bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Thailand Deep, Tidur atau Mati?

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Deep
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Jane mampu tak tidur berhari-hari karena gangguan kecemasan yang dia derita sepeninggalan kedua orangtuanya. Satu keadaan membawanya pada satu masalah yang membuat Jane butuh uang dalam jumlah banyak dan cepat. Tawaran menjadi bagian dari sebuah eksperimen pun dicobanya.

Jane diharuskan tidak tidur selama beberapa hari dengan imbalan uang cukup besar. Jane ternyata tidak sendiri. Ada tiga mahasiswa lainnya yang ikut dalam uji coba ini. Mereka berusaha saling menguatkan untuk tetap terjaga, karena jika sampai tertidur, nyawa dapat melayang.

Berhasilkah empat anak muda itu melalui uji coba ini? Film sci-fi dari Thailand berjudul Deep (2021) akan memperlihatkan padamu tentang pentingnya tidur. Tertarik? Mari baca sinopsis dan ulasannya lebih dulu! Yuk!

Sinopsis

Seorang mahasiswa kedokteran yang mengenakan jas laboratorium berdiri di atas gedung sekolah. Dalam keadaan sempoyongan dan berkeringat, posisinya memungkinkan dia jatuh kapan saja.

Pihak keamanan sekolah terlihat berusaha mencegahnya tapi begitu pintu ke bagian atas terbuka, siswa tersebut terjatuh. Siswa-siswa yang berkerumun di bawah, histeris.

Sebuah narasi kemudian terdengar. Suara wanita mengatakan bahwa kita semua tahu manusia membutuhkan setidaknya 8-10 jam untuk tidur, tapi tak pernah tahu berapa lama seorang manusia bisa bertahan tanpa menutup mata. Scene berlanjut ketikaseorang dosen terlihat menjelaskan tentang gangguan tidur atau insomnia.

Dia mengatakan di hadapan para mahasiswa kedokteran bahwa insomnia adalah gangguan fisik yang berakar pada mental. Stres dan kecemasan bisa mengganggu pikiran dan mencegah manusia untuk tertidur, tapi hal tersebut biasanya tak lebih dari dua hari, kecuali dalam kasus insomnia klinis yang serius.

Masih menurutnya, penderita insomnia ekstrem mengalami kurang tidur selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Hal ini dipicu oleh sesuatu yang lebih rumit daripada stres, seperti dampak dari trauma yang dialaminya. Dia kemudian memperlihatkan sebuah audio visual, gambaran seseorang yang sedang tidur tapi tampak tak nyenyak. 

Dosen itu lantas bertanya: apa yang terjadi jika manusia tetap terjaga selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun? Sementara satu atau dua malam tanpa tidur saja sudah cukup untuk mengacaukan kapasitas mental manusia yang disebut dengan penyimpangan emosi. Lebih dari tiga malam tanpa tidur akan menyebabkan kebingungan akut dan gangguan delirium.

Ketika sudah begitu, persepsi kita mengenai realitas akan terdistorsi. Jika kondisinya berlanjut lebih lama dari itu, seseorang akan mengalami halusinasi pendengaran dan visual sehingga tak bisa membedakan mana kenyataan dan mana bukan.

Film berlanjut saat seorang wanita muda bernama Jane (Panisara Rikulsurakan) bercerita bahwa waktu terlama dia tidak tidur adalah tiga malam. Ketika itu dia dan saudaranya, Jane, baru pindah ke rumah nenek mereka.

Sejak tinggal di sana dia begitu mencemaskan keamanan rumah. Setiap malam terus memeriksa kunci walau tahu sudah menguncinya. Dia tak bisa menahan diri untuk terus memeriksa ulang.

Gadis tersebut tampak tak merasa terbebani, bahkan dia bisa melihat gangguan ini dari sisi positif karena itu artinya dia bisa memanfaatkan 24 jam yang dimiliki sebaik mungkin. Pada suatu pagi Jane menerima sebuah surat pemberitahuan keterlambatan pembayaran pinjaman rumah. Di sana tertulis sejumlah uang yang harus dibayar, yaitu 728.155 Baht.

Jane yang berkuliah kedokteran di Sirindara University mengajukan permohonan berhenti karena terkendala biaya. Dosen yang di awal menjelaskan tentang insomnia, berusaha membujuknya. Dosen yang diketahui bernama Profesor Nichcha tersebut kemudian teringat bahwa ada sebuah perusahaan farmasi dari Jerman yang menghubungi universitas.

Mereka sedang mencari sukarelawan untuk penelitian obat baru. Dosen itu mendengar bahwa bayarannya cukup besar. Dia juga merasa dari wawancara yang mereka lakukan tentang insomnia, Jane memenuhi syarat. Jane kemudian mengambil kartu nama yang diberikan dosennya.

Cerita berlanjut saat gadis itu mendapat penjelasan mengenai Qratonin dari perusahaan farmasi Jerman yang direkomendasikan dosennya. Ia adalah zat yang berasal dari bagian otak yang disebut thalamus.

Qratonin bisa digunakan untuk mengobati pasien mati otak dan zat ini hanya dihasilkan saat kita bangun. Atas dasar itu, perusahaan farmasi dari Jerman tersebut memulai eksperimen yang disebut Deep.

Mereka menjelaskan proses-proses dalam Deep yang terdiri atas tiga level. Semakin tinggi levelnya, Qratonin akan semakin terkonsentrasi. Durasi setiap level mungkin dapat berbeda pada setiap orang. Eksperimen ini hanya boleh dilakukan oleh personal Weimarer atau personal dari perusahaan farmasi penyelenggara.

Tak lama seorang pria paruh baya bernama Hans Miller menemui Jane. Dia merupakan direktur penelitian Deep. Hans mulai menjelaskan percobaan yang akan dilakukannya dengan mengacu pada kesuksesan Alexander Fleming dalam menemukan penisilin yang sudah merevolusi bisnis farmasi.

Hans ingin Qratonin melakukan hal yang sama. Jane kemudian bertanya, mengapa Qratonin hanya dihasilkan saat manusia terjaga? Hans menjawab dengan mengatakan bahwa jika melatonin adalah zat yang dapat membuat kita tertidur sementara Qratonin adalah sebaliknya. Jane kembali mengajukan pertanyaan, kali ini tentang berapa uang yang dia dapat dari penelitian ini?

Hans mengatakan untuk level satu, setiap peserta uji coba mendapatkan 100.000 Baht. Jane langsung setuju dan menandatangani surat persetujuan, termasuk menyetujui dirinya untuk ditanami semacam mikrocip di area oksipital. Mikrocip ini hanya akan mengambil Qratonin dari otak. Hans lalu memasukkan cip ke leher bagian belakang Jane.

Pria itu mengatakan selama Jane punya mikrocip di lehernya, Jane harus memakai jam yang disediakan. Jam itu akan mengukur detak jantung Jane serta jumlah Qratonin yang sudah didapatkan dalam hitungan presentase. Sebelum pergi meninggalkan ruangan, Hans mengingatkan Jane untuk tidak boleh tertidur sama sekali.

Jika Jane tertidur lebih dari 60 detik saja, mikrocip kemungkinan mengalami korsleting yang bisa mengakibatkan jantung Jane berhenti. Jane terlihat mulai panik tapi Hans menjamin percobaan ini aman karena jam tersebut juga akan mengingatkan kalau-kalau Jane tertidur tanpa sengaja. Lalu bisakah Jane melalui percobaan ini?

Tak Tidur, Banyak Uang tapi Kehilangan Nyawa

Kamu yang punya masalah insomnia, bisa sangat related dengan film Deep (2021). Film ini berfokus pada permasalahan tidur yang diderita empat anak muda. Masing-masing dari mereka terbiasa untuk bergadang setiap hari, bahkan tak tidur hingga tiga malam. Seperti Jane yang diperankan oleh Panisara Rikulsurakan.

Mereka dinilai memenuhi syarat sebagai ‘kelinci percobaan’ untuk sebuah perusahaan yang ingin mengembangkan obat antitidur dengan imbalan sejumlah uang. Empat anak muda tersebut setuju karena alasan yang berbeda-beda. Sayangnya, percobaan itu punya risiko yang sangat besar, yakni kehilangan nyawa.

Di awal-awal film, ketegangan tidak begitu terasa karena mereka juga masih bisa menyelesaikan tantangan dengan mudah. Masuk ke pertengahan film, tensi keseruan mulai naik karena mereka mulai kewalahan. Alurnya dibuat dengan rapi karena semakin lama kamu bisa ikut merasakan kegelisahan mereka yang tak tidur berhari-hari.

Baca juga: สวัสดี, Ini 20 Film Thailand Terbaru di Tahun Ini

Film Sci-Fi yang Segar

Premis film Deep (2021) sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Ide membuat cerita semacam ini rasanya kerap terlintas. Jangan dulu menganggapnya sebagai film kacangan karena eksekusi film Deep (2021) secara keseluruhan dibuat dengan cukup segar. Mulai dari pemilihan aktor hingga sinematografi dan tone pada film akan membuatmu tidak bosan.

Aktor-aktor muda yang terlibat dalam film ini berhasil memainkan perannya masing-masing sesuai porsi. Selipan bumbu romantis antara mereka tidak berlebihan dan emosi yang dibutuhkan pun dibawakan secara pas. Paling menarik adalah film ini dikemas dengan sinematografi yang asyik.

Beberapa scene banyak diambil secara super close up. Selain itu, walau ber-genre sci-fi yang bertema kematian, keresahan dan halusinasi yang membahayakan nyawa, pemilihan warna dalam film ini sebagian besar cukup cerah.

Kamu tidak akan terganggu oleh pencahayaan yang kurang atau warna gelap pada layar. Hanya, untuk beberapa penonton, ini mungkin akan terasa kurang pas dan nendang.

Subkonflik Menjaga Agar Tak Bosan

Dalam waktu sekitar 1 jam 40 menit, selain menampilkan konflik utama, Deep (2021) juga menyertakan subkonflik setiap tokoh sebagai latar belakang. Mulai dari Jane yang terlihat menunjukkan gangguan kecemasan karena trauma di masa lalu akibat melihat pembunuhan kedua orangtuanya sehingga kerap tak tidur berhari-hari.

Dia mengikuti eksperimen itu untuk mengumpulkan uang guna melunasi cicilan rumah sang nenek yang kini dia tinggali bersama adik perempuannya. Kemudian ada Win yang bermasalah dengan sang ayah setelah kematian ibunya.

Dia gemar sekali begadang dan menghabiskan malam di klub malam sambil mabuk-mabukan. Kemudian ada Cin yang merupakan seorang beauty vlogger dengan pengikut ribuan. Dia mengalami masalah tidur karena merasa terbebani kuliah di kedokteran.

Terakhir ada Peach yang ternyata terobsesi pada Cin. Selain punya obsesi pada gadis cantik tersebut, karakter Peach diceritakan gemar begadang karena dia adalah seorang gamers.

Subkonflik yang berbeda pada setiap karakter menjadi satu garis lurus yang menghubungkan mereka dengan percobaan dalam film ini. Upaya menciptakan subkonflik ini cukup berhasil untuk membuat film tidak membosankan.

Secara keseluruhan Deep (2021) menawarkan cerita yang tidak terlalu mengejutkan tapi lima sutradara yang terlibat dalam film ini berhasil mengemasnya secara menarik. Di dalamnya juga terdapat beberapa penjelasan dan visualisasi mengenai reaksi tubuh jika kurang tidur. Penasaran? Deep (2021) sudah bisa disaksikan di Netflix ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram