bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Don Jon, Pria yang Kecanduan Film Porno

Ditulis oleh Aditya Putra
Don Jon
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Semakin mudahnya akses internet, semakin beragam pula konten-konten yang tersedia. Salah satu yang sering menjadi perhatian adalah konten-konten yang mengandung pornografi. Kita sering melihat berbagai upaya dari banyak pihak untuk mencegah atau membatasi akses terhadap konten-konten yang mengandung pornografi.

Untuk orang dewasa, menonton film porno seringkali menjadi opsi untuk menghibur diri. Kalau nggak bisa mengontrol diri, kebiasaan akan berubah menjadi kecanduan.

Kecanduan film porno menimbulkan dampak buruk yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Seperti Jon dalam film Don Jon, kisah cintanya berantakan karena dia kecanduan film porno. Simak sinopsis dan review filmnya, yuk! 

Sinopsis

don-jon-2
  • Tahun Rilis: 2013
  • Genre: Drama, Comedy
  • Produksi: Voltage Pictures, HitRecord Films, Ram Bergman Productions
  • Sutradara: Joseph Gordon-Levitt
  • Pemain: Joseph Gordon-Levitt, Scarlett Johansson, Julianne Moore, Rob Brown, Glenne Headly

Jon Martello adalah seorang warga negara Amerika keturunan Italia. Dia bekerja sebagai bartender di New Jersey. Di waktu luangnya, dia rajin berolahraga. Dia sangat peduli pada apartemen yang ditinggalinya dan juga mobil tuanya. Setiap pekan, dia mengunjungi rumah orang tuanya. Dia juga rajin beribadah ke gereja.

Kekurangan Jon adalah kecanduannya pada film porno. Meski aktif berhubungan seks tanpa ikatan, Jon nggak pernah merasakan kepuasan. Satu-satunya yang bisa membuat hasratnya terpenuhi adalah menonton film porno. Malah genre yang dipilih Jon adalah hardcore. Dia akan melanjutkan kegiatan itu dengan melakukan masturbasi. 

Untuk mengatasi rasa bersalahnya, dia rutin melakukan pengakuan dosa di gereja. Teman-teman Jon menjulukinya sebagai Don Jon. Jon pergi ke klub malam bersama dua sahabatnya, Bobby dan Danny.

Jon terpukau oleh seorang wanita bernama Barbara Sugarman. Jon mencoba merayu Barbara supaya mau melakukan one night stand. Barbara menolak ajakan tersebut. 

Jon nggak patah arang. Dia mencari Barbara melalui Facebook. Kemudian dia mengajak Barbara untuk makan siang bersama. Jon dan Barbara mulai sering pergi berduaan. Keduanya menyimpan ketertarikan satu sama lain. Barbara sangat berharap bisa menjalani hubungan jangka panjang. Dia juga memaksa Jon supaya selalu jujur padanya. 

Hubungan Jon dan Barbara berjalan selama sebulan tanpa hubungan seks sama sekali. Barbara meminta Jon ikut kuliah malam. Barbara ingin karir Jon mengalami peningkatan. Jon mencoba memanjakan Barbara. Caranya adalah dengan rela menonton film-film romantis. Padahal dulu, film romantis hanyalah fantasi bagi Jon. 

Hubungan Jon dan Barbara berjalan lancar. Mereka berdua sudah berkenalan dengan keluarga masing-masing. Bahkan orang tua Jon sangat menyukai Barbara. Keinginan Jon berhubungan seks dengan Barbara tercapai.

Hanya saja, Jon masih merasa belum puas. Baginya, Barbara punya tubuh yang sempurna. Masalahnya film porno masih terlalu menyenangkan. 

Dalam sebuah kesempatan, Barbara memergoki Jon yang sedang menonton film porno. Jon berkilah bahwa film itu didapatnya dari email sebagai bagian dari lelucon temannya. Hubungan Jon dan Barbara terus berlanjut. Jon harus sembunyi-sembunyi menonton film porno. Di tempat kuliah, Jon menyempatkan diri menonton film porno di ponselnya. 

Di tempatnya kuliah ada seorang wanita paruh baya bernama Esther yang melihat tindakan Jon. Esther tengah menangis sendirian. Jon mencoba menghindar. Barbara semakin banyak menuntut pada Jon.

Hobi Jon membersihkan apartemennya sendiri ditentang oleh Barbara. Puncaknya adalah Barbara melihat riwayat browsing di komputer milik Jon. Dia melihat Jon sering membuka situs-situs porno. 

Barbara merasa terganggu oleh kegiatan Jon tersebut. Dia pun memilih memutuskan hubungan dengan Jon. Jon kembali pada gaya hidupnya yang lama. Dia kembali kecanduan menonton film porno.

Di kampus, dia makin dekat dengan Esther. Esther memberi Jon sebuah video erotis. Video itu dianggap Esther merupakan definisi dari seks yang sehat. Bisakah Jon mengatasi kecanduannya? 

Menelanjangi Kehidupan Modern

don-jon-2__1

Don Jon merupakan film pertama yang disutradarai oleh Joseph Gordon-Levitt. Sang aktor juga mengambil peran sebagai pemeran utama. Film ini mencoba mengangkat kehidupan modern. Di awal film, kita akan diberi kesempatan untuk mengenal karakter Jon. Jon digambarkan sebagai seorang cerminan pria modern. 

Di tengah kesibukan bekerja, dia masih rajin berolahraga. Darah Italia yang mengalir di tubuhnya membuat dia selalu terhubung dengan keluarganya.

Salah satu hal yang benar-benar ditelanjangi dalam film ini adalah hobi Jon dalam menonton film porno. Jon bukan satu-satunya pria yang memiliki hobi yang sama. Hanya saja, hobi Jon sudah kelewatan. 

Jon kesulitan mendapat kepuasan walau sudah berhubungan seks dengan wanita. Kepuasannya baru didapat dengan melakukan masturbasi setelah menonton film porno. Film ini secara berani mengangkat tema relevan. Meskipun bukan film pertama yang mengangkat kecanduan pada film porno, film ini menggunakan pendekatan yang ringan. 

Komedi dijadikan elemen pendukung supaya cerita nggak sulit untuk dipahami. Secara sinematografi, teknik mid shot yang banyak dipakai. Teknik itu efektif untuk menangkap kehidupan di sekitar Jon. Latar tempat yang dipilih pun berperan besar untuk menguatkan cerita. Terutama latar rumah keluarga Jon yang terlihat sangat Italia.

Cinta dan Kecanduan

don-jon-3_

Plot dalam Don Jon berujung pada cara Jon mengatasi kecanduannya terhadap film porno. Hubungan Jon dengan Barbara putus karena Barbara nggak bisa menerima hobi Jon. Apabila ditarik lebih jauh, Jon dan Barbara memiliki latar belakang berbeda. Jon hidup dari lingkungan kelas pekerja, sedangkan Barbara datang dari keluarga yang makmur.

Barbara mempunyai standar tertentu untuk pasangannya. Jon rela mengurangi kecanduannya demi membahagiakan Barbara. Barbara perlahan-lahan menjadi sosok yang banyak menuntut pada Jon.

Keinginan Jon memiliki hubungan yang intim pun nggak dia dapat dari Barbara. Barbara sendiri nggak pernah mau mencari cara yang tepat untuk mengobati kecanduan Jon.

Film ini terasa relevan karena hubungan cinta antara Jon dan Barbara sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Secara nggak langsung, plot menceritakan bahwa upaya mengatasi kecanduan nggak bisa dilakukan secara sporadis. Perlu pendekatan yang tepat supaya bisa membuat seseorang pulih dari kecanduannya.

Penampilan Julianne Moore

don-jon-4_

Joseph Gordon-Levitt menjadi bintang dalam Don Jon. Sang aktor dengan cekatan membuat sosok Jon hidup. Dia bisa membuat karakter Jon terasa seperti orang di kehidupan nyata. Terlepas dari kinerja Gordon-Levitt, ada aktor lain yang mencuri perhatian lewat penampilannya. Orang itu adalah Julianne Moore yang berperan sebagai Esther.

Moore nggak mendapat screentime sebanyak Gordon-Levitt atau Scarlett Johansson. Hebatnya, setiap kemunculan sang aktor bisa membawa aura tersendiri.

Sejak muncul, kita bisa merasa ada sesuatu dalam diri Esther. Interaksinya yang kaku dengan Jon terasa begitu natural. Kedekatan mereka pun nggak terasa memaksa. Sosoknya bisa ikut mengalir begitu saja dalam alur cerita yang cukup cepat.

Don Jon merupakan film yang menarik ditonton karena keberaniannya mengangkat cerita yang relevan. Film ini berjalan apa adanya seperti kehidupan yang ada.

Durasi ideal selama 90 menit rasanya merupakan keputusan tepat. Filmnya pun berjalan secara singkat dan langsung pada intinya tanpa banyak basa-basi. Film yang jadi hiburan ringan rekomendasi kamu apa nih? Bagikan di bawah, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram