bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Darlings (2022), Balas Dendam Istri Korban KDRT

Ditulis oleh Suci Maharani R
Darlings
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Menikah, tentu menjadi impian dari banyak pasangan di dunia ini. Namun bagaimana jadinya jika pernikahan malah membuat hidupmu seakan-akan terpenjara?

Inilah yang terjadi pada Alia Bhatt, ketika pernikahan impiannya selalu diiringi dengan berbagai kekerasan fisik dari sang suami. Muak dengan suaminya yang tidak pernah berubah, Alia Bhatt memutuskan untuk melakukan aksi balas dendam.

Inilah Darlings (2022) sebuah film komedi-drama India yang menyentil soal isu rumah tangga toxic dan KDRT. Film satu yang diproduksi oleh label milik Shahrukh Khan ini sebenarnya sangat simpel.

Premis hingga alur cerita buatan Parveez Sheikh dan Jasmeet K. Reen sangat mudah untuk diikuti. Tak hanya itu, penampilan Alia Bhatt, Shefali Shah, Vijay Varma hingga Roshan Mathew terlihat sangat menjanjikan.

Namun kesederhanaan Darlings (2022) sepertinya menimbulkan berbagai kritik positif dan negatif. Sebenarnya apa sih yang disampaikan oleh film garapan Jasmeet K. Reen ini? Kamu bisa membaca sinopsis dan ulasan filmnya hanya di Bacaterus.

Baca juga: 20 Rekomendasi Film India Paling Inspiratif Sepanjang Masa

Sinopsis

Sinopsis

Bermimpi memiliki kehidupan rumah tangga yang bahagia dengan suaminya, nyatanya hidup Badru (Alia Bhatt) tidak semudah itu.

Memiliki suami seperti Hamza Shaikh (Vijay Varma), kehidupan Badru bersama dengan sang suami terlihat begitu bahagia di luar. Tapi kenyataannya, suami yang terlihat seperti malaikat ini, malah kerap melakukan kekerasan fisik padanya.

Sudah tiga tahun, tubuh Badru diperlakukan seperti samsak tinju oleh suaminya. Terakhir kali, Badru dihajar oleh suaminya hanya karena ada batu kecil di dalam nasi.

Sang ibu, Shamshu (Shefali Shah) sudah sering memperingatinya untuk segera meninggalkan suaminya itu. Tapi Badru lagi-lagi menolaknya, karena wanita ini memiliki cinta dan impian rumah tangga yang bahagia.

Namun, bukan berarti Badru tidak melakukan apapun untuk membuat suaminya menjadi lebih baik. Hari itu, Badru membeli obat agar suaminya berhenti minum alkohol.

Sialnya, pemilik toko obat yang juga sahabat dari Hamza tidak sengaja membocorkan hal ini pada Hamza. Malam itu Badru kembali jadi sasaran amarah dari suaminya.

Shamshu yang sudah lelah dengan menantunya itu, meminta sang putri untuk memberikan racun tikus saja pada Hamza. Namun Badru memikirkan cara lain untuk suaminya, tapi cara ini kembali gagal.

“Darlings” menjadi panggilan yang begitu menakutkan untuk pendengaran dan pikiran Badru. Wanita ini sudah sangat muak dengan perilaku dan temperamen Hamza yang tidak terkendali.

Hingga suatu hari, ibu dan anak ini membuat sebuah rencana untuk melakukan aksi balas dendam pada Hamza Shaikh.

Awalnya mereka berniat untuk membunuh Hamza, tapi Zulfi (Roshan Mathew) terlanjur melaporkan Hamza atas tuduhan KDRT. Berada di kantor polisi, Badru berpikir untuk mengajukan keluhan agar suaminya bisa dipenjara.

Tapi lagi-lagi Badru malah jatuh pada rayuan manis Hamza yang berkata bahwa ia akan berubah dengan kehadiran anak diantara mereka.

Keputusan Badru untuk kembali pada Hamza, membuat Shamshu sangat geram. Ia tidak ingin jika putrinya bernasib sama seperti dirinya dan ayah Badru dahulu. Namun sang putri berkata, bahwa nasibnya tidak akan sama seperti mereka.

Bahkan yang lebih menyakiti Shamshu, ia melihat putrinya sendiri memilih bersama pria yang berani memukul ibunya sendiri. Selama satu bulan lebih, Shamshu dan Badru tidak berbicara dan bertemu.

Namun semua ketegangan ini berakhir, ketika Badru mengutarakan dirinya sedang mengandung. Bahkan kehadiran anak membuat Hamza menjadi suami yang begitu mencintai dan menghentikan semua perilaku buruknya.

Namun ada satu hal yang tidak disadari oleh Badru, Hamza masih menaruh dendam pada orang yang melaporkannya. Awalnya Hamza menuduh Shamshu yang telah melaporkannya, hingga ia tahu bahwa Zulfi yang melaporkannya.

Ia berpikir istrinya telah berselingkuh, hal ini membuat kekejaman diri Hamza kembali hingga ia tega menghajar Badru habis-habisan. Badru benar-benar hancur, apalagi kini anak yang begitu dinantikannya telah hilang dari kandungannya.

Sejak saat itu Badru memantapkan hati dan pikirannya, bahwa kali ini ia yang akan memukuli Hamza tanpa ampun. Bermodal obat tidur yang dimintanya dari dokter, kali ini Badru berhasil menyekap suaminya sendiri di rumah.

Ia meminta bantuan sang ibu untuk membuat rencana balas dendam. Badru tidak memiliki rencana apapun, ia hanya ingin suaminya menghormatinya sebagai wanita.

Badru dan Shamshu berpikir, apa yang harus mereka lakukan kepada Hamza? Tapi rahasia soal hilangnya Hamza dari lingkungan pasti akan terdengar oleh banyak orang.

Bahkan, Zulfi membuat keadaan jadi lebih tegang saat ia mengatakan soal spekulasi polisi mengenai dirinya dan Badru. Untuk menyelamatkan diri, Badru membuat laporan hilangnya sang suami.

Tapi, malah berakhir dengan rumahnya yang digeledah oleh polisi. Untungnya Zulfi bergerak cepat dan cerdas. Ia memberikan satu dosis obat penenang pada Hamza, sehingga pria itu seperti terlihat sedang teler.

Lelah dengan rasa cemas akan sang suami, Badru berpikir untuk membunuh Hamza. Namun, ia menginginkan Hamza mati seakan-akan terlihat seperti kecelakaan. Kira-kira bisakah Badru merelakan masa depan rumah tangga indahnya bersama sang suami?

Kisah Ringan yang Memiliki Banyak Potensi

Kisah Ringan yang Memiliki Banyak Potensi

Mengutip kehidupan seorang istri yang menjadi korban KDRT, Darlings (2022) membungkus isu pelik ini dalam sebuah film bergenre komedi. Tentu ada kekhawatiran dalam diri saya, pasalnya unsur komedi ini ditakutkan akan menghilangkan isu penting soal KDRT.

Namun hal ini tidak terjadi sama sekali, malahan isu soal KDRT ini terlihat sangat kuat dalam film garapan sutradara Jasmeet K. Reen ini. Saya menyukai bahwa mereka benar-benar menekankan seluruh ceritanya pada hubungan Hamza Shaikh dan Badrunissa Shaikh atau Badru.

“Darlings” menjadi kata yang terdengar horor, tidak hanya di telinga Badru, tapi bagi para penontonnya. Sayangnya, saya juga kurang puas dengan alur ceritanya yang seakan-akan terbuang sia-sia atau kurang maksimal.

Sejujurnya alur cerita film ini memiliki banyak potensi. Tapi mereka benar-benar mengerucutkan cerita pada Hamza, Badru, Shamsu dan Zulfi.

Tidak ada background story yang kuat untuk setiap karakternya, seperti apa yang membuat Hamza jadi sosok pemabuk dan emosian? Lalu bagaimana kisah rumah tangga Shamshu dan suaminya dahulu?

Terlebih lagi, saya juga penasaran sebenarnya bagaimana Zulfi bisa masuk dalam hidup Shamshu dan Badru? Sayangnya semua ini tidak dijelaskan sedikitpun.

Hal ini membuat kisah Darlings (2022) terasa agak kosong. Selain itu peranan polisi yang terlihat agak bodoh, terasa menghibur sekaligus miris. Tapi dari segala kekurangan ini, Darlings (2022) terasa dekat dengan realita yang dibungkus dalam komedi.

Penampilan Seluruh Castnya, Bikin Film ini Worth

Penampilan Seluruh Castnya, Bikin Film ini Worth

Harus diakui, bahwa satu-satunya yang membuat saya tertarik menonton Darlings (2022) karena kehadiran Alia Bhatt. Apalagi dalam film yang diproduksi oleh istri Shahrukh Khan ini, Alia Bhatt juga akan berperan sebagai produsernya.

Namun, setelah menontonnya saya malah jatuh cinta dengan kepiawaian keempat aktor utamanya. Alia Bhatt tidak pernah mengecewakan, lagi-lagi si starkids tersukses di Bollywood ini menunjukkan kepiawaian akting dan penjiwaan karakternya.

Alia benar-benar bisa melepaskan karakter kuat yang pernah diperankannya dan membuat penonton terus terpesona padanya. Sementara untuk Shefali Shah, saya menyukai gaya kerasnya sebagai seorang ibu yang ingin anaknya hidup bahagia.

Sementara untuk Vijay Sharma yang memerankan Hamza Shaikh, aktingnya benar-benar sangat meyakinkan. Saya merinding, pasalnya sosok Hamza terlihat seperti suami yang memiliki banyak cinta pada istrinya.

Tapi di sisi lain, Hamza adalah sosok suami yang tidak segan untuk melukai hingga tidak memikirkan bahwa nyawa Badru bisa saja melayang di tangannya.

Sementara untuk Roshan Mathew, ini pertama kalinya saya melihat aktingnya. Tapi perannya sebagai Zulfi memang bikin banyak orang tertipu.

Siapa sangka kalau orang yang disukai oleh Zulfi bukanlah Badru melainkan Shamshu. Karakternya terlihat menonjol dalam kesederhanaan yang ditampilkan Zulfi. Saya berharap untuk bisa melihat film lainnya yang dibintangi Roshan Mathew di masa depan.

Sinematografi dan Detail yang Cukup Intense

Sinematografi dan Detail yang Cukup Intense

Dari segi cerita, memang saya merasa kurang sreg dan puas. Tapi soal sinematografi, jujur saya sangat terhibur. Pembukaan filmnya saja sudah terlihat sangat kuat, menampilkan sosok Badru sebagai wanita yang terlihat kuat dihadapan pria.

Namun keadaan ini dibalik hanya dalam waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari satu atau dua menit. Badru justru menjadi sosok yang paling banyak terluka di sini.

Setiap scene yang ada dalam film ini, disusun dengan runtut dengan perpindahan yang smooth. Tak hanya itu, pemilihan pencahayaan alami, semakin membuat para penonton hanyut pada kehidupan Badru.

Tapi yang paling saya sukai, adalah ketika Badru memaksa suaminya untuk membuat video pengakuan. Gambar wide shot yang diambil dari atas, menunjukkan dengan jelas bagaimana Badru, Shamshu dan Zulfi mengancam Hamza.

Belum lagi background music hingga soundtrack yang ada dalam filmnya, semakin bikin suasananya terasa intense dan menegangkan. Tapi yang bikin kagum, saya menyukai cara Parveez Sheikh dan Jasmeet K. Reen memikirkan detail soal “balas dendam”.

Mereka menjadikan Heels, Dress, ikat rambut, cat kuku hingga lipstik berwarna merah sebagai simbol perlawanan. Scene ini bagi saya menjadi salah satu gambar terbaik dalam Darlings (2022).

Dengan jelas, saya bisa merasakan adanya “Woman Power” dalam diri Badru yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Selain itu, simbol tersebut langsung tertanam dengan baik di benak para penontonnya.

Inilah ulasan saya mengenai film India berjudul Darlings (2022) yang bisa kamu saksikan di Netflix. Membicarakan isu soal KDRT, film garapan Jasmeet K. Reen ini memang mudah untuk dipahami.

Sayangnya, alur cerita ini terasa kurang nendang, karena ada beberapa skenario yang terasa off. Namun secara keseluruhan, film ini menunjukkan bahwa wanita itu kuat dan harus dihargai oleh setiap pria. 

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram