showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Clandestine, Rahasia Besar Penyanderaan

Ditulis oleh Gerryaldo
Clandestine
3.6
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Industri film Indonesia kembali merilis film baru yang kisahnya cukup seru, film berjudul Clandestine ini disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo dan hanya tayang di KlikFilm pada tanggal 18 Februari 2022 silam. Dyan menggandeng Dannia Salsabila, Shareefa Daanish dan Abun Sungkar sebagai karakter utamanya.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Shareefa Daanish Ini Mesti Ditonton

Clandestine menceritakan tentang penyekapan sebuah keluarga yang didasarkan balas dendam seseorang akibat pembunuhan yang pernah dilakukan sang kepala keluarga. Penyanderaan itu akhirnya melibatkan banyak pihak dalam usaha penyelamatan. Film ini pun memiliki plot twist yang lumayan bikin shock.

Sinopsis

Clandestine_Poster (Copy)

Film dimulai dengan situasi dimana sebuah rumah dijadikan tempat penyekapan seorang Ayah dan anak perempuannya. Rumah yang dipenuhi oleh bom itu dikontrol oleh seorang misterius bertopeng yang terus mengawasi keadaan di luar yang sudah penuh dengan polisi dan tim gegana. Cerita penyanderaan ini pun mundur ke 6 bulan sebelumnya.

Kita akan dikenalkan dengan seorang anak lelaki bernama Damar (Abun Sungkar), ia merupakan seorang siswa SMA berkebutuhan khusus, ia tidak bisa berbicara sejak kecil dan jadi bulan-bulanan ketiga teman lelakinya yang doyan sekali mengerjai dan merundung Damar. Hal ini membuat Damar kecil hati dan tidak bisa bergaul sama sekali.

Melihat Damar dirundung, seorang teman sekolah Damar yakni Yoko (Dannia Salsabila) tidak tahan untuk membela. Ia merupakan anak dari seorang mantan jenderal polisi bernama Prasetya Wibawa (Tegar Satrya), sehingga saat melihat ketidakadilan atau kekerasan, Yoko sangat tidak suka dan berusaha pasang badan untuk Damar.

Yoko sempat mencegah Reno (Faryangga Zakariya) & teman-temannya untuk merundung Damar. Namun karena kalah jumlah, Yoko pun berlari melapor pada guru BP sekolah yakni Ibu Puspa (Shareefa Daanish). Ibu Puspa lantas berlari untuk melihat keadaan Damar yang sudah berhasil pergi dari kejaran Reno namun tab miliknya hancur.

Merasa iba, Ibu Puspa dan Yoko menawarkan diri untuk mengantar Damar pulang. Damar hanya tinggal bersama Ayahnya, Pak Dadang (Dadang Sopyan) yang merupakan seorang teknisi elektronik. Saat sampai di kediaman Pak Dadang, Ibu Puspa dan Yoko menceritakan apa yang terjadi pada Damar sehingga mereka mengantarnya pulang.

Pak Dadang sangat berterimakasih, begitu selesai bercengkrama, Ibu Puspa pun pulang diikuti oleh Yoko yang dijemput oleh Ayahnya. Cerita lantas lompat ke masa dimana penyanderaan terjadi. Sandera adalah Prasetya Wibawa dan anak perempuannya, Yoko. Sedangkan penyandera adalah Damar.

Damar yang sebelumnya menutupi identitasnya pada Yoko lantas membuka topengnya dan membuat Yoko histeris. Yoko bingung karena Damar adalah anak baik, mengapa ia bisa menjadi sangat jahat dengan menyekap Yoko dan Ayahnya juga memasang bom sebagai ancaman supaya mereka tidak macam-macam.

Kepolisian pun tidak bisa bergerak banyak karena Damar menutup pintu komunikasi dan sama sekali tidak membuat pernyataan tentang tebusan. Berulang kali mencoba masuk ke rumah, tim gegana dan polisi gagal karena ternyata Damar sudah memasang sensor yang apabila sensor bunyi maka Damar bisa mengaktifkan bomnya.

Kepala polisi yang bertugas (Adnan) bersama tim pasukan anti-teror akhirnya mendapatkan informasi tentang Yoko juga Damar. Ini membuat mereka mendatangi sekolah Yoko dan Damar untuk menjemput salah satu pengajar disana supaya bisa setidaknya membujuk muridnya sekaligus jadi negosiator.

Saat didatangi kepolisian, Ibu Puspa shock karena mendapatkan kabar bahwa anak didiknya berbuat nekat sekaligus jadi korban. Tanpa pikir panjang, Ibu Puspa pun lantas pergi dengan tim kepolisian ke TKP. Disana Ibu Puspa di training untuk dijadikan mata-mata di dalam rumah. Meski gemetar bukan main, Ibu Puspa tetap melaksanakan tugasnya.

Saat berhasil masuk ke rumah, Ibu Puspa lantas mencari Yoko dan segera melepaskan bungkamnya, di sampingnya, ada Damar yang kembali membuka topengnya mengejutkan Ibu Puspa. Ibu Puspa lantas ditarik untuk masuk ke ruangan lainnya. Yoko berteriak supaya Damar tidak menyakiti Ibu Puspa.

Ibu Puspa lantas berkomunikasi dengan Damar dan menyampaikan keinginan Damar kepada pihak kepolisian. Ia ingin membuka sebuah rahasia dan disiarkan di TV nasional. Awalnya pihak kepolisian ragu namun tidak punya pilihan, mereka pun segera mengiyakan permintaan Damar yang dibicarakan lewat Ibu Puspa melalui telepon genggam.

Begitu video diputar, pihak kepolisian kaget bukan main karena yang tampil di video adalah Ibu Puspa. Mereka mengira kalau Ibu Puspa dipaksa untuk masuk dalam frame, namun ternyata dalang dari semua penyanderaan itu adalah Ibu Puspa sendiri dan Damar diminta untuk tidak disalahkan karena ia memaksa Damar jadi kaki tangannya.

Ibu Puspa melakukannya sebagai aksi balas dendam terhadap mantan jenderal polisi Prasetya Wibawa yang telah membuat beberapa anggotanya termasuk Ayahnya tewas dalam operasi militer. Ia lantas ingin menguras harta Pras dan hendak membunuhnya esok hari. Mendengar hal itu Yoko memohon untuk tidak membunuh Ayahnya.

Saat Ibu Puspa sedang mencari siapa anak buah Pras yang turut terlibat dalam kematian Ayahnya dan anggota lain di operasi militer di ruangan lain, Yoko berhasil meminta Damar untuk melepaskan ikatannya. Ibu Puspa lantas menembak Damar di kaki saat mengetahui hal tersebut. Ia meminta Damar tidak ikut campur.

Damar segera menyeret dirinya ke pojokan dan segera mengambil iPad miliknya untuk menonaktifkan semua bom di rumah supaya polisi dan pasukan anti-teror bisa masuk ke dalam rumah dan menyelamatkan semua, Ibu Puspa yang mengetahui hal itu lantas kabur bersamaan dengan masuknya seluruh uang Pras ke rekening miliknya yang tak terlacak.

Saat polisi masuk, semua diselamatkan begitu juga dengan Damar yang dinyatakan tak bersalah. Di sisi lain, Ibu Puspa lantas mentransfer uang yang ia dapat ke beberapa keluarga korban dari operasi militer Pras, ia juga mentransfer uang pada Damar. Ternyata, semua yang dilakukan Ibu Puspa adalah drama yang ia buat supaya Pras menyerah.

Misi Penyelamatan

Clandestine_Mission (Copy)

Film dengan misi penyelamatan seperti Clandestine merupakan ide cerita yang tidak umum di Indonesia. Apabila di luar negeri, ide seperti ini sudah seperti receh bagi para sineas disana, maka di Indonesia ide cerita tersebut punya peluang besar jadi film bagus dan menarik mengingat jarangnya ide tersebut dibuat film.

Dyan Sunu Prastowo membuat film ini cukup baik dengan totalitas membuat keadaan jadi super serius dengan hadirnya para tim anti-teror, senjata, bom dan lainnya. Meski durasi filmnya tidak terlalu panjang, tapi pesan yang Dyan ingin sampaikan dan inti cerita bisa dimasukan dengan porsi yang pas.

Si Cerdas Damar

Clandestine_Damar (Copy)

Akting Abun Sungkar di dalam film ini cukup oke loh! Pria kelahiran 12 Juni 2003 yang sudah malang melintang di dunia perfilman Indonesia dengan membintangi beberapa film beken seperti Mariposa (2020), Kapan Pindah Rumah (2021) dan lainnya bisa memerankan tokoh Damar yang misterius.

Awalnya kita akan dibuat iba, namun di adegan selanjutnya kita dibuat kaget dengan kebenaran bahwa Damar merupakan pelaku penyanderaan, lantas kembali kasihan karena ternyata ia adalah kaki tangan yang dipaksa, namun berakhir kagum karena Damar ternyata membantu Ibu Puspa demi keadilan bersama.

Ibu Puspa a Robin Hood?

Clandestine_Puspa (Copy)

Karakter Ibu Puspa yang kita tahu di dalam film ini merupakan villain, atau orang jahat yang harus segera diberantas. Namun ternyata semuanya itu dilakukan semata-mata bukan karena alasan dendam pribadi, melainkan untuk mendapatkan keadilan juga tanggung jawab dari mantan jenderal polisi Prasetya.

Penonton akhirnya dibuat bingung atas karakter Ibu Puspa ini. Ia bak Robin Hood yang mencuri dari orang tak adil dan membagikan hasilnya pada yang membutuhkan. Jadi sebenarnya Ibu Puspa ini jahat atau baik ya? Showpoiler memberi skor 3.6/5 untuk film Clandestine ini. Nah, untuk kalian yang belum menonton filmnya, segera tonton ya! Rame!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram