal yang tidak pernah ia rencanakan sebelumnya.

Robin lalu sengaja “membunuh” Mirta dengan narkoba yang ia sering gunakan karena ia percaya bahwa kekasihnya itu akan bangkit lagi dan dirinya bisa hidup selamanya bersama Mirta. Namun, setelah bangkit, Robin tidak memikirkan resiko bahwa mungkin saja Mirta menjadi salah satu Overdead yang diburu oleh Benandati.

Setelah pertemuan dengan Robin dan mengetahui fakta yang sesungguhnya, Mirta tidak bisa menerima penjelasan tersebut. Ia merasa seperti telah dikhianati. Mirta kemudian memutuskan untuk tidak hidup selamanya dengan Robin. Ia selanjutnya membunuh beberapa anggota Benandati dan melawan Robin yang mencoba untuk menghentikan aksinya.

Lebih Menegangkan Menuju Akhir

Don’t Kill Me_Lebih Menegangkan Menuju Akhir_

Kedua pemain utama dalam film ini, Alice Pagani sebagai Mirta Fossati dan Rocco Fasano sebagai Robin, bermain cukup gemilang dengan karakternya masing-masing. Chemistry yang terjalin di antara keduanya rasanya hampir menyerupai hubungan Kristen Stewart (Bella Swan) dan Robert Pattinson (Edward Cullen) dalam seri The Twilight Saga beberapa tahun yang lalu.

baca juga: Review & Sinopsis The Twilight Saga, Cinta Vampir & Manusia

Karakter yang dimainkan oleh Alice Pagani serta Rocco Fossati pun lumayan menarik perhatian selama film ini berjalan. Mereka memainkan sebuah kisah cinta yang tidak biasa, namun sayangnya masih terasa klise untuk bisa dinikmati dalam genre horor drama romantis.

Keduanya mampu bermain secara menjanjikan meski jalan cerita Don’t Kill Me terlalu singkat dan kurang terasa sensasi horor.

Aura horor dalam film ini justru lebih terasa oleh pendekatan sinematografinya, bukan lewat jalan ceritanya. Don’t Kill Me lebih banyak memperlihatkan gambar yang gelap, murung dan sepi. Selain itu, film ini tidak terlalu berjalan hambar dan monoton karena ada beberapa adegan kejar-kejaran dengan tembak-menembak yang seru serta pertarungan berdarah-darah.

Secara singkatnya, Don’t Kill Me berjalan cukup menyenangkan dan sedikit menegangkan dari menit awal hingga akhir. Intensitas yang dibangun terasa dinamis dan semakin lebih seru ketika menuju ending.

Don’t Kill Me rasanya menjadi salah satu film dari Italia yang mesti coba ditonton di layanan streaming Netflix. Film ini bisa masuk ke dalam rekomendasi daftar tontonan kalian semua.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram