bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Serial Deadwind Season 1 (2018)

Ditulis oleh Aditya Putra
Deadwind Season 1
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Orang-orang Nordik punya nama sendiri untuk menyebut serial atau film bergenre crime. Namanya adalah Nordic Noir, mengambil sudut pandang dari polisi yang menginvestigasi sebuah kasus kriminal. Biasanya dilengkapi dengan pemandangan khas di negara-negara Nordik yang mendung dan gelap.

Deadwind merupakan salah satu serial  Nordic Noir dan crime drama yang menceritakan tentang investigasi pembunuhan. Bukan investigasi pembunuhan biasa yang diungkap karena kemungkinan motifnya yang bermacam-macam. Kalau mau tahu lebih lanjut, mending langsung simak saja review dan sinopsis serial Deadwind Season 1 berikut ini.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2018
  • Genre: Crime, Drama
  • Produksi: Dionysos Films, Odeon Fiction, APC Studios
  • Jumlah episode: 15
  • Sutradara: Rike Jokela
  • Pemain: Pihla Vitala, Lauri Tilkanen, Jani Volanen, Tommi Korpela

Setelah suaminya meninggal karena kecelakaan,  Sofia Karppi kembali ke Helsinki, Finlandia. Dia membawa serta anak tiri perempuannya, Henna, dan anak lelakinya, Emil. Untuk mengobati rasa dukanya, Sofia memutuskan untuk menenggelamkan diri pada pekerjaannya sebagai detektif. Kasus pertama yang ditanganinya adalah kasus kematian Anna Bergdahl.

Anna ditemukan dikubur dengan hanya menggunakan pakaian dalam dan tangan memegang seikat bunga. Dia ditemukan di sebuah lokasi yang dimiliki oleh Tempo, sebuah perusahaan yang bergerak dalam penelitian penggunaan tenaga angin. Sementara itu, pakaiannya ditemukan dalam keadaan terlipat rapi di dekat sebuah danau.

Untuk menginvestigasi kasus kematian Anna, Sofia mendapatkan rekan yaitu Sakari Nurmi. Nurmi sebelumnya bertugas di bidang keuangan dan kasus Anna menjadi kasus pertamanya sebagai detektif di kasus pembunuhan. Dengan pengalaman yang minim, Nurmi diharapkan akan mendapat bimbingan dari Sofia.

Sofia dan Nurmi mendapat rekaman hari Anna terbunuh. Ketika itu Anna meninggalkan pesta yang diadakan oleh Tempo. Orang pertama yang dicurigai oleh Nurmi adalah Usko, suami dari Anna sebagai orang terdekat. Desakan Nurmi membuat Sofia menyelidiki Usko yang berduka karena kehilangan sang istri dan harus menjadi orang tua tunggal. Kesedihan yang dirasakan juga oleh Sofia.

Orang kedua yang dicurigai adalah Alex Hoikkala, salah satu pemimpin Tempo bersama dua saudaranya, Julia dan Roope. Alex merupakan orang yang merekrut Anna. Anna ditugaskan untuk sebuah proyek baru yaitu sebuah lingkungan yang tenaganya dibangkitkan angin. Menurut keterangan yang dikumpulkan polisi, Anna dan Alex beradu argumen ketika berada di pesta.

Alex mengaku bertemu Anna tapi Anna pergi untuk tempat lain setelah pesta. Selain itu, menurutnya dia terlalu mabuk untuk mengendarai mobil padahal Anna terlihat masuk ke dalam mobilnya. Setelah diselidiki lebih jauh ternyata Anna adalah selingkuhan dari Alex dan sedang mengandung bayi dengan usia kehamilan hampir empat bulan.

Nama Andreas Wolf mencuat setelah menculik istri dari Alex, Linda. Andreas nggak meminta tebusan berupa uang melainkan pengakuan dari Alex. Dia menunjukkan sebuah video yang menampilkan Andreas yang berenang bersama pacarnya, Hilde. Hilde kemudian tewas karena keracunan radiasi yang menurut Andreas berasal dari penelitian yang Alex lakukan.

Tempo ternyata akan dibeli oleh perusahaan asal Jerman, Weltkraft. Teknologi yang diteliti Tempo menarik Weltkraft yang akan menggunakannya untuk membuat sampah nuklir. Anna merupakan orang yang bertanggung jawab dalam penelitian itu. Orang yang merekrutnya pada penelitian itu adalah Rannikko.

Kehidupan Anna diselidiki dari sisi pekerjaan maupun personal. Ternyata dia pernah nyaris menjadi korban perkosaan. Tetangga Anna, Jarkko, juga diselidiki oleh Sofia dan Nurmi yang ternyata identitasnya palsu. Sementara itu kecurigaan pada Usko meningkat setelah diketahui pernah melakukan KDRT karena tahu perselingkuhan Anna. Siapakah sebenarnya pembunuh Anna?

Tempo Pelan

Bagi yang mengharapkan intensitas tinggi, mungkin akan kecewa karena Deadwind nggak menyajikannya sama sekali. Sebagai gantinya, kita akan dibawa mengikuti alur cerita dengan tempo pelan dengan banyak dialog dan petunjuk yang muncul satu per satu. Serial ini menggambarkan karakternya secara detail lengkap dengan alibi dan motif mereka.

Untuk menampilkan petunjuk, penggunaan flashback terasa sangat tepat. Satu per satu orang yang dicurigai akan diberi kesempatan untuk memperlihatkan hubungan mereka dengan Anna. Tapi semua dilakukan tanpa terburu-buru sehingga membuat mereka tetap mencurigakan. Petunjuknya sengaja ditampilkan perlahan sehingga membuat kita bertanya-tanya.

Baca juga: Sinopsis & Review Serial The Twelve: 12 Juri Kasus Pembunuhan

Plot Solid

Plot utama di Deadwind adalah menyelidiki orang-orang yang berpotensi sebagai pemunuh Anna. Satu per satu karakter diungkap sifat aslinya untuk membuat adanya pertentangan antara alibi dan motif mereka. Hasilnya, sampai akhir season, semua yang dicurigai tetap punya motif yang mungkin menggerakkan mereka untuk menghabisi nyawa Anna.

Masing-masing dari Usko, Alex dan Jarkko diberi porsi yang cukup untuk dibuat menjadi pembunuh potensial. Usko punya motif dendam karena mengetahui perselingkuhan istrinya dengan Alex. Usko semakin dicurigai setelah diketahui pernah melakukan KDRT. Alex punya motif membunuh Anna karena hubungan perselingkuhannya nggak mau diketahui oleh Linda.

Jarkko merupakan orang dari masa lalu Anna yang pernah melihatnya selamat dari percobaan perkosaan. Selain dari para karakter itu, serial ini juga punya beberapa subplot yang membuat penonton semakin penasaran. Subplot di Deadwind terbilang sangat sedikit. Secara garis besar hanya ada tiga.

Pertama, dari Andreas yang kekasihnya meninggal karena terkena radiasi yang menurutnya berasal dari Tempo dan penelitian yang dilakukan Alex. Kedua, dari Julia yang mencoba menjual saham Tempo pada Ranikko yang ingin mewujudkan niat untuk mengubah visi dari penelitian yang diteliti oleh perusahaan tersebut. Ketiga dari perjuangan Sofia sebagai orang tua tunggal.

Minimnya subplot membuat cerita bisa difokuskan pada plot utama yaitu pencarian pembunuh. Walau begitu subplot-subplot yang ada berhasil membangun motif baru pada Alex karena Anna merupakan orang yang mengetahui betul proyek perusahaannya. Kecerdikan untuk menyertakan subplot yang mendukung plot utama merupakan salah satu keunggulan serial ini.

Chemistry Sofia dan Nurmi

Karakter utama yang menjadi nyawa dari Deadwind adalah duo Sofia dan Nurmi. Keduanya merupakan penggabungan yang menarik, Sofia adalah detektif kasus pembunuhan yang berpengalaman sementara Nurmi adalah orang baru. Hal itu tercermin dari bagaimana Sofia berani menerobos peraturan demi mendapatkan petunjuk sementara Nurmi lebih hati-hati.

Sofia dan Nurmi memberikan chemistry yang pas sebagai protagonis di serial ini. Sofia tangguh tapi sedang rapuh, sementara Nurmi cukup cekatan tapi belum berpengalaman. Keduanya nggak ditampilkan sempurna tapi saling melengkapi terutama ketika Sofia sempat ditarik dari investigasi dan Nurmi kesulitan untuk mendapat petunjuk.

Dengan tempo lambat, Deadwind berhasil membuat penonton bertahan untuk mengikuti kelanjutan setiap episode. Petunjuk dimunculkan perlahan serta karakter-karakter yang berpotensi menjadi antagonis disimpan sampai episode terakhir. Kalau kamu menyukai episode pertamanya, serial ini akan membuat kamu penasaran sampai episode terakhir.

Kalau biasanya kamu menonton drama kriminal buatan Amerika atau Korea, mungkin kamu akan merasakan sesuatu yang berbeda ketika menonton serial yang satu ini. Bagi yang belum terbiasa menonton Nordic Noir, serial ini bisa menjadi awal yang bagus. Tertarik buat nonton? Tulis komentarmu di bawah, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram