bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review DC’s Legends of Tomorrow Season 2 (2016)

Ditulis oleh Aditya Putra
DC’s Legends of Tomorrow Season 2
4.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Perlu usaha keras dari Legends untuk bisa menghabisi Savage di season pertama Legends of Tomorrow. Terlebih Savage berhasil menciptakan alat untuk membuatnya berada di tiga masa berbeda yang artinya dia harus dibunuh tiga kali. Bahkan untuk mengalahkannya, Legends harus kehilangan Hawkman dan Hawkgirl.

Season kedua Legends of Tomorrow menceritakan tentang bagaimana penjelajahan waktu di season pertama menyisakan masalah. Ada kerusakan dan penyimpangan yang berpengaruh pada masa-masa berikutnya. Para Legends harus turun tangan untuk mengatasinya, belum lagi ada villain baru yang siap menjegal. Penasaran? Simak dulu review dan sinopsisnya, yuk!

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2016
  • Genre: Superhero
  • Produksi: Berlanti Productions, DC Entertainment, Warner Bros. Television
  • Jumlah episode: 17
  • Sutradara: Dermott Downs, Michael Grossman, Kevin Tancharoen, Michael Allowitz
  • Pemain: Victor Garber, Brandon Routh, Arthur Darvill, Caity Lotz, Franz Drameh, Matt Letscher

Pada tahun 2016, seorang ahli sejarah bernama Nate Heywood menemukan tempat Waverider berada setelah selamat dari ledakan nuklir di tahun 1942. Di dalam Waverider, hanya ada Mick yang nggak sempat keluar karena terluka. Sementara itu Ray, Sara, Jax dan Martin masih menjelajahi waktu karena ada kerusakan yang berakibat pada sejarah.

Anggota Justice Society of Amerika (JSA), Rex Tyler, menemukan Ray dan kawan-kawan di tahun 1942 dan mengira bahwa mereka adalah mata-mata Nazi. Rex yang sebelumnya pernah bertemu dengan mereka, nggak mengenali sama sekali karena adanya kerusakan yang diakibatkan oleh penjelajahan waktu. Rex akhirnya menyadari bahwa mereka bukan mata-mata.

Nate mencoba menggagalkan pembuatan nuklir yang kelak meledakkan New York. Misi yang kemudian menewaskan Rex. Amaya mencoba menyerang Mick ketika menemukan Waverider karena menyangka Mick bertanggung jawab atas kematian Rex. Nate menghentikan upaya Amaya dan Sara, dia memberi tahu bahwa kematian Rex bukan karena kelompoknya.

Ray mencoba menguji kemampuan Nate dalam menjelajah waktu tapi malah membuat mereka terlempar ke Jepang abad ke-17. Legends menemukan beberapa kerusakan karena penjelajahan waktu yang mereka lakukan. Semua harus dilakukan agar kenyataan di waktu mereka hidup sebenarnya nggak berubah.

Nate, Mick, Amaya, Felicity dan Cisco menjelajah ke tahun 1951 ketika ada serangan alien  bernama Dominators yang pertama di Oregon. Upaya mereka menangkap Dominators malah membuat mereka ditangkap oleh Men in Black. Mereka menemukan alasan Dominators datang ke bumi yaitu untuk melihat potensi bahaya karena banyaknya metahuman yang muncul.

Hunter mencoba memperbaiki Spear of Destiny. Para Legends kembali ke tahun 1967 dan menemukan bahwa Darhk dan Malcom mencoba untuk menculik Hunter. Hunter yang pada masa itu sedang ditangkap polisi, dibebaskan oleh Legends dan dibawa ke Waverider. Nate dan Ray kehilangan kemampuannya karena adanya kerusakan pada waktu.

Spear of Destiny punya kemampuan untuk mengubah kenyataan sehingga akan berbahaya kalau digunakan oleh sembarang orang. Kondisi alat itu nggak utuh, ada beberapa fragmen yang perlu dikumpulkan agar bisa bekerja dengan baik. Bukan hanya Legends yang mengincar alat tersebut melainkan juga Legion of Doom, kelompok villain yang ingin mengubah kenyataan.

Kesulitan bertambah ketika fragmen Spear of Destiny nggak tersimpan di tempat yang sama dan waktu yang sama. Baik Legends maupun Legion harus berlomba mencari fragmen-fragmen itu dengan menjelajahi waktu yang juga punya potensi mengubah kenyataan karena menciptakan kerusakan. Bahkan kerusakan itu bisa membuat ada dua versi dari seseorang. Berhasilkah mereka?

Karakter-Karakter Baru di Season 2

Carter dan Kendra sebagai Hawkman dan Hawkgirl nggak muncul lagi setelah diceritakan mati di season pertama. Sebagai gantinya, ada beberapa karakter baru. Nate, cucu dari anggota JSA yang merupakan metahuman sekaligus ahli sejarah menjadi tambahan kekuatan bagi Legends. Persahabatannya dengan Ray menjadi hiburan tersendiri di season kedua.

Ada juga Amaya, anggota JSA tapi caranya memandang sosok pahlawan berbeda dengan anggota Legends yang lain. Dari sisi villain, ada Legion of Dooms yang langsung terhubung ke Arrowverse. Anggotanya adalah Malcolm Merlyn, Damien Dhark dan Eobard Thawne. Malcolm dan Dhark berperan besar dalam cerita dengan Sara.

Dhark merupakan orang yang membunuh saudara dari Sara dan membuat Sara ingin membalas dendam. Sedangkan Malcolm merupakan orang yang membunuhnya ketika menjelajah waktu tapi Sara berhasil dibangkitkan. Eobard Thawne, salah satu anggota Legion of Dooms malah melanjutkan cerita bagaimana The Flash membuat Flashpoint.

Eobard menjadi anggota pertama yang mengincar Spears of Destiny karena ingin menghapus dirinya di masa depan yang sudah diubah oleh The Flash. Kemunculan di Legends of Tomorrow nggak sehebat kemunculannya di Flash walau cukup membuat serial ini jauh lebih menarik. Dengan kata lain, kemunculannya cukup berpengaruh meski bukan yang paling berpengaruh.

Dibandingkan dengan season pertama, kemunculan Legion of Dooms jelas membuat intensitas cerita lebih seru. Dibandingkan dengan Savage, mereka bisa memberikan lebih banyak masalah disertai dengan kemampuan yang juga nggak kalah hebatnya. Selain itu, kepentingan yang sama besarnya dengan Legends membuat Legion of Dooms menjadi villain yang sepadan.

Legends Lebih Dinamis

Anggota Legends mengalami perubahan dengan hilangnya Hawkman dan Hawkgirl. Kekosongan itu diisi oleh Amaya yang bisa berubah menjadi Vicen dan Nate yang bisa berubah menjadi Steel. Kemunculan keduanya cukup menegaskan bahwa Legends menjadi lebih dinamis di season kedua.

Di season pertama, mereka lebih banyak berbeda pendapat karena dipasangkan dengan latar belakang berbeda. Perubahan anggota Legends dimanfaatkan dengan baik di season kedua. Di episode satu dan lainnya, anggota Legends dipasangkan dengan orang yang berbeda. Hal itu justru membuat penampilan mereka lebih dinamis.

Terutama Mick dan Ray, pasangan itu bisa menjadi kombinasi yang menyenangkan untuk ditonton. Begitu juga dengan Stein dan Sara yang merupakan ayah dan anak. Ada juga Nate dan Amaya yang menampilkan unsur romansa di antara anggota Legends. Di season kedua ini, kolaborasi antar Legends terasa lebih menyenangkan dan memperkuat alur cerita.

Cerita Lebih Komikal

Salah satu keunggulan di season kedua Legends of Tomorrow adalah ceritanya yang lebih komikal. Adanya kerusakan yang diakibatkan oleh penjelajahan waktu, membuat Legends harus menjelajah ke banyak waktu berbeda. Di sana mereka harus memperbaiki kerusakan yang bisa membuat kenyataan di masa depan berubah.

Dengan banyaknya kenyataan yang dapat berubah, Legends harus berpetualang ke berbagai jaman. Dari mulai Jepang abad ke-17, menyelamatkan Jonah Hex, menjaga perjanjian nuklir Amerika dengan Rusia, sampai menyelamatkan orang yang berperan untuk meringkus Al Capone. Cerita yang komikal, menjadi keistimewaan sendiri bagi Legends of Tomorrow Season 2 ini.

Dari segi cerita, Legends of Tomorrow Season 2 mengalami banyak peningkatan. Kemunculan Legion of Dooms terasa menjadi villain yang sepadan dengan para Legends. Ditambah karakter baru yang muncul pun membuat cerita lebih berwarna. Kalau menurut kamu, apa yang membuat serial ini menarik? Ayo bagikan pendapatmu di kolom komentar, teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram