bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Dead in a Week or Your Money Back (2018)

Ditulis oleh Aditya Putra
Dead in a Week or Your Money Back
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Ada sebuah ungkapan bahwa jodoh dan maut seseorang sudah ditentukan oleh Tuhan. Maut di sini diartikan sebagai kematian. Betapa keras kita berupaya mencari atau menghindari kematian, ketika takdir sudah tiba, kita nggak bisa apa-apa. Tapi nggak sedikit juga orang yang melakukan bunuh diri karena berbagai alasan.

Bunuh diri bagi yang melakukannya dianggap sebagai jalan keluar saking sudah terlalu sulitnya menjalani hidup. Dengan menghabisi nyawa sendiri, masalah akan selesai. Di film Dead in a Week or Your Money Back, ada yang berkali-kali mencoba bunuh diri tapi gagal akhirnya menyewa jasa orang yang kompeten. Seperti apa lengkapnya? Simak sinopsis dan review filmnya berikut ini.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2018
  • Genre: Comedy
  • Produksi: Rather Good Films Ltd.
  • Sutradara: Tom Edmunds
  • Pemain: Tom Wilkinson, Aneurin Barnard, Freya Mayor, Christopher Eccleston

William, seorang penulis berusia 27 tahun berusaha melompat dari jembatan. Dia terkejut karena ada orang lain yang datang dan menawarinya bantuan untuk mendorong supaya upaya bunuh diri terlaksana. Pria itu kemudian menyerahkan sebuah brosur. Setelah pria itu pergi, William melompat dari jembatan. Dia malah mendarat ke sebuah kapal pesiar dan selamat.

Bercerita pada teman nggak menyurutkan niat William untuk bunuh diri. Ketika mencoba melakukannya sendiri, dia nggak pernah dinaungi keberuntungan. Begitu juga soal karir, tulisannya yang dikirim ke penerbit pun ditolak. Merasa butuh bantuan dari orang lain, William melihat kembali brosur yang didapatnya pada malam sebelumnya. Dia pun menghubungi nomor yang tertera.

Keesokan harinya, William menemui Leslie di sebuah kedai. Leslie adalah seorang pembunuh bayaran yang menerima permintaan William untuk membunuh dirinya sendiri. Keduanya berbincang mengenai alasan William ingin segera mati sampai dengan cara apa William ingin hidupnya berakhir. William pun menandatangani kontrak berisi perjanjian bahwa William akan tewas dalam waktu maksimal seminggu atau uangnya akan dikembalikan.

Leslie menerima permintaan William dengan mengurangi harganya di pasaran. Tawaran 2.000 poundsterling diambilnya demi bisa menambah poin di perusahaan pembunuh bayarannya. Kalau dia nggak mencapai poin standard, maka profesinya sebagai pembunuh bayaran akan diberhentikan. Tugas itu terlihat akan mudah karena William nggak akan melawan.

Di usia yang sudah nggak muda, Leslie masih menganggap kemampuannya masih bagus. Tapi banyaknya pembunuh bayaran muda sudah menggerus pekerjaannya. Untungnya, Penny, istrinya yang doyan menyulam, terus memberi dukungan walau sudah mulai memikirkan tentang pensiun. Leslie nggak mau pensiun karena menurutnya dia akan menjadi manusia yang nggak berguna.

Keesokan harinya, Leslie mulai memata-matai kegiatan William. William mendapatkan surat bahwa ada penerbit yang siap menerbitkan tulisannya. Setelah ragu untuk menghadiri pertemuan dengan penerbit karena hidupnya tinggal seminggu, dia memutuskan untuk datang ke pertemuan. Dia merasa tulisan itu akan menjadi legacy yang ditinggalkannya.

Leslie bersembunyi di tempat aman untuk menembak William yang sedang bertemu penerbit. Tembakan Leslie meleset dan mengenai orang dari penerbit. William melarikan diri karena ketakutan. William diberi tahu bahwa karyanya akan dibantu oleh seorang editor bernama Ellie. Keduanya pun bertemu dan berbincang tapi William belum menceritakan keinginannya untuk bunuh diri.

Ketika William dan Ellie sedang memperbaiki tulisan di apartemen William, Leslie menerobos masuk dan mencoba menembak William. Sebelum peluru berhasil ditembakan, Penny membawa William lari ke sebuah gang. Mereka berdua dihampiri oleh sesosok pria misterius. Leslie menembak ke arah William dan malah membunuh pria misterius tadi.

Kedekatan dengan Ellie membuat William merasa hidupnya penuh arti. Dia pun mempertimbangkan keinginannya untuk mati. Sementara Leslie, didatangi oleh bosnya, Harvey. Harvey mengatakan bahwa kemampuan Leslie sudah mulai menurun dan menyarankannya untuk berhenti. Tapi Harvey punya niat lain yaitu membunuh Leslie karena pria yang dibunuh Leslie adalah sesama karyawan di perusahaan pembunuh bayaran. Akankah Leslie berhasil membunuh William?

Karakter Pembunuh Bayaran yang Eksentrik

Di Dead in a Week or Your Money Back, karakter Leslie menjadi kunci sebagaimana cerita berfokus padanya dan William. Karakter eksentrik Leslie dibanding pembunuh bayaran pada umumnya menjadi salah satu andalan dalam film besutan Tom Edmunds ini. Sebagai pembunuh bayaran, Leslie bisa dibilang merupakan sosok yang eksentrik.

Dia hidup teratur, dibekali makanan dan minuman oleh Penny setiap pagi, pulang pada waktu yang sama serta mendukung hobi istrinya yaitu menyulam. Dari segi penampilan, Leslie pun digambarkan terlalu baik. Dia membiarkan istrinya membelikan pakaian yang dipakai. Bahkan di awal film, ketika William bertemu dengan Leslie, William mempertanyakan keputusan Leslie dalam memakai turtle neck.

Baca juga: Film Tentang Pembunuh Bayaran yang Tak Boleh Dilewatkan

Penggunaan Beberapa Jenis Komedi

Chemistry antara Tom Wilkinson sebagai Leslie dan Aneurin Barnard sebagai William menjadi andalan bagi film ini untuk menggulirkan cerita dengan sentuhan komedi. William yang skeptis pada kehidupan berbanding terbalik dengan Leslie yang ingin terus hidup dengan menekuni profesi sebagai pembunuh bayaran.

Perbedaan cara pandang itu berkali-kali digunakan dalam adegan Leslie yang menggoda William mengapa ingin bunuh diri. Black comedy merupakan jenis komedi yang paling sering diangkat. William menggerutu karena hidupnya seperti berada di sebuah sistem yang menjebak tapi nggak membuatnya merasa berarti bisa memancing empati sekaligus tawa.

Komedi deadpan menjadi jenis komedi kedua yang sering dipakai di film Dead in a Week or Your Money Back. Wilkinson begitu piawai memainkan ekspresi wajahnya yang datar tapi tetap berhasil membuat suasana menjadi lucu. Salah satu adegan terbaik dari jenis komedi ini adalah ketika Leslie dan William berdebat tentang film yang dibintangi Michael J. Fox mana yang terbaik.

Ada juga komedi slapstick yang disertakan. Leslie yang sering salah mengenai sasaran cukup memberikan hiburan. Atau ketika telinga Leslie terkena peluru yang ditembakan. Penggunaan berbagai jenis komedi ini dalam beberapa adegan berhasil memancing tawa, meski beberapa terkesan datar.

Mengangkat Konflik Personal

Dengan jalan cerita yang banyak memberi kekonyolan, Dead in a Week or Your Money Back juga mengangkat isu tentang konflik personal. William yang ingin mati merasa frustasi karena hidupnya dinilai nggak berarti. Oleh karena itu, dia punya mimpi ideal untuk mati. Contohnya ketika melakukan suatu tindakan terpuji seperti menyelamatkan anak yang akan tertabrak truk.

Sementara karakter Leslie erat kaitannya dengan ageism. Usianya sudah nggak muda lagi dan kemampuannya menurun. Alih-alih mempergunakannya dengan baik, perusahaan tempat Leslie bekerja malah memilih merekrut pembunuh-pembunuh bayaran muda. Cara perusahaan tersebut merupakan bentuk satir pada realita yang ada saat ini.

Konflik personal yang dihadapi Leslie bukan hanya di perusahaan tempatnya bekerja, tapi juga di rumah. Dia nggak mau pensiun, pergi ke suatu tempat dan mengandalkan hidup dari uang pensiun. Baginya hidup seperti itu bukanlah hidup yang diingankannya karena merasa nggak berguna dan hanya menunggu waktu baginya tutup usia.

Dead in a Week or Your Money Back yang berdurasi 90 menit ini merupakan tipikal film komedi asal Inggris. Black comedy disertai deadpan menjadi andalan. Bagi yang nggak terbiasa menonton komedi dari negeri Ratu Elizabeth mungkin nggak akan bisa memahami letak lucunya. Apa kamu suka komedi a la Inggris? Mari bagikan pendapatmu di kolom komentar, teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram