showpoiler-logo

Review & Sinopsis Burn, Menyimpan Amarah yang Membakar

Ditulis oleh Aditya Putra
Burn
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Ada sebuah ungkapan yang sering diucapkan yaitu sabar ada batasnya. Bersikap sabar bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Ada amarah dan perasaan nggak enak yang harus dipendam demi nggak membuat masalah lebih besar. Konon, kalau amarah itu nggak disalurkan dengan baik maka akan meledak pada waktunya.

Orang yang mencoba bersabar biasanya bersikap mengalah atau memilih untuk diam. Diamnya seseorang ketika marah hanyalah masalah waktu sebelum kemarahannya terlihat. Hal itu yang akhirnya nampak dari diri Melinda yang terkenal ramah dan pendiam di film Burn. Review dan sinopsisnya bisa kamu simak di sini, teman-teman!

Sinopsis

Sinopsis Burn

Melinda adalah seorang perempuan muda yang bekerja sebagai kasir di pom bensin. Pekerjaan tersebut menuntutnya untuk masuk pada malam hari bahkan ketika musim dingin sekalipun. Suatu malam, dia keluar dari toko untuk menegur pelanggan yang merokok di pom bensin. Dia mencoba untuk berbicara baik-baik tapi mendapat jawaban ketus.

Nggak banyak orang yang bisa memperlakukan Melinda dengan baik. Termasuk Sheila, rekan kerjanya yang kerap mengolok-oloknya. Bedanya, Sheila selalu dielu-elukan oleh orang-orang sekitar. Ada seorang pria berumur yang kerap datang dan memberi sepatu untuk Sheila tapi selalu ditolak. Sheila merasa pria itu aneh.

Berbeda dengan Sheila, Melinda menyambut pria itu dengan hangat walau nggak dianggap. Berbagai respons menyebalkan nggak membuat Melinda menyerah. Dia kerap bersikap ramah dengan menyapa setiap pelanggan yang masuk ke dalam toko. Suatu waktu, seorang pria datang memarkirkan mobilnya di pom.

Lelaki bernama Billy itu pun masuk ke dalam toko dan langsung disapa dengan ramah oleh Melinda. Selain Billy, ada juga Liu, seorang polisi yang sedang patroli masuk ke dalam toko. Dia berbicara dengan Melinda yang diam-diam mengambil foto. Sheila melihat kejadian tersebut dan membuat Melinda kaget sampai menjatuhkan hp-nya dan menyebabkan layarnya rusak.

Liu mendapat panggilan dan pergi, sementara Sheila kembali mengolok-olok Melinda yang menyimpan banyak foto Liu di HP-nya. Merasa kesal pada Sheila, Melinda keluar untuk merokok. Billy kembali masuk dan menodongkan senjata pada Sheila. Dia meminta Sheila untuk memasukkan uang di mesin kasir ke dalam tas.

Melinda masuk untuk menenangkan keadaan. Dia dan Sheila meragukan pistol yang dibawa Billy sungguhan. Billy menembakkan pistolnya menunjukkan bahwa dia serius berniat merampok. Sheila menyatakan bahwa nggak banyak uang di mesin kasir karena pergantian shift dan perlu akses khusus untuk mendapatkan uang di mesin yang lain.

Dia kemudian membuat catatan untuk tamu lain agar menelpon 911. Melinda mengambil catatan itu kemudian mengambil uang di mesin kasir dan memasukannya pada tas. Sebelum menyerahkan tas, Melinda meminta Billy agar bisa pergi bersama. Permintaan itu langsung ditolak Billy yang menyatakan bahwa dia merampok untuk membayar hutang pada sebuah geng motor.

Melinda sengaja menumpahkan kopi panas ke tangannya sendiri dan mengenai wajah Billy. Billy yang kaget menembakkan pistolnya dan membunuh Sheila. Melinda mengambil tabung pemadam kebakaran dan memukulkannya ke kepala Billy. Billy pun pingsan. Ketika bangun, tangan dan kakinya sudah diikat ke kursi.

Melinda membersihkan darah dan memasukkan mayat Sheila ke dalam lemari. Melinda punya visi tersendiri bersama Billy, sementara itu ada tamu lain yang datang ke toko dan salah satunya adalah Perry, pacar dari Sheila. Apa yang akan dilakukan Melinda? Film ini memberikan sensasi ngeri yang lain melalui sosok Melinda.

Menggunakan Tempo Pelan

Menggunakan Tempo Pelan

Burn merupakan film bergenre thriller yang menggunakan tempo pelan. Banyak dialog dan gestur pemain yang dijadikan andalan supaya cerita bisa sampai dengan baik ke penonton. Suasana tegang hanya disajikan pada momen-momen tertentu saja tapi terasa cukup tepat mengingat film ini seperti ingin menonjolkan sisi psikologis.

Ketegangan di film ini terletak pada aksi menyelamatkan diri dan bagaimana reaksi para karakternya di setiap momen genting. Salah satu momen paling menegangkan adalah ketika Melinda menyekap Billy setelah gagal mencoba memperkosanya. Liu datang dan mencari seorang buronan yang ternyata adalah Billy. Dia mencurigai Melinda menyembunyikan sesuatu lalu menggeledah.

Momen paling menegangkan lain adalah ketika Perry datang dan Melinda membohonginya dengan mengatakan Sheila pergi dengan lelaki lain. Perry yang mencoba menelpon mendengar bunyi hp di sekitar toko. Padahal di gudang, Melinda menyimpan mayatnya dan menyekap Billy. Puncaknya adalah Billy yang berhasil lolos dan Perry menyangka dialah selingkuhan Sheila.

Single-Setting Thriller yang Menarik

Single-Setting Thriller yang MenarikSumber: ew.com

Bagi yang mengharapkan Burn akan menjadi film dengan banyak ketegangan sepertinya akan merasa bosan. Pasalnya, nggak banyak ketegangan yang diumbar dibandingkan dengan film lain dengan genre serupa. Dialog para pemain dibuat panjang, begitu juga dengan gestur-gestur kecil yang seperti sepele tetapi menjadi cara untuk membangun plot karakternya.

Burn hanya menggunakan setting di toko pom bensin, tanpa ada tempat lain. Bahkan karakternya pun terbilang sedikit. Tapi itu bukan berarti film akan berjalan monoton dan gampang ditebak. Mike Gan, sang sutradara mampu menciptakan berbagai konflik rumit dengan setting terbilang sederhana.

Dimulai dari perbedaan karakter dan cara orang memperlakukan Sheila dan Melinda menjadi plot penting. Begitu juga dengan tindak-tanduk aneh Melinda yang doyan memfoto Liu diam-diam dan mencelupkan jarinya ke dalam kopi panas. Itu semua untuk membuat karakter Melinda kuat walau sekilas nggak terlihat mencolok.

Kedatangan Billy yang berniat merampok menimbulkan konflik baru. Selain dia justru disekap dan coba diperkosa tapi dia dianggap Melinda sebagai orang yang bisa membawanya ke kehidupan yang lebih berwarna. Di sisi lain, dia harus membayar hutang pada geng motor sebelum mereka akan mencari dan membunuhnya.

Kemunculan Perry membuat masalah lebih rumit. Kekasihnya, Sheila, tewas dan disembunyikan Melinda. Dia termakan omongan Melinda dan mencari keberadaan Sheila yang disebut pergi ke motel bersama seorang lelaki. Di tengah rasa cemburu, dia datang kembali untuk mencari pacarnya. Justru yang dia lihat adalah kerapuhan Melinda sebelum Billy ikut terlibat.

Penampilan Tilda Cobham-Hervey

Burn menampilkan tiga karakter utama yaitu Melinda yang diperankan Tilda Cobham-Hervey, Sheila diperankan Suki Waterhouse dan Billy diperankan Josh Hutcherson. Tilda dan Billy mendapat jatah lebih sebagaimana mereka yang akhirnya bermasalah satu sama lain dari pertengahan menuju akhir film.

Dari ketiganya, Tilda sebagai karakter utama berhasil menjalankan tugasnya dalam mencuri perhatian dan membuat kita tenggelam dalam pola pikirnya. Tilda berhasil memerankan karakter Melinda yang introvert, kesepian dan kaku. Dari caranya bergerak, berbicara, marah sampai menangis kita akan dibuat merasa simpati pada karakter ini.

Dia seakan-akan menjadi korban dari lingkungan sekitarnya yang nggak memahami segala kebaikan yang dia perbuat. Segala sikap diamnya itu kemudian meledak menjadi sesuatu yang tenang di permukaan tapi membara di dalam. Kengerian yang muncul dari sosok Melinda bukan kengerian yang biasa kita lihat, tapi kita bisa memahami sebab dari segala kengerian itu.

Bagi yang menyukai psychological thriller dengan mengutamakan dialog, Burn merupakan film yang cocok. Ketegangan dibangun dengan cukup baik dari awal sampai akhirnya memuncak di akhir film. Cara berpikir Melinda yang nggak lazim menjadi daya tarik tersendiri sebagaiman cerita di film yang sulit ditebak. Cukup menarik? Ayo bagikan pendapatmu di kolom komentar, teman-teman!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram