bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Creed (2015), Spin-Off Rocky yang Seru!

Ditulis oleh Aditya Putra
Creed
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Cerita dalam film seringkali mengangkat tema olahraga. Untuk olahraga tinju sendiri, ada dua film yang dianggap sebagai yang terbaik yaitu Raging Bull dan Rocky.

Raging Bull nggak pernah dibuatkan sekuelnya, sedangkan Rocky dibuat sekuelnya sampai dengan Rocky Balboa yang dirilis tahun 2006. Sayangnya, sekuel terakhir petinju asal Pennsylvania itu secara kualitas nggak cukup bagus.

Rasa rindu pada sosok Rocky akan terbayarkan dengan hadirnya Creed. Tenang saja, Rocky yang usianya sudah nggak muda lagi, nggak akan kembali turun ke ring tinju. Yang turun adalah anak dari salah satu rival sekaligus sahabatnya. Siapakah dia? Yuk simak lebih lanjut lewat sinopsis dan review film berikut ini.

Sinopsis

creed-2_

Adonis “Donnie” Johnson adalah anak biologis dari mantan juara dunia tinju, Apollo Creed bersama seorang wanita. Pada tahun 1998, Donnie ditangkap dan dimasukkan ke rumah tahanan remaja. Istri dari mendiang Apollo, Mary Anne, mengunjungi Donnie dan setuju untuk bertindak sebagai ibu angkatnya.

Berselang 17 tahun kemudian, Donnie ikut pertandingan tinju di Tijuana padahal 12 jam kemudian dia harus kembali bekerja kantoran di Los Angeles. Donnie memutuskan untuk berhenti bekerja kantoran demi mengejar mimpinya menjadi petinju. Dia mencoba masuk ke dalam sasana tinju milik Tony “Little Duke” Evers Jr.

Little Duke merupakan anak dari Tony “Duke” Evers, yang dulu merupakan pelatih dari Apollo. Sayangnya, upaya Donnie ditolak. Donnie menantang siapa pun yang ada di sasana untuk latih tanding dengannya. Apabila dia kalah, maka dia akan memberikan mobilnya. Donnie dihajar habis-habisan oleh Danny “The Stuntman” Wheeler.

Mary Anne menyatakan ketidaksetujuannya atas keinginan Donnie. Masalahnya, mendiang suaminya pernah meregang nyawa ketika bertanding tinju dengan Ivan Drago 30 tahun sebelumnya.

Merasa nggak puas, Donnie memilih untuk pergi ke Philadelphia. Donnie menemui rival sekaligus sahabat ayahnya yang pernah menjadi juara dunia kelas berat, Rocky Balboa.

Donnie menemui Rocky di restoran Italia milik Rocky yang diberi nama sesuai dengan nama sang istri, Adrian. Donnie meminta Rocky untuk menjadi pelatihnya.

Ajakan Donnie ditolak oleh Rocky yang enggan kembali berhubungan dengan tinju. Terlebih Rocky sudah pernah mencoba kembali bertinju di usia yang sudah nggak muda dan mengalami trauma otak.

Melihat kesungguhan Donnie, Rocky akhirnya setuju. Donnie mulai bertanya pada Rocky tentang pertarungan ketiga antara Rocky dan Apollo yang dilangsungkan secara diam-diam. Rocky menyatakan bahwa pemenangnya adalah Apollo.

Donnie berlatih di Street Gym dengan dibantu oleh teman-teman Rocky. Dia mulai berkenalan dengan Bianca, seorang penyanyi tuli yang tengah merintis karir.

Donnie mulai mendapatkan lawan untuk pertandingan. Dia memilih untuk menggunakan nama ibu biologisnya, Johnson, daripada Creed. Lawan pertamanya setelah dilatih Rocky adalah Leo “The Lion” Soprino.

Kemenangan Donnie yang dianggap mengejutkan, membuat pihak The Lion membocorkan fakta bahwa Donnie adalah anak biologis dari Creed.

Ricky Conlan dijadwalkan untuk bertanding melawan Danny “The Stuntman” Wheeler. Ketika sedang menimbang berat badan, Conlan terpancing emosi dan memukul Danny sampai rahangnya patah. Hal itu memperparah citra Conlan yang saat itu sedang dalam proses penyelidikan pihak berwajib atas tuduhan kepemilikan senjata api ilegal.

Kehilangan lawan membuat Conlan menantang Donnie untuk bertanding sebelum dia dimasukkan ke dalam penjara. Conlan menginginkan Donnie karena Donnie adalah keturunan dari Creed, mantan juara dunia.

Donnie menolak ide menggunakan nama Creed dengan alasan ingin menciptakan karir dengan namanya sendiri. Sementara itu, Rocky dinyatakan memiliki kanker darah. Donnie pun mengiyakan tantangan Conlan. Bisakah dia mengalahkan Conlan?

Mengangkat Konflik Personal

creed-3_

Creed nggak terburu-buru mendorong Donnie sebagai protagonist untuk melakoni pertandingan tinju besar sebagai perwujuan mimpinya. Kita akan dibawa mendalami karakter Donnie. Di usia remaja, Donnie tinggal di panti asuhan dan bermasalah dengan hukum.

Ia kemudian diadopsi oleh Mary Anne. Beranjak dewasa, Donnie yang bekerja sebagai karyawan memilih keluar karena ingin mewujudkan mimpi sebagai petinju.

Konflik personal dalam diri Donnie dimulai karena Mary Anne nggak menyetujui keinginan sang anak. Ada sebuah adegan menyentuh ketika Mary Anne menjelaskan betapa sulitnya hidup bersama seorang petinju.

Ia mengatakan bahwa dulu, Apollo harus menerima hantaman dari lawan-lawannya sampai kesulitan untuk mengerjakan tugas rumah yang sederhana. Lebih parahnya lagi, Apollo harus meregang nyawa di ring tinju.

Masalah yang dihadapi Donnie untuk menjadi petinju bukan hanya karena ibunya nggak setuju, tapi juga harus membujuk Rocky menjadi pelatihnya. Rocky yang memutuskan sudah nggak mau berurusan dengan tinju, harus bertemu dengan anak Apollo. Terlebih, dialah yang berada di samping ring ketika Apollo dihajar Ivan Drago.

Ketika Rocky sudah setuju menjadi pelatih, dia didiagnosa menderita kanker darah. Dalam sebuah adegan Rocky menyatakan kefrustasiannya yang sudah ditinggal orang-orang tersayang dari mulai sang istri yaitu Adrian, saudara iparnya yaitu Paulie, dan pelatihnya yaitu Mickey sampai Apollo.

Konflik-konflik personal inilah yang dijadikan cara untuk agar penonton terikat secara emosi.

Selipan Nostalgia pada Rocky

creed-4_

Dari segi cerita, Creed tergolong film yang predictable. Masih mengangkat tema sulitnya mewujudkan mimpi menjadi petinju. Untungnya, film ini memberi sajian yang lebih dalam. Bukan itu saja, untuk membawanya terhubung dengan Rocky yang ikonik, ada banyak adegan yang seakan-akan membuat kita agar bernostalgia dengan sekuel Rocky.

Adegan Rocky berlari di tengah kota Philadelphia, kembali disajikan dengan Donnie sebagai penggantinya. Donnie menggunakan setelan olahraga lengkap seperti Rocky dulu.

Kalau dulu lagu Bill Conti yang berjudul Gonna Fly Now dijadikan musik pengiring, kali ini di Creed diiringi dengan lagu yang bernuansa hip hop berjudul Lord Knows/Fighting Stronger.

Secara sinematografi, film ini menggunakan teknik yang modern tapi juga dalam beberapa adegan menampilkan teknik konservatif. Salah satu adegan ikoniknya adalah ketika Donnie bertemu Rocky, mereka mengobrol di depan foto Rocky dan Apollo yang mengisyaratkan adanya referensi ke masa lalu sekaligus masa depan.

Chemistry Michael B. Jordan dan Sylvester Stallone

creed-5_

Michael B. Jordan menjadi pusat dalam Creed sebagaimana dia berperan sebagai Donnie. Jordan kelihatan nggak canggung ketika melakoni adegan-adegan drama.

Pun ketika dia harus bertanding, dengan menyertakan gerakan-gerakan serta gaya bertanding milik ayahnya, Apollo. Adanya keterkaitan dengan Rocky IV ini menjadi nilai plus sebagaimana film itulah yang menjadi pelatuk dari lahirnya sosok Donnie.

Chemistry Michael b. Jordan dengan Sylvester Stallone pun layak diapresiasi. Keduanya bisa menampilkan bagaimana naik-turunnya hubungan seperti anak dan ayah yang nggak selalu akur.

Tapi ketika ada hal besar yang menimpa, maka keduanya bisa saling mengalah untuk tujuan yang lebih besar. Stallone membuktikan kapasitasnya sebagai aktor yang bisa tampil meyakinkan dalam adegan-adegan drama.

Creed berhasil memenuhi ekspektasi sebagai installment ketujuh dan spin-off dari Rocky. Durasi yang cukup panjang yaitu 133 menit terasa cukup pas untuk membangun cerita serta memberikan pendalaman karakter pada Donnie sebagai protagonis kita.

Apakah menurutmu Creed sama serunya dengan film-film Rocky? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram