bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Detective Conan: Dimensional Sniper 

Ditulis oleh Gerryaldo
Detective Conan: Dimensional Sniper
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film Detektif Conan yang berjudul Dimensional Sniper ini merupakan film ke 18 dari serial film animasi tersebut. Disutradarai oleh Kobun Shizuno, film ini juga menjadi bagian dari manga yang dibuat oleh Aoyama Gosho.

Berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya yang hanya mengandalkan Conan juga kepolisian Metro Jepang, kali ini kasusnya menyeret anggota FBI.

Baca Juga: Sinopsis & Review Anime Detective Conan: Sunflower of Inferno

Selain anggota FBI, Conan juga menemukan keterkaitan pelaku dengan para mantan militer Amerika. Ini membuat kasusnya menjadi kompleks. Conan berusaha memecahkan kasus ini supaya tidak ada lagi korban yang tewas, namun Conan harus benar-benar berlomba dengan waktu mengingat sang pembunuh mengeksekusi target dengan sangat cepat.

Sinopsis

Detective Conan 18_Poster (Copy)

Conan, Ayumi, Genta, Mitsuhiko, Prof. Agasa, Ai, Kogoro dan Ran diundang oleh Sonoko dalam acara pembukaan menara pandang tinggi terbaru di Jepang yang bernama Bell Tree Tower.

Menara pandang itu merupakan milik perusahaan keluarga Sonoko yakni Suzuki. Sonoko bangga sekali atas pencapaian keluarganya dan mengatakan kalau perayaan itu merupakan undangan khusus.

Memanfaatkan kesempatan itu, Ayumi, Genta dan Mitsuhiko segera merencanakan pembuatan maket wilayah sekeliling  Bell Tree Tower sebagai projek musim panas mereka juga Conan dan Ai.

Di saat yang lain menikmati pemandangan dari ketinggian 338 meter, Kogoro ketakutan bukan main mengingat dirinya memiliki acrophobia (phobia terhadap ketinggian).

Meski demikian, Kogoro tidak mau dilihat sebagai pria lemah. Ia mengatakan kalau hari ini sudah cukup dan akan segera pulang; tanpa sadar ia menginjak kaca panoramik.

Sonoko dan Ran yang melihat itu lantas mengerjai Kogoro dengan memintanya untuk melihat kebawah, begitu melihat ke bawah, Kogoro histeris dan lari masuk ke dalam lift yang salah; membawanya ke atas menara.

Asyik tertawa, tiba-tiba seorang pria bernama Hiroaki Fujinami ditembak mati oleh sniper dari gedung di dekat  Bell Tower. Conan langsung meminta semua pengunjung untuk merunduk, kepanikan terjadi di atas observation deck. Conan lantas mengintai pelaku menggunakan kacamatanya dan segera mengejar pelaku tersebut.

Ketika dalam pengejaran, Conan bertemu dengan teman sekelas Ran juga Sonoko yang punya profesi sebagai detektif lepas bernama Sera Masumi (Noriko Hidaka).

Sera mengatakan kalau ia sedang memata-matai Fujinami dan ia juga ingin tahu kenapa pelaku menembaknya juga identitasnya. Mereka berdua pun mengejar pelaku itu namun tidak berhasil menangkapnya.

Beruntung Conan sempat melempar gps sehingga ia tahu harus mengejar pelaku dimana. Di saat yang sama FBI juga Kepolisian ikut memburu. FBI yang terlibat adalah Jodie Starling, Andre Camel dan kepala FBI, James Black. Jodie hampir sepat menangkap sang pelaku namun akhirnya pelaku lolos setelah memanfaatkan ledakan yang terjadi saat baku tembak.

Ternyata kepolisian Jepang juga FBI sudah mengetahui tersangka yang dipercaya menjadi pelaku penembakan Fujinami, yakni Timothy Hunter, mantan Navy SEAL dan mantan penerima medalii Silver Star.

FBI juga yakin Hunter juga berusaha membunuh dua mantan perwira militer Amerika, Jack Waltz dan Bill Murphy, dan warga sipil Jepang lainnya, Hitoshi Moriyama.

Hasil penyelidikan FB jugaI mengungkapkan bahwa Hunter mungkin telah dibantu oleh seseorang untuk memasok senjata; mengingat senjata MK-11 merupakan senjata favorit Hunter. FBI mencurigai antara Scott Grean, Kevin Yoshino atau Mark Spencer, yang semuanya adalah mantan pejabat Pasukan Amerika Serikat-Jepang. 

Sementara penyelidikan sedang berlangsung, Moriyama ditembak dari jarak jauh hingga tewas, ini membuat kepolisian dan FBI semakin gencar mencari Hunter. Namun alangkah terkejutnya ketika para polisi juga anggota FBI menemukan Hunter terbunuh di tempat persembunyiannya.

Berita penembakan beruntun itu akhirnya terekspos ke media dan menimbulkan kepanikan massal. Dari semua tempat kejadian, pelaku selalu meninggalkan jejak yakni selongsong peluru kosong yang telah dipakai dan dadu.

Ketika Fujinami tewas, polisi menemukan kedua barang bukti tersebut, dadu yang ditemukan menunjukan angka 4, lantas saat Moriyama meninggal, dadunya menjadi angka 3, saat Hunter tewas angka dadunya berubah menjadi 2.

Hal ini membuat kepolisian Jepang dan FBI ikut berpikir apa maksudnya, mereka mengira bahwa itu adalah hitung mundur menandakan akan ada 1 orang lagi yang akan jadi korban.

Di tempat lain, Murphy yang sedang bersama Waltz diminta datang ke Tokyo melalui surat yang tampaknya ditulis oleh Mark Spencer. Saat Conan mengetahui hal itu, ia langsung paham bahwa Murphy masuk perangkap.

Conan bersama Sera akhirnya mencoba untuk menyelamatkan Murphy yang sedang ada di dalam kereta yang mulai masuk ke peron. Naas, Murphy tetap terbunuh dan Sera tertembak akibat usaha penyelamatan tersebut.

Saat mendapat kabar bahwa Murphy tewas, Waltz pun berencana untuk menyelesaikan ancaman penembakan itu secara diam-diam. Namun sang pelaku sudah mengetahui rencananya.

Beruntung Conan sadar akan hal itu dan berhasil menyelamatkan Waltz dengan menendang bola dengan kekuatan super sehingga Waltz meleset dari target bidik. Tanpa diduga, ada sniper lain yang bekerja. Sniper itu mengincar sang pelaku yang ternyata adalah Kevin Yoshino; mantan murid Hunter selama perang. Sniper itu adalah Subaru Okiya.

Subaru berhasil memukul mundur Yoshino dengan tembakan yang tepat mengenai pelipisnya.

Misi pun berubah, Yoshino kembali ke dek observasi tepat dimana Sonoko, Ran, Ayumi, Genta, Mitsuhiko dan Ai sedang berada disana untuk kembali mengerjakan tugas musim panas. Mengetahui banyak orang, Yoshino memukul Sonoko hingga pingsan dan menyandera Ayumi.

Mengetahui semua orang dalam bahaya, Conan berpikir keras. Lantas menggunakan penemuan baru dari Prof. Agasa, yakni bola kembang api, ia akhirnya melepaskan bola itu dan meledak di udara. Hal ini membuat Yoshino tidak bisa melihat karena terlalu silau mengingat ia menggunakan kacamata infrared setelah meledakan generator  Bell Tree Tower.

Memanfaatkan hal itu, Ran langsung menghajar habis-habisan Yoshino akibat perbuatannya terhadap Sera, Sonoko dan Ayumi. Yoshino langsung terlempar dan hampir jatuh dari balkon sebelum akhirnya diselamatkan oleh Andre Camel. Yoshino pun tertangkap dan langsung diamankan. Sera juga sembuh dan semuanya kembali normal.

Keterlibatan Sera Masumi

Detective Conan 18_Sera (Copy)

Sera Masumi mulai muncul dalam komik Detektif Conan Vol. 73. Sera diceritakan punya kemampuan bela diri sama seperti Ran juga pikiran yang tajam seperti Shinichi Kudo. Ia kerap membantu banyak masalah atau kasus-kasus yang terjadi ketika bersama Ran, Sonoko dan Conan. Sera juga merupakan adik kandung dari Shuichi Akai.

Dalam film ini, Sera tidak bisa membantu hingga kasus selesai karena luka tembak yang ia dapat ketika Sera berusaha untuk melindungi Conan dari target bidik Yoshino. Sera berjanji pada Ran untuk menjaga Conan selama ia dan Conan menyelidiki kasus penembakan

Dan Sera sepertinya sudah mengetahui identitas Conan sebenarnya karena Sera mengatakan kalau Conan dan Ran merupakan hard target karena hati mereka sama-sama anti ‘peluru’.

Penampilan Pertama Para Anggota FBI

Detective Conan 18_FBI (Copy)

Film Detektif Conan ini menjadi film pertama yang memunculkan hampir semua anggota FBI yang sebelumnya tidak pernah ada dan terlibat di film-film Detektif Conan.

Para anggota FBI seperti Jodie Starling, Andre Camel dan James Black ini diperkenalkan satu per satu di dalam komik. Jodie dalam komik Detektif Conan Vol. 27, Andre Camel di Vol. 58 dan James Black di Vol. 32.

Shuichi Akai pun menjadi salah satu anggota FBI yang diperkenalkan dalam versi komik Vo. 29, namun ia dikabarkan tewas dan menghilang saat berurusan dengan kelompok Black Organization dalam versi komik Vol. 58. Namun ternyata ia memalsukan kematiannya dan mengganti identitas sebagai Subaru Okiya yang tampil dalam film ini sebagai sniper.

Bell Tree Tower

Detective Conan 18_Bell Tree Tower (Copy)

Keterlibatan keluarga juga perusahaan finansial Suzuki kembali lagi hadir. Kini perusahaan fiksi raksasa tersebut berhasil membuat  Bell Tree Tower.

Bell Tree Tower sendiri ternyata benar-benar ada loh di Jepang, nama aslinya adalah Tokyo Sky Tree. Menara pandang ini menjadi salah satu setting yang dipakai di dalam cerita Detektif Conan baik film ataupun komik.

Bell Tree Tower sendiri ternyata memiliki makna keluarga Suzuki. Nama tersebut berasal dari gabungan atas nama Suzu (鈴) yang berarti "lonceng" dan ki (木) yang berarti "pohon" dalam bahasa Jepang. Aoyama Gosho benar-benar detail ya bahkan untuk penamaan saja sampai diperhatikan olehnya.

Rilisnya film berdurasi 110 menit ini ternyata bertepatan dengan komemorasi 20 tahun eksisnya komik (manga) Detektif Conan. Tidak heran kalau film ini sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya.

Keuntungan sebesar ¥ 4 miliar berhasil didapatkan selama peluncuran film ini di bioskop-bioskop seluruh dunia. Bacaterus memberi skor 3.5/5 untuk film ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram