showpoiler-logo

Sinopsis & Review Das Boot, Ketika Lautan Jadi Medan Perang

Ditulis oleh Aditya Putra
Das Boot
4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Peperangan antar dua negara bukan hanya terjadi di darat tapi juga memanfaatkan jalur laut dan udara. Dibandingkan dengan di darat, peperangan di udara dan laut lebih sedikit memakan korban.

Hanya saja kemungkinan selamat para korban yang berperang di jalur itu sangatlah kecil. Malah bukan nggak mungkin para korban sulit untuk ditemukan.

Peperangan yang terjadi di lautan bukan hanya terjadi di wilayah permukaan. Semakin majunya teknologi membuat kapal selam bisa mengeluarkan rudal balistik yang menghancurkan kapal selam musuhnya.

Saat Perang Dunia II, ada kapal selam Jerman bernama U-Boat yang digunakan untuk berperang seperti cerita dalam film Das Boot. Langsung simak sinopsis dan review filmnya, yuk!

Sinopsis

sinopsis das boot_

Letnan Werner adalah koresponden yang ikut dalam perjalanan kapal perang milik Jerman bernama U-96 pada Oktober 1941.

Salah satu kapten kapal, Thomsen, memberikan pidato atas keberhasilannya memenangkan Ritterkreuz, sebuah penghargaan untuk anggota Nazi yang memiliki prestasi mentereng. Keesokan harinya, Werner diajak berkeliling kapal ketika kapal mulai meninggalkan wilayah La Rochelle.

Semakin lama berada di kapal, Werner mulai melihat adanya perbedaan pola pikir antara para kru kapal dengan para veteran, khususnya kapten yang sinis terhadap perang.

Kru kapal yang baru termasuk Werner, diledek oleh kru yang lebih senior. Setelah berhari-hari tanpa misi, para kru merasa bersemangat ketika melihat kapal perang musuh. 

Semangat itu berubah ketika kapal selam Inggris berhasil melacak keberadaan kapal U-96 dan melakukan serangan. Kapal U-96 selamat dan hanya mengalami kerusakan lampu. Tiga minggu kapal U-96 berada di lautan dan mengalami berbagai masalah termasuk dihantam badai.

Setelah badai reda, mereka bertemu dengan rombongan kapal Inggris. Kapal U-96 diserang dan akibatnya kapal mengalami kerusakan. 

Johann, salah satu teknisi mengalami kepanikan sampai harus diamankan oleh para kru. Kerusakan itu ternyata nggak begitu parah dan kapal U-96 bisa muncul kembali ke permukaan pada malam hari. Kapal Inggris ternyata berada di permukaan juga.

Kapal U-96 menembakan torpedo lagi tapi mereka melihat bahwa kru kapal masih hidup dan berenang ke arah kapal U-96. Karena nggak bisa mengambil orang tambahan, kapal U-96 melenggang pergi.

Para kru kapal U-96 yang sudah senior menanti-nanti waktu mereka kembali ke La Rochelle sebelum Natal. Sayangnya, mereka ditugaskan untuk berlayar lagi ke La Spezia, Italia.

Untuk sampai ke sana, mereka harus melewati Selat Gibraltar, sebuah wilayah yang dipenuhi oleh kapal selam milik Inggris. Kapal U-96 berhasil masuk ke wilayah Vigo, Spanyol, untuk menghadiri sebuah pertemuan rahasia.

Kapal U-96 mendapat tambahan bahan bakar, torpedo serta makanan. Kapten menghadiri pertemuan dengan konsulat Jerman.

Mereka membicarakan permintaan kapten yang meminta Werner serta Johan agar dikembalikan ke Jerman. Sayangnya permintaan itu ditolak. Kapten kembali ke kapal untuk bersiap-siap melewati Selat Gibraltar.

Ketika kapal U-96 akan menyelam, mereka diserang oleh pesawat milik Inggris dan menyebabkan navigator kapal U-96, Kriechbaum, terluka parah.

Kapten memerintahkan agar kapal mengubah rute menjadi ke wilayah Afrika Utara dengan kecepatan penuh. Dalam perjalanan itu, kapal U-96 semakin tenggelam. Bisakah kapten memimpin anak buahnya dan selamat?

Perjuangan Kru Kapal Perang

Perjuangan Kru Kapal Perang_

Kapal U-96 yang menjadi kapal dalam film Das Boot bukanlah kapal yang luas. Beberapa adegan memperlihatkan kru yang akan melewat harus meminta izin saking sempitnya kapal itu kalau dibandingkan dengan jumlah kru yang dibawa.

Bisa dibayangkan betapa mengerikannya terjebak dalam kapal yang sempit, di bawah laut, dengan masalah bertubi-tubi.

Kehadiran Werner sebagai koresponden kapal U-96 merupakan representasi dari penonton. Werner yang nggak memiliki kepentingan apa pun, menjadi saksi bagaimana kehidupan kru kapal beserta kaptennya.

Perbedaan karakter serta prinsip langsung diperlihatkan dalam first act. Hal itu cukup menguatkan narasi sulitnya bekerja sama walau semua yang ada di sana punya tujuan yang sama.

Film arahan Wolfgang Petersen ini mengangkat kehidupan para kru yang bertugas dalam kapal selam perang dengan lengkap.

Kita bisa melihat bagaimana kapal U-96 dilepas dari La Rochelle, mengisi bahan bakar, para kru memperbaiki kerusakan kapal, sampai mengalami pengalaman emosional bahwa ada kru kapal Inggris yang membutuhkan pertolongan. 

Dalam sebuah adegan, ada kru yang mengatakan bahwa dia sudah nggak mandi dalam waktu yang lama. Alih-alih memberi pengalaman klaustrofobia, film ini lebih menekankan pada keadaan moral para kru.

Selain itu, kita juga akan diperlihatkan bagaimana cara kapal U-96 dalam menyerang musuh. Kapal akan menghilang dari permukaan, kemudian mencari sinyal dari kapal lain untuk mengunci target sebelum menembakan torpedo.

Menangkap Visualisasi Menegangkan

Menangkap Visualisasi Menegangkan_

Secara sinematografi, Das Boot berhasil menangkap visualisasi menegangkan. Kamera banyak melakukan closeup ke wajah karakter untuk menyajikan emosi yang sedang dirasakan.

Dalam beberapa adegan, kamera malah bergerak secara konstan ke atas dan ke bawah untuk memperlihatkan kondisi di dalam kapal dan mengundang kita untuk seakan-akan berada di tempat yang sama.

Selain pergerakan kamera, Petersen juga memperhatikan detil-detil kecil. Lampu-lampu di dalam kapal dibuat begitu menyala. Jadi ketika ada masalah dalam lampu, lampu senter yang dibawa para kru direkam sedang bergerak untuk memperlihatkan kesulitan yang mereka hadapi dengan penerangan yang minim.

Keunggulan secara visual dalam film ini juga dikuatkan oleh sound. Ketika kapal U-96 diserang, kapal dibuat terguncang dan para kru histeris ketakutan sebagaimana nyawa mereka tengah terancam.

Suara itu juga dimanfaatkan dalam adegan ketika kapal U-96 terus masuk ke kedalaman yang berbahaya, dan ada adegan seorang kru yang bernafas dengan tersenggal-senggal.

Sudut Pandang Lain tentang Misi di Medan Perang

Sudut Pandang Lain tentang Misi di Medan Perang_

Das Boot menyajikan pendalaman karakter yang kuat pada sosok kapten. Uniknya pendalaman itu dilakukan lewat dialog-dialog yang dilakoninya bersama Werner. Sebagai kapten, dia berusaha menyemangati para kru ketika situasi sedang berat.

Nggak banyak ekspresi ditampilkan kapten yang diperankan oleh Jurgen Prochnow. Dia lebih banyak menampilkan ekspresi datar, seolah tenang tapi dari sorot matanya kita bisa mengetahui bahwa dia nggak setenang itu.

Ada sudut pandang menarik dari karakter kapten. Dia merasa sinis pada peperangan. Caranya memimpin seperti menyiratkan bukan untuk menunaikan misi melainkan menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Ketika kapal U-96 diserang habis-habisan, dia memerintahkan untuk memutar balik kapal agar para krunya bisa selamat walau kapal harus hancur lebur.

Das Boot memberikan pengalaman mengerikan yang membuat kita seperti berada di kapal U-Boat bernama U-96. Kita bukan hanya akan melihat kapal selam perang tapi juga bagaimana manusia yang berada di dalamnya berusaha bertahan.

Durasi 149 menit memang waktu yang panjang tapi dengan sajian sebagus karya Petersen ini, rasanya itu bukan sebuah masalah. Film apa lagi yang mengambil latar kapal selam di medan perang? Kalau ada rekomendasi, tulis di kolom komentar ya guys!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram