bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Detective Conan: The Scarlet Bullet

Ditulis oleh Gerryaldo
Detective Conan: The Scarlet Bullet
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah mundur dari jadwal penayangan semula di tanggal 17 April 2020 akibat pandemi Covid19, akhirnya para pecinta film animasi Detective Conan bisa kembali menonton film terbarunya yang berjudul The Scarlet Bullet di bulan April tahun 2021 ini.

Bayangkan saja, di pemutaran perdananya saja; Jepang mencetak rekor terbaru. Pendapatan kotor yang diterima melonjak hingga 144 persen dari film sebelumnya yang berjudul The Fist of Blue Sapphire.

Cerita yang disuguhkan pada film ke 24 ini juga tergolong sangat seru. Aoyama Gosho pintar sekali meramu ide untuk memberikan plot yang fresh dan tak terduga. Rasanya, baru film ini saja yang tidak sama sekali melibatkan bom dalam ceritanya. Meski ya sudah pasti ledakan ada dimana-mana. Jangan ngaku pecinta Detective Conan kalau belum nonton filmnya ya!

Sinopsis

Detective Conan: The Scarlet Bullet_Poster 2 (Copy)
  • Tahun rilis: 2020
  • Genre: Animated, Action
  • Produksi: TMS/V1 Studio
  • Sutradara: Chika Nagaoka
  • Pengisi Suara: Minami Takayama, Wakana Yamazaki, Rikiya Koyama

WSG atau yang dikenal dengan World Sport Global adalah ajang olahraga beken tingkat internasional yang selalu diselenggarakan setiap 4 tahun sekali di beberapa negara. Kali ini, WSG akan dilaksanakan di Jepang. Seluruh cabang olahraga akan dikompetisikan pada acara ini diikuti oleh banyak negara.

Hari dimana upacara pembukaan WSG diselenggarakan, bertepatan dengan peluncuran kereta Vakum Superkonduktor Maglev, alias kereta peluru yang mampu bergerak dalam kecepatan penuh hingga 1.000 km/h. Ini merupakan sejarah baru dalam dunia perkeretaapian di dunia. Jepang negara pertama yang meluncurkannya.

Tak heran kalau warga Jepang sangat antusias untuk melihat dan datang pada dua event terbesar di Jepang tersebut. Beberapa hari sebelum peluncuran kereta maglev yang bernama Hype-Linear itu, para petinggi dan eksekutif datang dalam pesta besar dalam rangka persiapan pembukaan baik launching kereta maglev dan opening ceremony WSG.

Di sana, hadirlah Conan, Ai, Ayumi, Genta, Mitsuhiko, Ran dan Profesor Agasa. Alasan mereka bisa hadir di upacara sekelas itu karena mereka teman dekat dari keluarga Sonoko yang menjadi salah satu sponsor utama WSG.

Ayah Sonoko, Shiro Suzuki merupakan pemilik perusahaan dan juga penasihat keuangan terbesar di Jepang. Keluarga Suzuki memiliki banyak bisnis besar dan juga merupakan keluarga paling terpandang di negeri sakura tersebut.

Tidak heran bukan kalau si grup detektif cilik beserta Ran dan Profesor Agasa mampu datang kesana menjadi salah satu tamu VIP?

Saat pesta berlangsung, pihak dari Hype-Linear mengumumkan bahwa akan undian untuk para tamu undangan dan publik; hadiah dari undian tersebut adalah menjadi penumpang pertama yang akan ikut dalam perjalanan perdana kereta maglev dari Nagoya ke Tokyo.

Semua menyambutnya dengan senang, namun tiba-tiba lampu ballroom mati mendadak. Dalam gelap, Conan melihat ada percikan cahaya kecil, ketika akan diselidiki, ia ditahan Ran dan lampu darurat mulai menyala. Saat kembali terang, Ayah Sonoko tiba-tiba saja menghilang entah kemana, membuat Sonoko, dan Tomoko Suzuki, istrinya panik.

Sonoko mencoba menanyakan ke semua relasi Ayahnya, dimana Ayah Sonoko berada. Ia sempat menanyakan juga pada salah satu sponsor utama WSG, yaitu CEO dari perusahaan mobil Takara Automobile, John Voit. Ketika Sonoko menanyakan perihal Ayahnya yang hilang, John panik dan terlihat pucat. Ia malah langsung kabur meninggalkan Sonoko.

Conan yang melihat hal tersebut langsung merasa ada yang aneh. Hal tersebut akhirnya sampai ke telinga kepolisian Jepang. Inspektur Megure, Miwako dan Takagi lantas menutup hotel dan mulai melakukan penyelidikan.

Penyelidikan tersebut juga dibantu oleh para grup detektif cilik yang malah lebih dulu bisa menemukan Ayah Sonoko, akibat indera penciuman yang dimiliki oleh Genta. Sebagai rasa terimakasih, keluarga Sonoko akhirnya membagikan 6 tiket gratis dan koleksi Kamen Yaiba pada grup detektif cilik tersebut.

Namun saat Conan mengetahui bahwa John meminta bantuan pada Kogoro Mouri untuk melindunginya akibat adanya ancaman penculikan, Conan lantas berpikir bagaimana supaya Ayumi, Genta dan Mitsuhiko untuk tidak ikut dalam peluncuran maglev.

Ini diakibatkan beredarnya berita para petinggi dan eksekutif yang menjadi sponsor utama WSG, hilang diculik satu per satu meski akhirnya ditemukan. Kasus pertama dialami oleh Mitsuzuka, seorang rekanan Ayah Sonoko yang adalah pemilik perusahaan kudapan ringan terkenal Mitsuzuka. Kedua, Shiro sendiri. Berarti korban berikutnya adalah John.

Saking besarnya kasus ini, para FBI juga Shuichi Akai yang menyamar menjadi Subaru dan keluarga Sera dan Ibunya, Mary; ikut juga menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Mereka semua bekerja sama untuk memecahkan masalah yang dapat membahayakan nyawa orang banyak.

Mereka sadar, kasus ini sama persis dengan kejadian 15 tahun lalu di Boston; ketika 3 orang level C perusahaan besar di US diculik dan hilang dalam pekan pembukaan WSG. Meski banyak ancaman, pembukaan WSG di Tokyo dan peluncuran Hype-Linear harus tetap dilaksanakan.

Para penumpang yang mendapatkan kesempatan naik kereta peluru tersebut lantas memulai rangkaian acara. Mulai bertemu di bandara Nagoya dan melakukan medical check-up terlebih dulu. Di RS Nagoya, banyak orang penting yang datang, salah satunya adalah John Voit juga Ketua Komite WSG, Alan McKenzie yang adalah mantan kepala FBI.

Namun kejadian buruk terjadi, RS mengalami Quench; yaitu bocornya helium dari magnet mesin MRI yang membuat kadar oksigen menjadi sangat rendah. Seluruh calon penumpang yang sedang check-up di lantai 2 RS akhirnya pingsan termasuk Conan, Ai, Ran dan Kogoro.

Begitu bangun, mereka menemukan John Voit dan Alan McKenzie menghilang! Beruntung dengan cepat Conan dan Sera bisa menemukan John Voit namun Alan masih tidak diketahui keberadaannya sampai mereka berdua nyelonong masuk ke dalam kereta maglev.

Akibat kejadian di RS, pihak Hype-Linear membatalkan para penumpang naik kereta peluru tersebut dan menggantinya dengan menaiki kereta Shinkanzen regular. Namun Sera dan Conan berhasil masuk ke dalam kereta dimana ternyata Alan McKenzie disekap.

Begitu pula 2 pelaku utama yang membuat semua hal kacau. Akibat salah satu pelaku tersebut juga mengakibatkan kereta peluru ini hilang kendali dan bisa benar-benar menjadi ‘peluru’ yang mematikan bagi warga Jepang.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Apa kasus hilangnya para Level C ini sama dengan kejadian 15 tahun lalu di Boston? Lantas apa motif pelaku? Mampukah Conan mengatasi dua masalah besar tersebut?

Menangkap pelaku penculikan para eksekutif dan pihak sponsor WSG dan menghentikan kereta peluru tersebut sebelum mencapai stasiun akhirnya di Shibahama? Saksikan filmnya dan rasakan keseruannya ya!

Si Conan yang Susah Mati

Detective Conan: The Scarlet Bullet_Poster (Copy)

Ternyata bukan Bruce Willis saja ya yang susah mati karena film-filmnya yang berjudul Die Hard itu. Si Conan Edogawa juga ternyata susah matinya. Kalau saya perhatikan dari film pertama sampai film yang sekarang. Rasanya tidak ada kejadian buruk yang menimpa Conan atau mengharuskannya koma akibat kejadian-kejadian mengerikan yang selalu saja terjadi.

Entah itu terbakarnya pencakar langit, runtuhnya Mall akibat bom, tenggelamnya kapal pesiar, tidak terkontrolnya sebuah pesawat boeing hingga sekarang meluncurnya kereta peluru yang derailed.

Meski dalam adegannya, kita sudah bisa pastikan pasti tidak akan ada manusia yang selamat, pasti ada saja kesempatan si detektif ini tetap hidup. Yaah, paling luka gores dan luka kecil saja. Hebat bukan?

Komedi di tengah Bencana

Detective Conan: The Scarlet Bullet_Detective Boys (Copy)

Siapa lagi kalau bukan grup detektif cilik yang bisa menghibur para pecinta Detektif Conan? Meskipun masih anak-anak, terkadang pemikiran anak kecil seperti Ayumi, Genta dan Mitsuhiko banyak membantu penyelidikan. Itu kenapa terkadang, Inspektur Megure dan jajaran kepolisian Jepang tahu tentang eksistensi si grup detektif cilik tersebut.

Kelakuan polos Ayumi, Genta dan Mitsuhiko juga kadang menjadi komedi ringan sehingga kita para penontonnya tidak benar-benar pening menjadi ikut memikirkan kasus besar yang terjadi. Seperti dalam film Detective Conan kali ini, saat Ayah Sonoko hilang, Genta lah yang pertama membuka kunci teka-teki tersebut hanya karena ia mencium wangi belut bakar saja!

Alur Cerita yang Rapi

ScreenDetective Conan: The Scarlet Bullet_Plot (Copy)

Sebelumnya Aoyama pernah memasukan jalan cerita yang menurut saya agak lebay, hanya karena dibilang hasil make up nya tidak memuaskan, sang pelaku membunuh seorang aktris yang menyinggung hal tersebut dan malah membahayakan seluruh isi penumpang pesawat. Kalian bisa lihat film ini di Detective Conan: Magician of The Silver Sky. Rasanya cerita ini jadi berlebihan sekali.

Nah, kali ini, Aoyama sukses besar untuk membuat jalan ceritanya jadi semakin rapi dan tidak kompleks. Selama cerita berlangsung, saya bisa dengan mudah menarik silver lining antara kasus-kasus yang terjadi pada pekan WSG dibuka.

Meski demikian, kalian yang menonton film ini harus fokus. Lengah sedikit saja, pasti ada informasi yang kalian lewatkan. Informasi yang bisa kalian pakai untuk menebak siapa kira-kira pelakunya.

Overall, film ke 24 dari Detective Conan kali ini cukup menghibur. Bacaterus memberi skor 8/10 untuk The Scarlet Bullet. Seperti biasa, di akhir film kalian jangan beranjak dari kursi bioskop ya!

Ada post credit yang benar-benar mengakhiri film dan clue tentang apa film Detective Conan selanjutnya. Dalam clue kali ini, ada cuplikan yang memperlihatkan gedung kepolisian pusat Jepang. Hmmm, kira-kira apa ya yang akan terjadi?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram