bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Disenchanted, Be Careful What You Wish For!

Ditulis oleh Gerryaldo
Disenchanted
3.2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah sukses dengan film pertamanya yang berjudul Enchanted di tahun 2007, rumah produksi Disney kembali lagi menggarap cerita si cantik Giselle, gadis dari Kerajaan Dongeng Andalasia yang terjebak ke dunia nyata dan akhirnya jatuh cinta pada seseorang dari dunia tersebut sehingga ia pun turut tinggal disana.

Baca Juga: Sinopsis & Review Enchanted, Dunia Nyata yang Seindah Dunia Dongeng

Film barunya dikemas secara cantik dan menarik, tidak kalah baik dari film pertamanya, film tersebut diberi judul Disenchanted. Kali ini sang penulis naskah yakni J. David Stem, David N. Weiss dan Richard LaGravenese menghadirkan kisah Giselle yang sudah menikah dengan Robert dan hidup bersama di Kota Besar.

Sinopsis

News_Disenchanted_Plot (Copy)

Giselle (Amy Adams) memiliki hidup yang ia inginkan, setelah ia berhasil beradaptasi dengan dunia nyata dan menikah dengan Robert (Patrick Dempsey), ia juga kini memiliki seorang anak sambung bernama Morgan (Gabriella Baldacchino) dari pernikahan pertama Robert dengan istrinya yang sudah meninggal.

Kebahagiaan Giselle tidak sampai disitu saja, ia pun dikaruniai seorang anak perempuan cantik bernama Sofia dari pernikahannya dengan Robert. Namun hingar bingar kota New York membuat Giselle lama kelamaan tidak terlalu nyaman sehingga ia memutuskan untuk pindah ke pinggiran, tepatnya di kota kecil bernama Monroeville.

Hal ini tidak disukai oleh Morgan yang seluruh kehidupan remajanya ada di New York, namun karena ini adalah hal yang diimpikan oleh sang Ibu sambung, akhirnya Morgan menyetujuinya dan mulai hidup baru di Monroeville. Begitu sampai di kota kecil itu, keluarga Giselle disambut dengan hangat oleh para tetangga baru.

Rumah bernuansa pink dengan daun ivy menyambut mereka. Saat masuk ke dalam, beberapa bagian rumah tampak masih dalam renovasi. Robert dan Giselle lantas mengantarkan Morgan ke kamarnya, Morgan dibuat takjub namun itu hanya sebentar karena saat ia mencoba menyalakan listrik, kamarnya lantas terbakar.

Keadaan mulai menjadi tidak menyenangkan, Morgan harus tidur sementara bersama Robert dan Giselle dan Sofia. Lantas keesokan paginya, the real deal dimulai. Giselle harus mempersiapkan sarapan untuk semua anggota keluarga, dan mempersiapkan sekolah Morgan untuk pertama kali pindah, mengurus Sofia dan semua hal.

Giselle gagal. Semuanya berantakan dan membuat hatinya sedih. Ia berusaha namun usahanya pun sia-sia. Ia mulai merasa rindu dengan kampung halamannya di Andalasia dimana semua hal menjadi serba mudah karena Giselle memiliki banyak teman dan yang apa yang ia perlukan tersedia, khususnya keajaiban.

Tak lama setelahnya, dari sumur seberang rumah, Giselle kedatangan Nancy (Idina Menzel) dan mantan kekasihnya yang kini hidup bahagia dengan Nancy, yakni Pangeran Edward (James Marsden). Giselle senang sekali karena setidaknya ia bisa bertemu dengan teman-teman lamanya di Andalasia.

Nancy dan Pangeran Edward pun memberi hadiah tongkat sihir yang bisa mengabulkan apapun yang Giselle inginkan sebagai hadiah untuk housewarming. Begitu Nancy dan Pangeran Edward kembali ke negeri Andalasia, Giselle tergiur untuk meminta supaya di dunia nyata sama mudahnya seperti di Andalasia.

Meski sudah sempat terucap, Giselle mengurungkan niatnya dan kembali ke dalam rumah bersama teman masa lalunya, Pip (Jeff Bennett), seekor tupai kecil baik hari dari Andalasia. Sayangnya permohonan Giselle terdengar oleh tongkat ajaib itu dan dengan segera membuat kehidupan Giselle semudah dan sepersis di Andalasia.  

Keesokan paginya, antara terkejut bingung dan senang, hidup Giselle jadi serupa dengan dunia dongeng. Semua hal kini sesuai kehendaknya. Suaminya, Robert, jadi pangeran berpedang, anaknya, Morgan, menjadi super periang dan bernyanyi sepanjang hari mengikuti semua orang yang ada di Monroeville yang kini menjadi Monrolasia.

Disaat semua orang bergembira, tangan kanan dari Malvina Monroe (Maya Rudolph) tuan tanah dari Monroville yang jahat yakni Rosaleen (Yvette Nicole Brown) dan Ruby (Jayma Mays) berusaha untuk mencuri tongkat ajaib milik Giselle dan segera menyerahkannya kepada Malvina. Malvina menerima tongkat itu dengan senang.

Hal ini ia lakukan karena Malvina merasa ada yang mencurigakan dari Giselle. Ia lantas tahu bahwa Giselle memiliki tongkat ajaib yang mampu mengabulkan apapun permintaannya. Efek dari tongkat itu adalah, Giselle malah menjadi sesosok Ibu Tiri yang biasa kita temukan di cerita dongeng, kejam dan tak berperasaan.

Saat tengah malam, semua yang diimpikan Giselle akan menjadi kenyataan, berikut sosok dirinya yang menjadi jahat. Pip pun kini berubah menjadi seekor kucing nakal. Morgan dikurung di loteng oleh Giselle namun sempat kabur. Ia akhirnya dilempar ke sumur untuk menyeberang ke negeri Andalasia saat Giselle ‘sadar’ kembali.

Tujuannya untuk meminta bantuan kepada Nancy dan Edward supaya membatalakan semua permintaan dari tongkat ajaib pemberian mereka. Begitu sampai di Andalasia, keadaan tidak sebaik di Monrolasia. Dunia dongeng dan dunia nyata kini jadi menyatu perlahan membuat semuanya jadi berantakan.

Di sisi lain, Malvina dan Giselle yang merasa superior saling tanding untuk mendapatkan kekuasaan dan kepemimpinan di Monrolasia. Giselle menyerang Malvina habis-habisan. Giselle kembali meminta permohonan untuk menjadi Ratu Monrolasia setelah berhasil mendapatkan kembali tongkat sihirnya. 

Namun Nancy, Robert dan Morgan berhasil menghentikannya. Morgan membawa kertas yang berisi pohon keluarga dan kenangan indah yang ia lakukan bersama Giselle. Akhirnya kutukan Giselle melemah, namun hal tersebut tidak mengubah apapun apabila setelah jam 12 malam, seluruh permohonan Giselle dicabut.

Saat Giselle dan yang lainnya mencoba untuk mengubah semua menjadi seperti semula, Malvina berulah dengan menyandera Morgan, permintaan Malvina adalah supaya ia tetap berkuasa di dunia yang Giselle buat saat ini. Demi keselamatan Morgan, Giselle menyerah namun ia dan semua hal di Andalasia akan musnah.

Saat rencana Malvina akan segera berhasil, Morgan yang sudah memiliki kekuatan karena menjadi anak sambung Giselle mampu membuat permohonan juga. Ia meminta semua kembali seperti sedia kala, dan permohonan itu tepat di jam 12 malam yang membuat semuanya jadi baik-baik saja. Film pun berakhir bahagia.

Kurang Nendang

Disenchanted_Plot (Copy)

Apabila kita membandingkan film Disenchanted ini dengan film sebelumnya yang berjudul Enchanted, vibes magis yang dilihatkan sepanjang film berdurasi 118 menit ini terasa kurang mengigit. Tidak ada lagi bernyanyi bersama para binatang-binatang, tidak ada lagi panggilan merdu Giselle saat meminta pertolongan.

Beberapa hal yang dirasa mengulang hanyalah saat Giselle berhasil merubah Monroville menjadi Monrolasia dan membuat seluruh isi penduduk disana bernyanyi bersama dan berdansa bersama. Lantas saat pesta festival dimana semua orang dari beberapa kalangan menari persis seperti bagian akhir dari film Enchanted.

Permohonan yang Dipaksa

Disenchanted_Magic (Copy)

Rasanya hampir di seluruh certia dongeng, kutukan atau permohonan akan hilang atau akan terjaga selamanya setelah pukul 12 malam; dan umumnya tidak ada yang bisa mematahkan mantra tersebut. Namun dalam film Disenchanted ini tidak berlaku demikian. Hal ini terbukti saat Morgan mengucap permohonan.

Seharusnya Andalasia sudah punah dan kutukan akan abadi selamanya akibat mantranya sudah melebihi waktu pukul 12 malam. Namun untuk membuat jam berhenti berdentang 12 kali, Robert berusaha untuk merusak jam. Padahal meski jam tidak berdentang, waktu tetap sudah lewat dari jam 12 malam bukan?

Maya Rudolph Is In The House!

film barat baru_Disenchanted_

Siapa yang tidak tahu dengan Maya Rudolph? Ia dikenal karena bakat akting komedinya di beberapa film seperti Bridesmaids (2011) dan Sisters (2015). Tak hanya film saja, ia pun mengisi suara dalam animasi beken seperti Big Hero 6 (2014) hingga Luca (2021); sehingga Maya dikenal dengan peran-perannya yang lucu.

Namun ia membuktikan bahwa dirinya bisa juga untuk mengambil peran antagonis seperti dalam film Disenchanted ini. Meski yaa, sekilas masih saja ada adegan lucu yang tidak bisa dilepaskan dari seorang Maya Rudolph. Ia bisa memerankan karakter Malvina yang culas dengan baik dan layak diacungi jempol.

Meski tidak banyak daya tarik yang bisa kita ambil seperti film Enchanted di tahun 2007 lalu, para penonton tetap bisa menikmati cerita dongeng si cantik Giselle tanpa harus banyak menguap; karena ada beberapa scene yang lumayan bisa diikuti tanpa berkedip dan semua ada di hampir bagian ending film. Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram