bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Caught by a Wave, Cinta dan Kematian

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Caught by a Wave
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Lorenzo terkesan dengan Sara yang ditemuinya di sebuah summer camp. Mereka pun saling tertarik dan menjalin kedekatan walau sudah kembali ke kehidupan masing-masing. Semuanya berjalan menyenangkan, sampai pada satu waktu, Sara divonis mengalami pelemahan otot. Gadis ini tidak mengabarkan pada Lorenzo karena khawatir hanya akan membuat pemuda itu kasihan.

Rahasia yang disembunyikan Sara suatu hari akhirnya terbongkar. Lorenzo tahu kekasihnya punya masalah kesehatan yang serius. Dia turut disalahkan ketika Sara pingsan di pinggir jalan dan harus mendapat perawatan. Dari sana Lorenzo memahami bahwa Sara tidak bisa menjalani kehidupan normal seperti gadis lainnya.

Sebagai pemuda sehat, mampukah Lorenzo tetap berada di samping Sara hingga saat terakhirnya? Caught by a Wave arahan sutradara Massimiliano Camaiti akan menjawabnya untuk Anda. Apakah ingin tahu lebih lanjut? Akan lebih baik jika Anda juga membaca lebih dulu sinopsis serta ulasannya di bawah ini!

Sinopsis

  • Tanggal/Tahun Rilis: 25 Maret 2021
  • Genre: Drama, Teen Drama
  • Produksi: Cinemaundici
  • Sutradara: Massimiliano Camaiti
  • Pemeran: Elvira Camarrone, Roberto Christian, Donatella Finocchiaro, Corrado Invernizzi

Malam itu Lorenzo (Roberto Christian) terkesan dengan keberanian Sara (Elvira Camarrone) melompati api unggun. Keduanya adalah peserta dari sebuah summer camp yang diadakan di Pulau Favignana. Pagi harinya para remaja, mendapat arahan dari Lorenzo dan Francesco (Fabio Orso) mengenai jenis angin: teknis dan teori agar para peserta bisa mengendalikan perahu kecil mereka.

Lorenzo mendatangi Sara dan Barbara (Sofia Migliara) yang sedang makan malam tapi waktu mereka juga tak banyak karena Mario (Daniele Pilli) pengelola summer camp memerintahkan mereka untuk segera tidur. Rupanya, ini adalah tahun ke empat Lorenzo mengikuti kegiatan tersebut. Saat berbincang tiba-tiba terdengar suara kembang api sebagai bagian dari festival musim panas di pulau itu.

Keduanya nekat pergi menghampiri kembang api yang menyala-nyala tapi tersesat dan malah bersenang-senang di sebuah kedai sambil berdansa. Malam itu mereka pulang dengan mengendap-endap dan mengakhiri pertemuan dengan ciuman. Esok harinya para peserta akan berlayar menuju ujung terjauh dari pulau.

Di tengah laut, kaki Sara tampak sakit. Gadis itu tidak bisa mengendalikan perahunya dan terguling lalu tenggelam. Esok harinya para peserta bersiap pulang, yang artinya Lorenzo dan Sara juga akan berpisah. Lorenzo tampak tak bergairah sementara Sara meminta Barbara merahasiakan kakinya yang sakit dari sang ibu.

Di rumah, Sara terjatuh di dapur karena kakinya kembali sakit. Hal ini membuat ibunya, Susanna (Donatella Finocchiaro) khawatir. Dia lalu dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Dokter mengatakan bahwa setelah tiga tahun berlalu, distorsi otot Sara memasuki tahap baru. Otot di seluruh tubuhnya mulai melemah sementara tidak ada obat definitive yang bisa mengobatinya. Namun, mereka akan mencoba segala cara untuk memperlambat proses kemundurannya.

Hari pertama Sara sekolah dia dikejutkan dengan Lorenzo yang tiba-tiba datang. Pertemuan mereka tak berlangsung lama karena sang ibu sudah menjemput dan Sara harus segera pulang. Namun, keduanya bertemu kembali, Lorenzo lalu membawa Sara ke sebuah tempat yang tampak seperti museum.

Usai menikmati kebersamaan, Lorenzo mengantar Sara pulang menggunakan sepeda motornya. Sang ayah, Boris (Corrado Invernizzi) melihat mereka dari kejauhan. Esok hari sepulang sekolah, kedua orangtua Sara membawa anak gadisnya ke rumah sakit karena setelah hasil tesnya keluar dokter memutuskan untuk mendaftarkan Sara ke kursus rehabilitasi.

Di tempat lain, Francecso dan Lorenzo terlihat mendapat sebuah apresiasi karena memenangkan Regata Teluk pertama mereka. Sementara itu Sara menunggunya. Setelah selesai dengan urusan penghargaan keduanya berjalan ke pantai. Di sana kaki Sara kembali sakit tapi gadis itu tak mengatakan apa pun pada Lorenzo. Dia masih belum ingin memberi tahu pemuda tersebut mengenai penyakitnya.

Namun, sepulang menjalani rehabilitasi, Sara terkejut melihat Lorenzo sudah ada di dalam rumah. Susanna dan Boris memberi tahu pemuda itu mengenai penyakit putrinya. Kecewa karena bukan Sara yang bercerita, Lorenzo pergi begitu saja dalam keadaan marah. Tak bisa membiarkan keadaan semakin buruk, Sara menemui Lorenzo dan mulai bercerita semua. Gadis itu hanya tak ingin Lorenzo tetap berada di dekatnya karena kasihan.

Cerita berlanjut ketika Sara tiba-tiba pingsan setelah menyelesaikan jadwal rehabilitasinya hari itu. Dokter mengatakan pada kedua Susanna dan Boris bahwa Sara mengalami gangguan pada sirkulasi jantungnya. Lorenzo yang panik akhrinya tiba di rumah sakit.

Tak menunggu lama, Susanna yang melihat Lorenzo datang langsung menyalahkan kejadian ini pada pemuda itu. Pasalnya malam kemarin dia mengajak Sara keluar hingga larut malam  sementara hari itu dia membiarkan Sara menunggu di bawah matahari selama dua jam. Sang ibu mengingatkan bahwa Sara sudah tidak bisa menjalani kehidupan dengan normal. Lalu akankah Lorenzo menyerah terhadap perasaannya?

Romansa Remaja Menggebu-Gebu tapi Tanpa Chemistry

Caught by a Wave (2021) akan mengingatkan Anda pada drama-drama remaja romantis dengan bumbu kesedihan sebab salah satunya menderita penyakit parah seperti Five Feet Apart (2019) atau The Fault in Our Stars (2014). Perasaan para remaja tersebut menggebu-gebu dan sangat yakin seperti tak ada kemungkinan lain. Bedanya, dalam film berbahasa Italia dengan durasi 99 menit ini, Anda tidak akan menemukan chemistry yang kuat.

Penampilan Roberto Christian dan Elvira Camarrone yang membawakan karakter Sara dan Lorenzo tidak mempertontonkan sebuah hubungan yang ‘berisi’. Anda hanya melihat ‘cangkang’ melalui adegan-adegan penuh kemesraan yang terasa dipaksakan. Walau sudah mempertontonkan cukup banyak adegan ciuman, keduanya tak cukup kuat menarik penonton ikut larut dalam kisah pilu mereka. Hasilnya, adegan-adegan romantis dalam film ini terasa hambar.

Alur Lambat Tak Ada Emosi

Tanpa script yang rapat dan menarik, alur film Caught by a Wave berjalan cukup lambat. Ini diperparah dengan pengemasan cerita cinta antara karakter Lorenzo dan Sara yang hanya dibangun dari beberapa percakapan ringan dan tidak terlalu mengesankan. Pembawan karakter Sara dan Lorenzo oleh pemainnya pun hampir tidak menampilkan emosi yang berarti. 

Di awal film Sara dicitrakan sebagai gadis yang berani, seiring berjalannya cerita, dia berubah menjadi gadis yang tegar dan terlihat pasrah sekaligus menyangkal penyakit yang dia derita. Sayangnya, perubahan karakter tersebut tidak diikuti oleh penyampaian emosi yang baik. Anda hanya tahu bahwa Sara berubah tapi tidak ikut merasakannya.

Hal tak jauh berbeda terjadi pada karakter Lorenzo. Dia diceritakan sebagai remaja yang baru pertama kali jatuh cinta. Namun sayang, emosi yang seharusnya tersampaikan melalui sorot mata atau gesture justru tidak terasa cukup kuat. Sebagai penonton Anda tahu dia jatuh cinta hanya karena mengikuti alurnya, bukan dari emosi yang disampaikannya.

Lanskap Indah Menyegarkan Mata

Jika ada hal menarik dari film Caught by a Wafe, maka itu adalah sinematografinya. Lanskap kota pinggir laut dan beberapa kali scene yang menampilkan Lorenzo serta Sara berada di sana ditangkap oleh kamera dengan cukup cantik. Bukan hanya pemandangan pantai dan laut, landmark di Italia sebagian kecil ikut ditampilkan, seperti pada scene ketika dua remaja itu berjalan-jalan ke sebuah bangunan yang terlihat seperti museum.

Melalui tangkapan kamera yang sedemikian rupa, sedikit banyak Anda bisa ikut merasakan suasana di sana, mulai dari warna langitnya, lautnya, bahkan kekuatan anginnya. Sayang, sinematografi yang cantik saja tidak terlalu kuat untuk menyampaikan emosi di film ini. Elemen lain yang tidak terpenuhi oleh film ini membuatnya jadi tontonan yang mudah dilupakan.   

Caught by a Wave (2021) tidak cukup memuaskan untuk dibandingkan dengan film remaja sejenis. Pemilihan pemain pun terasa terlalu muda, benar-benar remaja yang lebih cocok dengan cinta monyet yang menggemaskan, bukan kisah terlalu serius seperti perpisahan yang disebabkan oleh kematian. Namun jika Anda masih penasaran dengan ceritanya, film ini bisa disaksikan melalui Netflix sekarang juga. Jadi tunggu apa lagi?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram