bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Detective Conan: Zero The Enforcer

Ditulis oleh Gerryaldo
Detective Conan: Zero The Enforcer
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film Animasi Detektif Conan ini menjadi film ke 22 dari serial film Detektif Conan. Skenario yang sudah dibuat oleh Aoyama Gosho dan Takeharu Sakurai ini menceritakan tentang adanya fitnah yang dijatuhkan pada Kogoro Mouri atas sebuah kasus yang dipercaya sebagai kasus teror bom di Jepang yang membuat dirinya ditahan.

Baca Juga: Sinopsis & Review Film Detective Conan: The Scarlet Bullet

Belum selesai masalah Kogoro, Conan diperhadapkan juga dengan kasus penyerangan sistem elektronik yang diasumsikan berasal dari peretasan sebuah aplikasi yang membuat semua device dengan fitur remote dari jarak jauh bermasalah hingga menimbulkan banyak korban jiwa.

Mampukah Conan membebaskan Kogoro juga menghentikan penyerangan tersebut?

Sinopsis

Detective Conan Movie 22_Poster (Copy)

Jepang memiliki tempat wisata baru yakni Edge of Ocean; sebuah resor mewah yang terintegrasi dengan pusat pertemuan raksasa di di Teluk Tokyo. Tempat itu rencananya akan dipakai sebagai menjamu para tamu dalam kongres akbar internasional. Namun baru saja tempat itu diinspeksi ulang sebagai protokol keamanan, Edge of Ocean meledak.

Akibatnya, banyak personel dari biro keamanan publik yang tewas dan luka berat. Dua orang anggota keamanan publik yakni  Amuro Tōru dan Kazami Yūya yang sedang bertugas saat itu pun mendapatkan banyak luka.

Awalnya kejadian ledakan di Edge of Ocean dianggap sebagai kecelakaan biasa mengingat para penyidik sudah mendapatkan petunjuk atas ledakan.

Ledakan diduga berasal dari saluran gas yang bocor akibat sistem remote yang dipakai di salah satu restoran Edge of Ocean. Namun Kazami menangkis hasil penyelidikan tersebut karena ia menemukan adanya sidik jari dari Kogoro Mouri.

Hal ini membuat semua orang terkejut karena mereka mengenal betul Kogoro; khususnya Inspektur Megure, Miwako, Takagi, Chiba dan Shiratori.

Surat penggeledahan dan penangkapan pun terbit. Para petugas kepolisian langsung menyita semua barang di kantor Kogoro berikut penangkapannya. Hal ini membuat Ran histeris, bahkan Sonoko yang ada di dekat mereka pun berusaha untuk mencegah supaya paman Kogoro tidak dibawa ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. 

Conan yang saat itu sedang bermain di rumah Prof. Agasa bersama Ayumi, Genta, Mitsuhiko dan Ai untuk mencoba drone baru milik Prof. Agasa lantas kembali pulang setelah mendapat kabar adanya kasus ledakan dan Kogoro akan ditahan.

Conan kaget kenapa bisa Kogoro akan dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi atas kasus ledakan di Edge of Ocean.

Conan berusaha supaya Kogoro tidak dibawa ke kantor polisi dengan menanyakan motif kepada Kazami namun Kazami berhasil menunjukan bukti bahwa di komputer Kogoro terdapat data tentang arus gas, aktifasi sistem listrik dan denah dari Edge of Ocean. Ini benar-benar mempersulit Kogoro Mouri. Ia sama sekali tidak bisa melawan.

Ran lantas melaporkan hal ini pada Eri dan berharap Ibunya itu bisa membantu, namun nihil. Meski Eri mau membantu, pengadilan akan secara tidak langsung menolak permintaan Eri mengingat Eri adalah istri dari tersangka. Itu akan memperburuk keadaan.

Hampir menyerah, ternyata ada seorang pengacara lepas bernama Tachibana Kyōko, yang menawarkan untuk mewakili Kogoro dalam kasus tersebut.

Sementara itu, Kejaksaan Agung berpendapat bahwa bukti yang memberatkan Kogoro cukup untuk membuat kasusnya menjadi naik ke penuntutan. Jaksa agung, Iwai Sayoko, lantas menginstruksikan Jaksa Kusakabe Makoto untuk menuntut Kogoro. Di saat yang sama, penyelidikan polisi atas kasus ledakan di Edge of Ocean menemui titik terang.

Pihak penyidik menemukan bahwa sistem aliran gas yang terhubung lewat pipa tanam menuju kompor restoran ternyata bisa dioperasikan dari jarak jauh melalui sambungan internet atau (Internet of Things - IoT).

Baik katup gas dan kompor dapat diakses lewat sebuah software bernama Nor. Software ini ditemukan di perangkat milik Kogoro dan ada kemungkinan bukan Kogoro yang mengacaukan sistem aliran gas itu.

Keesokan harinya bertepatan dengan hari kongres akbar Internasional, seluruh wilayah di Jepang khususnya di Tokyo terjadi kejadian aneh dimana semua perangkat yang terhubung dengan internet (IoT) mengalami malfungsi parah dan meledak. Hal ini membuat kekacauan dimana-mana.

Tapi hal itu menjadi bukti bahwa Kogoro yang sedang ditahan bukan pelakunya karena Kogoro tidak memegang perangkat apapun.

Kasus Kogoro pun sudah tidak valid dan Kogoro dibebaskan. Hari dimana Kogoro bebas bertepatan dengan pesawat satelit tanpa awak kembali ke bumi setelah menyelesaikan misinya di Mars.

Pesawat yang diberi nama Angsa Putih ini dijadwalkan tiba di jalur pendaratan yang sudah ditetapkan. Namun keadaan jadi genting ketika pesawat itu sistemnya diretas.

Conan dan Amuro yang berhasil mendapatkan identitas pelaku langsung mengejar pelaku yang ternyata adalah jaksa Kusakabe. Jaksa Kusakabe melakukan semua hal tersebut karena dendam atas anggota kepolisian keamanan publik yang membuat rekannya, Haba Fumikazu, tewas bunuh diri setelah diinterogasi oleh Amuro.

Haba sendiri dikenal sebagai rekan pembantu Kusakabe ketika mereka ingin mencari pelaku yang meretas sistem NAZU (merujuk pada NASA). Haba secara ilegal membobol data dari perusahaan sebuah games yang dipercayai Haba sebagai sarang pelaku. Hal tersebut merupakan tindakan tidak benar sehingga Haba ditangkap.

Namun ternyata Amuro menjelaskan kematian Haba itu dipalsukan untuk memastikan bahwa jaksa penuntut umum tidak lagi menggunakan bantuan rekan pembantu dengan cara yang sama seperti yang dia lakukan pada Haba lagi.

Mengetahui Haba masih hidup akhirnya Kasukabe menyerahkan diri dan segera memberi kode baru untuk mengaktifkan kembali sistem pesawat satelit Angsa Putih.

Pesawat itu tadinya akan dijatuhkan ke markas berkas kepolisian Jepang namun tidak jadi karena Kasukabe sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun kepanikan sudah terlanjur terjadi, semua orang diungsikan ke menara kasino yang ada di Edge of Ocean.

Celakanya meski sudah bisa dikendalikan, kapsul dari pesawat satelit yang membawa batu dari Mars tetap tidak bisa dikendalikan dan dipastikan akan menghantam daerah Edge of Ocean.

Alhasil Conan, Amuro bahkan para Detektif Cilik dibantu dengan Prof. Agasa juga Ai mencoba untuk mencegah atau setidaknya membelokan jalur jatuhnya kapsul tersebut menggunakan drone milik Prof. Agasa. Mereka pun berhasil dan Jepang selamat dari ancaman jatuhnya pesawat satelit tersebut.

Pengenalan Karakter Baru

Detective Conan Movie 22_Amuro (Copy)

Semakin lama, film Detektif Conan semakin sering ya memperkenalkan karakter baru? Mungkin untuk di versi manga atau komiknya, sudah diperkenalkan lebih dulu; namun dalam film ini, kita dikasih unjuk lagi karakter baru yang bernama Amuro Tōru.

Dalam manga sendiri, Amuro diperkenalkan pada komik Detektif Conan Vol. 65 ketika ia menyamar menjadi Shuichi Akai.

Sedangkan dalam film Detektif Conan ini, Amuro Tōru dikenalkan sebagai salah satu anggota dari Biro Keamanan Publik yang bekerjasama dengan Kazami Yūya. Awalnya karakter Amuro mencurigakan sekali karena menyadap semua percakapan Conan dan lainnya, namun itu dilakukan sebagai salah satu upaya memperlengkap penyelidikannya.

Alasan di Balik Penahanan Kogoro

Detective Conan Movie 22_Kogoro (Copy)

Penahanan Kogoro dilakukan akibat campur tangan Amuro. Amuro yang memang ingin sekali mengikuti perkembangan dari kasus ledakan di Edge of Ocean ini menggunakan Kogoro sebagai umpan supaya Amuro bisa dapat terus menggali informasi karena ia khawatir adanya orang dalam yang ikut campur.

Apabila Amuro tidak menciptakan tersangka, maka publik dan kepolisian akan menganggap hal tersebut sebagai kecelakaan saja. Sehingga Kogoro lah yang ia gunakan untuk bantuan, ditambah lagi karena Kogoro merupakan seorang mantan polisi membuat Kogoro bakal dikawal 100% oleh Biro Keamanan Publik, tempat Amuro bertugas.

Agak Sedikit Membingungkan

Detective Conan Movie 22_Plot (Copy)

Selama film berjalan, kita tidak akan dibawa hanya untuk menonton saja. Kita juga akan diberikan wawasan mengenai hukum, pasal-pasal dalam peraturan undang-undang, manipulasi politik, jajaran kepolisian beserta tugasnya, software bahkan sampai hal mengenai pesawat satelit yang dijalankan tanpa awak di bawah kendali lembaga antariksa NAZU.

Ini membuat cerita jadi super kompleks dan menjadi tidak bisa diproses oleh para penontonnya dengan cepat, sehingga celetukan seperti “eh, maksudnya gimana?” akan kerap terdengar.

Meski demikian film  berdurasi 110 menit ini sukses membukukan keuntungannya sebesar $ 108.2 juta dari seluruh penayangannya di bioskop-bioskop dunia.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram